Rabu, 04 April 2018

JANGAN BUANG-BUANG WAKTU


Kata-kata "JANGAN MKI BUANG2 WAKTU LGI" menjadi ejekan dan hardikan ketika kita masih mengingat, saat dimana kita masih berwajah anak-anak kecil yang polos, dan yang apa adanya di waktu masih Sekolah Dasar Negeri  Sanrangan.

Ada cerita menarik saat masih dibangku SD, yaitu ketika mau menyontek keteman, tetapi teman belum mau memberikan dan katanya, "sebentar" atau "tunggu dulu". Tentu kita akhirnya jengkel dan berujar, weee....INGAT WAKTU WASIT".

Ya, kurang lebih seperti itulah tingkah laku kita di sekolah dasar ketika ada ulangan matematika dan bahasa Indonesia, yang kadang memaksa kita menyontek karena tidak belajar dan mungkin saja karena terlalu sibuk mengembala kambing kala itu.

Apakah ada makna "ingat waktu wasit dan jangan mki buang2 waktu lgi" yang kita lontarkan saat itu?

Tentu ada maknanya,  "ingat waktu wasit dan jangan mki buang2 waktu lgi". Maksudnya kita sangat jelas " kalau mau memberikan jawaban contekan tetapi waktu sudah habis, maka untuk apa lagi?". Itulah tandanya bila waktu sangat penting, malah waktulah yang tidak bisa diubah, selalu berjalan sesuai manajemen alam yang baku. Dan Allah sebagai wasit akan menghentikan waktu sesuai yang ditetapkan.

Seiring dengan umur kita yang terus bertambah dan semua orang, mau kaya, mau miskin, mau cantik atau gagah, mau pintar atau bodoh, pengusaha atau penguasa, rakyat atau presiden, kandidat pemimpin atau bukan, semua memiliki waktu dengan jatah yang sama.

Tetapi yang menjadi pertanyaan, mengapa ada diantara kita, ada yang berhasil, ada yang pintar, ada yang kaya, juga ada yang tidak seperti yang diharapkan, bahkan gagal yang yang didapatkan?

Jawabannya, mungkin  kita telah menyia-nyiakan waktu dan membiarkan waktu itu berlalu tanpa tujuan, tanpa manfaat, dan tanpa pewarisan makna.

Kalau begitu, dengan mengingat waktu kita sekolah di SDN Sanrangan, berarti kita mau mengingat kembali tentang perlunya  memiliki keterampilan.  Keterampilan menentukan tujuan yang bisa menjadi penyebab.

Sebab tanpa tujuan dan target yang jelas, akan membingungkan mencari jalan pintas dalam mencapai tujuan yang telah kita targetkan.

Ingat pesan leluhurnya orang Sanrangan! "Teako assuluki ripakke'bu' ballaka punna tenapa nugappai katallassanga, na tea tongko assuluki ripakke'bu' ballaka punna tenapa nuassengi anjo lanu mangea" artinya" jangan keluar dipintu rumah jika belum menemukan kehidupan dan jangan juga keluar di pintu rumah jika belum mengetahui arah petunjuk yang jelas.

Itulah sebabnya, kita mungkin harus fokus dan yakini apa yang telah menjadi cita-cita agar dipertahankan dan dipertanggungjawabkan. Kita harus manfaatkan waktu sebaik mungkin. Dan terakhir, semoga Allah mempertemukan apa yang yang selama ini kita impikan.