Sabtu, 31 Desember 2011

cara mengambil keputusan

1. Tetapkan sasaranmu (set your goals)
Langkah pertama tentu saja kamu harus mengetahui dengan jelas masalah apa yang sedang kamu hadapi. Kamu juga harus memiliki tujuan dan hasil yang ingin dicapai setelah kamu mengambil keputusan. Secara umum ada 2 jenis keputusan:
1. Keputusan ya atau tidak. Contohnya haruskah kamu membeli mobil atau haruskah kamu berganti pekerjaan.
2. Memilih dari pilihan yang ada. Contohnya mobil jenis apa yang akan kamu beli atau pekerjaan apa yang terbaik buat kamu.
Ini permulaan yang penting karena tujuan akhir akan mempengaruhi caramu dalam bertindak dan berpikir. Berikan tenggat waktu (deadline) kapan kamu harus mengambil keputusan untuk memastikan kamu tidak terlalu lama fokus di satu masalah tanpa memperdulikan masalah yang lain.
2. Cari informasi yang tepat
Informasi adalah kunci untuk mengambil keputusan yang benar. Carilah fakta dan opini yang mendukung keputusanmu. Lakukanlah observasi, interview, survey, membaca literatur, atau meminta pendapat orang lain untuk mendapatkan informasi baik yang subyektif maupun obyektif. Tapi ingat, jangan sampai mencari suatu informasi pada orang yang salah atau meminta sarat dari orang yang tidak berpengalaman misalnya meminta pendapat tentang cara mengatur keuangan dari orang yang memiliki utang yang banyak atau cara menurunkan berat badan yang tepat dari orang yang kelebihan berat badan. Hal-hal semacam itu kadang tidak diperhatikan yang membuat informasi atau saran yang kamu dapat tidak benar.
3. Mencari opsi dan kemungkinan yang ada dari berbagai sudut pandang
Dalam mengambil keputusan, kamu harus mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada terutama apabila keputusan yang kamu ambil adalah suatu keputusan yang besar. Jelajahi setiap perspektif yang berbeda, jangan batasi dirimu oleh sesuatu yang sudah tersedia atau sesuatu yang sudah ada di pikiranmu. Berpikir out-of-the-box awalnya pasti tampak tidak relevan atau tidak sesuai dengan situasi yang ada, namun justru solusi sering muncul dari ide-ide semacam itu. Tapi, tentu saja berbagai kemungkinan itu harus didukung oleh fakta dan riset yang benar.
4. Menganalisis tiap kelebihan dan kekurangan opsi yang akan kamu ambil
Gunakan logika dan akal sehatmu untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan atau keuntungan dan kelemahan dari setiap opsi yang ada. Apa keputusan ini masuk akal? Jika ya, mengapa, jika tidak, mengapa tidak? Apa resiko dari keputusan ini? Apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisir resiko yang ada? Tanyalah pertanyaan-pertanyaan itu pada dirimu sendiri.
5. Jangan mencoba untuk sempurna
Banyak orang menunda-nunda keputusan karena takut salah. Pertama-tama kamu harus tahu bahwa, manusia tidak ada yang sempurna, bahkan seorang pemimpin yang berpengalaman kadang membuat kesalahan. Kedua, meskipun kamu membuat kesalahan, kamu bisa belajar banyak dari kesalahanmu dan itu adalah pengalaman yang sangat berharga
6. Lakukan, meskipun keputusanmu sulit
Seringkali, kamu harus menghadapi situasi sulit untuk mengambil suatu keputusan. Jika kamu menghadapi situasi semacam itu, jangan terus menghindar karena kamu hanya menambah masalah. Keputusan seperti apakah kamu harus mengakhiri sebuah hubungan atau apakah kamu harus berganti pekerjaan, memang bukan keputusan yang mudah namun kamu tetap harus membuat suatu keputusan tegas agar kamu tidak berlama-lama berkonsentrasi di satu situasi dan mengabaikan masalah lain yang menunggu keputusanmu juga.

Setelah kamu membuat sebuah keputusan, bukan berarti pekerjaanmu selesai disitu saja. Kamu harus memonitor dan mengevaluasi dampak dan efek nyata dari keputusan yang sudah kamu buat. Apabila ternyata hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasimu, kamu bisa memutar jalan dan mengambil jalan yang lain. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri.

Akuntansi Syariah

Akuntansi dikenal sebagai sistem pembukuan “double entry”. Menurut sejarah yang diketahui awam dan terdapat dalam berbagai buku “Teori Akuntansi”, disebutkan muncul di Italia pada abad ke-13 yang lahir dari tangan seorang Pendeta Italia bernama Luca Pacioli. Beliau menulis buku “Summa de Arithmatica Geometria et Propotionalita” dengan memuat satu bab mengenai “Double Entry Accounting System”. Dengan demikian mendengar kata ”Akuntansi Syariah” atau “Akuntansi Islam”, mungkin awam akan mengernyitkan dahi seraya berpikir bahwa hal itu sangat mengada-ada.

Namun apabila kita pelajari “Sejarah Islam” ditemukan bahwa setelah munculnya Islam di Semananjung Arab di bawah pimpinan Rasulullah SAW dan terbentuknya Daulah Islamiah di Madinah yang kemudian di lanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidin terdapat undang-undang akuntansi yang diterapkan untuk perorangan, perserikatan (syarikah) atau perusahaan, akuntansi wakaf, hak-hak pelarangan penggunaan harta (hijr), dan anggaran negara. Rasulullah SAW sendiri pada masa hidupnya juga telah mendidik secara khusus beberapa sahabat untuk menangani profesi akuntan dengan sebutan “hafazhatul amwal” (pengawas keuangan). Bahkan Al Quran sebagai kitab suci umat Islam menganggap masalah ini sebagai suatu masalah serius dengan diturunkannya ayat terpanjang , yakni surah Al-Baqarah ayat 282 yang menjelaskan fungsi-fungsi pencatatan transaksi, dasar-dasarnya, dan manfaat-manfaatnya, seperti yang diterangkan oleh kaidah-kaidah hukum yang harus dipedomani dalam hal tersebut. Sebagaimana pada awal ayat tersebut menyatakan “Hai, orang-orang yang beriman apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya………”

Dengan demikian, dapat kita saksikan dari sejarah, bahwa ternyata Islam lebih dahulu mengenal system akuntansi, karena Al Quran telah diturunkan pada tahun 610 M, yakni 800 tahun lebih dahulu dari Luca Pacioli yang menerbitkan bukunya pada tahun 1494.

Dari sisi ilmu pengetahuan, Akuntansi adalah ilmu informasi yang mencoba mengkonversi bukti dan data menjadi informasi dengan cara melakukan pengukuran atas berbagai transaksi dan akibatnya yang dikelompokkan dalam account, perkiraan atau pos keuangan seperti aktiva, utang, modal, hasil, biaya, dan laba. Dalam Al Quran disampaikan bahwa kita harus mengukur secara adil, jangan dilebihkan dan jangan dikurangi. Kita dilarang untuk menuntut keadilan ukuran dan timbangan bagi kita, sedangkan bagi orang lain kita menguranginya. Dalam hal ini, Al Quran menyatakan dalam berbagai ayat, antara lain dalam surah Asy-Syu’ara ayat 181-184 yang berbunyi:”Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu.”

Kebenaran dan keadilan dalam mengukur (menakar) tersebut, menurut Umer Chapra juga menyangkut pengukuran kekayaan, utang, modal pendapatan, biaya, dan laba perusahaan, sehingga seorang Akuntan wajib mengukur kekayaan secara benar dan adil. Seorang Akuntan akan menyajikan sebuah laporan keuangan yang disusun dari bukti-bukti yang ada dalam sebuah organisasi yang dijalankan oleh sebuah manajemen yang diangkat atau ditunjuk sebelumnya. Manajemen bisa melakukan apa saja dalam menyajikan laporan sesuai dengan motivasi dan kepentingannya, sehingga secara logis dikhawatirkan dia akan membonceng kepentingannya. Untuk itu diperlukan Akuntan Independen yang melakukan pemeriksaaan atas laporan beserta bukti-buktinya. Metode, teknik, dan strategi pemeriksaan ini dipelajari dan dijelaskan dalam Ilmu Auditing.

Dalam Islam, fungsi Auditing ini disebut “tabayyun” sebagaimana yang dijelaskan dalam Surah Al-Hujuraat ayat 6 yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
Kemudian, sesuai dengan perintah Allah dalam Al Quran, kita harus menyempurnakan pengukuran di atas dalam bentuk pos-pos yang disajikan dalam Neraca, sebagaimana digambarkan dalam Surah Al-Israa’ ayat 35 yang berbunyi: “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

Dari paparan di atas, dapat kita tarik kesimpulan, bahwa kaidah Akuntansi dalam konsep Syariah Islam dapat didefinisikan sebagai kumpulan dasar-dasar hukum yang baku dan permanen, yang disimpulkan dari sumber-sumber Syariah Islam dan dipergunakan sebagai aturan oleh seorang Akuntan dalam pekerjaannya, baik dalam pembukuan, analisis, pengukuran, pemaparan, maupun penjelasan, dan menjadi pijakan dalam menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa.

Dasar hukum dalam Akuntansi Syariah bersumber dari Al Quran, Sunah Nabwiyyah, Ijma (kespakatan para ulama), Qiyas (persamaan suatu peristiwa tertentu, dan ‘Uruf (adat kebiasaan) yang tidak bertentangan dengan Syariah Islam. Kaidah-kaidah Akuntansi Syariah, memiliki karakteristik khusus yang membedakan dari kaidah Akuntansi Konvensional. Kaidah-kaidah Akuntansi Syariah sesuai dengan norma-norma masyarakat islami, dan termasuk disiplin ilmu sosial yang berfungsi sebagai pelayan masyarakat pada tempat penerapan Akuntansi tersebut.

Persamaan kaidah Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional terdapat pada hal-hal sebagai berikut:
  1. Prinsip pemisahan jaminan keuangan dengan prinsip unit ekonomi;
  2. Prinsip penahunan (hauliyah) dengan prinsip periode waktu atau tahun pembukuan keuangan;
  3. Prinsip pembukuan langsung dengan pencatatan bertanggal;
  4. Prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan prinsip penentuan barang;
  5. Prinsip perbandingan (muqabalah) dengan prinsip perbandingan income dengan cost (biaya);
  6. Prinsip kontinuitas (istimrariah) dengan kesinambungan perusahaan;
  7. Prinsip keterangan (idhah) dengan penjelasan atau pemberitahuan.

Sedangkan perbedaannya, menurut Husein Syahatah, dalam buku Pokok-Pokok Pikiran Akuntansi Islam, antara lain, terdapat pada hal-hal sebagai berikut:
  1. Para ahli akuntansi modern berbeda pendapat dalam cara menentukan nilai atau harga untuk melindungi modal pokok, dan juga hingga saat ini apa yang dimaksud dengan modal pokok (kapital) belum ditentukan. Sedangkan konsep Islam menerapkan konsep penilaian berdasarkan nilai tukar yang berlaku, dengan tujuan melindungi modal pokok dari segi kemampuan produksi di masa yang akan datang dalam ruang lingkup perusahaan yang kontinuitas;
  2. Modal dalam konsep akuntansi konvensional terbagi menjadi dua bagian, yaitu modal tetap (aktiva tetap) dan modal yang beredar (aktiva lancar), sedangkan di dalam konsep Islam barang-barang pokok dibagi menjadi harta berupa uang (cash) dan harta berupa barang (stock), selanjutnya barang dibagi menjadi barang milik dan barang dagang;
  3. Dalam konsep Islam, mata uang seperti emas, perak, dan barang lain yang sama kedudukannya, bukanlah tujuan dari segalanya, melainkan hanya sebagai perantara untuk pengukuran dan penentuan nilai atau harga, atau sebagi sumber harga atau nilai;
  4. Konsep konvensional mempraktekan teori pencadangan dan ketelitian dari menanggung semua kerugian dalam perhitungan, serta mengenyampingkan laba yang bersifat mungkin, sedangkan konsep Islam sangat memperhatikan hal itu dengan cara penentuan nilai atau harga dengan berdasarkan nilai tukar yang berlaku serta membentuk cadangan untuk kemungkinan bahaya dan resiko;
  5. Konsep konvensional menerapkan prinsip laba universal, mencakup laba dagang, modal pokok, transaksi, dan juga uang dari sumber yang haram, sedangkan dalam konsep Islam dibedakan antara laba dari aktivitas pokok dan laba yang berasal dari kapital (modal pokok) dengan yang berasal dari transaksi, juga wajib menjelaskan pendapatan dari sumber yang haram jika ada, dan berusaha menghindari serta menyalurkan pada tempat-tempat yang telah ditentukan oleh para ulama fiqih. Laba dari sumber yang haram tidak boleh dibagi untuk mitra usaha atau dicampurkan pada pokok modal;
  6. Konsep konvensional menerapkan prinsip bahwa laba itu hanya ada ketika adanya jual-beli, sedangkan konsep Islam memakai kaidah bahwa laba itu akan ada ketika adanya perkembangan dan pertambahan pada nilai barang, baik yang telah terjual maupun yang belum. Akan tetapi, jual beli adalah suatu keharusan untuk menyatakan laba, dan laba tidak boleh dibagi sebelum nyata laba itu diperoleh.

Dengan demikian, dapat diketahui, bahwa perbedaan antara sistem Akuntansi Syariah Islam dengan Akuntansi Konvensional adalah menyentuh soal-soal inti dan pokok, sedangkan segi persamaannya hanya bersifat aksiomatis.

Menurut, Toshikabu Hayashi dalam tesisnya yang berjudul “On Islamic Accounting”, Akuntansi Barat (Konvensional) memiliki sifat yang dibuat sendiri oleh kaum kapital dengan berpedoman pada filsafat kapitalisme, sedangkan dalam Akuntansi Islam ada “meta rule” yang berasal diluar konsep akuntansi yang harus dipatuhi, yaitu hukum Syariah yang berasal dari Tuhan yang bukan ciptaan manusia, dan Akuntansi Islam sesuai dengan kecenderungan manusia yaitu “hanief” yang menuntut agar perusahaan juga memiliki etika dan tanggung jawab sosial, bahkan ada pertanggungjawaban di akhirat, dimana setiap orang akan mempertanggungjawab kan tindakannya di hadapan Tuhan yang memiliki Akuntan sendiri (Rakib dan Atid) yang mencatat semua tindakan manusia bukan saja pada bidang ekonomi, tetapi juga masalah sosial dan pelaksanaan hukum Syariah lainnya.

Jadi, dapat kita simpulkan dari uraian di atas, bahwa konsep Akuntansi Islam jauh lebih dahulu dari konsep Akuntansi Konvensional, dan bahkan Islam telah membuat serangkaian kaidah yang belum terpikirkan oleh pakar-pakar Akuntansi Konvensional. Sebagaimana yang terjadi juga pada berbagai ilmu pengetahuan lainnya, yang ternyata sudah diindikasikan melalui wahyu Allah dalam Al Qur’an. “……… Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS.An-Nahl/ 16:89)

mutiara cinta


Mutiara Cinta
Cerita Cinta yang tak pernah habis untuk dibicarakan, entah berapa ribu bahkan jutaan kata-kata mutiara tentang cinta untuk diucapkan, direnungkan, dikhayalkan, namun belum tentu bisa direalisasikan.
Entahlah, cinta memang aneh dan bisa diungkapkan dengan kata-kata mutiara cinta sesuai dengan situasi dan kondisi. celotehan mutiara cinta dibawah ini mungkin bisa memberi inspirasi bagi anda untuk mengungkapkan betapa dalam cinta anda pada si dia.

Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan.
Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak, bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka, bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merasa rindu dan cemburu.

Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan. Tangisan juga bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani.

Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir.

Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.

Cinta pertama adalah kenangan, Cinta kedua adalah pelajaran, dan cinta yang seterusnya adalah satu keperluan karena hidup tanpa cinta bagaikan masakan tanpa garam. Karena itu jagalah cinta yang dianugerahkan itu sebaik-baiknya agar ia terus mekar dan wangi sepanjang musim.

Kecewa bercinta bukan berarti dunia sudah berakhir. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa kekecewaan itu.

Hanya diperlukan waktu semenit untuk menafsir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

Hidup tanpa cinta sepeeti makanan tanpa garam. Oleh karena itu, kejarlah cinta seperti kau mengejar waktu dan apabila kau sudah mendapat cinta itu, jagalah ia seperti kau menjaga dirimu. Sesungguhnya cinta itu karunia Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan.
Karena tanpa pertemua tidak akan ada perpisahan. Menikahlah dengan orang yang lebih mencintai diri kita daripada kita mencintai diri orang itu. Itu lebih baik daripada menikahi orang yang kita cintai tetapi tidak menyintai diri kita karena adalah lebih mudah mengubah pendirian diri sendiri daripada mengubah pendirian orang lain.

Cinta yang suci dapat dilihat dari pengorbanan seseorang, bukanlah dari pemberian semata.

Ibaratkalah kehilangan cinta itu seumpama hilangnya cincin permata di lautan luas yang tiada bertepi dan harus dilupakan.

Cinta tidak selalu bersama jodoh, tapi jodoh selalu bersama cinta.

Kata pujangga ; Cinta letaknya di hati, meskipun tersembunyi, namun getarannya jelas sekali. Ia mampu mempengaruhi fikiran sekaligus mengendalikan tindakan kita sehingga kadangkala kita melakukan hal terbodoh tanpa kita sadari.

Cinta dimulai dengan senyuman, tumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.

Asal usul nama Kampung Sanrangan, Desa Berutallasa, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten. Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia

 
 
 
 Indah dengan penggunungn Lassang yang menjulang tinggi, sejuk dengan banyaknya jagung kuning yang Nampak dari kebun-kebun penduduk disetempat dan penuh cerita menarik karena didalamnya ada cerita cinta dan cita-cita, demikianlah kata yang tepat untuk menggambarkan tempat wisata keluarga jika berkunjung di kampung Sarangan yang banyak dilihat kambing hasil peternakan oleh warga, yang terletak di kaki Gunung Lassang, Dusun Sanrangan, Desa Berutallasa, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi-Selatan.

Gunung Lassang atau yang biasa disebut Gunung Sanrangan ini memiliki ketinggian yang cukup melelahkan jika didaki, namun sebenarnya cukup ngampang ditempuh.
Berdasarkan informasi yang didapat dari
warga setempat, ditambah info dari tokoh dan wan warga setempat, nama lain dari Sanrangan adalah nama Gunung. Hal ini karena berkaitan dengan cerita asal mula Gunung Sarangan atau kampong Sanrangan.

konon cerita Kyai Pasir ( Kyai Jalilung ) dan Nyai Pasir( Nyai Jalilung ) adalah pasangan suami isteri yang hidup di hutan gunung Lawu. Mereka berteduh di sebuah rumah (pondok) di hutan lereng gunung Lawu sebelah timur. Pondok itu dibuat dari kayu hutan dan beratapkan dedaunan. Dengan pondok yang sangat sederhana ini keduanya sudah merasa sangat aman dan tidak takut akan bahaya yang menimpanya, seperti gangguan binatang buas dan sebagainya. Lebih-lebih mereka telah lama hidup di hutan tersebut sehingga paham terhadap situasi lingkungan sekitar dan pasti dapat mengatasi segala gangguan yang mungkin akan menimpa dirinya.

Pada suatu hari pergilah Kyai Pasir ke hutan dengan maksud bertanam sesuatu di ladangnya, sebagai mata pencaharian untuk hidup sehari-hari. Oleh karena ladang yang akan ditanami banyak pohon-phon besar, Kyai Pasir terlebih dahulu menebang beberapa pohon besar itu satu demi satu.

Tiba-tiba Kyai Pasir terkejut karena mengetahui sebutir telur ayam terletak di bawah salah sebuah pohon yang hendak ditebangnya. Diamat-amatinya telur itu sejenak sambil bertanya di dalam hatinya, telur apa gerangan yang ditemukan itu. Padahal di sekitarnya tidak tampak binatang unggas seekorpun yang biasa bertelur. Tidak berpikir panjang lagi, Kyai Pasir segera pulang membwa telur itu dan diberikan kepada isterinya.

Kyai Pasir menceritakan ke Nyai Pasir awal pertamanya menemukan telur itu, sampai dia bawa pulang.

Akhirnya kedua suami isteri itu sepakat telur temuan itu direbus. Setelah masak, separo telur masak tadi oleh Nyai Pasir diberikan ke suaminya. Dimakannya telur itu oleh Kyai Pasir dengan lahapnya. Kemudian Kemudian Kyai Pasir berangkat lagi keladang untuk meneruskan pekerjaan menebang pohon dan bertanam.

Dalam perjalanan kembali ke ladang, Kyai Pasir masih merasakan nikmat telur yang baru saja dimakannya. Namun setelah tiba di ladang, badannya terasa panas, kaku serta sakit sekali. Mata berkunang-kunang, keringat dingin keluar membasahi seluruh tubuhnya. Derita ini datangnya secara tiba-tiba, sehingga Kyai Pasir tidak mampu menahan sakit itu dan akhirnya rebah ke tanah. Mereka sangat kebingungan sebab sekujur badannya kaku dan sakit bukan kepalang. Dalam keadaan yang sangat kritis ini Kyai Pasir berguling-guling di tanah, berguling kesana kemari dengan dahsyatnya. Gaib menimpa Kyai Pasir. Tiba-tiba badanya berubah wujud menjadi ular naga yang besar, bersungut, berjampang sangat menakutkan. Ular Naga itu berguling kesana kemari tanpa henti-hentinya.

Alkisah, Nyai Pasir yang tinggal di rumah dan juga makan separo dari telur yang direbus tadi, dengan tiba-tiba mengalami nasib sama sebagaimana yang dialami Kyai Pasir. Sekujur badannya menjadi sakit, kaku dan panas bukan main. Nyai Pasir menjadi kebingungan, lari kesana kemari, tidak karuan apa yang dilakukan.

Karena derita yang disandang ini akhirnya Nyai Pasir lari ke ladang bermaksud menemui suaminya untuk minta pertolongan. Tetapi apa yang dijuumpai. Bukannya Kyai Pasir, melainkan seekor ular naga yang besar sekali dan menakutkan. Melihat ular naga yang besar itu Nyai Pasir terkejut dan takut bukan kepalang. Tetapi karena sakit yang disandangnya semakin parah, Nyai Pasir tidak mampu lagi bertahan dan rebahlah ke tanah. Nyai Pasir mangalami nasib gaib yang sama seperti yang dialami suaminya. Demikian ia rebah ke tanah, badannya berubah wujud menjadi seekor ular naga yang besar, bersungut, berjampang, giginya panjang dan runcing sangat mengerikan. Kedua naga itu akhirnya berguling-guling kesana kemari, bergeliat-geliat di tanah ladang itu, menyebabkan tanah tempat kedua naga berguling-guling itu menjadi berserakan dan bercekung-cekung seperti dikeduk-keduk. Cekungan itu makin lama makin luas dan dalam, sementara kedua naga besar itu juga semakin dahsyat pula berguling-guling dan tiba-tiba dari dalam cekungan tanah yang dalam serta luas itu menyembur air yang besar memancar kemana-mana. Dalam waktu sekejap saja, cekungan itu sudah penuh dengan air dan ladang Kyai Pasir berubah wujud mejadi kolam besar yang disebut Telaga. Telaga ini oleh masyarakat setempat terdahulu dinamakan Telaga Pasir, karena telaga ini terwujud disebabakan oleh ulah Kyai Pasir dan Nyai Pasir.

Sejak itu, setahun sekali, tepatnya pada hari Jumat Pon bulan Ruwah, di telaga ini diadakan acara Larung Tumpeng/ larung sesaji. Upacara ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan syukur masyarakat desa. Dalam upacara ritual ini, warga melarung persembahan atau sesaji ke tengah telaga.

Bagi Anda yang ingin berkunjung ketempat ini, selain bisa menikmati telaga, juga bisa menikmati obyek wisata air terjun Tirtosari.
di sini ada 2 obyek wisata sekaligus, telaga dan air terjun.
Meski tidak begitu luas, namun di tengah telaga terdapat pulau kecil. Entah apa yang ada di dalamnya, yang jelas pulau tersebut tidak dibuka untuk wisatawan.

Di sebelah barat telaga, terdapat hutan pinus yang banyak dihuni oleh kera liar. Jika sepi, kera-kera banyak yang turun ke jalan. Di telaga ini ada beberapa pilihan yang dapat Anda nikmati.

Untuk wisata air, Anda dapat naik perahu boat mengelilingi telaga. Anda dapat menikmati indahnya telaga dan merasakan segarnya air telaga.

Di sepanjang jalan dari pusat kota Magetan menuju Telaga Sarangan, Anda akan disuguhi pemandangan yang indah. Di kanan-kiri jalan terlihat hamparan sawah dan ladang penduduk. Jalannya berkelok-kelok dan naik.
Namun Anda tak perlu khawatir, karena keadaan jalannya cukup baik, tidak rusak dan bergelombang. Tapi Anda juga harus tetap berhati-hati, karena terkadang ada kendaraan yang tidak kuat naik, sehingga mogok di tengah jalan.
Sebelum tiba di Telaga Sarangan, Anda akan melewati Telaga Wurung. Telaga Wurung ini adalah tempat bagi mereka yang gemar memancing ikan. “Wurung” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya “batal”. Konon, jika sepasang kekasih melewati jalan ini, maka diyakini jalinan cintanya akan berakhir (wurung menikah).

Paket yang ditawarkan ada 2 macam, 1 kali putaran dengan biaya Rp 40.000 atau 3 kali putaran dengan biaya Rp 100.000. 1 perahu boat dapat dinaiki 4-5 orang dewasa. Untuk wisata darat, pengunjung dapat naik kuda mengelilingi telaga. Satu kali putaran Anda akan dikenai biaya Rp 40.000.

Bagi yang hobi berolahraga, bisa berjalan kaki mengelilingi Telaga Sarangan dengan keliling sekitar 1,5 km. Karena di sepanjang jalan dapat menikmati keindahan panorama alam Gunung Lawu.

Jika belum lelah berjalan, pengunjung juga bisa melanjutkan perjalanan ke air terjun Tirtosari. Anda tidak perlu khawatir, karena jalan menuju air terjun Tirtosari ini relatif mudah dilewati. Pintu masuknya terdapat di sebelah barat telaga, ditandai dengan patung pesawat di bagian depannya.

Perjalanan menuju air terjun Tirtosari ini berjarak sekitar 2,5 km. Perjalanan awal sejauh 1,5 km dapat ditempuh dengan naik kuda, namun 1 km berikutnya perjalanan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Di sepanjang jalan akan disuguhi pemandangan indah kebun sayur penduduk.

Sate kelinci

Lelah berjalan, pengunjung bisa menikmati kuliner di Telaga Sarangan. Yang paling terkenal adalah Sate Kelinci. Tidak usah bingung dimana mencarinya, karena di sepanjang telaga banyak penjual Sate Kelinci yang siap melayani.

Data dari Dinas Pariwisata Magetan mencatat, sedikitnya terdapat 140 pedagang sate kelinci yang berjualan di sekitar kawasan Telaga Sarangan. Satu porsi Sate Kelinci berisi 10 tusuk sate dan lontong dijual dengan harga Rp 10.000.

Sate kelinci memiliki tekstur daging yang berserat halus dan warna sedikit pucat, sehingga rasanya lebih lembut dan gurih saat dikunyah.

Dengan beralaskan tikar menghadap ke telaga, Sate Kelinci terasa bertambah nikmat. Selain Sate Kelinci, banyak pedagang keliling yang menawarkan kacang rebus, jagung rebus, keripik dan lain lainnya.

Di pinggir telaga, banyak pedagang tanda mata yang berjualan. Mulai dari kaos bertuliskan Telaga Sarangan, sampai kerajinan anyaman juga disediakan. Di sisi lain terdapat pedagang sayur dan buah-buahan segar.

Sedangkan untuk masalah penginapan, pengunjung Telaga Sarangan tidak perlu khawatir. Karena di pinggir telaga, banyak hotel yang ditawarkan, mulai dari hotel melati, sampai hotel berbintang.

Yang tidak kalah pentingnya adalah, bagi pengunjung yang ingin menikmati obyek wisata Telaga Sarangan, sebaiknya jangan berkunjung pada musim liburan, karena dipadati pengunjung.

Jika ingin benar-benar menikmati dengan leluasa keindahan Telaga Sarangan hingga puas, disarnkan datang pada waktu di luar liburan. Nah, tunggu apa lagi? Segera rencanakan perjalanan wisata Anda ke Telaga Sarangan
 

MARS KERUKUNAN KELUARGA BERUTALLASA ( KKB ) GOWA

 


KERUKUNAN KELUARGA BERUTALLASA
MENGHIMPUN PUTRA-PUTRI DAERAH
DIPEDESAAN DAN DIPERANKAN
DEMI TERCAPAINYA PERSATUAN DAN KESATUAN
DESA BERUTALLASA TERCINTA

WALAUPUN "ASSISALAI KATALLASSANGA”
TAK MENGHALANGI JALINAN RASA PERSAUDARAAN
DINEGERI RANTAU DAN DIKAMPUNG HALAMAN
SEMUA TETAP BERSATU
BAGAI GENDANG, SULING, KECAPI, DALAM SATU HARMONI

KERUKUNAN KELUARGA BERUTALLASA
BERPEGANG TEGUH PADA PRINSIP LELUHUR BANGSA
BERPEDOMAN PADA BUDAYA "SIRI' NA PACCE"
DEMI MENJAGA CITRA DAERAH

Reef:
WALAUPUN "ASSISALAI KATALLASSANGA”
TAK MENGHALANGI JALINAN RASA PERSAUDARAAN
DINEGERI RANTAU DAN DIKAMPUNG HALAMAN
SEMUA TETAP BERSATU
BAGAI GENDANG, SULING, KECAPI, DALAM SATU HARMONI

KERUKUNAN KELUARGA BERUTALLASA
MENJADI PENGOBAT RINDU
AKAN KAMPUNG HALAMAN
WALAUPUN  DIRIMU TINGGAL DIKAMPUNG HALAMAN
WALAUPUN DIRIMU JAUH DI NEGERI SEBERANG
TANAH LELUHUR TAK TERLUPAKAN....


Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan"


Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.

Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.

Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin".

Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).

Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :
  • Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya danmemberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
  • Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskantacit knowledge pada rekan-rekannya.
  • Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
  • Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.
Tugas Pemimpin
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
  1. Pemimpin bekerja dengan orang lain : Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organjsasi sebaik orang diluar organisasi.
  2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas): Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggungjawab untuk kesuksesan stafhya tanpa kegagalan.
  3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas : Proses kepemimpinandibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan mendahulukanprioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secaraefektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
  4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual : Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadf lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
  5. Manajer adalah forcing mediator : Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
  6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
  7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.

Kriteria Seorang Pemimpin
Pimpinan yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi beberapa kriteria,yaitu :
1. Pengaruh : Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh ini menjadikan
sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang dikatakan sang
pemimpin. John C. Maxwell, penulis buku-buku kepemimpinan pernah berkata:
Leadership is Influence (Kepemimpinan adalah soal pengaruh). Mother Teresa dan Lady
Diana adalah contoh kriteria seorang pemimpin yang punya pengaruh.
2. Kekuasaan/power : Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena dia
memiliki kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai keberadaannya. Tanpa
kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin, tentunya tidak ada orang yang
mau menjadi pendukungnya. Kekuasaan/kekuatan yang dimiliki sang pemimpin ini
menjadikan orang lain akan tergantung pada apa yang dimiliki sang pemimpin, tanpa itu
mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Hubungan ini menjadikan hubungan yang bersifat
simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak sama-sama saling diuntungkan.
3. Wewenang : Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada
pemimpin untuk fnenetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu hal/kebijakan.
Wewenang di sini juga dapat dialihkan kepada bawahan oleh pimpinan apabila sang
pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut mampu melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dengan baik, sehingga bawahan diberi kepercayaan untuk melaksanakan tanpa perlu campur tangan dari sang pemimpin.
4. Pengikut : Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaaan/power, dan wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki pengikut yang berada di belakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa yang dikatakan sang pemimpin. Tanpa adanya pengikut maka pemimpin tidak akan ada. Pemimpin dan pengikut adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri sendiri.

Pemimpin Sejati
Empat Kriteria Pemimpin Sejati yaitu:
1. Visioner: Punyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. Andy Stanley dalam bukunya Visioneering, melihat pemimpin yang punya visi dan arah yang jelas, kemungkinan berhasil/sukses lebih besar daripada mereka yang hanya menjalankan sebuah kepemimpinan.
2. Sukses Bersama: Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses bersamanya.
Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bag) dirinya sendiri,
namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk mendorong orang-orang yang
dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan bersama.
3. Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar (Teachable and Learn continuous): Banyak hal yang harus dipela ari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus survive sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar dari pengalaman-diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang Pemimpin. Memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan yang positif juga bergaul akrab dengan para Pemimpin akan mendorong Skill kepemimpinan akan meningkat.
4. Mempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan: Pemimpin Sejati bukanlah orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri bagi generasi atau saat dia memimpin saja. Namun, lebih dari itu, dia adalah seorang yang visioner yang mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk regenerasi di masa depan. Pemimpin yang mempersiapkan pemimpin berikutnya barulah dapat disebut seorang Pemimpin Sejati. Di bidang apapun dalam berbagai aspek kehidupan ini, seorang Pemimpin sejati pasti dikatakan Sukses jika ia mampu menelorkan para pemimpin muda lainnya.

Persyaratan Pemimpin
Di dalam Islam seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat:
1. S1DDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan
2. FATHONAH artinya jerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan professional
3. AMANAH artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan akuntabel
4. TABLIGH artinya senantiasa menyammpaikan risalah kebenaran, tidak pernah menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan komunikatif.

Di dalam Alkitab peminipin harus mempunya sifat dasar :
Bertanggung jawab, Berorientasi pada sasaran, Tegas, Cakap, Bertumbuh, Memberi Teladan, Dapat membangkitkan semangat, Jujur, Setia, Murah hati, Rendah hati, Efisien, Memperhatikan, Mampu berkomunikasi, Dapat mempersatukan, serta Dapat mengajak.

Pada ajaran Budha di kenal dengan DASA RAJA DHAMMA yang terdiri dari :
• DHANA (suka menolong, tidak kikir dan ramah tamah),
• SILA (bermoralitas tinggi),
• PARICAGA Imengorban segala sesuatu demi rakyat),
• AJJAVA (jujur dan bersih),
• MADDAVA (ramah tamah dan sopan santun),
• TAPA (sederhana dalam penghidupan),
• AKKHODA (bebas dari kebencian dan permusuhan),
• AVIHIMSA (tanpa kekerasan)
• KHANTI (sabar, rendah hati, dan pemaaf),
• AVIRODHA (tidak menentang dan tidak menghalang-halangi).

Pada ajaran Hindu, falsafah kepemimpinan dijelaskan dengan istilah-istilah:
• PANCA STITI DHARMENG PRABHU yang artinya lima ajaran seorang pemimpin,
• CATUR KOTAMANING NREPATI yang artinya empat sifat utama seorang pemimpin
• ASTA BRATlA yang artinya delapan sifat mulia para dewa,

CATUR NAYA SANDHI yang artinya empat tindakan seorang pemimpin, Dalam
Catur Naya Shandi pemimpin harus mempunyai sifat yaitu :
- SAMA /dapat menandingi kekuatan musuh
- BHEDA /dapat melaksanakan tata tertib dan disiplin kerja
- DHANA /dapat mengutamakan sandang dan papan untuk rakyat
- DANDHA / dapat menghukum dengan adil mereka yang bersalah.

Trait Theory (Keith Davis)
Ciri Utama Pemimpin Yang Berhasil
• Intelegensia
• Kematangan Sosial
• Inner Motivation
• Human Relation Attitude

Ciri-Ciri Pemimpin Sukses ( Stogdill; 1974)
• Adaptable To Situations
• Alert To Social Environment
• Ambitious And Achievement Oriented
• Assertive
• Cooperative
• Decisive
• Dependable
• Dominant (Desire To Influence Others)
• Energetic (High Activity Level)
• Persistent
. Self-Confident
• Tolerant Of Stress
• Willing To Assujne Responsibility

Skills Pemimpin Sukses (Stogdill; 1974)
. Clever
. Conceptually Skilled
• Creative
• Diplomatic And Tactful
• Fluent In Speaking
• Knowledgeable About Group Task
• Organized (Administrative Ability)
• Persuasive
• Socially Skilled

Pengertian Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123). Sedangkan menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.

Dari pengertian diatas kepemimpinan mengandung beberapa unsur pokok antara lain:
1) kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi,
2) di dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi bawahan oleh pemimpin, dan
3) adanya tujuan bersama yang harus dicapai.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.

Beberapa pendapat ahli mengenai Kepemimipinan :
1. Menurut John Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan
mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki
(H. Abu Ahmadi, 1999:124-125)
2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan
(Jacobs & Jacques, 1990, 281)
4. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
(Slamet, 2002: 29)
5. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
(Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7)
6. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 29)
7. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).
8. Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.
( Ngalim Purwanto ,1991:26)

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku Aeseorang atau sekelompok orang untuk meneapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengafuhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utatna seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang posetif dalam usaha mencapai tujuan.

Faktor-faktor penting yang terdapat dalam pengertian kepemimpinan:
1. Pendayagunaan Pengaruh
2. Hubungan Antar Manusia
3. Proses Komunikasi dan
4. Pencapaian Suatu Tujuan.

Unsur-Unsur Mendasar
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari defmisi-defmisi yang dikemukakan di atas, adalah:
1. Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).
2. Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok.
3. Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup : Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, beJajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan : Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpjn dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif : Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin hams dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin haras dapat menunjukkan energi yang positif, seperti;

a. Percaya pada orang lain : Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk
staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan
pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan
kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan : Seorang pemimpin haras dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan
keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi.
Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan : Kata 'tantangan' sering diinterpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d. Sinergi : Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan, Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi
adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja
kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang,
atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri : Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses dalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan:
1) pemahaman materi;
2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman;
3) mengajar materi kepada orang lain;
4) mengaplikasikan prinsip-prinsip;
5) memonitoring hasil;
6) merefleksikan kepada hasil;
7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi;
8) pemahaman baru; dan
9) kembali menjadi diri sendiri lagi.

Cara mudah Belajar Akuntansi

Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam melakukan kegiatan belajar.  Ada orang yang cukup dengan memperhatikan secara saksama ketika dijelaskan, mereka sudah langsung menguasai materi yang disajikan tanpa harus belajar lagi.  Ada pula mahasiswa yang belajar dengan cara membaca buku berkali-kali, namun tidak menguasai materi.  Ada juga yang dalam membaca buku harus mencoret dengan starbilo warna.  Sampai – sampai buku yang semula putih bersih menjadi  full color. Ada juga yang menggaris bawahi setiap kata penting yang ia temukan di textbook.  Seolah-olah ia tidak percaya kalau seluruh baris tulisan kalimat di buku itu sudah lurus.  Karena semua kalimat dalam buku yang dibaca adalah penting, maka dari awal sampai akhir buku menjadi bergaris.  Yang lebih heboh lagi, adalah….. jurus baca mantra.  Dengan jurus baca mantra ini mereka membaca catatan kecil secara berkali-kali.  Definisi – definisi, rumus –rumus, dsb akan dibaca (diucapkan) berkali –kali dimanapun, kapanpun, …. nah, persis orang baca mantra kan!.
Bagi siswa (mahasiswa) yang masih duduk di bangku sekolah (kuliah) mau tidak mau harus belajar.  Bahkan bagi siapapun yang ingin menambah ilmunya, menambah pengetahuannya, akan melakukan kegiatan belajar.  Belajar adalah kegiatan utama, kegiatan penting, (meski sebagian ada yang menganggap sebagai kegiatan sampingan).  Bagi siswa/mahasiswa, tentu secara lisan akan mengatakan bahwa belajar adalah kegiatan utamanya.  Tetapi kenyataannya ada diantara mereka yang mengatakan demikian itu, kegiatan belajarnya lebih banyak ketinggal dibanding dengan kegiatan lainnya.  Ya… tentu kegiatan lainnya lebih mengasyikkan dibanding dengan belajar.  Belajar satu jam serasa sudah belajar semalam suntuk, bermain selama 5 jam terasa baru lima menit saja.  Banyak pula mahasiswa yang menyibukkan diri ke dalam berbagai aktivitas demi untuk mendapatkan pengalaman, sampai-sampai lupa akan tugas belajarnya.  Bagi mahasiswa yang sambil kerja (apa kerja sambil kuliah?), mereka kesulitan untuk mengalokasikan waktu belajarnya.  Mereka takut pekerjaannya berantakan, akan tetapi takut pula jika nilai kuliahnya jelek.
Harapan terbaik adalah, pekerjaan kantor beres tetapi nilai kuliah juga dapat A.  Semua aktivitas lancar dan dapat pengalaman banyak, tetapi juga nilai yang tercantum di KHS adalah A semua.  Memang menyenangkan jika semua mata kuliah dapat nilai A, serta materi kuliah dapat dikuasai secara sempurna, dan semua itu diperoleh dengan usaha belajar secara santai.  Nah, semua itu dapat Anda capai (berusaha) jika Anda menerapkan strategi belajar secara efektif dan efisien.
Di atas dikatakan bahwa setiap orang memiliki gaya cara belajar sendiri-sendiri.  Tetapi, metode belajar yang efektif dan efisien akan memiliki pola yang sama.  Metode belajar yang dibahas di sini adalah belajar khusus untuk Mata kuliah Akuntansi di tingkat dasar.  Karena tujuan mata kuliah tingkat dasar berbeda dengan mata kuliah tingkat akhir, maka cara belajarpun juga berbeda.  Pada tingkat dasar, seperti mata kuliah Pengantar Akuntansi, Akuntansi Biaya, Akuntansi Keuangan Menengah, Akuntansi Keuangan Lanjutan, dan Akuntansi Manajemen, mahasiswa dituntut selain memahami pengetahuan (materi kuliah) mahasiswa juga dituntut terampil melakukan penghitungan, pencatatan, atau bahkan melakukan pemecahan masalah.  Jadi pada mata kuliah tersebut, tahu saja tidak cukup.  Anda harus terampil melakukan/mengerjakan sesuatu.  Terampil, berarti Anda harus dapat mengerjakan pekerjaan secara cepat dan benar.  Karena tujuan yang seperti ini maka dalam ujian jarang ditemui soal yang menanyakan definisi, nama metode, ataupun menanyakan cara /prosedur sesuatu.  Kebanyakan soal ujian untuk mata kuliah tersebut adalah kasus.  Mahasiswa diminta melakukan penghitungan, pencatatan (proses akuntansi), pembuatan laporan, atau bahkan pembuatan keputusan.
Agar Anda berhasil dalam belajar Akuntansi, Anda harus punya strategi dalam belajar.  strategi tersebut meliputi: strategi ketika baca buku, strategi ketika sedang kuliah, strategi ketika menyelesaikan latihan.
Berikut ini TIP singkat untuk belajar Akuntansi
Strategi Baca Buku Akuntansi
1.  Baca buku secara saksama.
Yakinkanlah diri Anda telah membaca dan memahami isi buku tersebut.  Membaca buku tidak perlu berulang-ulang, sekali saja cukup (asal paham).  Baca sekali dan langsung paham.
2.  Baca secara urut.
Dalam membaca buku akuntansi, Anda harus membaca secara urut dari bab paling depan, kemudian bab demi bab dibelakangnya (khususnya buku Akuntansi Dasar dan Akuntansi Biaya).  Jika Anda tidak paham isi bab 3, tentu akan jauh kesulitan untuk memahami bab 4.
3.  Jangan tergesa-gesa dalam membaca.
Pastikan bahwa Anda memahami isi materi yang Anda baca. Biar membaca secara lambat, asal Anda memahami isinya, itu jauh lebih baik daripada Anda membaca cepat tetapi tidak memahami isinya.
4.  Beri tanda pada istilah atau kalimat yang menurut Anda paling penting.
5.  Membaca bukan sekedar mengeja huruf ataupun angka.  Pahami makna setiap kalimat yang Anda baca.  Cari tahu asal usul angka hitungan.
6.  Hitung ulang angka2 yang ada pada buku itu.
Telusuri asal usul angka itu.  Hal ini bukan berarti Anda tidak percaya pada buku itu, akan tetapi jika penelusuran Anda benar, berarti pemahaman Anda juga benar.
7.  Buat ringkasan
Agar Anda tidak perlu membaca bab itu berkali-kali, buatlah ringkasan.  Ringkasan singkat akan mengingatkan diri Anda pada isi secara keseluruhan.  Ringkasan tidak harus berupa kalimat singkat yang ditulis secara kecil-kecil, akan tetapi bisa berupa gambar.
Saat kuliah
1.  Pastikan Anda telah mengetahui topik yang akan dibahas dalam pertemuan kuliah.  Anda telah membaca materi yang akan dibahas dalam perkuliahan.  Jika Anda telah membaca materi tersebut, Anda akan lebih mudah mengikuti materi yang disampaikan dosen.
2.   Datang beberapa menit sebelum kuliah dimulai.  Dengan datang lebih awal, Anda akan jauh lebih tenang dan siap untuk mengikuti kuliah.
3.   Pilih tempat duduk di depan.  Tempat duduk akan membantu dalam konsentrasi Anda.  Jika Anda pilih di belakang, biasanya akan banyak gangguan.  Umumnya mereka yang tidak siap mengikuti perkuliahan akan memilih duduk di belakang.
4.   Matikan HP Anda.  Ingat “matikan” bukan silence atau quiet mode. HP tidak hanya mengganggu kanan kiri, kelas, tetapi pasti akan mengganggu diri Anda sendiri.
5.   Konsentrasikan pikiran Anda pada kuliah.  Buang jauh-jauh pikiran Anda yang sering melayang-layang kemana-mana.  Selama mengikuti perkuliahan, lupakan aktivitas yang Anda lakukan sebelum kuliah maupun rencana aktivitas setelah kuliah.
6.   Jangan sibuk mencatat
Memahami materi itu jauh lebih penting dibandingkan dengan hanya memiliki catatan lengkap.  Catatan kuliah dapat Anda peroleh dari ringkasan baca buku, copy transparasi (slide PowerPoint), copy handouts, ataupun copy catatan punya teman.
7.   Ajukan pertanyaan
Ikuti jalan pikir dosen.  Jika Anda tidak setuju atau Anda tidak paham apa yang disampaikan dosen, ajukan pertanyaan secara sopan.  Jika Anda punya pendapat lain, sampaikan secara jelas.  Jangan takut bertanya.  Umumnya mereka yang sudah belajar sebelum kuliah, mereka punya banyak pertanyaan.  Sedangkan mereka yang kuliah tanpa persiapan, mereka tidak punya pertanyaan.  Tidak bertanya bukan berarti sudah paham, bisa jadi memang tidak tahu apa yang harus ditanyakan.
8.   Jawab pertanyaan
Sering dosen mengajukan pertanyaan dalam menjelaskan suatu materi.  Dosen sering mengajak diskusi bersama.  Jangan takut salah untuk menjawab pertanyaan tersebut.  Jawablah dengan serius.  Umumnya dosen tidak akan marah jika jawaban Anda salah, asal Anda tidak menjawab secara sembrono.
9.   Tunjukkan kemampuan Anda
Kuliah Akuntansi, sudah pasti akan banyak PR.  PR kadang dibahas di kelas.  Atau kadang ada soal di kelas yang harus dikerjakan di kelas.  Dalam pembahasan soal tersebut sering dosen menyuruh maju mahasiswa baik secara sukarela maupun penunjukan.  Jangan takut salah, maju saja. (tentu tidak BoNek lho ya).  Dengan Anda mengerjakan di depan kelas, Anda akan merasa yakin bahwa Anda bisa mengerjakannya.  Jika pekerjaan Anda ternyata salah, Anda akan terkesan dan Anda tidak akan mengulangi kesalahan tersebut saat ujian nanti.
10.    Jangan tunda, segera lengkapi pemahaman Anda dengan membaca ulang materi yang sudah dibahas di kelas tadi, begitu kuliah selesai.
Latihan soal
Anda akan menjadi terampil mengerjakan pekerjaan akuntansi jika Anda sering melakukan latihan.  Jika Anda terampil, maka dalam mengerjakan soal ujian Anda akan dapat mengerjakan dalam waktu yang lebih singkat.
1.   Cobalah untuk setiap materi, Anda mengerjakan soal latihan.  Carilah soal latihan yang ada pada setiap bab pembahasan.  Jangan hanya mengerjakan soal jika ada tugas.
2.   Untuk latihan tahap awal, Anda bisa lihat soal jawab pada buku.  Cobalah terlebih dahulu mengerjakan soal tersebut dan jangan melihat jawabannya.  Jika Anda telah selesai mengerjakannya, cocokkan dengan jawaban yang ada.  Jangan langsung percaya bahwa jawabanmu salah.  Mungkin saja jawaban buku itu yang salah.  Diskusikan dengan teman.
3.   Kerjakan soal-soal yang memang tidak ada jawabannya.  Jika kesulitan, Anda bisa buka buku.  Jika tetap sulit, diskusikan dengan teman.
4.   Jika Anda telah yakin jawaban benar, cobalah kerjakan lagi soal tersebut.  Tetapi kali ini jangan buka buku dan hitung berapa menit yang Anda perlukan.
5.   Jika Anda mengerjakan tugas PR, jangan sekali-kali hanya copy-paste pekerjaan teman.  Dengan copy-paste Anda hanya menyelesaikan tugas, tetapi Anda tidak belajar.  Tujuan dosen memberi tugas adalah agar Anda belajar.
6.   Jika Anda terpaksa harus minta bantuan teman untuk mengerjakan PR, cobalah jangan asal copy-paste.  Tanyalah mengapa jawabannya demikian. Tanyalah asal usul angka jawabannya.  Jika Anda yang ditanya, jawablah sejelas mungkin.  Dengan menjawab pertanyaan teman, ilmu Anda tidak akan hilang, justru malah semakin memperbaiki pemahaman Anda.
Itu tadi baru sekedar tip untuk belajar secara singkat.  Agar kuliah Anda dapat sukses, tentu masih banyak strategi yang harus Anda persiapkan.  Seperti halnya dengan strategi mengerjakan ujian, dll.  Begitu juga agar Anda bisa membaca secara nyaman, Anda harus punya buku sendiri.  Jika Anda punya buku sendiri, maka Anda akan bebas mencoret, menandai, ataupun menggambari.  Jangan mencoret-coret buku perpustakaan.

tugas sekretaris

Fungsi, Tugas dan Batasan Wewenang Seorang Sekretaris

FUNGSI :
Membantu Direksi sebagai pejabat penghubung (Liaison Officer) dalam
komunikasi dengan Stake Holder sebagai upaya meningkatkan loyalitas para
Stake Holder, penyusunan laporan manajemen serta kegiatan yang
berhubungan dengan kesekertariatan, penanganan hukum, pengelolaan
kehumasan (Relation Officer), Sistem Manajemen Mutu dan Sistem
Manajemen Informasi Perusahaan.
TUGAS POKOK :
1. Memberikan masukan dari aspek hukum kepada Direksi, berkaitan
dengan operasionalisasi dan pengembangan usaha perusahaan.
2. Mengkoordinasikan pengurusan izin-izin usaha perusahaan.
3. Menyelenggarakan data base dan penyimpanan dokumen asli
perusahaan.
4. Membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan
berbagai pihak stake holder.
5. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi.
6. Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan dan atau pemerintah
kepada pihak internal dan eksternal.
7. Mengelola dan mengembangkan sistem informasi perusahaan.
8. Memelihara dan mengembangkan sistem manajemen mutu
perusahaan.
9. Menyiapkan laporan perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.
10. Mengkoordinasikan bahan-bahan laporan untuk Rapat Komisaris dan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).11. Merumuskan Sasaran Mutu Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja
yang merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu
Perusahaan yang telah ditetapkan.
12. Melaksanakan kegiatan kesekretariatan perusahaan.
13. Menyiapkan laporan kegiatan Sekretaris Perusahaan secara benar dan
tepat waktu.
BATASAN TANGGUNG JAWAB :
1. Tersedianya kajian dari aspek hukum kepada Direksi yang berkaitan
dengan operasionalisasi dan pengembangan usaha perusahaan.
2. Terselesaikannya pengurusan izin-izin usaha perusahaan tepat waktu.
3. Terselenggaranya data base dan penyimpanan dokumen asli
perusahaan.
4. Terbinanya jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan
berbagai pihak stake holder.
5. Terselenggaranya kelancaran pelaksanaan agenda Direksi.
6. Terkomunikasikannya kepada pihak internal dan eksternal perusahaan
tentang kebijakan perusahaan dan pemerintah.
7. Terselenggaranya pengelolaan informasi perusahaan.
8. Terpelihara dan berkembangnya sistem manajemen mutu perusahaan.
9. Tersedianya laporan triwulanan, Laporan Manajemen dan Annual
Report tepat waktu.
10. Tersedianya bahan-bahan laporan untuk Rapat Komisaris dan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS).
11. Terumuskannya Sasaran Mutu Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja
yang merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu
Perusahaan yang telah ditetapkan.
12. Terselenggaranya kegiatan kesekretariatan perusahaan.
13. Tersedianya laporan kegiatan Sekretaris Perusahaan secara benar dan
tepat waktu setiap tanggal 10 pada bulan berikutnya.
BATASAN WEWENANG :
1. Atas sepengetahuan Direksi mengadakan dan membina hubungan
dengan para pihak sebagai upaya meningkatkan loyalitas para Stake
Holder.
2. Memberikan keterangan pers (press release) mengenai kebijakan
perusahaan.
3. Memberikan pertimbangan hukum kepada Direksi dalam merumuskan
suatu peraturan atau kebijakan.
4. Merekomendasikan konsep perjanjian kerjasama yang akan
ditandatangani oleh Direksi.
5. Mengkoordinasikan penyusunan laporan triwulanan perusahaan,
Laporan Manajemen, Annual Report serta RJPP.
6. Atas persetujuan Direksi mewakili perusahaan dalam rangka
menyelesaikan perselisihan hukum dengan pihak lain di dalam maupun
di luar pengadilan.
7. Menjadi fasilitator dalam pengelolaan dan pengembangan sistem
manajemen mutu perusahaan.
8. Mengkoordinasikan penyusunan Sasaran Mutu dan Prosedur Mutu Unit
Kerja sampai disahkan oleh Direksi.
9. Mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan dan pengembangan sistem
informasi manajemen termasuk penyebarluasan informasi perusahaan
melalui jaringan intranet dan internet, operasional sistem komputerisasi
Local Area Network dan pengaturan akses informasi.
10. Merekomendasikan spesifikasi teknis perangkat keras dan perangkat
lunak komputer yang digunakan perusahaan.
HUBUNGAN KERJA / SUPERVISI :
1. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direksi.
2. Sekretaris Perusahaan membawahi :
a. Kepala Bagian Hukum
b. Kepala Bagian Humas & Sekretariat
c. Kepala Bagian Manajemen Informasi
d. Kepala Bagian Manajemen

