Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Hadirin yang saya hormati,
Di bibir Sungai Salari, di Sanrangan yang sederhana ini, kita berkumpul dengan kebersamaan. Ada yang berdiri, ada yang duduk, dan kita semua menikmati indahnya keberanian diri untuk tampil apa adanya.
Hari ini, saya ingin mengingatkan sebuah pesan penting:
“Maluku ada di Maluku.”
Artinya, rasa malu harus ditempatkan pada kedudukannya. Jangan sampai kita terjebak dalam rasa malu yang berlebihan. Karena malu yang tidak pada tempatnya hanya akan menjadi penghalang bagi kemajuan.
Ingatlah, apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat kebaikan, maka hidupnya sulit menemukan kesuksesan dan kebahagiaan. Mengapa demikian? Karena peluang, modal, bakat, bahkan jaringan persahabatan tidak akan bermanfaat jika kita hanya berhenti pada rasa malu dan tidak berani mengambil bagian.
Hadirin sekalian,
Keberanian adalah kunci. Namun, apa itu berani?
Berani adalah ketika kita berdiri pada kebenaran.
Berani adalah ketika kita punya ide, punya kesiapan, dan punya idealisme.
Berani adalah ketika kita menjadikan cinta dan cita-cita sebagai penggerak hidup.
Namun, perlu diingat: keberanian bukanlah nekat tanpa arah. Bukan keberanian yang melanggar hukum, merusak adat, atau bertentangan dengan agama. Keberanian sejati adalah keberanian yang terukur, yang bermanfaat, dan yang membawa kebaikan bagi orang banyak.
Karena itu, mari kita malu pada yang salah, dan berani pada yang benar.
Berani tanpa sombong, berani dengan tulus, dan berani dengan tujuan mulia.
Hadirin yang saya banggakan,
Mari kita hadirkan jiwa berani itu dalam setiap aspek kehidupan:
Educational, berani dalam belajar dan mengajar.
Spiritual, berani dalam beribadah dan berbuat baik.
Econominial, berani dalam berusaha dan berkarya.
Social, berani dalam membangun persaudaraan dan kepedulian.
Semoga Allah SWT menjadikan kita semua orang-orang yang berani pada kebaikan, tulus dalam niat, dan kuat dalam amal.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.