Selasa, 24 April 2018

MARS KERUKUNAN KELUARGA BERUTALLASA ( KKB ) GOWA

KERUKUNAN KELUARGA BERUTALLASA
MENGHIMPUN PUTRA-PUTRI DAERAH
DIPEDESAAN DAN DIPERANKAN
DEMI TERCAPAINYA PERSATUAN DAN KESATUAN
DESA BERUTALLASA TERCINTA

WALAUPUN "ASSISALAI KATALLASSANGA”
TAK MENGHALANGI JALINAN RASA PERSAUDARAAN
DINEGERI RANTAU DAN DIKAMPUNG HALAMAN
SEMUA TETAP BERSATU
BAGAI GENDANG, SULING, KECAPI, DALAM SATU HARMONI

KERUKUNAN KELUARGA BERUTALLASA
BERPEGANG TEGUH PADA PRINSIP LELUHUR BANGSA
BERPEDOMAN PADA BUDAYA "SIRI' NA PACCE"
DEMI MENJAGA CITRA DAERAH

Reef:
WALAUPUN "ASSISALAI KATALLASSANGA”
TAK MENGHALANGI JALINAN RASA PERSAUDARAAN
DINEGERI RANTAU DAN DIKAMPUNG HALAMAN
SEMUA TETAP BERSATU
BAGAI GENDANG, SULING, KECAPI, DALAM SATU HARMONI

KERUKUNAN KELUARGA BERUTALLASA
MENJADI PENGOBAT RINDU
AKAN KAMPUNG HALAMAN
WALAUPUN  DIRIMU TINGGAL DIKAMPUNG HALAMAN
WALAUPUN DIRIMU JAUH DI NEGERI SEBERANG
TANAH LELUHUR TAK TERLUPAKAN....



Senin, 23 April 2018

Tanah Kelahiran Jangan Lupakan!



Kerukunan Keluarga Berutallasa Adalah Organisasi Yang Menghimpun Putra-Putri Pedesaan Dan Perantauan. Dengan Tujuan Demi Tercapainya Semangat Kebersaman Dan Semangat Kemajuan Didalam Berutallasa Dan Diluar Berutallasa.

Walaupun “Assisalai Katallassanga”, Tak Menghalangi Rasa Persaudaraan Dipedesaan Dan Diperantauan. Semua Tetap Bersatu, Seperti Bersatunya Warna-Warni Dalam Satu Pelangi.

Ingat! Kerukunan Keluarga Berutallasa Selalu Berpegang Teguh Pada Prinsip leluhur Bangsa, Berpedoman Pada Budaya ”Siri’ Na Pacce”, Demi Menjaga Nama Baik Desa Berutallasa.

Kalau Begitu, Kerukunan Keluarga Berutallasa Menjadi Pengobat Rindu Akan Kampung Halaman. Walaupun Sebagian Ada Orang Yang Kini Telah Jauh Tinggal Diperantaun Dan Ada Juga Orang Yang Sekarang Tinggal Dipedesaan. Tanah Kelahiran Jangan Lupakan!

Lagu mars Kerukunan Keluarga Berutallasa (KKB) Gowa

Kerukunan Beluarga Berutallasa
Menghimpun putra-putri daerah
Dipedesaan dan diperantauan
Demi tercapainya semangat kebersamaan, semangat kemajuan
Didesa Berutallasa dan luar Berutallasa

Walaupun “assisalai katallassanga”
Tak menghalangi rasa persaudaraan
Dipedesaan dan diperantauan
Semua tetap bersatu
Seperti warna-warni dalam satu pelangi

Kerukunan Beluarga Berutallasa
Berpegang teguh pada prinsip leluhur bangsa
Berpedoman pada budaya ”siri’ na pacce”
Demi citra desa Berutallasa

Reef:
Walaupun “assisalai katallassanga
Tak menghalangi rasa persaudaraan
Dipedesaan dan diperantauan
Semua tetap bersatu
Seperti warna-warni dalam satu pelangi

Kerukunan Beluarga Berutallasa
Menjadi pengobat rindu
Akan kampung halaman
Walaupun  dirimu dipedesaan dan diperantauan
Tanah leluhur tak terlupakan      

Rabu, 04 April 2018

JANGAN BUANG-BUANG WAKTU


Kata-kata "JANGAN MKI BUANG2 WAKTU LGI" menjadi ejekan dan hardikan ketika kita masih mengingat, saat dimana kita masih berwajah anak-anak kecil yang polos, dan yang apa adanya di waktu masih Sekolah Dasar Negeri  Sanrangan.

Ada cerita menarik saat masih dibangku SD, yaitu ketika mau menyontek keteman, tetapi teman belum mau memberikan dan katanya, "sebentar" atau "tunggu dulu". Tentu kita akhirnya jengkel dan berujar, weee....INGAT WAKTU WASIT".

Ya, kurang lebih seperti itulah tingkah laku kita di sekolah dasar ketika ada ulangan matematika dan bahasa Indonesia, yang kadang memaksa kita menyontek karena tidak belajar dan mungkin saja karena terlalu sibuk mengembala kambing kala itu.

Apakah ada makna "ingat waktu wasit dan jangan mki buang2 waktu lgi" yang kita lontarkan saat itu?

Tentu ada maknanya,  "ingat waktu wasit dan jangan mki buang2 waktu lgi". Maksudnya kita sangat jelas " kalau mau memberikan jawaban contekan tetapi waktu sudah habis, maka untuk apa lagi?". Itulah tandanya bila waktu sangat penting, malah waktulah yang tidak bisa diubah, selalu berjalan sesuai manajemen alam yang baku. Dan Allah sebagai wasit akan menghentikan waktu sesuai yang ditetapkan.

Seiring dengan umur kita yang terus bertambah dan semua orang, mau kaya, mau miskin, mau cantik atau gagah, mau pintar atau bodoh, pengusaha atau penguasa, rakyat atau presiden, kandidat pemimpin atau bukan, semua memiliki waktu dengan jatah yang sama.

Tetapi yang menjadi pertanyaan, mengapa ada diantara kita, ada yang berhasil, ada yang pintar, ada yang kaya, juga ada yang tidak seperti yang diharapkan, bahkan gagal yang yang didapatkan?

Jawabannya, mungkin  kita telah menyia-nyiakan waktu dan membiarkan waktu itu berlalu tanpa tujuan, tanpa manfaat, dan tanpa pewarisan makna.

Kalau begitu, dengan mengingat waktu kita sekolah di SDN Sanrangan, berarti kita mau mengingat kembali tentang perlunya  memiliki keterampilan.  Keterampilan menentukan tujuan yang bisa menjadi penyebab.

Sebab tanpa tujuan dan target yang jelas, akan membingungkan mencari jalan pintas dalam mencapai tujuan yang telah kita targetkan.

Ingat pesan leluhurnya orang Sanrangan! "Teako assuluki ripakke'bu' ballaka punna tenapa nugappai katallassanga, na tea tongko assuluki ripakke'bu' ballaka punna tenapa nuassengi anjo lanu mangea" artinya" jangan keluar dipintu rumah jika belum menemukan kehidupan dan jangan juga keluar di pintu rumah jika belum mengetahui arah petunjuk yang jelas.

Itulah sebabnya, kita mungkin harus fokus dan yakini apa yang telah menjadi cita-cita agar dipertahankan dan dipertanggungjawabkan. Kita harus manfaatkan waktu sebaik mungkin. Dan terakhir, semoga Allah mempertemukan apa yang yang selama ini kita impikan.

Selasa, 03 April 2018

BERHENTILAH HINA ISLAM

Berhentilah menghina islam!! Berhentilah hina cadar dan adzan!! Karena menghormatimu dan memuliakanmu sebagai Ibu Indonesia bukan karena sari kondemu, bukan karena kidung merdumu, bukan gemulai tarimu,  bukan lenggak-lenggok tubuhmu apalagi karena kemolekan ragamu. Tapi rasa menghormatimu dan memuliakanmu itu ada,
 karena hadirnya ketaqwaanmu, kecantikan akhlaqmu, kehalusan budipekertimu, ketangguhan sikapmu, kesabaranmu, keuletanmu,  ketegaranmu dan semua sifat hebatmu seorang Ibu Indonesia, hingga mampu melahirkan putra-putri terbaikmu, yang kelak bermanfaat bagi agamamu, bangsamu dan juga negaramu.