Guru...
Terlalu cepat kau pergi tinggalkan kami semua, aku, adik-adikku dan ibu..
Guru...
Bukankah, sebelum aku
ke Makassar, guru sudah berjanji untuk jaga kesehatan?
Kini tiada lagi suara kecilmu di Handphone
Tidak lagi terdengar pesanan obat batukmu.
Tiada lagi titahmu untuk memanggilku pulang kekampung.
Tiada ada lagi
Suara batuk-batukmu
Tiada lagi tubuhmu yang
Biasa terbaring kesakitan diranjang.
Sekarang aku di Palopo, bukan lagi Makassar
Hari demi hari ku jalani hidup ini dgn ditusuk oleh
sepi, tanpa hadirmu guru
Guru...
Aku rindu padamu
Tak pernah lagi ku dengar suaramu semenjak aku berangkat kemakassar kala itu hingga akhir hayatmu
Guru aku masih sangat rindu akan sapa candamu.
Guru...
Kau pergi meninggalkanku,dimana saat itu aku masih dalam, kegalauan, kerapuhan, keterdiaman, dan kesedihan ku.
Guru...
Sudah 2 tahun kau untuk pergi untuk selama nya.
Guru aku rindu akan suaramu saat kau memarahiku ketika aku salah.
Guru...
Aku masih ingin mendengar kata
Nasehatmu yg penuh makna.
Guru...
Kadang air mata ini menetes tak sanggup lagi terbendung, saat ku lihat batu nisan di foto.
Guru....
Aku rindu padamu.
Guru aku masih ingin seperti mereka
Dikasihi, disayangi lembut seorang ayah.
Ayah aku sudah kehilangan akal dan
fikiranku, untuk ungkapkan semua rasa rinduku padamu.
Guru hanya separuh tulisan tak beraturan ini yg bisa ku ungkapkan
Karena aku sadar se-rindu apapun, se-kangen apapun aku padamu, pada dasarnya kau tidak
akan pernah kembali lagi kedunia ini
Untuk memenuhi kewajibanmu.Mendidikku, dan adik-adikku.
Karena kau telah pergi untuk selama- lama nya..
Maafkan aku Guru yang belum sempat memenuhi cita-cita besarmu
Semoga Amal ibadahmu guru senantiasa di terima oleh Allah. Aamiin.