Jumat, 14 Desember 2018

HAL YANG DIREMEHKAN

Guru Saminja Upa berkata: "Bukan "Barang bermerek" yang membuat seseorang menjadi terkenal, melainkan "7 Hal" yang diremehkan 90% orang":

1. Karakter yang baik adalah "merek" terbaik dalam hidupmu.
Orang yang memiliki karakter baik akan jauh lebih dikenal daripada mereka yang hanya menggunakan barang-barang bermerek
Untuk memiliki karakter yang baik tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun!
Kamu hanya perlu memperbaiki emosi kamu, memperbaiki kualitas diri, berpikir positif, dan memperkaya batin.
Maka semua perkataan, sikap, dan perilaku kamu akan berubah menjadi baik.

2. Jangan memperdulikan orang lain secara berlebihan dan jangan terlalu mengurusi urusan orang lain.
Di dunia ini, akan selalu ada orang yang membuatmu sedih, cemburu, dan marah
Namun itu sebenarnya bukan karena mereka yang jahat, tapi karena kamu yang terlalu mengambil hati atas omongan, sikap, dan perilaku mereka.
Untuk memiliki hidup yang tenang, maka pertama-tama harus belajar untuk tidak ambil pusing.
Kalau kamu tidak ambil pusing dengan apa mereka katakan atau lakukan, maka kamu tidak akan merasa tersakiti.
Kalau kamu tidak ambil pusing, maka kamu tidak akan merasa marah.
Sekalinya kamu menyimpan dendam karena perkataan atau perbuatan buruk mereka padamu, kamu sudah kalah.
Orang yang tidak ambil pusing, selamanya tidak akan terkalahkan.

3. Orang yang hidupnya "cuek", mudah merasa bahagia, sedangkan orang yang hidupnya terlalu waspada, mudah merasa khawatir.
Ini karena orang yang waspada selalu melihat kenyataan
Semakin melihat kenyataan, maka akan semakin khawatir.
Sedangkan orang yang hidupnya "cuek"
Walaupun mungkin dalam keadaan hidup yg sederhana dan sulit, namun akan lebih terasa lebih bermakna.

4. Untuk menjadi orang yang berpengaruh, harus memiliki karakter yang kuat.
Orang yang memiliki karakter kuat, nada suaranya tegas, sifatnya tidak sombong, tidak memaksakan kehendaknya, elegan, tenang, dan sederhana.

Orang yang memiliki karakter kuat, dapat berperan dengan baik dalam kelompok dan melakukan tanggung jawabnya dengan serius.
Dia tidak akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan ketenaran dan keuntungan.
Mereka bisa membuat dunia lebih terang walaupun suatu saat terpuruk sekalipun.  Namun dengan karakternya yang kuat, mereka akan bisa bangkit dengan mudah.

5. Nasihat hidup
Walaupun jalan panjang dan berliku, namun jika dijalani selangkah demi selangkah dengan pantang menyerah pasti akan tiba di garis akhir.

Walaupun jalan pendek dan lurus, jika kamu tidak mulai melangkah, tetap tidak akan tiba di garis akhir.

Jangan menjadikan masalahmu di hari kemarin menjadi batu sandunganmu di hari ini.

Orang yang mengikuti jalan orang lain adalah orang yang meremehkan kemampuannya sendiri.

Keserakahan adalah kemiskinan yang paling hebat, sedangkan bersyukur adalah kekayaan yang paling nyata.

Setelah merasakan dingin, baru tahu apa artinya kehangatan matahari.

Orang-orang yang sudah mengalami kesulitan dalam hidup baru bisa memahami betapa berharganya hidup.

6. Jadilah sabar dan tekun
Hilangkan ketidaksabaranmu, kurangi kemalasanmu.
Ubahlah sifatmu yang mudah marah dan tidak tahan godaan.
Cungkillah matamu yang mudah tertarik pada apapun.
Jahitlah mulutmu yang suka membicarakan aib orang lain (bergunjing).
Lakukanlah apa yang harus kamu lakukan dengan tenang
Bekerjalah dengan keras jika itu memang harus.

7. Kekasih adalah jalan, teman adalah pohon
Hidup perlu memilih jalan yang benar dengan banyak pohon di sampingnya.

Saat banyak uang jangan sampai tersesat, saat tidak punya uang bersandarlah pada pohon.

Saat bahagia jangan lupakan jalan, saat beristirahat bernaunglah di bawah pohon.

Semoga Bermanfaat 🙏🏻

KE LUAR SAMA DENGAN KELUAR


Sebagai seorang yang punya ketertarikan terhadap dunia bahasa, ada rasa tertantang untuk memecahkan masalah yang oleh sebagian orang mungkin sudah dianggap lelucon dan dianggap tidak akan ditemukannya jawaban yang memuaskan .

Untuk mulai menemukan jawabannya, pertama  telaah terlebih dulu isi pertanyaannya dan apa yang diinginkan oleh pertanyaan . Jika sudah di telaah pertanyaan di atas, maka yang menjadi inti pertanyaannya adalah kalimat Keluar itu ke mana. Sedangkan kalimat-kalimat sebelumnya adalah premis yang membangun pertanyaan tersebut.

Jika di bedah premis-premis tersebut, maka akan ditemukan bahwa premis itu terdiri dari sebuah verba (kata kerja) yang dipasangkan dengan frasa preposisional yang menunjukkan arah atau tempat yang biasa dituju oleh verba tsb. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar yang ada:

’Naik’ adalah verba, pasangannya adalah frasa ‘ke atas’ karena arah yang dituju oleh sesuatu yang naik biasanya adalah arah yang lebih atas dari tempat awalnya. ‘Masuk’ adalah verba, pasangannya adalah frasa ‘ke dalam’ karena tempat yang dituju oleh sesuatu yang masuk adalah bagian dalam suatu ruangan.

Hasil telaah tersebut memberikan  kesimpulan bahwa apa yang diinginkan oleh pertanyaan tersebut adalah pasangan dari verba ‘keluar’, dan ia haruslah berbentuk frasa preposisonal yang diwali oleh prepososisi ‘ke-‘ yang menunjukkan arah atau tempat yang biasa dituju oleh sesuatu yang keluar.

Kesimpulan sekarang, bahwa jawaban dari pertanyaan tersebut adalah ‘Ke luar’. Tidak memuaskan? Ya, bisa jadi! Lalu mengapa harus buang-buang waktu untuk membedah ini itu kalau jawabannya cuma begitu! Itu kan tidak menjawab pertanyaaan dan malah mengulangi pertanyaannya!

Tunggu dulu! Perlu di garis bawahi bahwa ada perbedaan antara ‘keluar’ dan ‘ke luar’.

‘Keluar’ adalah verba sedangkan ‘ke luar’ adalah frasa preposisional. Karenanya, penulisan pun bebeda. ‘Keluar’ sebagai verba ditulis serangkai, sedangkan ‘ke luar’ di tulis terpisah antara ‘ke’ dan ‘luar’. ‘Ke luar’ adalah frasa prepoposional yang terdiri dari preposisi ke- dan kata luar.

Mengapa jawabannya adalah ‘Ke luar’? Karena arah/tempat yang dituju oleh sesuatu yang keluar adalah bagian luar dari sebuah ruangan.

DETEKSI KESOMBONGAN DIRI KITA



SOMBONG adalah PENYAKIT yang sering menghinggapi kita semua. Siapa saja dan apapun status ataupun jabatan kita.

★ Ditingkat Satu

SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR MATERI, dimana kita merasa,
Lebih kaya,
Lebih berkuasa,
Lebih tinggi jabatan,
Lebih rupawan, dan
Lebih terhormat daripada orang lain.

★★ Ditingkat ke Dua

SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR KECERDASAN, kita merasa,
Lebih rajin,
Lebih pintar,
Lebih kompeten,
Lebih berpengalaman,
Lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

★★★ Ditingkat ke Tiga

SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR KEBAIKAN, kita sering menganggap diri,
Lebih bermoral,
Lebih pemurah,
Lebih banyak amalnya,
Lebih bersemangat berjuang dan beribadah,
Lebih banyak kontribusinya untuk umat.
Lebih besar dari orang lain berdasarkan apa yang sudah dicapai, seraya meremehkan orang lain dengan menganggapnya orang kecil.
Lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, Semakin TINGGI TINGKAT KESOMBONGAN kita, semakin sulit pula kita mendeteksinya.

SOMBONG karena MATERI mudah terlihat. Namun, SOMBONG karena PENGETAHUAN, apalagi SOMBONG karena KEBAIKAN, SULIT TERDETEKSI. Karena, seringkali hanya berbentuk benih-benih halus didalam bathin kita.

Cobalah setiap hari, kita INTROSPEKSI diri kita. Kadang kita butuh orang lain untuk mengintropeksi diri, kita butuh kritikan dan masukan orang lain. Sadarilah, bahwa setiap hal yang baik dan yang bisa kita lakukan hendaklah kita banyak-banyak bersyukur supaya kita tidak menjadi buta dengan kepongahan dan kesombongan itu sendiri.

KESOMBONGAN hanya akan membawa kita pada KEJATUHAN yang semakin dalam, dan disamping itu KESOMBONGAN juga tidak disukai baik oleh PENGHUNI BUMI maupun PENGHUNI LANGIT.

Tetaplah BERSABAR dan RENDAH HATI. Sebab, kadang orang yang kita hadapi ternyata lebih hebat dari kita.

Semoga Bermanfaat.
Silahkan dibagikan, jika bermanfaat!