Senin, 30 Desember 2013

Membaca Kritis


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
     Untuk menunjang pengembangan daya analarnya, mahasiswa biasanya dilibatkan dalam praktik menulis ilmiah, yang harus didukung dengan referensi yang memadai. Untuk hal ini, mereka wajib membaca bahan-bahan rujukan secara kritis. Para mahasiswa peserta dilibatkan dalam kegiatan yang mendukung berkembangnya pemahaman tentang membaca kritis, kemudian dilibatkan dalam praktik membaca kritis tulisan/artikel ilmiah, tulisan/artikel popular dan buku ilmiah, serta bahan-bahan yang tersaji dalam internet. Produk dari praktik membaca kritis ini adalah rangkuman bahan yang dibaca dan komentar krisis mahasiswa terhadap gagasan dan konsep dalam bacaan terkait, kutipan-kutipan yang relevan.
     Membaca merupakan kegiatan yang sangat menunjang kegiatan menulis. Dengan banyak membaca, kita akan mempunyai banyak informasi dan pengetahuan yang belum pernah kita dapatkan sebelumnya dari pengalaman sehari-hari. Dengan banyak membaca, kita juga akan banyak mendapat gagasan yang berguna untuk tulisan kita. Tulisan yang baik adalah tulisan yang mampu memberikan pengetahuan bagi pembacanya. Oleh karena itu, kalau kita ingin menghasilkan tulisan yang baik, kita perlu banyak membaca. Tidak mengherankan bahwa penulis yang baik umumnya banyak membaca.



B. Rumusan Masalah
ö       Apa itu membaca kritis ?
ö       Macam-macam membaca kritis
ö       Bagaimana cara untuk membaca kritis suatu karya tulis ilmiah dengan baik ?

C. Tujuan
ö       Untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan membaca kritis
ö       Untuk mengetahui macam-macam atau ragam membaca kritis
ö       Untuk mengetahui bagaimana cara membaca kritis suatu karya tulis ilmiah yang baik












BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Membaca Kritis untuk Menulis
     Kegiatan membaca kritis untuk menulis pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan. Dengan demikian,kegiatan membaca kritis untuk menulis harus dikaitkan dengan informasi seperti apa yang kita masukkan dalam tulisan kita, apakah informasi  umum, khusus, atauinformasi yang terperinci. Jenis tulisan yang kita abaca berisi informasi yang berbeda. Informasi yang kita dapatkan dari tulisan popular misalnya berbeda dengan informasi yang kita dapatkan dari tulisan ilmiah.
     Membaca kritis menghendaki kita untuk tidak menerima begitu saja kebenaran informasi yang didapatkan. Kita selalu bersikap skeptis, bertanya terus menerus, dan berusaha mencari bukti untuk menguji kebenaran informasi tersebut. Pengujian itu bisa dilakukan dengan mencari informasi pada sumber-sumber yang lain. Oleh karena itu,membaca kritis memerlukan ketekunan dan kesabaran.

B.  Ragam Membaca Kritis
     Ada berbagai ragam membaca kritis bergantung pada jenis informasi seperti apa yang kita inginkan
1.  Membaca cepat /sekilas untuk mencari topik
Kadang-kadang kita membaca bukan untuk mencari informasi yang rinci. Kita hanya ingin mengatahui secara umum apa yang dibicarakan dalam tulisan yang kita baca. Dalam hal ini, kita tidak perlu memfokuskan perhatian pada bagian-bagian tertentu. Kita bisa membaca tulidan dengan cepat/secara sekilas dari awal sampai akhir. Dari kegiatan membaca cepat ini kita mendapat ide tentang topic tulisan yang kita baca.
2.  Membaca cepat untuk informasi khusus
Membaca cepat juga bisa dilakukan kalau kita menginginkan informasi khusus dari sebuah tulisan. Perhatiankita hanya tertuju pada bagian-bagian yang kita inginka. Bagian-bagian yang mengandung informasi yang tidak kita inginkan tidak mendapat perhatian kita.
3.  Membaca teliti untuk informasi rinci
Kita mungkin juga ingin mendapatkan informasi rinci tentang suatu hal, kegiatan membaca difokuskan pada bagian yang mengandung informasi yang ingin kita ketahui secara rinci. Begitu kita sampai pada bagian tersebut, kita membacanya dengan teliti sampai kita benar-benar memahami informasi yang kita dapatkan. Bagian-bagian lain yang tidak kita perlukantidak perlu dibaca lebih lanjut.

