Senin, 28 Mei 2012

Akuntansi kepribadian

. Sikap

 
    Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tendensi tindakan, baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan, atau situasi. Istilah objek dalam sikap digunakan untuk memasukkan semua objek yang mengarah pada reaksi seseorang. Ketiga komponen sikap: pengertian
(cognition), pengaruh
(affect), dan perilaku
(behavior). Susunan sikap yang dipandang berdasarkan ketiga komponen tersebut membantu untuk memahami kerumitan sikap dan hubungan potensial antara sikap dan perilaku.
Komponen Sikap
    Sikap disusun oleh komponen teori, emosional, dan perilaku. Komponen teori terdiri atas gagasan, persepsi, dan kepercayaan seseorang mengenai penolakan sikap. Komponen emosional atau afektif mengacu pada perasaan seseorang yang mengarah pada objek sikap. Komponen perilaku mengacu pada bagaimana satu kekuatan bereaksi terhadap objek/sikap.
Fungsi Sikap
    Sikap memiliki empat fungsi utama: pemahaman,kebutuhan akan kepuasan, defensif ego, dan ungkapan nilai. Pemahaman atau pengetahuan berfungsi untuk membantu seseorang dalam memberikan maksud atau memahami situasi atau peristiwa baru. Sikap juga melayani suatu hal yang bermanfaat atau fungsi kebutuhan yang memuaskan. Sikap juga melayani fungsi defensif ego dengan melakukan pengembangan guna melindungi manusia dari pengetahuan yang berlandaskan kebenaran mengenai dasar manusia itu sendiri atau dunianya. Sikap juga melayani fungsi nilai ekspresi.
Sikap dan Konsistensi
    Orang-orang mengusahakan konsistensi antara sikap-sikapnya serta antara sikap dan perilakunya. Ini berarti bahwa individu-individu berusaha untuk menghubungkan sikap-sikap mereka yang terpisah dan menyelaraskan sikap dengan perilaku mereka sehingga mereka kelihatan rasional dan konsisten.
Formasi Sikap dan Perubahan
    Formasi sikap mengacu pada pengembangan suatu sikap yang mengarah pada suatu objek yang tidak ada sebelumnya. Perubahan sikap mengacu pada substitusi sikap baru untuk seseorang yang telah ditangani sebelumnya. Sikap dibentuk berdasarkan karakter faktor psikologis, pribadi dan sosial. Hal pokok yang paling fundamental mengenai cara sikap dibentuk sepenuhnya berhubungan langsung dengan pengalaman pribadi terhadap suatu objek, yaitu pengalaman yang menyenangka maupun tidak, traumatis, frekuensi kejadian, dan pengembangan sikap tertentu yang mengarah pada gambaran hidup baru.

 
2. Beberapa Teori Terkait dengan Sikap

 
Teori Perubahan Sikap
    Teori perubahan sikap dapat membantu untuk memprediksikan pendekatan yang paling efektif. Sikap, mungkin dapat berubah sebagai hasil pendekatan dan keadaan.
Teori Pertimbangan Sosial
    Teori pertimbangan sosial ini merupakan suatu hasil perubahan mengenai bagaimana orang-orang merasa menjadi suatu objek dan bukannya hasil perubahan dalam memercayai suatu objek. Teori ini menjelaskan bahwa manusia dapat menciptakan perubahan dalam sikap individu jika mau memahami struktur yang menyangkut sikap orang laindan membuat pendekatan setidaknya untuk dapat mengubah ancaman.
Konsistensi dan Teori Perselisihan
    Teori konsistensi menjaga hubungan antara sikap dan perilaku dalam ketidakstabilan, walaupun tidak ada tekanan teori dalam sistem. Teori perselisihan adalah suatu variasi dari teori konsistensi.
Teori Disonansi Kognitif
    Leon Festinger pada tahun 1950-an mengemukakan teori Disonansi Kognitif. Teori ini menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku. Disonansi dalam hal ini berarti adanya suatu inkonsistensi. Festinger mengatakan bahwa hasrat untuk mengurangi disonansi akan ditentukan oleh pentingnya unsur-unsur yang menciptakan disonansi itu, derajat pengaruh yang diyakini dimiliki oleh individu terhadap unsur-unsur itu, dan ganjaran yang mungkin terlibat dalam disonansi. Teori ini dapat membantu kecenderungan untuk mengambil bagian dalam perubahan sikap dan perilaku.
Teori Persepsi Diri
    Teori persepsi diri menganggap bahwa orang-orang mengembangkan sikap berdasarkan bagaimana mereka mengamati dan menginterpretasikan perilaku mereka sendiri. Teori ini mengusulkan fakta bahwa sikap tidak menentukan perilaku, tetapi sikap itu dibentuk setelah perilaku terjadi guna menawarkan sikap yang konsisten dengan perilaku.
Teori Motivasi dan Aplikasinya
    Terdapat keyakinan bahwa perilaku manusia ditimbulkan oleh adanya motivasi. Dengan demikian, ada sesuatu yang mendorong (memotivasi) seseorang untuk berbuat sesuatu.
Teori Motivasi Awal
    Tiga teori spesifik dirumuskan selama kurun waktu tahu 1950-an. Ketiga teori ini adalah teori hierarki kebutuhan,teori X dan Y, dan teori motivasi higiene. Teori-teori ini bersifat awal karena: 1) teori-teori ini mewakili suatu dasar dari mana teori-teori kontemporer berkembang, dan 2) para manajer mempraktikkan penggunaan teori dan istilah-istilah ini untuk menjelaskan motivasi karyawan secara teratur.
Teori Kebutuhan dan Kepuasan
Moslow menjelaskan suatu bentuk teori kelas. Teorinya menjelaskan bahwa masing-masing individu mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang dapat mempengaruhi perilaku mereka.
Hierarki kebutuhan manusia oleh Moslow
  • Kebutuhan fisiologis (physiologis needs ), yaitu kebutuhan fisik , seperti rasa lapar, rasa haus, kebutuhan akan perumahan, pakaian, dan lain sebagainya.
  • Kebutuhan akan keamanan (safety needs ), yaitu akan kebutuhan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman, perampasan atau pemecatan.
  • Kebutuhan sosial (social needs ), yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubunnga dengan orang lain, kebutuhan akan kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan, dan kasih sayang.
  • Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs ), yaitu kebutuhan akan status atau kedudukan, kehormatan diri, reputasi, dan prestasi.
  • Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization needs ), yaitu kebutuhan pemenuhan diri untuk mempergunakan potensi ekspresi diri dan melakukan apa yang paling sesuai dengan dirinya.
    
Teori Prestasi
Teori ini pada awalnya dikembangkan oleh McClelland pada awal tahun 1990. Teori McClelland mempunyai suatu faktor hierarki yang memotivasi perilaku. Dalam kasus ini, terdapat tiga faktor yaitu prestasi, kekuatan dan afiliasi. Riset yang dilakukan oleh McClellandmembri hasil bahwa terdapat tiga karakreristik dari orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi, yaitu :
  • Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pelaksanaan suatu tugas atau pencarian solusi atas suatu permasalahan.
  • Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi cenderung menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat dan menghitung risikonya.
  • Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh umpan balik (feed back ) atau tanggapan atas pelaksanaan tugasnya.
Teori Motivasi
Pada pertengehan tahun 1960-an Herzberg mengajukan suatu teori motivasi yang di bagi kedalam beberapa faktor. Asumsi terpenting dari bentuk teori Herzberg adalah factor yang mempunyai pengaruh positif dalam motivasi dan menjadi bahan perbedaan yang menyenangkan dari seluruh pengaruh negatif. Faktor-faktor ini meliputi : kebijakan perusahaan , kondisi pekerjaan, hubungan perseorangan, keamanan kerja dan gaji. Faktor motivasi meliputi : prestasi, pengakuan, tantangan pekerjaan, promosi, dan tanggung jawab.

 
Teori Keadilan
Teori keadilan pertama kali dipublikasikan oleh Adam pada tahun1963. Dalam teori keadilan, kunci ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh seorang individu adalah jika orang tersebut membandingkannya dengan lingkungan lainnya.
Teori ERG
Teori ERG (existence, relatedness, growth ) menganggap bahwa kebutuhan akan manusia memilki tiga hierarki kebutuahan, yaitu kebutuhan akan eksistensi ( existence needs), kebutuhan akan keterikatan ( relatedness needs ) dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs ).
Teori Harapan
Teori ini dikembangkan sejak tahun 1930-an oleh Kurt Levin dan Edward Tolman. Teori harapan disebut juga teori valensi atau teori instrumentalis. Ide dasar teori ini adalah bahwa motivasi ditentukan oleh hasil yang diharapkan akan diperoleh seseorang sebagai akibat dari tindakannya. Variabel-variabel kunci dalam teori harapan adalah: usaha (effort), hasil (income),harapan (expectancy), instrumen-instrumen yang berkaitan dengan hubungan antara hasil tingkat pertama dengan hasil tingkat kedua,hubungan antara prestasi dan imbalan atas pencapaian prestasi, serta valensi yang berkaitan dengan kader kekuatan dan keinginan seseorang terhadap hasil tertentu.
Teori penguatan
Teori penguatan memiliki konsep dasar yaitu :
  • Pusat perhatian adalah pada perilaku yang dapat diukur, seperti jumlah yang dapat diproduksi, kualitas produksi, ketepatan pelaksanaan jadwal produksi, dan sebagainya.
  • Kontinjensi penguatan (contingencies of reinforcement), yaitu berkaitan dengan urutan-urutan antara stimulus, tanggapan, dan konsekuensi dari perilaku yang ditimbulkan.
  • Semakin pendek interval waktu antara tanggapan atau respon karyawan (misalnya prestasi kerja) dengan pemberian penguatan (imbalan), maka semakin besar pengaruhya terhadap perilaku.
Teori Penetapan Tujuan
Teori ini dikembangkan oleh Edwin Loceke(1986) konsep dasar dari teori ini adalah bahwa karyawan yang memahami tujuan (apa yang diharapkan organisasi terhadapnya) akan terpengaruh perilaku kerjanya.
Teori Atribusi
Teori ini dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal(internal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti kemampuan atau usaha, dan kekuatan eksternal (eksternal forces), yaitu factor-faktor yang berasal dari luar seperti kesulitan dalam pekerjaan atau keberuntungan.
Teori Agensi
Teori ini mengasumsikan kinerja yang efisien dan bahwa kinerja organisasi ditentukan oleh usaha dan pengaruh kondisi lingkunngan. Teori ini secara umum mengasumsikan bahwa principal bersikap netral terdadap risiko sementara agen bersikap menolak usaha dan risiko.
Pendekatan Dyadic
Pendekatan tersebut menyatakan bahwa ada dua pihak, yaitu atasan (superior) dan bawahan (subordinate), yang berperan dalam [proses evaluasi kinerja. Pendekatan ini dikembangkan oleh Danserau et al. pada tahun 1975. Danserau menyatakan bahwa pendekatan ini tepat untuk menganalisis hubungan antara atasan dan bawahan karena mencerminkan proses yang menghubungkan keduanya.

 
3. Persepsi

 
Persepsi adalah Bagaimana orang-orang melihat atau menginterprestasikan peristiwa, objek, serta manusia. Menurur kamus Bahasa Indonesia Persepsi adalah sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indra. Sedang dalam lingkup yang lebih luas Persepsi merupakan suatu proses yang melibatkan pengetahuan sebelumnya dalam memperoleh dan menginterprestasikan stimulus yang ditunjukkan oleh panca indra.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
  • Faktor Dalam Situasi
Yang terdiri dari waktu, keadan (tempat kerja), keadan social.
  • Faktor Pada Pemersepsian
Yang terdiri dari sikap, motif, kepentingan, pengalaman dan pengharapan.
  • Faktor Pada Target
Yang terdiri dari hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang, kedekatan.
Rangsangan Fisik VS Kecenderungan Individu
Rangsangan Fisik adalah input yang berhubungan dengan perasaan, seperti pegelihatan dan sentuhan. Sedang Kecenderungan Individu meliputi alas an, kebutuhan, sikap, pelajaran dari masa lalu dan harapan. Perbedaan persepsi antar orang-orang disebabkan karena perasaan individu yang menerimanya berbeda fungsi dan hal ini terutama disebabkanoleh kecenderungan perbedaan. Empat factor lain yang berhubungan dengan kecenderungan individu adalah kekerabatan, perasaan, arti penting dan emosi.
Keterkaitan Persepsi Bagi Para Akuntan
Perilaku para akuntan dapat menerapkan pengetahuan persepsi terhadap banyak aktifitas organisasi. Misalnya dalam evaluasi kinerja, cara penilaian atas seseorang mungkin dipengaruhi oleh ketelitian persepsi penyeia. Kesalahan atau bias penilaian mungkin diakibatkan oleh sandiwara yang mencoba untuk menakut-nakuti sehingga karyawan mrasa tidak puas dan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu para penyelia perlu mengenali perasaan mereka terhadap bawahannya. Bawahan tertentu dapat mempengaruh evaluasi mereka, dan harus waspada terhadap sumber penyimpangan persepsi ini. Kesalahan persepsi dapat juga mendorong kearah ketegangan hubungan antar pribadi karyawan. Ketika sesuatu dilihat sebagai sesuatu yang menegangkan seorang penyelia perlu menentukan penyebab terjadinya peristiwa bisnis yang dipandang berbeda oleh orang-orang yang berbeda.
Persepsi Orang Membuat Penilaian Mengenai Orang Lain
Dalam bahasan mengenai persepsi orang dalam membuat penilaian terhadap orang lain, hal ini akan dikaitkan dengan teori atribusi. Teori atribusi merupakan dari penjelasan cara-cara manusia menilai orang secara berlainan,bergantung pada makna apa yang dihubungkan ke suatu prilaku tertentu. Pada dasarnya teori ini menyarankan bahwa jika seseorang mengamati prilaku seorang individu, orang tersebut berusaha menentukan apakah prilaku itu disebabkan oleh factor internal atau eksternal, tetapi penentan tersebut sebagian besarbergantung pada tiga factor berikut:
  • Kekususan (ketersendirian) merujuk pada apakah seorang individu memperlihatkan prilaku-prilaku yang berlainan dalam situasi yang berlainan.
  • Konsesus yaitu jika semua orang yang menghadapi suatu situasi yang serupa bereaksi dengan cara yang sama. Contoh perilaku karyawan yang terlambat akan memenuhi criteria ini jika semua karyawan yang mengambil rute yang sama ke tempat kerja juga terlambat.
  • Konsistensi. Disini dicari konsistensi dari tindakan seseorang apakah orang tersebut memberikan reaksi yang sama dari waktu kewaktu.Contoh Apabila seorang karyawan datang terlambat beberapa menit saja tidak dipersepsikan dengan cara yang sama oleh karyawan yang baginya keterlambatan itu kasus yang luabiasa (karena tidak pernah terlambat).

 
4. Nilai

 
Nilai secara mendasar dinyatakan sebagai suatu modus perilaku atau keadaan akhir dari eksistensi yang khas dan lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan dengan suatu modus perilaku atau keadaan akhir yang berlawanaan.
Arti Penting Nilai
Dalam mempelajari perilaku dalam organisasi, nilai dinyatakan penting karena nilai meletakkan dasar untuk memahami sikap serta motivasi dan karena nilai memengaruhi sikap manusia.seseorang memasuki organisasi dengan gagasan yang dikonsepkan sebelumnya mengenai apa yang seharusnya dan apa yang tidak seharusnya.
Nilai dan Dilema Etika
Permasalahan profesi akuntansi sekarang ini banyak dipengaruhi masalah kemerosotan standar etika dan krisis kepercayaan. Krisis kepercayaan ini seharusnya menjadi pelajaran bagi para akuntan untuk lebih berbenah diri, memperkuat kedisiplinan mengatur dirinya dengan benar, serta menjalin hubungan yang lebih baik dengan para klien atau masyarakat luas. Misal: skandal Enron yang melibatkan Arthur Anderson, serta skndal Worldcom, Merck, dan Xerox, profesi akuntan menjadi gempar.
Ihksan menambahkan cara yang lebih baik dan ideal dalan mengatasi dilema ini adalah dengan mempertimbangkan kecukupan dari kesempatan yang ada selanjutnya memberikan reaksi terhadap apa yng menjadi kekawatiran di dalamnya.

 
5. Pembelajaran

 
Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan. pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman, dan pengulangaan dalam merespon situasi. Kombinasi dari motivasi, pengalaman dan pengulangan dalam merespons situasi ini terjadi dalam tiga bentuk: pengaruh keadaan klasik, pengaruh keadaan operant, dan pembelajaran sosial.
Pengondisian Keadaan Klasik
Dapat diringkaskan bahwa pengondisian klasik pada hakikatnya merupakan proses pembelajaran suatu respons dan suatu rangsangan yang tidak terkondisi. Dengan menggunakan rangsangan yang berpasangan, yang satu memaksa yang lain netral, rangsangan yang netral menjadi suatu rangsangan terkondisi yang kemudian meneruskan sifat-sifat dari rangsangan tidak terkondisi.
Pengondisian Operant
Pengondisian operant menyatakan bahwa perilaku merupakan suatu fungsi dari konsekuensi-konsekuensi. Perilaku operant berarti perilaku yang bersifat sukarela atau perilaku yang dipelajari sebagai kontras terhadap perilaku semacam itu, yang dipengaruhi oleh ada atau tidak adanya pungutan yang ditrimbulkan oleh konsekuensi-konsekuensi dari perilaku tersebut.
Pembelajaran Sosial
Walaupun teori pembelajaran sosial merupakan suatu perpanjangan dari pengondisian operant, di mana teori tersebut mengandalkan perilaku sebagai suatu fungsi dari konsekuensi-konsekuensi, teori itu juga mengakui eksistensi pembelajaran observasional(lewat pengamatan) dan pentingya persepsi dalam belajar.

 

 
6. Kepribadian

 
Aplikasi utama dari teori kepribadian dalam organisasi adalah memprediksikan perilaku. Pengujian terhadap perilaku ditentukan oleh banyaknya efektivitas dalam tekanan pekerjaan, siapa yang akan menanggapi kritikan dengan baik, siapa yng pertama harus dipuji dahulu sebelum berbicara mengenai perilaku tidak diinginkan, siapa yang menjadi seorang pemimpin potensial. Semuanya itu merupakan bentuk-bentuk pemahamaan atau kepribadian.
Penentu Kepribadian
Suatu argumen dini dalam riset kepribadian adalah apakah kepribadian seseorang merupakan hasil keturunan atau lingkungan. Kepribadian tampaknya merupakan hasil dari kedua pengaruh tersebut. Selain itu, dewasa ini dikenal faktor ketiga, yaitu faktor situasi
a.Keturunan
Pendekatan keturunan beragumentasi bahwa penjelasan paling akhir dari kepribadian seseorang individu adalah struktur molekul dari gen yang terletak dalam kromosom.
b.Lingkungan
Di antara faktor-faktor yang menekankan pada pembentukan kepribadian adalah budaya dimana seseorang dibesarkan, pengondisian dini, norma-norma di antara keluarga, temam-teman, dan kelompok-kelompok social, serta pengaruh lain yang dialmi.
c.Situasi
Faktor ini mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian. Kepribadian seseorang walaupun kelihatannya mantap dan konsisten , dapat berubah pada kondisi yang berbeda.

 
Sumber: Ikhsan, Arfan, dan Muhammad Ishak, 2005, "Akuntansi Keperilakuan," Salemba Empat.

 

Kamis, 16 Juli 2009

PENGANTAR AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Akuntansi keperilakuan – tinjauan umum
Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Motivasi dan perilaku dari pelaksana sistem informasi akuntansi menjadi aspek penting dari suatu sistem informasi akuntansi. Pihak pemakai laporan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu pemakai internal (internal user) dan pemakai eksternal (external user). Pemakaian oleh pihak internal dimaksudkan untuk melakukan serangkaian evaluasi kinerja. Pihak eksternal juga memiliki suatu rangkaian perilaku yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan organisasi. Pihak eksternal sama dengan pihak internal, tetapi mereka labih berfokus pada jumlah investasi yang mereka lakukan dalam organisasi tersebut.
Binberg dan Shields (1989) mengklasifikasikan riset akuntansi keperilakuan dalam lima aliran (school) , yaitu :
  1. Pengendalian manajemen (management control)
  2. Pemrosesan informasi akuntansi (accounting information processing)
  3. Desain sistem informasi (information system design)
  4. Riset audit (audit research)
  5. Sosiologi organisasional (organizational sociology)
Informasi akuntansi dirancang untuk suatu dasar bagi pengambilan banyak keputusan penting di dalam maupun diluar perusahaan. Sistem informasi dimanfaatkan untuk membantu dalam proses perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian yang kompleks, serta aktivitas yang saling berhubunga untuk memotivasi orang-orang pada semua tingkatan didalam perusahaan Awal perkembangan riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen khususnya penganggaran (budgeting), namun yang dominan dalam hal ini terus berkembang dan bergeser searah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan audit. Banyak volume riset atas akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodik, akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan berikut ini :
  1. Memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru yang ingin diperkenankan
  2. Membantu dalam mengindentifikasikan kesenjangan riset
  3. Untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui sebidang akuntansi, seperti audit, akuntansi manajemen dan perpajakan
Perkembangan yang pesat dalam akuntansi keperilakuan lebih disebabkan karena akuntansi secara simultan dihadapkan dengan ilmu-ilmu social secara menyeluruh. Akuntansi keperilakuan menggunakan metodelogi ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi dengan mengukur dan melaporkan faktor manusia yang mempengaruhi keputusan bisnis dan hasil mereka. Akuntansi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik berikut ini :
  1. Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang dan kinerja perusahaan
  2. Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan strategis
  3. Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan
Akuntansi Konvensional
Merupakan akuntansi sebagai suatu disiplin jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah keuangan perusahaan dan untuk membantu pemakai internal dan eksternal dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Informasi keuangan melalui pelaporan keuangan sebagai hasil dari sistem informasi keuangan memiliki tujuan yang beberapa diantaranya adalah :
  1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermafaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberian kredit.
  2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan menunjukan sumber-sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal dari kekayaan tgersebut
  3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba
  4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya
  5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber pendanaan perusahaan
  6. Menyediakan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan arus kas masuk ke dalam perusahaan.
Akuntansi sebagai Suatu Sistem Informasi
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang kompleks dan dibentuk dari berbagai komponen yang saling berkaitan. Karakteristik sistem secara keseluruhan harus memiliki sasaran, input output, dan lingkungan untuk mencapai target geser yang telah ditetapkan.
Akuntansi adalah Sistem
Sistem informasi yang baru dapat juga menimbulkan hubungan kerja yang baru diantara karyawan yang ada, perubahan pekerjaan, bahkan mungkin perubahan struktur organisasi. Dukungan manajemen puncak merupakan suatu faktor penting yang menent penting yang menentukan efektukan efektivitas penerimaan sistem informasi dalam organisasi. Jackson (1986) mengemukakan beberapa alasan mengapa keterlibatan manajemen puncak dalam pengembangan sistem informasi merupakan hal yang penting, yaitu :
  1. Pengembangan sistem merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan perusahaan.
  2. Manajemen puncak merupakan fokus utama dalam proyek pengembangan sistem.
  3. Manajemen puncak menjamin penekanan tujuan perusahaan daripada aspek teknisnya.
  4. Pemilihan sistem yang akan dikembangkan didasarkan pada kemungkinan manfaat yang akan diperoleh dan manajemen puncak mampu untuk menginterprestasikan hal tersebut.
  5. Keterlibatan manajemen puncak akan memberikan kegunaan dan pembuatan keputusan yang lebih baik dalam pengembangan sistem.
Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi adalah bagian integral dari kesuksesan suatu sistem informasi. Keterlibatan pemakai ini harusnya ada pada semua tahap yang dinamakan siklus hidup pengembangan sistem. Tahapan tersebut adalah perencanaan, analisis, perancangan, implementasi dan pascaimplementasi. Untuk mengukur keterlibatan pemakai ini, Ives dan Olson (1984) mengemukakan enam tingkatan keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi, yaitu :
  1. Tidak ada keterlibatan (no-involvement)
  2. Keterlibatan simbolis (symbolic involvement)
  3. Keterlibatan atas saran orang lain (involvement by advice)
  4. Keterlibatan dengan pengendalian yang lemah (involvement by weak control)
  5. Keterlibatan dengan melakukan (involvement by doing)
  6. Keterlibatan dengan pengendalian yang kuat (involvement by strong control)
    Keterlibatan Manajemen Puncak Dalam Pengembangan Sistem
Perencanaan Strategis
Perencanaan Sistem
Implementasi
a. Kandungan proses perencanaan strategis
a. Integrasi Sistem
a. Pengendalian rencana implementasi
b. Kegunaan rencana
b. Tingkat rincian rencana proyek
b. Keterbatasan sumber daya
c. Keterpaduan dalam rencana
c. Integrasi hardware
c. Pencapaian tujuan perencanaan
d. Pengkoordinasian tindakan perencanaan
d. Perencanaan proyek

 
Akuntansi adalah Informasi
    Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu informasi. Perusahaan harus berupaya untuk mengoptimalkan peran informasi ini untuk mencapai tujuannya. Informasi yang diperlukan oleh manajemen harus memiliki karakteristik seperti akurat dan tepat waktu. Tersedianya informasi secara cepat, relevan, dan lengkap lebih dikarenakan adanya kebutuhan yang sangat dirasakan oleh masing-masing unit bisnis untuk mendapatkan posisi keunggulan kompetitif. Agar proyek pengembangan sistem informasi tidak sia-sia, perlu dipahami tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem tersebut seperti yang diutarakan oleh Bodnar dan Hopwood (1995), yaitu :
  1. Perencanaan dan analisis sistem yang meliputi formulasi dan evaluasi solusi-solusi masalah sistem dan penekanannya pada tujuan keseluruhan sistem
  2. Perancangan sistem yaitu proses menspesifikan rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis sistem
  3. Implementasi sistem yaitu proses menempatkan rancangan prosedur-prosedur dan metode baru atau revisi ke dalam operasi
Sebagai sistem informasi, akuntansi juga sering disebut "bahasa bisnis" yang dapat menyediakan atau memberikan informasi penting mengenai kegiatan ekonomi. Dikatakan seperti itu sebab akuntansi dapat berperan sebagai media komunikasi yang mengkomunikasikan berbagai fenomena, gejala, dan peristiwa ekonomi yang terjadi disuatu organisasi bisnis kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan fenomena, gejala dan peristiwa ekonomi tersebut.
Perkembangan Sejarah Akuntansi Keperilakuan
Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Studi terhadap perilaku akuntan atau perilaku dari non akuntan telah banyak dipengaruhi oleh fungsi akuntan dan laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970). Riset akuntansi keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan:
  1. Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor.
  2. Pengaruh dari fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan anggaran, karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku baik karyawan, manajer, investor, maupun Wajib Pajak.
  3. Pengaruh dari hasil fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan pengunaan pertimbangan dalam pembuatan keputusan
Pada bulan Juni 1951, Controllership Foundation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki dampak anggaran terhadap manusia. Sejumlah penjelasan dan kesimpulan dari hasil riset mengenai perangkap keperilakuan pada anggaran dan pembuatan anggaran dalam banyak pemikiran masih bersifat sementara, dan oleh karena itu masih perlu disempurnakan.
Paradigma riset perilaku yang dilakukan oleh Steadry (1960) dalam disertasinya telah menggali pengaruh anggaran motivasional dengan menggunakan suatu eksperimen analog. Selanjutnya disusul oleh karya Benston (1963) serta Churcil dan Cooper (1965) yang memfokuskan pada akuntansi manajerial dan pengaruh fungsi akuntansi pada perilaku. Riset-riset ini berlanjut pada tahun 1970-an dengan satu rangkaian studi oleh Mock (1969-1973), Barefield (1972), Magee dan Dickhout (1978), Benbasat dan Dexter (1979). Fokus dari studi-studi tersebut adalah pada akuntansi manajerial, namun penekanannya mengalami pergeseran dari pengaruh fungsi akuntansi ke perilaku terhadap pemrosesan informasi oleh pembuat keputusan. Studi yang mempengaruhi bidang ini dilakukan oleh Ashton (1974) dan Libby (1975), yang membantu membentuk suatu standar dalam desain eksperimental dan validitas internal untuk pertimbangan riset yang diikuti.
Mulai dari tahun 1960 sampai 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi keperilakuan semakin meningkat. Artikel pertama menggambarkan mengenai akuntansi keperilakuan, sementara artikel selanjutnya membahas mengenai teori dan konsep ilmu pengetahuan keperilakuan dalam kaitannya dengan akuntansi serta implikasinya bagi prinsip-prinsip akuntansi dan praktisnya. Pertumbuhan studi akuntansi keperilakuan mulai muncul dan berkembang, terutama diprakarsai oleh akademisi profesi akuntan. Penggabungan aspek-aspek perilaku pada akuntansi menunjukkan adanya pertumbuhan minat akan bidang riset ini. Berbagai variabel perilaku yang terus dipelajari oleh para akuntan terkait dengan akuntansi dapat dilihat pada gambar dibawah ini,
Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan
Hidayati (2002) menjelaskan bahwa sebagai bagian dari ilmu keperilakuan (behavior science), teori-teori akuntansi keperilakuan dikembangkan dari riset empiris atas perilaku manusia dalam organisasi. Dengan demikian, peranan riset dalam pengembangan ilmu itu sendiri tidak diragukan lagi.
Dari Pendekatan Normatif ke Deskriptif
Pada awal perkembangannya, desain riset dalam bidang akuntansi manajemen masih sangat sederhana, yaitu hanya memfokuskan pada masalah-masalah perhitungan harga pokok produk. Seiring dengan perkembangan teknologi produksi, permasalahan riset diperluas dengan diangkatnya topic mengenai penyusunan anggaran, akuntansi pertanggungjawaban, dan masalah harga transfer. Meskipun demikian, berbagai riset tersebut masih bersifat normatif.
Pada tahun 1952 C. Argyris menerbitkan risetnya pada tahun 1952, desain riset akuntansi manajemen mengalami perkembangan yang signifikan dengan dimulainya usaha untuk menghubungkan desain system pengendalian manajemen suatu organisasi dengan perilaku manusia. Sejak saat itu, desain riset lebih bersifat deskriptif dan diharapkan lebih bisa menggambarkan kondisi nyata yang dihadapi oleh para pelaku organisasi.
Dari Pendekatan Universal ke Pendekatan Kontijensi
Riset keperilakuan pada awalnya dirancang dengan pendekatan universal (universalistic approach), seperti riset Argyris (1952), Hopwood (1972), dan Otley (1978). Tetapi, karena pendekatan ini memiliki banyak kelemahan, maka segera muncul pendekatan lain yang selanjutnya mendapat perhatian besar dalam bidang riset, yaitu pendekatan kontinjensi (contingency approach).
Berbagai riset yang menggunakan pendekatan kontinjensi dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi berbagai variabel kontinjensi yang mempengaruhi perancangan dan penggunaan sistem pengendalian manajemen. Secara ringkas, berbagai variabel kontinjensi yang mempengaruhi desain system pengendalian manajemen tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Ketidakpastian (uncertainty) seperti tugas, rutinitas, repetisi, dan faktor-faktor eksternal lainnya.
  2. Teknologi dan saling ketergantungan (technology and interdependence) seperti proses produksi, produk masal, dan lainnya.
  3. Industri, perusahaan, dan unit variabel seperti kendala masuk ke dalam industri, rasio konsentrasi, dan ukuran perusahaan.
  4. Strategi kompetitif (competitive strategy) seperti penggunaan biaya rendah atau keunikan.
  5. Faktor-faktor yang dapat diamati (observability factor) seperti desentralisasi, sentralisasi, budaya organisasi dan lainnya
Chenhall dan Morris meneliti tentang hubungan antara variabel kontinjensi ketidakpastian lingkungan dan ketergantungan organisasi terhadap hubungan antara struktur organisasi dan persepsi atas manfaat sistem akuntansi.
Daftar Pustaka
Binberg, G. Jacob, dan Jeffrey F. Shields, 1989, "Three Decades of Behavioral Accounting Research: A Search for Order, " Behavioral Research in Accounting, Vol. 1, hal. 23-74.
Jackson, I. F., 1986, "Corporate Information Management," New Jersey: Prentice-hall.
Ives, B., dan Olson, M. H., 1984, "Use involvement and MIS Success: A Review of Research," Management Science, Vol. 30, hal. 386-603.
Bodnar dan Hopwood, 1995, Accounting Information Systems, Edisi ke-6, New Jersey: Prentice-Hall.
Hofstede dan Kinerd, 1970, "A Strategy for Behavioral Research," The Accounting Review, Januari, hal. 38-54.
Steadry, 1960, "Budgets Control and Cost Behavior," Prentice-Hall. Englewood Cliffs N.J.
Benston, G., 1963, "The Role of The Firm's Accounting System for Motivation," The Accounting Review, April, hal. 374-354.
Churcil, N., dan W. Cooper, 1965, "A Fields Study of Audit Internaling," The Accounting Review, Oktober, hal. 767-781.
Mock , T., 1969, "Comparative Value of Information Structures," Journal of Accounting Research, Suplemen, hal. 124-159.
……………., 1973, "The Value of Budget Information," The Accounting Revief, Juli, hal. 520-534.
Barefield , R., 1972, "The Effect of Aggregation on Decision Making Success: A Laboratory Study," Journal of Accounting Research, Musim Gugur, hal. 229-242.
Magee, R., dan J. Dickhould, 1978, "Effects of Compensation Plans on Heuristic in Cost Variance Investigation," Journal of Accounting Research, Musim Gugur, hal. 292-314.
Benbasat, I., dan A. S. Dexter, 1982. "Individual Differences in The Use of Decision Support Aids," Journal of Accounting Research, Musim Semi, hal 1-11.
Ashton, A. H., 1992, "Experience and Error Frequency Knowledge as Potential Determinants of Audit Expertise," The Accounting Review 66 (April), hal. 218-239
Libby, 1975, " Accounting Ratios and Prediction of Failure: Some Behavioral Evidence," Journal of Accounting Research, Musim Semi, hal. 150-161
Hidayati, Ataina, 2002, "Perkembangan Riset Akuntansi Keperilakuan Berbagai Teori dan Pendekatan yang Melandasi," JAAI, Vol. 6 No.2, Desember.
Argyris , C., 1952, "The Impact of Budgets on People," New York, The Controllership Foundation.
Hopwood , Anthony, 1972, "An Empirical Study of The Role of Accounting Data in Performance Evaluation," The Accounting Review 40 (Juli), hal. 485-495.
Otley , D. T., 1978, "Budget Use and Managerial Performance," Journal of Accounting Research, hal 122-149.
Ikhsan, Arfan, dan Muhammad Ishak, 2005, "Akuntansi Keperilakuan," Salemba Empat.

Kamis, 17 Mei 2012

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN




LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS
PEKKA 2010














HIMPUNAN MAHASISWA PGSD UPP TEGAL
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN
PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS
PEKKA 2010
HIMA PGSD UPP TEGAL
FIP UNNES
 


  1. PENDAHULUAN
Himpunan Mahasiswa (HIMA) merupakan wadah yang berguna untuk menyalurkan berbagai macam bakat dan aspirasi mahasiswa PGSD UPP Tegal. Lembaga kemahasiswaan ini memiliki peranan yang sangat berarti dalam proses pengembangan potensi mahasiswa PGSD UPP Tegal.
Sudah sewajarnya mahasiswa PGSD UPP Tegal mampu menuangkan dan mengembangkan kemampuannya sebagai calon guru. Mereka hendaknya mampu mengembangkan kemampuan akademik maupun non-akademik. Hal tersebut tentunya membutuhkan proses, dan harus dilaksanakan secara bertahap.
Kegiatan awal berupa pengenalan merupakan kegiatan yang sangat diperlukan bagi mahasiswa baru. Secara praktis, kegiatan pengenalan akan memberikan bekal kepada mahasiswa baru dalam mengenal lingkungan barunya di kampus PGSD UPP Tegal. Bekal tersebut digunakan untuk menghadapi masa perkuliahan yang akan mereka tempuh, sehingga perkuliahan itu mencapai hasil yang optimal untuk menjadi guru yang siap terjun ke masyarakat.
Oleh karena itu, pada hari Senin, Selasa, Rabu tanggal 20, 21 dan 22 September 2010, Himpunan Mahasiswa (HIMA) PGSD UPP Tegal menyelenggarakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PEKKA) 2010 sebagai ajang pengenalan kampus PGSD UPP Tegal kepada mahasiswa baru 2010 untuk menghadapi kehidupan akademik dan non-akademik di kampus tercinta ini.

