Rabu, 15 Juni 2011

SUKSES DUNIA AKHIRAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM

SUKSES PARIPURNA
Sukses Dunia Akhirat dalam Perspektif Islam
supardi saminja
Apa itu sukses
Mendefinisikan arti sukses tentu bukan perkara mudah, hal ini mengingat beragam persepsi sehingga memunculkan beragam definisi. Meski beragam definisi tentang arti sukses, namun secara umum mungkin kita sepakat memaknai sukses dengan “Success is getting what you want” sukses itu adalah engkau berhasil meraih apa yang engkau inginkan. Begitulah kira-kira deskripsi tentang sukses

Apa ukuran sukses
Bicara tentang ukuran kesuksesan, umumnya manusia hanya memandang seputar urusan dunia.Jika pangkatnya naik, jika karirnya meningkat, jika gajinya bertambah kekayaannya melimpah, jika terpilih menjadi pimpinan, pengikutnya banyak dan semisalnya. Itulah tolok ukur kesuksesan menurut sementara orang. Gambaran kesuksesan sebagaimana disebutkan tadi, adalah kesuksesan diukur dari sudut pandang materi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa materi memang sangat melengkapi kesuksesan seseorang. Akan tetapi, sejatinya materi hanyalah bagian kecil dari kesuksesan atau pelengkap kesuksesan bukan satu-satunya kesuksesan, itupun jika materi dikelola dengan petunjuk agama. Jika tidak, justru kebangkrutan yang akan didapat dan bukan kesuksesan.
Salah satu di antara keistimewaan islam adalah tidak mengenal adanya dikotomi antara materi dengan immateri (non materi) tidak pula ada pemisahan antara urusan dunia dan akherat. Tentang urusan dunia dan akherat, dua-duanya diutamakan tanpa dikesampingkan salah satunya. Islam menempatkan prinsip balance –keseimbangan- antara sukses materi dan immateri serta antara sukses dunia dan sukses akhirat.
Prinsip balance antara dunia dan akhirat tercermin dari lafadh doa yang senantiasa dipanjatkan seorang muslim, yakni doa khoiruddunnya wal akhirah sebagaimana disebutkan dalam al qur’an. Allah Ta’ala berfirman:

"Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. al Baqarah [2]: 201)

Mencermati lafadh doa yang diucapkan tersebut, tercermin sebuah gambaran bahwa seorang muslim adalah seseorang yang memiliki wawasan masa depan yang jauh ke depan, masa depan yang yang menembus batas, yakni masa depan yang meliput dunia dan akherat sekaligus.

Tipikal manusia sukses
Hakikat manusia sukses bukanlah manusia yang dinobatkan (terpilih) oleh mayoritas manusia sebagai orang sukses. Hal ini karena penilaian manusia sangat dipengaruhi oleh latarbelakang, motivasi dan tendensi masing-masing. Mengingat itu semua, menentukan manausia sukses hanya berdasarkan penetapan manusia sangatlah nisbi.
Manusia sukses dalam perspektif islam adalah manusia yang taat kepada Allah dengan ketundukkan melaksanakan perintah-Nya dan manjauhi larangan-Nya adalah maanusia sukses yang sejatinya. Dengan mentaati perintah dan menjauhi larangan Allah, dirinya terangkat ke jenjang taqwa yang merupakan setinggi-tinggi derajat di hadapan allah ta’ala. Allah berfirman:

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS. Al hujarat [49]:13)

Dengan tanpa ragu-ragu, kita menempatkan manusia taat sebagai manusia sukses, selain berlandaskan ayat di atas, juga dengan ketaatan itulah manusia akan sukses meraih surga dan selamat dari neraka. Di sisi lain, bukankah kesuksesan yang hanya ditandai dengan tolok ukur materi duniawi tidak menjadi jaminan sukses meraih surga dan selamat dari neraka ? Sukses meraih surga dan selamat dari neraka itulah hakikat kesuksesan yang sebenar-benarnya. Bukankah Allah Ta’ala telah menjelaskan berkenaan dengan hal terebut ? Allah Ta’ala berfirman:

