Rabu, 28 Juni 2023

ESES MULAI SAJA



Tentu anda tahu Walt Disney Company, salah satu media kerja sama terbesar di dunia dalam hal pendapatan. Perusahaan yang terdiri dari berbagai macam bidang yaitu jaringan televisi, saluran kabel, perusahaan produksi dan distribusi terkait dan stasiun televisi. Salah satu ikon kartun yang paling terkenal adalah Mickey Mouse. Pertanyaannya dari mana Walt Disney memulai? Dari garasi mobil.

 

Anda tentu juga tau tentang Apple, Steve Jobs. Dari mana Steve Jobs memulai merakit apple pertamanya? Dari garasi milik keluarga Jobs.

 

Tentu anda juga tahu tentang Google. Mesin pencari terbesar di dunia ini dulunya hanyalah sebuah proyek penelitian dua lulusan Standford, yaitu Larry Page dan Sergey Brin yang dikerjakan di garasi rumah. Dari ruangan sempit dan ala kadarnya itu sekarang kantor google menjadi kantor paling fenomenal di dunia. 


Merek Harley Davidson saat ini terkenal dengan barang barang keren dan mewah. Tapi ternyata semua berawal dari kesederhanaan. Willian S Harley dan Arthur Davidson sudah bereksperimen sejak muda di sebuah garasi miliknya. Siapa menyangka saat ini Harley Davidson menjadi produsen Sepeda Motor ikonis di dunia.


Nama Amazon bukan hanya sekedar nama sungai dan hutan belantara lagi. Tahun 1994, yang disebut dengan era awal internet, Jeff Bezoz mendirikan toko online miliknya. Kantor pertama berada di garasi miliknya. Bahkan sebuah pintu tua diubah menjadi meja kerjanya. 


Terdapat kesamaan dari beberapa perusahaan besar dunia di atas. Mereka memulainya dari garasi. Garasi melambangkan sebuah ruangan yang tidak terpakai. Melambangkan tempat yang enggan kita berlama lama jika tidak memang perlu untuk melakukannya. Sesuatu yang bukan menjadi solusi pertama jika ada kesulitan.


Mengapa mereka bisa menggunakan hal yang terlihat tidak berguna untuk membangun perusahaan sebesar saat ini? 

Kuncinya adalah memulai. Mereka punya impian besar, tervisualisasikan dalam benaknya lalu memulai langkah setapak untuk mewujudkannya.

Memang betul, banyak orang mengatakan,

"LEBIH BAIK MEMILIKI USAHA KECIL MESKIPUN AWALNYA KECIL MENJADI BESAR. DARIPADA JADI BOS BESAR TETAPI TETAP KECIL DI PERUSAHAAN BESAR".

Ya, berbicara tentang usaha kecil berarti berbicara mendekati tentang Kekayaan yang bukan hanya uang. Kesehatan, kedamaian, nama baik untuk perusahaan besar, pengamalan agama yang baik dan keluarga adalah kekayaan.

Semua orang menginginkan predikat kaya. Ada yang menginginkan kaya gairah, kaya ilmu, kaya gagasan, kaya ibadah, kaya hati, dan kaya harta yang baik-baik . Lalu disisi lain, jangan mau mati miskin dalam keadaan yang jelek-jelek. Katakanlah miskin itu seperti miskin gairah, miskin ilmu, miskin gagasan, miskin ibadah, miskin hati, dan miskin harta

Oleh karena itu, alangkah bagusnya mungkin kalau kekayaan nama baik ITU hadir untuk memberi mamfaat bagi diri, orang lain, agama, dan bahkan bangsa dan negara. 

Terakhir, Ingat baik-baik dan catat baik! 

ESES hadir untuk :

E =ducational (Kependidikan) 


S =pritual ( Kerohanian)


E = conomial ( Keekonomian)


S = ocial ( Kesosialan)

Dan asal kata ESES terinspirasi dari kata PErSEuS. Hadir nya ESES Diharapkan menjadi pahlawan bagi kaum lemah. Sebagai mana kita ketahui bahwa Perseus merupakan pahlawan pertama dalam mitologi Yunani yang telah mengalahkan berbagai monster yang dikirim oleh dewa-dewa Olimpus.

Atau bisa juga kepanjangan ESES diambil dari huruf SS , yang di ambil dari kata S = UPARDI S = AMINJA. ITU sejarah dan cikal bakal "SS" dibaca "ESES".

Serta ingatlah pesan ini,

Bisnismu menentukan masa depan mu, Pekerjaanmu menentukan masa depan bossmu.

 Sekecil apapun usahamu kamu adalah boss nya, dan sebesar apapun jabatanmu kamu adalah pegawainya.

Sekedar catatan tambahan, pada tanggal 17 April  2019 saat pemilihan presiden, dan pemilihan anggota DPR secara serentak, ESES Memulai usaha di garasi milik orang lain. Dengan menjual minuman sekitar 20 gelas dengan harga Rp 5.000. Semua orang yang hadir saat itu awalnya heran dan ada juga menertawakan, tapi dengan The power of Faith, insya Allah ESES BISA JADI BESAR. 

JANGAN KECEWAKAN HATI

 




Sadar sebagai anak desa yang terbuang dikota perantauan. Ingin selalu berusaha menguatkan diri dengan mengatakan, “JANGAN KECEWAKAN HATI”. Karena memang hidup tidak selalu romantis seperti romantisnya  film  “ADA APA DENGAN CINTA”, perjuangan tidak selamanya indah sebagaimana indahnya isi novel  “KUPINAG KAU DENGAN BISMILLAH ”, dan keinginan tidak selalu lurus semisal lurusnya kehebatan “SUPERMAN“ yang sering terdengar ditelinga.


Begitupun disini ada rasa suka dan duka yang terasa dikota perantauan, yaitu rasa rindu pada keluarga yang ada dikampung halaman, ketika diri ini SEDANG DICUCI AIR MATA DERITA, DIPAKAIKAN KERINGAT DARAH JUANG, DAN DIWARNAI JALAN PENUH DURI yang seolah terlihat buruk. 


Bila memang harus kenyataannya seperti itu, bukan berarti boleh menyerah begitu saja dikota perantauan sampai yang namanya sukses, cinta dan cita-cita itu bisa terwujud. 


Mengapa? Karena hati ini selalu berteriak melarang bersedih, melarang diam, dan melarang berhenti berusaha!  WALAUPUN 1000 KETIDAKPASTIAN SUKSES, CINTA, dan CITA-CITA YANG TETAP MENGHANTUI DIRI INI. Atau walaupun situasi, dan kondisi hidup yang sedang berada dijalan yang buntu, dan sangat gelap.


Kalau begitu apa kira-kira modal, sekaligus rahasia orang perantau sukses yang paling sulit dikalahkan dalam berusaha itu?


Jawabannya, berdasarkan referensi yang dalam buku, ternyata awalnya adalah modal niat Bismillahir rahmanir rahiim, dukungan do’a orang tua, uang, berani, knowledge, skill, attitude, selalu bersemangat, selalu berperilaku jujur, selalu menghadirkan kepedulian, dan suka berbagi. 


Atau pernah terdengar ditelinga bahwa mungkin kebiasaan orang perantau sukses itu selalu bersikap adil, tidak mudah menyerah, selalu melaksanakan perintah Allah dan selalu menjauhi larangan Allah, selalu ikhlas, selalu bersyukur, selalu ceria, selalu percaya diri, tidak suka buang-buang waktu, selalu kreatif, selalu tampil beda, Jaringan teman banyak  yang  produktif, selalu mengandalkan pertolongan Allah, dan masih banyak lagi.


Intinya, yang membuat diri ini selalu berusaha bertahan pada yang baik-baik adalah besarnya kekuatan percaya dan yakin pada Allah, cinta, cita-cita, dan tentunya ditambah dengan harapan besar bahwa, apa yang bisa diubah, diusahakan,  dan disempurnakan pada hari ini, harus pasti lebih baik daripada kemarin. 


Dan BESOK HARUS PASTI LEBIH BAIK DARIPADA HARI INI, SEPERTI PASTINYA BESOK AKAN TERBIT MATAHARI.