C. Membaca Kritis Tulisan/Artikel Ilmiah
     Membaca tulisan/artikel ilmiah berbeda dengan membaca jenis tulisan lain karena jenis informasinya yang berbeda. Tulisan ilmiah biasanya berisi informasi yang merupakan hasil penelitian. Ini berbeda dengan jenis tulisan lain yang informasinya bisa berupa pendapat atau kesan pribadi yang belum dibuktikan melalui penelitian atau prosedur ilmiah. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan dalam membaca tulisan/artikel ilmiah.
1.  Menggali tesis/pernyataan masalah
Tulisan /artikel ilmiah biasanya mempunyai tesis atau pernyataan umum tentang masalah yang dibahas. Sebuah tesis biasanya diungkapakan dengan sebuah kalimat pernyataan. Dengan mengenali tesis sebuah tulisan kita kan mudah memahami isi tulisan danmenilai apakah penulisannya berhasil atau tidak dalam membahas atau memecahkan masalah yang diajukan.
2.  Meringkas butir-butir penting setiap artikel
Meringkas butir-butir penting setiap artikel yang kit abaca perlu dilakukan karena ringkasan itu bisa dikembangkan untuk mendukung pernyataan yang kita buat. Dengan adanya ringkasan, kita juga tidak perlu lagi membaca artikel secara keseluruhan kalau kita memerlukan kalu kita memerlukan informasi tertentu dari artikel yang bersangkutan.
3.  Menyetir  konsep-konsep penting  ( pandangan ahli, hasil penelitian, dan teori )
Menyetir konsep-konsep penting dari tulisan ilmiah perlu dilakukan untuk mendukung butir-butir penting pada tesis tulisan kita. Dengan memahami konsep-konsep penting dari sebuah tulisan ilmiah, kita juga dapat lebih  memahami konsep-konsep yang akan kita kembangkan dalam tulisan kita.
4.  Menentukan bagian yang akan dikutip
Menggutip pendapat orang lain merupakan kegiatan yang sering kita lakukan dalam menulis. Dalam mengutip bagian dari sebuah tulisan ilmiah, kita juga perlu memperhatikan relevansi bagian tersebut dengan tulisan kita. Butir-butir yang diangggap tidak relevan tidak perlu di kutip.


5.  Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip
Dalam mengutip bagian dari sebuah artikel,kita perlu menyadari implikasinya. Apakah kutipan itu mendukung gagasan yang akan kita kembangkan dalam tulisan kita atau sebaliknya.

6.  Menentukan posisi penulis sebagai pengutip
Dalam mengutip pernyataan yang ada dalam sebuah artikel, kita perlu secara jelas meletakkan posisi kita. Apakah kita bersikap netral,menyetujui, atau tidak menyetujui pernyataan yang kita kutip?

D. Membaca Kritis Tulisan/Artikel Populer
     Tulisan yang kit abuat dapat memanfaatkan informasi dari tulisan/artikel popular. Kegiatan membaca kritis tulisan popular dengan membaca kritis tulisan ilmiah karena kedua jenis tulisan tersebut mempunyai sifat yang berbeda.
1.  Mengenali persoalan utama atau isu yang dibahas
Biasanya isu yang dibahas dalam tulisan popular barkaitan dengan masalah social yang sedang diminati masyarakat.

2.  Menentukan signifikansi/relevansi isu dengan tulisan yang akan dihasilkan.
Isu yang dibicarakan dalam sebuah tulisan mungkin tidak mempunyai relevansi untuk tulisan yang akan dibuat. Kita harus menghubungkan relevansi isu tulisan yang dibaca dengan isu tulisan yang dibaca dengan isu tulisan yang kita hasilkan.

3.  Memanfaatkan Isu artikel popular untuk bahan/inspirasi dalam menulis.
Isu artikel popular dapat menjadi bahan/inspirasi dalam menulis. Isu artikel popular biasanya membahas tentang masalah social sehingga lebih menarik dibandingkan  isu artikel ilmiah.

4.  Membedakan isi artikel popular dengan isi artikel ilmiah dan buku ilmiah
Isi artikel popular umumnya berbeda dengan isi yang artikel dan buku ilmiah. Artikel popular biasanya berisi pembahasan tentang sebuah isu yang sedang diminati masyarakat. Artikel popular biasanya ridak mementingkan teori dan data. Artikel atau buku ilmiah biasanya berisi pembahaasan tentang isu yang mungkin tidak diminati masyarakat. Peranan teori dan data sangat penting dalam artikel atau buku ilmiah.

E. Membaca Kritis Buku Ilmiah
     Buku ilmiah pada dasarnya sama dengan artikel ilmiah, hanya saja buku ilmiah memuat uraian atau pembahasan yang lebih panjang dan rinci tentang suatu isu ilmiah. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca buku ilmiah.
1.  Memanfaatkan indeks untuk menemukan konsep penting
Buku ilmiah biasanya mencantumkan indeks yang berisi kata-kata yang mengacu pada konsep-konsep yang dianggap penting. Indeks sangat membantu pembaca untuk mencari dengan cepat pembahasan atau penjelasan konsep-konsep tersebut dalam buku. Dengan memanfaatkan indeks, kita tidak perlu menghabiskan waktu yang lama untuk mencari informasi tentang konsep-konsep yang ingin kita ketahui.

2.  Menentukan konsep-konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian, dan teori) untuk bahan menulis
Dalam membaca buku ilmiah, kita perlu mengenali danmemahami konsep-konsep ini agar dapat dimanfaatkan untuk bahan tulisan kita. Pengenalan dan pemahaman konsep-konsep yang penting ini juga akan menambah kedalaman dan kekritisan tulisan kita. Jadi, setiap tulisan tentu diperlukan pandangan ahli, hasil penelitian yang mendukung, dan teori-teori baru yang dianggap penting.

3.  Menentukan dan menandai bagian-bagian yang dikutip
Karena sebuah buku memuat uraian yang panjang, kita perlu menentukan dan menandai bagian-bagian yang dianggap penting dalam tulisan kita. Bagian-bagian yang dianggap penting dalam tulisan kita. Bagian-bagian ini mungkin akan diacu dan dikutip dalam tulisan kita. Artinya, setiap kutipan harus ditulis nama penulis, tahun, dan halaman yang dikutip. Contoh. Winarno (2007 : 72) mengatakan bahwa pada masa ini, orientasi para penguasa masih sangat kuat dalam kehidupan birokrasi publik.

4.  Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip
Dalam mengutip bagian dari sebuah buku, kita perlu memahami implikasinya. yang kan kita hasilkan. Kutipan-kutipan yang ada dalam tulisan kita harus fungsional, yaitu mendukung isi tulisan secara keseluruhan.
     Tulisan yang dikutip harus dipertimbangkan secara matang mengenai implikasinya. Kalau secara kebetulan mengutippendapat orang lain dan bertolak belakang dengan pandangan kita selaku penulis, tentu perlu diberikan penjelasan yang tepat mengapa tulisan itu dikutip.

5.  Mementukan posisi penulis sebagai pengutip
Dalam mengutip pernyataan yang ada dalam sebuah artikel, kita perlu secara jelas meletakkan posisi kita.
Setiap pandangan yang dikutip, seseorang yang menggunakan kutipan itu dalam tulisannya perlu memberikan suatu kesimpulan dan pendapat sendiri mengenai konsep yang ditawarkan.
F. Membaca Kritis Bahan-bahan yang Tersaji dalam Jaringan Internet untuk Menulis
Internet sudah menjadi bagian yang tak terpisahklan dalam kehidupan modern. Bahan-bahan yang tersedia dalam jaringan internet bisa dimanfaatkan untuk abhan tulisan kita. Mengingat banyak informasi yang dapat diakses dari internet, kita pelu menyeleksi informasi yang kita dapatkan. Jadi, pembaca yang baik tidak begitu cepat percaya terhadap pendpat seseorang yang dikemukakan dalam tulisan, tetapi perlu secara hati-hati membaca dan memahami mengenai keinginan penulis.
1.  Kiat praktis mencari dan menemukan bahan-bahan dalam jaringan internet
Untuk menemukan bahan-bahan dalam jaringan internet, kita bisa memanfaatkan website yang berkaitan dengan topik tulisan kita. Banyak organisasi atau perorangan yang memuat website yang berkaitan dengan bidang tertentu.

2.  Memilih dan mengevaluasi bahan-bahan dalam jarinagan internet untuk bahan menulis
Dari jaringan internet, kita bisa mendapatkan bahan-bahan dalam jumlah yang snagat banyak. Tidak semua bahan yang kita dapatkan dari internet berguna atau relevan untuk tulisan kita. Sebelum memanfaatkan bahan-bahan tersebut, kita perlu memilih dan mengevaluasi apakah bahan tersebut kita perlukan. Artinya, bahan-bahan yang ditemukan di internet bermanfaat bagi tulisan kita.

3.  Menentukan isi atau gagasan penting dalam bahan-bahan yang tersedia dalam jaringan internet
Kalau kita sudah mendapatkan bahan-bahan yang kita perlukan, kita perlu menemukan dan memahami gagasan-gagasan penting ari bahan-bahan tersebut. Untuk menemukan gagasan-gagasan penting, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
a.  Membaca bacaan secara keseluruhan
b.  Mencari letak pokok-pokok kalimat bacaan tersebut
c.  Menentukan apakah paragraf dalam bacaan tersebut bersifat deduktif atau induktif ataukah bersifat paragraf campuran.
d.  Jika paragraph tersebut adalah paragraf deduktif berarti gagasan utamanya berada pada awal paragraf, tetapi kalu paragraf itu merupakan paragraf induktif berarti gagasan utamanya berada pada akhir paragraf.

4.  Memanfaatkan secara kritis bahan-bahan dalam jaringan internet untuk menulis
Kita harus bersikap kritir terhadap bahan-bahan yang kita dapatkan dari interbet karena banyak bahan-bahan yang mengandung pernyataan atau pendapat yang mungkin belum diuji atau belum dibuktikan kebenarannya. Orang bisa menerbitkan tulisannya dalam internet dengan mudah dan cepat. Ini berbeda dari informasi yang kita dapatkan dari buku atau artikel. Proses penerbitan buku atau artikel memerlukan waktu yang panjang karena ada proses penyuntingan sehingga informasi yang dihasilkan juga relatif lebih teruji dari pada informasi dalam internet.
Beberapa pertanyaan berikut ini (yang harus diajukan mahasiswa kepada diri sendiri setiap kali membaca sebuah literatur) yang bisa menolong mahasiswa untuk mulai mengembangkan kemampuan membaca kritis mereka, yaitu :
ö       Apa yang ingin disampaikan penulis?
Tentang apakah buku atau artikel yang sedang kita baca? Mengapa penulis perlu menulisnya? Melalui pertanyaan-pertanyaan ini, kita bukan hanya mencoba mengetahui apa yang sedang kita baca tetapi juga menggali alasan-alasan yang melatar belakangi penulis untuk menulis buku atau artikel yang sedang kita baca.
ö       Apa argumen penulis?
Kita tidak cukup hanya mengetahui apa yang sedang kita baca ataupun mengetahui alasan-alasan yang mendorong penulis menuliskannya dalam sebuah tulisan. Kita perlu juga memahami atau menemukan perspektif yang digunakan oleh penulis. Perspektif ini bisa kita lihat melalui argumen-argumen yang dia bangun ataupun melalui upaya-upaya penulis untuk meyakinkan pembacanya untuk berfikir, percaya ataupun menerima apa yang sampaikan dalam tulisannya. Argumen dan upaya-upaya penulis untuk meyakinkan kita kadang bisa dengan mudah ditemukan (eksplisit), bisa juga harus dicari dengan susah payah (implisit), bisa terletak di awal, di tengah ataupun di akhir tulisn maupun tersebar di berbagai tempat yang berbeda.
ö       Apa argumen atau perspektif yang berbeda?
Sebagaimana ‘cinta pada pandangan pertama’ seringkali menjerumuskan dan oleh karenanya tidak disarankan, langsung menyetujui argumen penulis saat membaca tulisannya juga bukan sikap yang diharapkan dari seorang pembaca kritis. Kita harus berangkat dari keyakinan bahwa pasti ada argumen yang lain yang berbeda dengan argumen-argumen yang ditampilkan oleh seorang pengarang. Sebagai bagian dari upaya untuk meyakinkan pembaca, penulis mungkin memperkenalkan berbagai argumen yang berbeda dan mengatakan kepada pembaca mengapa argumen-argumen alternatif tersebut tidak memadai atau, bahkan, salah. Tetapi, tidak sedikit penulis yang tidak menampilkan argumen-argumen alternatif, dan pembaca harus mencarinya sendiri.

ö       Apa bukti yang ditampilkan oleh penulis?
Argumen yang kuat merupakan cara untuk meyakinkan pembaca. Tetapi, tidak jarang pembaca tidak cukup diyakinkan dengan argumen semata. Menampilkan bukti kadang menjadi keharusan bagi seorang penulis untuk mendukung argumen-argumennya, bahwa argumen-argumennya benar sementara yang lain salah atau kalah kuat. Bukti seringkali diasosiasikan dengan fakta empiris, sekalipun sebenarnya bisa juga berupa logika, emosi, sejarah, pernyataan pakar, statistik dan sebagainya.
ö       Apakah bukti yang ditampilkan oleh penulis sangat mendukung?
Bukti-bukti yang ditampilkan oleh penulis tidak selalu mendukung argumen-argumen yang ditampilkannya. Tetapi, sebagai pembaca kritis, kita harus terlebih dahulu mencoba memahami upaya penulis untuk mendukung argumen-argumennya dengan bukti-bukti dengan cara pandang yang obyektif, dan tidak langsung melalui perspektif kita sendiri, misalnya dengan bertanya secara hipotetis (kepada diri sendiri) apakah seorang pembaca lain (yang tidak dalam perspektif yang sama dengan kita) bisa diyakinkan dengan bukti-bukti yang ditampilkan penulis. Pertanyaan hipotetis ini sangat penting terutama jika penulis mengunakan bukti-bukti normatif. Apakah bukti yang ditampilkan masuk akal atau logis? Jika bukti yang ditampilkan berupa fakta, apakah bukti tersebut dapat diandalkan? Apakah sumbernya dapat dipercaya? Apakah data statistik memperkuat memperkuat argumen dan mendukung bukti lain yang diajukan penulis? Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin tidak bisa dijawab dengan mudah. Bahkan, menuntut pembaca untuk berpikir ekstra. Tetapi, seorang pembaca kritis harus melakukannya.
ö       Apa pendapat kita?
Setelah semua proses di atas, bagian akhir, yang tidak kalah pentingnya adalah pendapat kita terhadap tulisan yang kita baca. Kita telah memahami alasan penulisan dan argumen-argumen serta bukti-bukti yang diajukan penulis. Kini saatnya kita melihat tulisan yang kita baca melalui perspektif kita. Apakah penulis berhasil meyakinkan kita? Apa yang meyakinkan kita: argumen penulis atau bukti-bukti yang ditampilkannya? Apakah argumen dan bukti yang ditampilkan koheren? Tidak jarang, kita sangat sepaham dengan gagasan penulis, tetapi menemukan argumen dan bukti yang ditampilkannya sangat lemah atau bahkan tidak ada. Atau, dalam kasus yang lain, kita sepaham dengan gagasan penulis, tetapi hingga akhir tulisan yang kita baca, kita menyimpulkan bahwa penulis tidak bisa memenuhi apa yang dijanjikannya di awal ataupun dalam judul tulisan. Tidak perlu mengumpat karena menyesal telah membaca tulisan tersebut atau tergesa-gesa menyalahkan diri sendiri karena kita tidak paham dengan apa yang ditulis (karena memang tidak jarang sebuah tulisan ditulis dengan kualitas yang jelek atau dengan cara yang membingungkan)!. Dalam kasus-kasus seperti ini, justru sebuah peluang muncul di hadapan kita dan mungkin kita bisa memberikan kontribusi kita.





BAB III

KESIMPULAN
ö       Kegiatan membaca kritis untuk menulis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang relevan dan untuk dikembangkan.
ö       Ragam membaca kritis sangat beragam bergantung pada jenis informasi yang diinginkan.
ö       Membaca tulisan/artikel ilmiah berbeda dengan membaca jenis tulisan lain karena jenis informasinya yang berbeda.
ö       Ada 4 hal yang harus diperhatikan dalam membaca kritis artikel populer.
ö       Membaca kritis buku ilmiah memiliki perbedaan dengan membaca kritis bahan-bahan yang bersumber dari internet.









DAFTAR PUSTAKA