  1. DASAR PEMIKIRAN
Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meningggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu…….” (Q.S Al-An’am : 165)

Ketahuilah bahwa kalian semua adalah pemimpin, dan kalian akan ditanya tentang kepemimpinan kalian. Pemimpin diantara manusia akan ditanya tentang kepemimpinannya,.....” (H.R Bukhari)
           
  1. LANDASAN KEGIATAN
1.      Undang-undang No.30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi.
2.      Program Kerja HIMA PGSD UPP Tegal Departemen Infokom Periode 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Kemahasiswaan.

  1. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama ”Pengenalan Kehidupan Kampus (PEKKA) 2010”

  1. TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini bertema “ Dengan PEKKA 2010, kita wujudkan solidaritas dan kepedulian terhadap lingkungan kampus”.

  1. BENTUK KEGIATAN
a.       Pengenalan Lingkungan Kampus
b.      Sosialisasi Sistem Akademik Terpadu (SIKADU)
c.       Sosialisasi Organisasi-Organisasi Kemahasiswaan
d.      Bakti Kampus
e.       Outbond
f.       Achievement Motivation Training (AMT)
g.      Pentas Seni

  1. TUJUAN KEGIATAN
1.      Meningkatkan kesadaran berpikir mahasiswa tentang keberadaan lembaga kemahasiswaan di UPP Tegal.
2.      Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang pentingnya ikut serta dan berperan aktif untuk memajukan kegiatan kampus, termasuk menyukseskan kegiatan PEKKA 2010.
3.      Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya membina hubungan sesama mahasiswa, hubungan dengan dosen dan warga kampus lainnya.
4.      Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya mengenal lingkungan kampus.
5.      Membantu mahasiswa untuk mencintai lingkungan barunya.
6.      Membantu mahasiswa dalam memahami visi dan misi organisasi kampus sehingga tumbuh semangat untuk mewujudkannya.
7.      Mempersiapkan diri mahasiswa menghadapi perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya.
8.      Menumbuhkan jiwa sosial mahasiswa.

  1. PELAKSANAAN
a.       Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PEKKA) 2010 dilaksanakan pada :
Hari, tanggal         : Senin - Rabu, 20-22 September 2010
Waktu                   : Pukul 06.30 – selesai.
Tempat                  : Kampus PGSD UPP Tegal
b.      Bakti kampus Tegal 2010  dilaksanakan pada :
Hari, tanggal         : Rabu, 22 September 2010
Waktu                   : Pukul 07.30 WIB - selesai
Tempat                  : Kampus PGSD UPP Tegal


  1. PESERTA KEGIATAN
Peserta kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PEKKA) 2010  adalah seluruh mahasiswa baru jurusan PGSD UPP Tegal FIP UNNES yang berjumlah 105.

  1. SUSUNAN PANITIA
Lampiran 1

  1. ANGGARAN
Lampiran 2

  1. HASIL KEGIATAN
            Kegiatan PEKKA 2010 berlangsung selama tiga hari. Untuk meningkatkan kesiapan mahasiswa baru dalam kegiatan PEKKA 2010, maka diadakan technical meeting pada hari Minggu, tanggal 29 Agustus 2010 pukul 08.00 WIB yang bertempat di GOR PGSD UPP Tegal. Kegiatan awal technical meeting mahasiswa baru diawali dengan melakukan registrasi di Lobi GOR PGSD UPP Tegal. Setelah itu panitia mengkondisikan mahasiswa baru sebagai peserta PEKKA 2010 menjadi 12  kelompok sekaligus pelaksanaan dinamika kelompok yang dipimpin oleh pendamping kelompoknya masing-masing. Technical meeting diakhiri dengan penjelasan atribut peserta PEKKA 2010 dan pemantapan yel-yel PEKKA 2010.
            Hari pertama kegiatan PEKKA 2010 dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 20 September 2010. Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB di halaman tengah kampus PGSD UPP Tegal. Kegiatan PEKKA dibuka oleh Drs. Yuli Witanto selaku Koordinator PGSD UPP Tegal saat apel pembukaan. Selanjutnya peserta mengikuti kegiatan di dalam GOR PGSD UPP Tegal. Adapun urutan acaranya yaitu: pengecekan tugas oleh masing-masing pendamping kelompok, materi kemahasiswaan yang disampaikan oleh Drs. Yuli Witanto,  materi akademik yang disampaikan oleh Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd, materi asrama PGSD UPP Tegal yang disampaikan oleh Dra. Umi Setijowati M.Pd. Pengisian materi berlangsung mulai pukul 08.15-11.00 WIB secara bergantian masing-masing pemateri 40 menit. Acara dilanjutkan dengan permaianan, pengenalan lagu Buruh Tani, dan pengenalan panitia, Dosen, beserta Staff PGSD UPP Tegal. Kegiatan hari pertama diakhiri dengan kegiatan wisata kampus yang dilanjutkan dengan dinamika kelompok berkaitan dengan tugas hari berikutnya. Peserta dibubarkan pada pukul 16.00 WIB.
                        Hari kedua kegiatan PEKKA 2010 dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 21 September 2010. Peserta berkumpul di GOR PGSD UPP Tegal. Kemudian dilanjutkan dengan pengecekan tugas oleh masing-masing pendamping kelompoknya. Acara selanjutnya adalah demo expo dari UKM-UKM yang ada di PGSD UPP Tegal yang diawali oleh demo expo HIMA, demo expo UKM KSR, demo expo UKM UPKKI, demo expo UKM Racana Wijaya, dan demo expo UKM KRISTAL. Demo expo berlangsung dari pukul 07.30-12.30. Demo expo ditujukan agar para mahasiswa baru dapat mengenal organisasi-organisasi yang ada di PGSD UPP Tegal. Setelah acara demo expo peserta melakukan kegiatan ishoma. Pada pukul 13.15 WIB, peserta dibagi dan berkumpul di kelas yang telah ditentukan sebelumnya untuk melakukan diskusi. Diskusi dibagi ke dalam empat ruang yang diisi oleh empat kelompok tiap ruangnya. Setelah acara diskusi berakhir peserta kembali ke GOR untuk melakukan agenda selanjutnya yaitu permainan, pengenalan lagu darah juang mahasiswa
dinamika kelompok dan penugasan, ishoma dan gladi kotor pentas seni. Kegiatan pada hari kedua ini berakhir pada pukul 17.00 WIB.
            Hari ketiga kegiatan PEKKA 2010 dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 23 September 2010. Acara dimulai pukul 07.00 WIB yang diawali dengan pengecekan tugas, presensi peserta, dan pemberian informasi tentang kegiatan selanjutnya. Kegiatan tersebut yaitu : Bakti Kampus, Outbond, AMT, dan Pentas Seni. Kegiatan outbond yang dilakukan di lapangan kampus PGSD UPP Tegal pada pukul 07.30 – 10.00 WIB. Permainan dalam kegiatan outbond meliputi karet estafet, puzzle, lomba meletuskan balon, dan lomba mengisi air ke botol, memindah bola dan menangkap bola. Kegiatan Bakti Kampus dimulai dari pukul 10.00 12.00 WIB dengan acara lomba pengecatan jembung yang akan dijadikan tempat sampah. Kegiatan berikutnya adalah kegiatan AMT (Achievement Motivation Training) yang diisi oleh Hastanto yang dilaksanakan di ruang 3323. Kegiatan ini dimulai pukul 13.45 – 15.45 WIB dilanjutkan dinamika kelompok. Peserta dibubarkan pada pukul 16.00 WIB dan bekumpul kembali pada acara berikutnya yaitu pentas seni yang diikuti oleh seluruh peserta dan panitia PEKKA 2010. Kegiatan ini berupa tampilan musikalisasi puisi, menyanyi, menari. Sedangkan panitia PEKKA 2010 menampilkan serangkaian pertunjukan yang dipandu oleh “Sinden Ndopok”. Acara diselingi dengan pembagian doorprize dan pengumuman pemenang outbond maupun bakti kampus yang diambil juara satu dan dua. Puncak acara PENSI ini adalah pengumuman juara PENSI serta pengumuman raja dan ratu PEKKA 2010 yang telah dinilai selama tiga hari. Acara diakhiri dengan jabat tangan antara dosen, panitia dan peserta.

  1. HAMBATAN
1.      Tidak adanya SDM yang mampu mengoperasikan sound system saat kegiatan pentas seni sehingga suara yang dihasilkan kurang memuaskan.
2.      Ketidakpastian jumlah peserta mengakibatkan panitia kesulitan dalam mempersiapkan fasilitas untuk peserta.
3.      Perubahan jadwal dari pembicara membuat panitia mengalami kesulitan dalam mengatur jadwal kegiatan hari pertama.
4.      cuaca yang tidak mendukung (hujan) pada hari pertama sehingga mengakibatkan pembukaan kegiatan PEKKA tidak tepat waktu.
5.      Pembicara AMT yang mengalami keterlambatan sehingga tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
6.      Peserta banyak yang hadir tidak tepat waktu.
  1. SARAN
1.      Panitia menyiapkan teknisi sound system dari luar agar sound system dari lembaga dapat berfungsi secara maksimal.
2.      Pihak jurusan hendaknya membuat surat pernyataan sanggup ditempatkan dimana saja dalam menempatkan mahasiswa baru, sehingga tidak ada mahasiswa baru yang mengajukan keberatan untuk pindah kampus.
3.      Panitia mempunyai rencana cadangan untuk mengantisipasi perubahan jadwal misalnya dari pembicara dan cuaca yang tidak mendukung.
4.      Koordinasi antara pemanggil pembicara AMT dengan pembicara AMT lebih ditingkatkan.
5.      Penegasan sanksi kepada peserta agar datang tepat waktu.
     
  1. PENUTUP
            Akhirnya dengan senantiasa mengucap syukur kehadirat Allah SWT, kami menutup laporan pertanggungjawaban Pengenalan Kehidupan Kampus PEKKA 2010 ini.
            Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam rangka menyukseskan PEKKA 2010. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi  kita dan lingkungan kita.













PANITIA PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS
HIMA PGSD UPP TEGAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Ketua Panitia,                                                 Sekretaris,


            Slamet Sabar Riyadi                                     Muhamad Ali Jinnah
            NIM.1401409002                                           NIM.1401409349


Mengetahui,

Pendamping Kemahasiswaan                        Ketua HIMA
PGSD UPP Tegal                                           PGSD UPP Tegal


Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd.                     Ali Akhmad Basyari
NIP. 19630923 198703 1 001                        NIM 1402407168



Menyetujui,
Koordinator PGSD UPP Tegal


Drs. Yuli Witanto
NIP. 19640717 198803 1 002





Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA
PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS
( PEKKA ) 2010
 

Pelindung                    : Drs. Yuli Witanto (Koordinator PGSD UPP Tegal)
Penasehat                    : Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
                                      (Pendamping Kemahasiswaan)        
Penanggung Jawab     : Ali Akhmad Basyari (Ketua HIMA)

Ketua Panitia              : Slamet Sabar Riyadi
Wakil Ketua                : Farhan Fadoli

Sekretaris I                  : Muhamad Ali Jinnah
Sekretaris II                : Riska Apriani

Bendahara I                : Dewi Puspitasari
Bendahara II               : Menik Kusmami

Seksi-seksi
Sie Kegiatan                : 1. Eka Pratiwi
                                      2. Zulfah Tahta Alfina
                                      3. Shery Novita P.
                                      4. Supiyon
                                      5. Prawindya Dwi Tantra


Sie Humas                   : 1. Andi Dwi Arifin
                                      2. Shella Permata Sari
                                      3. Erma Rustiani
                                      4. Catur Prasetyo
                                      5. Tiffani R.F
                                      6. Imammudin
                                      7. Indrawati

Sie Konsumsi              : 1. Adi Nurcahyo
                                      2. Tiara Suci Apriliani
                                      3. Nina Agustiana
                                      4. Fresti Artika Sari
                                      5. Arif Rakhman Hakim
           
     

Sie Perlengkapan         : 1. Wendy Nugraha
                                      2. Titi Setyawati
                                      3. Turniasih
                                      4. Intan Widya Ayu
                                      5. M. Farid
                                      6. Tri Atmojo
                                     
Sie Dekdok                 : 1. Heri Mustofa
                                      2. Yeni Martiana
                                      3. Umtikhah Nurul H.

Sie Keamanan             : Keamanan kampus PGSD UPP Tegal FIP UNNES           

Sie P3K                       : 1. Taufik Himawan
                                    Satgas KSR-PMI PGSD UPP Tegal FIP UNNES                




Lampiran 2
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA
PEKKA 2010
A.    PEMASUKAN
1.      Dana PNBP                                                                : Rp       550.000,00
2.      Kontribusi Peserta (105 orang @ Rp 130.000,-)        : Rp  13.650.000,00   
3.      Sponsor Kegiatan dari Bank Jateng                            : Rp       500.000,00
4.      Sponsor Kegiatan dari RITA  RITELINDO              : Rp       300.000,00
5.      Sponsor Kegiatan dari Percetakan Karanganyar        : Rp       150.000,00
6.      Sponsor Kegiatan dari Indosat                                   : Rp       280.000,00
7.      Sponsor Kegiatan dari Percetakan Mandiri Muda      : Rp         50.000,00
Jumlah                                                                 : Rp   15.480.000,00

B.     PENGELUARAN                                                                  
  1. Administrasi dan Kesekretariatan
a.       Fotokopi surat-surat                                              : Rp        157.000,00
b.      Materai                                                                  : Rp            7.000,00
c.       Stopmap                                                                : Rp          20.000,00
d.      CD RW                                                                 : Rp          20.000,00
e.       Bolpoin                                                                 : Rp            4.500,00
f.       Kertas cover                                                          : Rp            5.500,00
g.      Lakban penjilidan                                                 : Rp            7.000,00
h.      Amplop                                                                 : Rp           9.000,00
Jumlah I                                                               : Rp       230.000,00
  1. Konsumsi
a.       Makan                                                                   : Rp     3.480.000,00
b.      Snack                                                                    : Rp     3.320.000,00
c.       Air Mineral 30 Dus                                               : Rp        360.000,00
Jumlah II                                                             : Rp    7.160.000,00


  1. Perlengkapan
ü  Out Bond
1.      Tali pramuka                                                   : Rp             6.000,00
2.      Tali Rafia                                                        : Rp           20.000,00
3.      Balon                                                               : Rp           23.500,00        
4.      Bola Tenis                                                       : Rp           20.000,00
5.      Sedotan                                                           : Rp            5.500,00
6.      Bola sepak plastik                                           : Rp            9.000,00
7.      Karet                                                               : Rp            2.500,00
8.      Kapur tulis                                                      : Rp            1.000,00
9.      Ember                                                              : Rp            5.000,00
Jumlah III                                                            : Rp          92.500,00 
ü  Panitia
1.      Kartu Tanda Panitia                                        : Rp            85.000,00
2.      Atribut PEKKA                                              : Rp            20.000,00
3.      Jembung (tempat sampah)                              : Rp            70.000,00
4.      Telekomunikasi                                               : Rp            15.000,00
5.      Cat dan tiner                                                   : Rp            13.000,00
6.      Kuas                                                                : Rp             9.000,00
7.      Stereform                                                        : Rp           12.000,00
    Jumlah IV                                                             : Rp          224.000,00                                                          
  1. Dekorasi
1.      Kertas Asturo                                                        : Rp             71.000,00
2.      Paku beton                                                                        : Rp               3.000,00
3.      Peniti                                                                     : Rp               5.000,00
4.      Double tip                                                             : Rp              6.500,00
5.      Lem glukol                                                            : Rp              3.000,00
6.      Benang                                                                  : Rp              1.000,00
Jumlah V                                                             : Rp            89.500,00


  1. Dokumentasi
1.      Batu Baterai                                                          : Rp             30.000,00
2.      Pencetakan Foto                                                   : Rp             50.000,00
    Jumlah VI                                                              : Rp            80.000,00
  1. Kaos 151 x Rp 32.000,00                                           : Rp        4.832.000,00
  2. Stiker                                                                           : Rp           200.000,00
  3. Spanduk                                                                      : Rp           300.000,00
  4. Block Note                                                                  : Rp           600.000,00
  5. X – banner                                                                  : Rp          149.000,00
  6. Penyewaan Kursi                                                        : Rp           250.000,00
  7. Penyewaan genset                                                       : Rp          300.000,00
  8. P3K                                                                             : Rp             27.000,00
  9. Hadiah                                                                                    : Rp             79.000,00
  10. Plakat                                                                          : Rp           180.000,00
  11. Transportasi  Panitia                                                    : Rp           217.000,00
  12. Peralatan, keamanan dan kebersihan                          : Rp           170.000,00
  13. LPJ Kegiatan PEKKA                                                            : Rp           300.000,00
          Jumlah VII                                                                  : Rp       7.604.000,00



REKAPITULASI DANA
1. Jumlah I                                                                                          : Rp           230.000,00
2. Jumlah II                                                                             : Rp        7.160.000,00
3. Jumlah III                                                                           : Rp             92.500,00
4. Jumlah IV                                                                           : Rp           224.000,00
5. Jumlah V                                                                             : Rp                        89.500,00
6. Jumlah VI                                                                           : Rp            80.000,00
7. Jumlah VII                                                                          : Rp        7.604.000,00
    Jumlah Total                                                                     : Rp     15.480.000,00
Saldo Akhir                                                                           : Rp                     0,00
NOTA-NOTA






























TANYA JAWAB

1. Faris (1 A)
            - Sanksi yang tegas
            - Acara tidak tepat waktu.
            -  Pergantian sesi tidak menjenuhkan



LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS
PEKKA 2010














HIMPUNAN MAHASISWA PGSD UPP TEGAL
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN
PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS
PEKKA 2010
HIMA PGSD UPP TEGAL
FIP UNNES
 


  1. PENDAHULUAN
Himpunan Mahasiswa (HIMA) merupakan wadah yang berguna untuk menyalurkan berbagai macam bakat dan aspirasi mahasiswa PGSD UPP Tegal. Lembaga kemahasiswaan ini memiliki peranan yang sangat berarti dalam proses pengembangan potensi mahasiswa PGSD UPP Tegal.
Sudah sewajarnya mahasiswa PGSD UPP Tegal mampu menuangkan dan mengembangkan kemampuannya sebagai calon guru. Mereka hendaknya mampu mengembangkan kemampuan akademik maupun non-akademik. Hal tersebut tentunya membutuhkan proses, dan harus dilaksanakan secara bertahap.
Kegiatan awal berupa pengenalan merupakan kegiatan yang sangat diperlukan bagi mahasiswa baru. Secara praktis, kegiatan pengenalan akan memberikan bekal kepada mahasiswa baru dalam mengenal lingkungan barunya di kampus PGSD UPP Tegal. Bekal tersebut digunakan untuk menghadapi masa perkuliahan yang akan mereka tempuh, sehingga perkuliahan itu mencapai hasil yang optimal untuk menjadi guru yang siap terjun ke masyarakat.
Oleh karena itu, pada hari Senin, Selasa, Rabu tanggal 20, 21 dan 22 September 2010, Himpunan Mahasiswa (HIMA) PGSD UPP Tegal menyelenggarakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PEKKA) 2010 sebagai ajang pengenalan kampus PGSD UPP Tegal kepada mahasiswa baru 2010 untuk menghadapi kehidupan akademik dan non-akademik di kampus tercinta ini.

  1. DASAR PEMIKIRAN
Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meningggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu…….” (Q.S Al-An’am : 165)

Ketahuilah bahwa kalian semua adalah pemimpin, dan kalian akan ditanya tentang kepemimpinan kalian. Pemimpin diantara manusia akan ditanya tentang kepemimpinannya,.....” (H.R Bukhari)
           
  1. LANDASAN KEGIATAN
1.      Undang-undang No.30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi.
2.      Program Kerja HIMA PGSD UPP Tegal Departemen Infokom Periode 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Kemahasiswaan.

  1. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama ”Pengenalan Kehidupan Kampus (PEKKA) 2010”

  1. TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini bertema “ Dengan PEKKA 2010, kita wujudkan solidaritas dan kepedulian terhadap lingkungan kampus”.

  1. BENTUK KEGIATAN
a.       Pengenalan Lingkungan Kampus
b.      Sosialisasi Sistem Akademik Terpadu (SIKADU)
c.       Sosialisasi Organisasi-Organisasi Kemahasiswaan
d.      Bakti Kampus
e.       Outbond
f.       Achievement Motivation Training (AMT)
g.      Pentas Seni

  1. TUJUAN KEGIATAN
1.      Meningkatkan kesadaran berpikir mahasiswa tentang keberadaan lembaga kemahasiswaan di UPP Tegal.
2.      Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang pentingnya ikut serta dan berperan aktif untuk memajukan kegiatan kampus, termasuk menyukseskan kegiatan PEKKA 2010.
3.      Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya membina hubungan sesama mahasiswa, hubungan dengan dosen dan warga kampus lainnya.
4.      Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya mengenal lingkungan kampus.
5.      Membantu mahasiswa untuk mencintai lingkungan barunya.
6.      Membantu mahasiswa dalam memahami visi dan misi organisasi kampus sehingga tumbuh semangat untuk mewujudkannya.
7.      Mempersiapkan diri mahasiswa menghadapi perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya.
8.      Menumbuhkan jiwa sosial mahasiswa.

  1. PELAKSANAAN
a.       Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PEKKA) 2010 dilaksanakan pada :
Hari, tanggal         : Senin - Rabu, 20-22 September 2010
Waktu                   : Pukul 06.30 – selesai.
Tempat                  : Kampus PGSD UPP Tegal
b.      Bakti kampus Tegal 2010  dilaksanakan pada :
Hari, tanggal         : Rabu, 22 September 2010
Waktu                   : Pukul 07.30 WIB - selesai
Tempat                  : Kampus PGSD UPP Tegal


  1. PESERTA KEGIATAN
Peserta kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PEKKA) 2010  adalah seluruh mahasiswa baru jurusan PGSD UPP Tegal FIP UNNES yang berjumlah 105.

  1. SUSUNAN PANITIA
Lampiran 1

  1. ANGGARAN
Lampiran 2

  1. HASIL KEGIATAN
            Kegiatan PEKKA 2010 berlangsung selama tiga hari. Untuk meningkatkan kesiapan mahasiswa baru dalam kegiatan PEKKA 2010, maka diadakan technical meeting pada hari Minggu, tanggal 29 Agustus 2010 pukul 08.00 WIB yang bertempat di GOR PGSD UPP Tegal. Kegiatan awal technical meeting mahasiswa baru diawali dengan melakukan registrasi di Lobi GOR PGSD UPP Tegal. Setelah itu panitia mengkondisikan mahasiswa baru sebagai peserta PEKKA 2010 menjadi 12  kelompok sekaligus pelaksanaan dinamika kelompok yang dipimpin oleh pendamping kelompoknya masing-masing. Technical meeting diakhiri dengan penjelasan atribut peserta PEKKA 2010 dan pemantapan yel-yel PEKKA 2010.
            Hari pertama kegiatan PEKKA 2010 dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 20 September 2010. Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB di halaman tengah kampus PGSD UPP Tegal. Kegiatan PEKKA dibuka oleh Drs. Yuli Witanto selaku Koordinator PGSD UPP Tegal saat apel pembukaan. Selanjutnya peserta mengikuti kegiatan di dalam GOR PGSD UPP Tegal. Adapun urutan acaranya yaitu: pengecekan tugas oleh masing-masing pendamping kelompok, materi kemahasiswaan yang disampaikan oleh Drs. Yuli Witanto,  materi akademik yang disampaikan oleh Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd, materi asrama PGSD UPP Tegal yang disampaikan oleh Dra. Umi Setijowati M.Pd. Pengisian materi berlangsung mulai pukul 08.15-11.00 WIB secara bergantian masing-masing pemateri 40 menit. Acara dilanjutkan dengan permaianan, pengenalan lagu Buruh Tani, dan pengenalan panitia, Dosen, beserta Staff PGSD UPP Tegal. Kegiatan hari pertama diakhiri dengan kegiatan wisata kampus yang dilanjutkan dengan dinamika kelompok berkaitan dengan tugas hari berikutnya. Peserta dibubarkan pada pukul 16.00 WIB.
                        Hari kedua kegiatan PEKKA 2010 dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 21 September 2010. Peserta berkumpul di GOR PGSD UPP Tegal. Kemudian dilanjutkan dengan pengecekan tugas oleh masing-masing pendamping kelompoknya. Acara selanjutnya adalah demo expo dari UKM-UKM yang ada di PGSD UPP Tegal yang diawali oleh demo expo HIMA, demo expo UKM KSR, demo expo UKM UPKKI, demo expo UKM Racana Wijaya, dan demo expo UKM KRISTAL. Demo expo berlangsung dari pukul 07.30-12.30. Demo expo ditujukan agar para mahasiswa baru dapat mengenal organisasi-organisasi yang ada di PGSD UPP Tegal. Setelah acara demo expo peserta melakukan kegiatan ishoma. Pada pukul 13.15 WIB, peserta dibagi dan berkumpul di kelas yang telah ditentukan sebelumnya untuk melakukan diskusi. Diskusi dibagi ke dalam empat ruang yang diisi oleh empat kelompok tiap ruangnya. Setelah acara diskusi berakhir peserta kembali ke GOR untuk melakukan agenda selanjutnya yaitu permainan, pengenalan lagu darah juang mahasiswa
dinamika kelompok dan penugasan, ishoma dan gladi kotor pentas seni. Kegiatan pada hari kedua ini berakhir pada pukul 17.00 WIB.
            Hari ketiga kegiatan PEKKA 2010 dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 23 September 2010. Acara dimulai pukul 07.00 WIB yang diawali dengan pengecekan tugas, presensi peserta, dan pemberian informasi tentang kegiatan selanjutnya. Kegiatan tersebut yaitu : Bakti Kampus, Outbond, AMT, dan Pentas Seni. Kegiatan outbond yang dilakukan di lapangan kampus PGSD UPP Tegal pada pukul 07.30 – 10.00 WIB. Permainan dalam kegiatan outbond meliputi karet estafet, puzzle, lomba meletuskan balon, dan lomba mengisi air ke botol, memindah bola dan menangkap bola. Kegiatan Bakti Kampus dimulai dari pukul 10.00 12.00 WIB dengan acara lomba pengecatan jembung yang akan dijadikan tempat sampah. Kegiatan berikutnya adalah kegiatan AMT (Achievement Motivation Training) yang diisi oleh Hastanto yang dilaksanakan di ruang 3323. Kegiatan ini dimulai pukul 13.45 – 15.45 WIB dilanjutkan dinamika kelompok. Peserta dibubarkan pada pukul 16.00 WIB dan bekumpul kembali pada acara berikutnya yaitu pentas seni yang diikuti oleh seluruh peserta dan panitia PEKKA 2010. Kegiatan ini berupa tampilan musikalisasi puisi, menyanyi, menari. Sedangkan panitia PEKKA 2010 menampilkan serangkaian pertunjukan yang dipandu oleh “Sinden Ndopok”. Acara diselingi dengan pembagian doorprize dan pengumuman pemenang outbond maupun bakti kampus yang diambil juara satu dan dua. Puncak acara PENSI ini adalah pengumuman juara PENSI serta pengumuman raja dan ratu PEKKA 2010 yang telah dinilai selama tiga hari. Acara diakhiri dengan jabat tangan antara dosen, panitia dan peserta.

  1. HAMBATAN
1.      Tidak adanya SDM yang mampu mengoperasikan sound system saat kegiatan pentas seni sehingga suara yang dihasilkan kurang memuaskan.
2.      Ketidakpastian jumlah peserta mengakibatkan panitia kesulitan dalam mempersiapkan fasilitas untuk peserta.
3.      Perubahan jadwal dari pembicara membuat panitia mengalami kesulitan dalam mengatur jadwal kegiatan hari pertama.
4.      cuaca yang tidak mendukung (hujan) pada hari pertama sehingga mengakibatkan pembukaan kegiatan PEKKA tidak tepat waktu.
5.      Pembicara AMT yang mengalami keterlambatan sehingga tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
6.      Peserta banyak yang hadir tidak tepat waktu.
  1. SARAN
1.      Panitia menyiapkan teknisi sound system dari luar agar sound system dari lembaga dapat berfungsi secara maksimal.
2.      Pihak jurusan hendaknya membuat surat pernyataan sanggup ditempatkan dimana saja dalam menempatkan mahasiswa baru, sehingga tidak ada mahasiswa baru yang mengajukan keberatan untuk pindah kampus.
3.      Panitia mempunyai rencana cadangan untuk mengantisipasi perubahan jadwal misalnya dari pembicara dan cuaca yang tidak mendukung.
4.      Koordinasi antara pemanggil pembicara AMT dengan pembicara AMT lebih ditingkatkan.
5.      Penegasan sanksi kepada peserta agar datang tepat waktu.
     
  1. PENUTUP
            Akhirnya dengan senantiasa mengucap syukur kehadirat Allah SWT, kami menutup laporan pertanggungjawaban Pengenalan Kehidupan Kampus PEKKA 2010 ini.
            Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam rangka menyukseskan PEKKA 2010. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi  kita dan lingkungan kita.













PANITIA PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS
HIMA PGSD UPP TEGAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Ketua Panitia,                                                 Sekretaris,


            Slamet Sabar Riyadi                                     Muhamad Ali Jinnah
            NIM.1401409002                                           NIM.1401409349


Mengetahui,

Pendamping Kemahasiswaan                        Ketua HIMA
PGSD UPP Tegal                                           PGSD UPP Tegal


Drs. Akhmad Junaedi, M. Pd.                     Ali Akhmad Basyari
NIP. 19630923 198703 1 001                        NIM 1402407168



Menyetujui,
Koordinator PGSD UPP Tegal


Drs. Yuli Witanto
NIP. 19640717 198803 1 002





Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA
PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS
( PEKKA ) 2010
 

Pelindung                    : Drs. Yuli Witanto (Koordinator PGSD UPP Tegal)
Penasehat                    : Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
                                      (Pendamping Kemahasiswaan)        
Penanggung Jawab     : Ali Akhmad Basyari (Ketua HIMA)

Ketua Panitia              : Slamet Sabar Riyadi
Wakil Ketua                : Farhan Fadoli

Sekretaris I                  : Muhamad Ali Jinnah
Sekretaris II                : Riska Apriani

Bendahara I                : Dewi Puspitasari
Bendahara II               : Menik Kusmami

Seksi-seksi
Sie Kegiatan                : 1. Eka Pratiwi
                                      2. Zulfah Tahta Alfina
                                      3. Shery Novita P.
                                      4. Supiyon
                                      5. Prawindya Dwi Tantra


Sie Humas                   : 1. Andi Dwi Arifin
                                      2. Shella Permata Sari
                                      3. Erma Rustiani
                                      4. Catur Prasetyo
                                      5. Tiffani R.F
                                      6. Imammudin
                                      7. Indrawati

Sie Konsumsi              : 1. Adi Nurcahyo
                                      2. Tiara Suci Apriliani
                                      3. Nina Agustiana
                                      4. Fresti Artika Sari
                                      5. Arif Rakhman Hakim
           
     

Sie Perlengkapan         : 1. Wendy Nugraha
                                      2. Titi Setyawati
                                      3. Turniasih
                                      4. Intan Widya Ayu
                                      5. M. Farid
                                      6. Tri Atmojo
                                     
Sie Dekdok                 : 1. Heri Mustofa
                                      2. Yeni Martiana
                                      3. Umtikhah Nurul H.

Sie Keamanan             : Keamanan kampus PGSD UPP Tegal FIP UNNES           

Sie P3K                       : 1. Taufik Himawan
                                    Satgas KSR-PMI PGSD UPP Tegal FIP UNNES                




Lampiran 2
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA
PEKKA 2010
A.    PEMASUKAN
1.      Dana PNBP                                                                : Rp       550.000,00
2.      Kontribusi Peserta (105 orang @ Rp 130.000,-)        : Rp  13.650.000,00   
3.      Sponsor Kegiatan dari Bank Jateng                            : Rp       500.000,00
4.      Sponsor Kegiatan dari RITA  RITELINDO              : Rp       300.000,00
5.      Sponsor Kegiatan dari Percetakan Karanganyar        : Rp       150.000,00
6.      Sponsor Kegiatan dari Indosat                                   : Rp       280.000,00
7.      Sponsor Kegiatan dari Percetakan Mandiri Muda      : Rp         50.000,00
Jumlah                                                                 : Rp   15.480.000,00

B.     PENGELUARAN                                                                  
  1. Administrasi dan Kesekretariatan
a.       Fotokopi surat-surat                                              : Rp        157.000,00
b.      Materai                                                                  : Rp            7.000,00
c.       Stopmap                                                                : Rp          20.000,00
d.      CD RW                                                                 : Rp          20.000,00
e.       Bolpoin                                                                 : Rp            4.500,00
f.       Kertas cover                                                          : Rp            5.500,00
g.      Lakban penjilidan                                                 : Rp            7.000,00
h.      Amplop                                                                 : Rp           9.000,00
Jumlah I                                                               : Rp       230.000,00
  1. Konsumsi
a.       Makan                                                                   : Rp     3.480.000,00
b.      Snack                                                                    : Rp     3.320.000,00
c.       Air Mineral 30 Dus                                               : Rp        360.000,00
Jumlah II                                                             : Rp    7.160.000,00


  1. Perlengkapan
ü  Out Bond
1.      Tali pramuka                                                   : Rp             6.000,00
2.      Tali Rafia                                                        : Rp           20.000,00
3.      Balon                                                               : Rp           23.500,00        
4.      Bola Tenis                                                       : Rp           20.000,00
5.      Sedotan                                                           : Rp            5.500,00
6.      Bola sepak plastik                                           : Rp            9.000,00
7.      Karet                                                               : Rp            2.500,00
8.      Kapur tulis                                                      : Rp            1.000,00
9.      Ember                                                              : Rp            5.000,00
Jumlah III                                                            : Rp          92.500,00 
ü  Panitia
1.      Kartu Tanda Panitia                                        : Rp            85.000,00
2.      Atribut PEKKA                                              : Rp            20.000,00
3.      Jembung (tempat sampah)                              : Rp            70.000,00
4.      Telekomunikasi                                               : Rp            15.000,00
5.      Cat dan tiner                                                   : Rp            13.000,00
6.      Kuas                                                                : Rp             9.000,00
7.      Stereform                                                        : Rp           12.000,00
    Jumlah IV                                                             : Rp          224.000,00                                                          
  1. Dekorasi
1.      Kertas Asturo                                                        : Rp             71.000,00
2.      Paku beton                                                                        : Rp               3.000,00
3.      Peniti                                                                     : Rp               5.000,00
4.      Double tip                                                             : Rp              6.500,00
5.      Lem glukol                                                            : Rp              3.000,00
6.      Benang                                                                  : Rp              1.000,00
Jumlah V                                                             : Rp            89.500,00


  1. Dokumentasi
1.      Batu Baterai                                                          : Rp             30.000,00
2.      Pencetakan Foto                                                   : Rp             50.000,00
    Jumlah VI                                                              : Rp            80.000,00
  1. Kaos 151 x Rp 32.000,00                                           : Rp        4.832.000,00
  2. Stiker                                                                           : Rp           200.000,00
  3. Spanduk                                                                      : Rp           300.000,00
  4. Block Note                                                                  : Rp           600.000,00
  5. X – banner                                                                  : Rp          149.000,00
  6. Penyewaan Kursi                                                        : Rp           250.000,00
  7. Penyewaan genset                                                       : Rp          300.000,00
  8. P3K                                                                             : Rp             27.000,00
  9. Hadiah                                                                                    : Rp             79.000,00
  10. Plakat                                                                          : Rp           180.000,00
  11. Transportasi  Panitia                                                    : Rp           217.000,00
  12. Peralatan, keamanan dan kebersihan                          : Rp           170.000,00
  13. LPJ Kegiatan PEKKA                                                            : Rp           300.000,00
          Jumlah VII                                                                  : Rp       7.604.000,00



REKAPITULASI DANA
1. Jumlah I                                                                                          : Rp           230.000,00
2. Jumlah II                                                                             : Rp        7.160.000,00
3. Jumlah III                                                                           : Rp             92.500,00
4. Jumlah IV                                                                           : Rp           224.000,00
5. Jumlah V                                                                             : Rp                        89.500,00
6. Jumlah VI                                                                           : Rp            80.000,00
7. Jumlah VII                                                                          : Rp        7.604.000,00
    Jumlah Total                                                                     : Rp     15.480.000,00
Saldo Akhir                                                                           : Rp                     0,00
NOTA-NOTA






























TANYA JAWAB

1. Faris (1 A)
            - Sanksi yang tegas
            - Acara tidak tepat waktu.
            -  Pergantian sesi tidak menjenuhkan