Kamis, 12 Maret 2015

Perbedaan Bisnis dan Dagang

Apa perbedaan bisnis dan dagang?

Hal yang pertamakali terlintas pada sebagian besar orang adalah bisnis dan dagang sama-sama menghasilkan uang dan hal itu adalah sama. Lalu dimanakah bedanya bisnis dan dagang? Kedua-duanya sama-sama bertujuan untuk menghasilkan uang dan mendatangkan keuntungan, jadi apakah beda? Jawabannya adalah jelas-jelas sangat berbeda.

Hal yang sederhana ini wajib diketahui oleh semua calon pengusaha, agar bisa membuat bisnisnya semakin maju dan tidak jalan ditempat saja.

Berikut adalah deskripsi perbedaan utama antara berdagang dan berbisnis:

Berdagang: memfokuskan diri hanya untuk mendapatkan keuntungan, sistem manajemen yang tersentralisasi jadi segala keputusan dilakukan oleh pemilik, tidak memfokuskan diri untuk membangun image brand.
Berbisnis: memfokuskan diri untuk membangun image brand, sistem manajemen yang tidak tersentralisasi jadi karyawan dapat berkontribusi untuk mengembangkan usaha juga.

Pada intinya perbedaan antara berdagang dan berbisnis adalah tentang bagaimana membangun image brand. Seorang pedagang tidak mementingkan image brand, yang penting adalah barang laku terjual dan Ia dapat untung, ntah dengan cara iklan dan diskon besar-besaran,  karena yang penting barang cepat terjual.

Seorang pebisnis lebih mengedepankan untuk membangun image brand. Ia akan lebih berhati-hati dalam memberikan promosi, karena dengan sembarang memberikan diskon maka brand tersebut dapat dicap brand murahan. Sembarang menjual ditempat yang tidak tepat juga dapat membuat brand menjadi dicap murah. Hal ini tentunya tidak baik bagi kelangsungan usaha kedepannya, karena yang paling diingat customer adalah brand, bukan barang jualannya.

Supaya lebih jelas, berikut akan saya beri sebuah ilustrasi sederhana:
Ada dua orang yakni Budi dan Andi, kedua-duanya sama-sama menjual nasi goreng dalam gerobak yang anda kenal dengan sebutan nasi goreng tek-tek. Bedanya adalah Budi membuat brand dan logo untuk usaha nasi gorengnya, dia membuat logo sederhana bertuliskan “NASGORBUD” dan dia tempelkan di gerobak. Sedangkan Andi tidak mempedulikan hal itu dan hanya menempelkan tulisan nasi goreng tek-tek di gerobaknya.

Setelah tiga bulan berjalan, keduanya dapat menjual 100 piring per hari. Lalu pada suatu hari Andi jatuh sakit dan menyuruh saudaranya untuk berjualan nasi goreng. Tapi yang biasanya Andi dapat menjual 100 piring per hari, saudaranya dengan menggunakan gerobaknya hanya dapat menjual 30 piring per hari. Apa yang membuat perbedaan ini? ternyata setelah ditelusuri, warga tidak mau membeli nasi goreng Andi karena penjualnya beda, mereka pikir itu bukan nasi goreng buatan Andi padahal bahan dan gerobaknya adalah milik Andi.

Beda halnya dengan Budi, walaupun Budi jatuh sakit dan menyuruh saudaranya untuk berjualan nasi goreng, penjualannya tetap stabil. Kenapa stabil? karena warga disana sudah mengetahui bahwa itu adalah nasi goreng Budi dengan melihat dari logo “NASGORBUD” yang tertera di gerobaknya. Lama kelamaan dengan semakin terkenalnya brand NASGORBUD, Budi bisa membuka cabang dan pelanggan pun tetap membeli nasi goreng tersebut, karena mereka tahu itu adalah nasi goreng buatan brand NASGORBUD.

Itulah kekuatan brand dan itulah yang membedakan pedagang dan pebisnis. Jika brand anda sudah terkenal pastinya akan membawa banyak keuntungan bagi bisnis anda. Oleh karenanya jika bisnis anda belum mempunyai nama, segera berikan nama dan logo untuk bisnis anda.

Tidak ada komentar: