Banyak
cara untuk merebut kekuasaan. Banyak jalan menuju Roma. Kekuasaan adalah simbol
dari sebuah kekuatan. Kekuasaan dan kekuatan, mesti nya dapat menyatu padu dan
berharmoni dalam menapaki kehidupan. Dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat, ibarat dua sisi dalam mata uang, kekuasaan dan kekuatan
diharapkan mampu menjadi "daya ungkit" guna menggapai kesejahteraan
rakyat. Ini penting dicatat, karena sejati nya sebuah kekuasaan, pada hakekat
nya merupakan mediasi untuk mewujudkan kesejahteraan. Kita yakini bahwa pada
suasana sejahtera itulah persoalan lahir batin manusia bakal terselesaikan.
Dalam
aura demokrasi, jalan menuju kekuasaan sangat ditentukan oleh berbagai macam
faktor. Mulai dari apa yang menjadi aspirasi rakyat, hingga ke
pensiasatan-pensiasatan untuk meraih nya. Prinsip penting hidup berdemokrasi
adalah sampai sejauh mana keinginan dan kebutuhan rakyat itu mampu diwujudkan
dalam beragam kebijakan, strategi dan program; yang biasa nya dirancang,
direncanakan dan dirumuskan oleh mereka yang diberi mandat untuk menjalankan
kekuasaan, guna sebesar-besar nya kesejahteraan rakyat. Makna "kekuasaan
berada di tangan rakyat", umum nya memberi pemahaman kepada kita bahwa
siapa pun yang diberi kepercayaan oleh rakyat untuk berkuasa, ujung-ujung nya
tetap harus mendahulukan kepentingan rakyat ketimbang pribadi atau kelompok
nya. Kekuasaan hanyalah sebuat alat untuk makin mempercepat terjelma nya
kesejahteraan masyarakat.
Kekuasaan
yang dicapai berdasar kaedah demokrasi, sungguh memberi kesempatan dan peluang
kepada seluruh rakyat untuk menentukan atau memilih orang-orang yang memiliki
kepatutan dan kepantasan untuk menampilkan diri sebagai pemimpin. Penghayatan
seperti ini menjadi penting, karena kita faham benar bahwa dalam alam
demokrasi, kekuasaan itu berada di tangan rakyat, dan bukan di tangan Presiden,
Gubernur, Bupati atau Walikota. Mereka yang menduduki jabatan publik hanyalah
sekedar melaksanakan amanat rakyat sesuai dengan mandat yang telah diberikan
nya. Artinya, dalam sistem demokrasi, rakyat lah yang berkuasa. Bukan Presiden,
Menteri atau pun jabatan-jabatan publik lain nya.
Dalam
perjalanan demokrasi, ternyata mandat yang diberikan rakyat untuk menjadi
pemimpin bangsa dan negara, bukan hanya monopoli para politisi atau pensiunan
tentara dan birokrat. Mereka yang tidak terlalu akrab dengan dunia politik pun,
seperti misal nya para selebriti atau publik figur lain nya, kini banyak yang
diberi mandat oleh rakyat. Kita kenal ada seorang Rano Karno atau Dicky Candra
yang mengorbit nama nya karena kepiawaian nya selaku selebritis.
Dengan
berbekal sebagai aktor film layar lebar atau layar kaca, ke dua orang ini mampu
merebut simpati rakyat, ketika mereka mencoba mencalonkan diri untuk menjadi
Wakil Walikota dan Wakil Bupati. Setelah sekian waktu berjalan, ternyata mereka
pun dapat menjalankan tugas dan tanggungjawab nya selaku Wakil Kepala Daerah.
Mereka tidak kalah baik nya dibanding politisi atau para birokrat dan mantan
tentara yang selama ini dianggap memiliki "tiket" khusus untuk
menjadi pejabat publik.
Itulah
barangkali mengapa Ratih Sanggarwati, Inul Daratista, Ayu Azhari, Emilia
Contessa, bahkan ke dua istri Bupati Kediri, dan lain sebagai nya, kini tampak
berlomba untuk bersaing secara sehat dengan kandidat lain guna merebut
kekuasaan. Sikap politik yang mereka tempuh adalah suatu hal yang wajar. Mereka
yakin, selama rakyat memberi simpati dan memberi suara nya, maka selama itu
pula proses demokrasi berlangsung dengan baik. Hanya mereka juga tentu
berkeyakinan bahwa kekuasaan itu tidaklah akan datang dengan sendiri nya.
Kekuasaan itu harus direbut.
Tentu
dengan tata cara dan aturan main yang sudah menjadi kesepakatan kita bersama.
Apakah dengan semakin banyak nya kaum selebriti yang ingin merebut kekuasaan
merupakan cermin atas semakin tinggi nya kesadaran politik rakyat ? Atau
sebalik nya, dimana seiring dengan semakin banyak nya para selebriti yang mampu
merebut kekuasaan, maka seirama dengan itu jabatan publik pun merupakan mata
pencaharian yang makin menggiurkan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar