Kamis, 23 Agustus 2018

Makassar tetap Makassar


Makassar tetap Makassar.
Tetap teladani  keberanian ayam jantan dari timur Sultan Hasanuddin.
Tetap contohi
Kesufian tuanta salamaka Syekh Yusuf.

Makassar tetap Makassar.
Jangan biarkan perawan desa ditelanjangi di tengah kota.
Jangan biarkan lipa’ sa’be diganti dengan rok mini.
Jangan biarkan Pemuda kerjanya cuma mabuk-mabukan dan berzina.
Jangan biarkan aru tubarania diganti dengan kata sundala'.

Makassar tetap Makassar.
Persaudaraan harus setinggi puncak bawakaraeng.
Persaudaraan harus
setebal kabut malino.
Persaudaraan harus
sederas air terjun bantimurung.
Persaudaraan harus
seputih pasir pantai bira.
Persaudaraan harus
sebiru laut apparalang.
Persaudaraan harus
 seelok pulau kadingareng.
Persaudaraan harus
sekokoh benteng Rotterdam.

Makassar tetap Makassar.
Biarkanlah Lagu anging mammiri  meliuk- liuk.
Biarkanlah Tari pakarena  berlenggak-lenggok.
Biarkanlah Papui - ’pui disuarakan.
Biarkanlah pakiok bunting bersemayam
Biarkanlah Ganrang pakanjara menggelegar.

Ayo beramal Sholeh


Jika syetan tidak bisa jadikan kita jahat, maka syetan akan jadikan kita orang yang malas beramal sholeh. Di hari
raya haji ini, ayo kita beramal sholeh dan kurbankan sifat kebinatangan yang ada pada diri kita yaitu jahat, sombong, riya, serakah, kikir, dan hanya memikirkan dunia. Selamat hari raya idul adha. Mohon maaf lahir dan batin.

Dilangit Makassar



Di langit Makassar
Warna memancar menembus kabut
Di sana ada ribuan cahaya
Yang setia menghias hitam saat hari tenggelam.

Di langit Makassar
Ada rindu tersimpan untuk seorang hamba
Yang jauh rimbanya
Hingga mata ini buta memandangnya.

Di langit Makassar
Bintang bintang menari bersama dingin
Sepi dan sunyi mendukung malam hingga subuh
Menanti sang surya kembali.

Di langit Makassar
Bisa terlihat kerlap- kerlip
Manik langit menyanyi dengan bisu
Menghibur hati hamba yang remuk.

Di langit Makassar
Bintang bulan bersama
Bercengkrama dalam jarak
Hingga jasad takbisa merengkuh.

Di langit Makassar
Bintang mencumbu dingin
Hitam kembali membawa kantuk
Menutup mulut yang terbuka
Membawa ke  mimpi.

Di langit Makassar
Hitam mencekat
Menutup warna
Membawa deru angin.

Di langit Makassar
Mata memandang buram
Jauh di sana terlihat bintang bulan
Bersama hanya saat hitam membayang mata.

Di langit Makassar
Disini menanti di bawah
Menikmati malam hingga larut terbawa
Berdiri di bawah tempat di mana bintang mengoyahkan langit.

Di langit Makassar
Terasa sangat indah
Menusuk mata hingga otak
Keindahannya hanya malam hitam yang punya.