devinisi aktiva dan pasiva

Aktiva
Menurut S munawir (2002:30) aktiva adalah sarana atau sumber daya ekonomik yang diniliki oleh suatu kesatuan usaha atau perusahaan yang hargan perolehannya atau nilai wajarnya harus diukur secara objektif. Sedangkan
Menurut Thompson learning yang diterjemahkan oleh skoussen dkk (2001 : 131) aktiva adalah kemungkinan keuntungan ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikontrol oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian dimasa lalu.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2004 : 16.2 ) “ Aktiva adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun“.
Bedasarkan pengertian dapat disimpulkan bahwa aktiva adalah sarana yang dimiliki oleh perusahaan yang harus dikelola dengan baik agar mendapat keuntungan dimasa depan.
Pasiva
Pasiva adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh suatu perusahaanpada masa yang akan datang. pengorbanan untuk masa yang akan datang initerjadi akibat kegiatan usaha kewajiban ini dibedakan menjadi utang lancar dan utang jangka panjang.

yang menghilangkan pahala dan dosa

Sebentar lagi kita akan berpuasa di bulan suci Ramadhan, Insya Allah. Tentu saja kita tidak ingin puasa kita sia-sia. Oleh sebab itu kita harus mempelajari hal-hal yang berkenaan dengan puasa. Pada artikel sebelumnya saya menyampaikan bahwa salah satu persiapan puasa adalah menambah ilmu atau wawasan tentang puasa. Nah, pada sajian ini saya kemukakan tentang perkara yang menghilangkan pahala puasa. Puasanya itu sendiri tidak batal, tetapi tidak berpahala. Sia-sia bukan? Kita hanya memperoleh lapar dan haus saja. Rugi bukan?

A. Tentang Puasa

1. Puasa merupakan ibadah yang sangat dicintai Allah
Hal ini sebagaimana tersebut dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ. قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: إِلاَّ الصَّوْمَ، فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي

“Setiap amalan anak Adam akan dilipatgandakan pahala satu kebaikan akan berlipat menjadi 10 kebaikan sampai 700 kali lipat. Allah berkata: ‘Kecuali puasa maka Aku yg akan membalas orang yg menjalankan karena dia telah meninggalkan keinginan-keinginan hawa nafsu dan makan karena Aku’.”

Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang yang berpuasa agar mendapatkan balasan dan keutamaan-keutamaan yg telah Allah janjikan. Dintaranya:
1. Setiap muslim harus membangun ibadah puasa di atas iman kepada Allah dalam rangka mengharapkan ridha-Nya bukan karena ingin dipuji atau sekedar ikut-ikutan keluarga atau masyarakat yg sedang berpuasa. Rasulullah bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosa-dosa yg telah lalu.”
2. Menjaga anggota badan dari hal-hal yang diharamkan Allah seperti menjaga lisan dari dusta ghibah dan lain-lain. Begitu pula menjaga mata dari melihat orang lain yang bukan mahram baik secara langsung atau tidak langsung seperti melalui gambar-gambar atau film-film dan sebagainya. Juga menjaga telinga tangan kaki dan anggota badan lain dari bermaksiat kepada Allah.
.
Rasulullah bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ فِيْ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan maka Allah
tak peduli dia meninggalkan makan dan minumnya.”

3. Bersabar untuk menahan diri dan tidak membalas kejelekan yang ditujukan kepadanya.
Rasulullah bersabda dalam hadits Abu Hurairah:

الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ يَوْمَئِذٍ وَلاَ يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ

“Puasa adalah tameng maka apabila salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah dia berkata kotor dan janganlah bertengkar dengan mengangkat suara. Jika dia dicela dan disakiti maka katakanlah saya sedang berpuasa.”

B. Yang Menghilangkan Pahala

Hadits : Banyak orang-orang yang berpuasa, tapi tidak ada baginya (pahala) kecuali haus dan lapar. Artinya puasanya sia-sia tidak dapat pahala tapi puasanya tidak batal dengan kata lain hanya gugur kewajiban saja.
Yang dimaksud dengan merusak secara maknawi adalah bahwa orang berkenaan tidak akan mendapatkan pahala apapun dari jerih payahnya berpuasa. Akan tetapi secara hukum, dia telah melakukan puasa secara lahiriyah, maka tidak dituntut untuk menqodho’ (mengganti) puasanya tersebut.

1. Memandang segala sesuatu yang dapat menggugah nafsu syahwat

2. Mengucapkan kata-kata yang sia-sia atau tercela

3. Mendengarkan segala sesuatu yang dibenci agama

4. Melakukan perbuatan tercela, seperti pergi ke tempat maksiat atau perbuatan haram seperti berjudi dan minum-minuman keras (yang memabukkan)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Artinya: Puasa bukanlah dari makan, minum (semata), tetapi puasa itu menahan diri dari perbuatan sia-sia dan keji. Jika ada orang yang mencelamu, katakanlah : Aku sedang puasa, aku sedang puasa “

5.Berbohong

Berbohong sekali dapat memicu kebohongan berikutnya.

Dari Abu Hurairah, Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya: Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan (tetap) mengamalkannya, maka tidaklah Allah Azza wa Jalla butuh (atas perbuatannya meskipun) meninggalkan makan dan minumnya”

6.Mengghibah / menggosip

Ghibah lebih kejam dari perzinahan, kenapa demikian ?

Karena menggibah berhubungan dengan orang lain, so jika kita belum meminta maaf ke orang yang di ghibah tsb maka Alloh belum akan mengampuni kita. Sedangkan ketika seseorang mabuk sehingga berzina kemudian bertaubat kepada Alloh maka Alloh akan mengampuninya.

7.Adu domba

Menyebarkan isu-isu yang dapat menimbulkan perpecahan maupun perselisihan baik itu di lingkungan keluarga, tempat kerja maupun yang lainnya.

8.Sumpah palsu

Hati-hatilah dalam berjanji, hati-hati dalam berbicara ataupun bersumpah, janganlah mudah mengatakan “Demi Allah”. “Lima hal yang dapat menghilangkan pahala orang yang berpuasa, yakni berbohong, menggunjing, mengadu-domba, bersumpah dusta dan memandang dengan syahwat.” (HR Bukhari dan Muslim)

9.Melihat / memandang dengan pandangan syahwat

Dalam Kitab Hidayatus sholihin, ada sepuluh perkara yang dapat menghapus pahala puasa, semua itu berhubungan dengan hati kita diantaranya: Iri (tidak senang melihat orang lain ), Dengki ( berbuat sesuatu agar orang lain itu jadi rugi atau jelek seperti menfitnah, merusak barangnya dll), berbohong ( tidak jujur), cinta akan makan, saba`at , tamak. Orang yang suka iri biasanya cenderung ingin berbuat dengki atau membuat orang lain rugi dan mendorong kita menceritakan/mengorek-ngorek keburukan orang lain tersebut.