“….Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga maka sungguh ia telah benar-benar sukses. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran [3]: 185) Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu… (QS. Ali Imran [3]: 186)

Sosok manusia yang benar-benar sukses paripurna dunia akhirat yang diakui manusia sekaligus diakui Allah hanyalah nabiyuna Muhammad shalallahu alaihi wasalam, maka tepatlah jika beliau mendapat gelar ‘khuluqin azhim’ Ahklak yang agung (lihat QS: Al qalam: 4) Beliau juga yang mendapat gelar uswah hasanah. (Lihat QS: Al ahzab: 21) dan beberapa gelar lain yang belum pernah disandang manusia sebelum dan sesudahnya.

Sukses paripurna
Sebagaimana ditunjukkan dalam doa khairuddunya wal akhirah yang juga dijelaskan dalam QS Al Baqarah: 201, sukses paripurna adalah kesuksesan yang meliput dunia akhirat. Kesuksesan paripurna sebagaimana disebutkan di atas, secara lebih mendetail dijelaskan dalam hadits nabi shalallahu alaihi wasalam dalam sebuah doa yang wajib diucapkan setiap muslim, doa tersebut adalah:

Artinya,“Ya Allah sukseskanlah untukku, agamaku, karena ia adalah benteng keselamatan urusanku. Sukseskanlah untukku duniaku, karena ia adalah tempat kerjaku (tempat hidupku). Sukseskanlah untukku akheratku, karena ia adalah tempat kembaliku, Jadikanlah waktu hidupku penambah setiap kebaikan, kematiaanku pemutus setiap keburukanku” (HR Bukhari)

Cara cerdas meraih sukses
Beragam cara cerdas dapat dilakukan orang demi meraih sukses. Cara cerdas tersebut, secara berurutan akan kita jelaskan dalam pembahasan yang berkelanjutan, insya Allah. beberapa cara cerdas meraih sukses tersebut antara lain:

1. Meraih sukses dengan ilmu

Di antara sekian banyak cara meraih sukses, cara pertama dan terutama dan sekaligus cara yang paling cerdas adalah dengan ilmu. Itulah kiat sukses yang dipahami para ahli hikmah, termasuk di dalamnya adalah para pengikut Imam Syafi'i rahimahullah. Mereka sangat yakin dengan teori tersebut sehingga dengan tegas mereka berkata:

"Barangsiapa menginginkan sukses dunia hendaklah diraihnya dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki sukses akherat hendaklah diraihnya dengan ilmu, barangsiapa ingin sukses dunia akherat hendaklah diraih dengan ilmu"

Meraih sukses dunia akherat berlandaskan sebagaimana dijelaskan di atas, sangatlah relevan dengan ajaran islam yang menjunjung tinggi eksistensi ilmu. Bukti bahwa Islam sangat menjunjung tinggi ilmu adalah ayat al qur’an yang pertama kali turun adalah berkisah tentang ilmu dengan lafadh ‘Iqra’ . (lihat QS Al Alaq: 1)
Kita yakin seyakin yakinnya, dengan merealisasikan semangat iqra’ tadi maka umat islam akan segera meraih kesuksesan dalam segala bidang. Akan tetapi, sangat disayangkan bahwa umat islam sendiri tidak menjiwai semangat iqra’ sehingga eksistensi umat islam yang mayorits tersebut sangat dipandang rendah oleh kaum yahudi yang hanya minoritas penduduk dunia. Lebih lanjut kaum Yahudi berkomentar, “Kami tidak takut kepada umat islam, karena mereka bukanlah orang yang suka membaca” (Spiritual Reading.2007)
Sesungguhnya pernyataan jujur si yahudi tersebut dapat dijadikan acuan bahwa langkah awal merencanakan kemenangan atas yahudi adalah menghidupkan semangat iqra’ pada jiwa setiap umat Islam. (bersambung...)

konsep islam

3 konsep sukses menurut islam
Bismillahirrahmanirrahim


La haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim


Alhamdulillahirrabbil ‘alamin


Bismillahirrahmanirrahim


Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, artinya dalam setiap langkah kita, kita harus mengawalinya dengan dengan doa/bacaan basmalah. Setiap kita akan melakukan kegiatan haruslah didasari niat yang lurus dan baik yang baik terlebih dahulu.

Bisa diartikan juga kita harus menyusun rencana yang bagus terlebih dahulu sebelum melangkah.

La haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim


Tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya dari Allah SWT, artinya saat kita mulai melangkah haruslah sungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan itu, berdoa dan berusaha. Berserahlah kepada Allah karena Dialah yang maha dahsyat kekuatannya. Pada hakekatnya hanya Allah yang bisa membuat kita berhasil atau gagal dalam melakukan usaha. Janganlah menyombongkan diri dengan kepandaian kita, kekayaan kita. Karena Allah yang maha menentukan.

Alhamdulillahirrabbil ‘alamin


Setelah kita meluruskan niat, berdoa dalam berusaha, dan mengerahkan semua kemampuan untuk mencapai keberhasilan, yang terakhir perlu kita lakukan adalah selalu bersyukur. Bersyukur saat nanti kita mencapai keberhasilan, dan tetap bersyukur jika usaha kita gagal.

Saat orang bersyukur karena keberhasilannya, itu sudah sangat biasa terjadi, namun bila kita bersyukur saat kita mengalami kegagalan, itu yang luar biasa. Karena kebanyakan orang saat berhasil dia lupa siapa yang pada hakekatnya membuat dia berhasil, dan saat gagal dia mengumpat Allah habis-habisan.

Saat seseorang tetap bersyukur meski dalam kondisi terpuruk, maka dia tetep sukses dalam hidupnya.

KIAT MENJADI UNGGUL

eramuslim – Alloh Ajja wa Jalla adalah Dzat yang Maha Sempurna segala-gala-Nya, Maha luas tak terbatas pengetahuan-Nya. Sangat pasti hanya Alloh-lah Dzat yang Maha Memiliki segala keagungan, Kemuliaan dan Keunggulan. Sungguh beruntung bagi siapapun yang dikaruniai oleh-Nya potensi dan bakat untuk unggul. Lebih beruntung lagi bagi siapapun yang di karuniai kemampuan untuk mengoptimalkan potensi dan bakatnya sehingga menjadi manusia unggul dan prestatif. Namun, betapa banyak pula orang yang cukup potensial tetapi tidak menjadi unggul. Betapa banyak orang yang memiliki bakat terpendam dan tetap “terpendam”, tidak tergali karena tidak tahu ilmu untuk mengoptimalkannya.Padahal tiap orang pada dasarnya memiliki potensi untuk unggul, termasuk kita. Berikut ini beberapa kiat menjadi pribadi unggul dan prestatif.

1. PERCAYA DIRI

Bagi orang yang ingin memacu percepatan dirinya, maka tidak bisa tidak waktu adalah kuncinya. Sebab sesungguhnya waktu adalah hidup kita. Orang bodoh adalah orang yang diberi modal hidup berupa waktu kemudian ia sia-siakan. Ada tiga kelompok orang yang menggunakan waktu, yaitu : Orang sukses, yaitu orang yang menggunakan waktu dengan optimal, salah satu cirinya adalah ia melakukan sesuatu hal yang tidak di minati oleh orang gagal.Orang malang, yaitu orang yang hari-harinya diisi dengan kekecewaan dan selalu memulai sesuatu pada keesokan harinya.Orang hebat, yaitu orang yang bersedia melakukan sesuatu sekarang juga. Bagi orang hebat tidak ada hari esok, dia berkata bahwa membuang waktu bukan saja kejahatan, tetapi suatu pembunuhan yang kejam.Karena mengetahui dan menyadari akan pentingnya waktu berarti memahami pula nilai hidup dan kehidupan ini. Oleh karena itu, yang pertama dan utama yang harus dilakukan untuk menjadi pribadi unggul adalah pantang menyia-nyiakan waktu. Kita tidak boleh melakukan sesuatu dengan sia-sia, sebab semua yang dilakukan sangat pasti memakan waktu, sedangkan waktu itu sangat berharga. Tidak mungkin kita melakukan yang sia-sia (mubadzir), bukankah perbuatan mubadzir itu adalah perbuatan syetan, Alloh SWT berfirman : “sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syetan, dan syetan itu sangat ingkar pada Tuhan-Nya”. (QS. Al Israa (17:27)
Lihatlah hidup keseharian kita, seringkali secara sadar atau tidak telah melalaikan waktu. Anehnya tidak jarang setengah mati kita menjaga harta kita supaya tidak hilang dicuri orang, tapi jarang menjaga waktu agar tidak dicuri dengan hal-hal yang sia-sia. Berapa banyak kita ngobrol sia-sia yang berarti dia telah mencuri waktu kita. Berapa banya waktu kita untuk nonton TV yang tidak semua acaranya mendidik kita agar lebih berhasil guna dan berdaya guna, dan TV telah mencuri waktu kita. Maka mulai sekarang pantanglah kita menyia-nyiakan waktu tanpa faedah. Alloh berfirman: “Sesungguhnya berintunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang yang khusu dalam sholatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna”. Artinya sholat yang terpelihara mutunya, khusu namanya, yang dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar menjaga kualitas mutu sholatnya, itulah yang beruntung.Jadi pastikan waktu yang digunakan hanya diisi untuk memacu dan menempa kemampuan diri. Artinya setiap jam, setiap hari, setiap minggu yang kita lalui harus selalu benar-benar full manfaat dan lebih yang orang lain lakukan.

2.SISTEM YANG KONDUSIF

Sistem yang kita masuki itu akan sangat mempengaruhi percepatan diri kita, salah dalam memilih sistem, memilih lingkungan maka akibatnyapun akan segera kita rasakan. Maka barang siapa ingin memiliki percepatan diri yang baik untuk menjadi unggul, maka harus bisa mencari sistem dan lingkungan atau teman-teman yang berkualitas. Sistem yang memiliki keunggulan dari standar biasa, lingkungan yang memuliakan perilaku yang terjaga, teman yang memiliki kehalusan budi pekerti yang tinggi. Apa bila kita memasuki dalam sistem seperti ini, maka imbasnya pada diri kita jua. Percepatan kita akan terkontrol untuk menjadi unggul dan bermutu. Lembaga atau organisasi yang memiliki sistem yang unggul, banyak yang telah membuktikan dirinya tampil dalam kehidupan bermasyarakat lebih maju dan lebih bermutu.
Maka kalau ingin memiliki pribadi yang unggul, tangguh dan prestatif, pastikan untuk tidak salah dalam memilih pergaulan. Sebab salah dalam memilih pergaulan lingkungan, salah dalam memilih sistem, berarti telah salah dalam memilih kesuksesan. Ingatlah pepatah “Bergaul dengan tukang minyak wangi akan kebawa wangi, bergaul dengan pandai besi akan kebawa bau bakaran”.

3. BERDAYA SAING POSITIF

Dalam setiap kesempatan dan lingkungan, kita harus memiliki naluri berdaya saing positif. Kalau tidak, pasti kita akan berat menghadapi hidup ini. Majalah “Panji” pernah memberitakan bahwa beberapa tahun lagi Universitas-Universitas luar negri, seperti Oxford, Harvard, UCLA, Stanford dan Universitas beken lainya, akan masuk ke Indonesia. Kenyataan ini akan membuat miris beberapa perguruan tinggi. Sikap ini nampaknya dipicu oleh kenyataan adanya kesenjangan kualitas Perguruan Tinggi dalam negri dan Perguruan Tinggi luar negri.
Bagi Perguruan Tinggi yang tidak memiliki mental berdaya saing positif, akan membuat mereka panik, kalang kabut karena takut kesaingan. Melihat kenyataan yang sama atau lebih darinya, maka akan dianggap sebuah ancaman yang seolah-olah akan menghancurkanya.Namun bagi yang memiliki mental bersaing yang positif, hal itu justru akan di tanggapi dengan senang hati, seolah-olah dia mendapatkan sparing partner yang akan memacunya lebih berkualitas lagi. Sebab mereka yang tidak diberi pesaing, kadang-kadang tidak membuat mereka maju.
Pepatah mengatakan bahwa “lebih baik menjadi juara dua di antara juara umum, dari pada jadi juara satu dari yang lemah, atau juara utama dari yang bodoh”. Karena yang terpenting bukan jadi juaranya, tapi bagai mana caranya kita memompa kemampuan optimal dalam menjalani kehidupan. Lebih baik juara dua di antara juara dari pada juara umum di antara yang kalah. Sahabat-sahabat sekalian, kita janganlah sebel jika melihat orang lain lebih baik dari kita, karena orang-orang yang suka iri hati, sebel dongkol kepada prestasi orang lain, biasanya tidak akan unggul. Berani bersaing secara sehat dan positif adalah kunci menuju gerbang kesuksesan.

4. MAMPU BERSINERGI (BERJAMAAH).

Steven R. Covey, mencantumkan sinergi sebagai salah satu dari tujuh kebiasaan yang efektif. Dalam bersinergi atau berjamaah akan tercermin perbedaan nilai tiap individu, yang kalau kita mampu mengelolanya akan melahirkan team work yang solid, dimana nilai hasilnya akan jauh lebih besar, lebih dahsyat atau lebih unggul dibandingkan kalau dilakukan sendiri-sendiri. Makin besar kekuatan sinerginya dalam setiap kali berinteraksi dengan yang lain, maka akan semakin besar pula kemampuan yang di hasilkan , itulah diantara kunci menjadi unggul. Jadi kalau ingin menjadi unggul, nikmati hidup berjamaah, karena seorang yang pintar jika bertemu orang yang pintar akan bertambah pintar. Untuk itu berjamaahlah, tapi berjamaah yang positif, karena berjamaah itu ada kalanya saling melemahkan dan saling melumpuhkan. Maka, lakukanlah branchmarking (studi banding) ke institusi lain sebagai perbandingan, dan ini sangat penting. Hal ini agar pemikiran kita terus berkembang tidak mandek atau di situ-situ terus.. Oleh karena itu jangan pernah meremehkan orang lain, setiap bertemu orang harus jadi sarana perubahan dan penambahan wawasan kita. Jangan merasa pintar sendiri, merasa yang terbaik, yang terbagus, maka sebenarnya kita telah menjadi yang terbloon.

5. MANAJEMEN KALBU

Tidak bisa tidak, bagi pribadi yang ingin unggul dan prestatif maka dia harus mampu mengendalikan suasana hatinya, karena orang itu tergantung suasana hatinya. Kalau hatinya merasa gembira, maka dia gembira. Kalau hatinya sedang sedih maka sedih pula dirinya, kalau hatinya lagi dongkol, ngambek , maka seperti itulah dirinya. Semua tergantung pada suasana hatinya, maka bagi orang yang tidak mampu mengendalikan/mengelola hatinya akan merasa repot dalam menghadapi hidup ini. Rosululloh SAW bersabda “ingatlah dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya, tetapi bila rusak, niscaya akan rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama hati”,(HR. Bukhari – Muslim).

Supardi Saminja








Hasil gambar untuk supardi saminja
Hasil gambar untuk supardi saminja


Hasil gambar untuk supardi saminja




Hasil gambar untuk supardi saminja
Hasil gambar untuk supardi saminja
Hasil gambar untuk supardi saminjaHasil gambar untuk wallpaper supardi saminja
Hasil gambar untuk wallpaper supardi saminja