Minggu, 30 Desember 2012

STRUKTUR ORGANISASI

1. Pengertian Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah susunan dari komponen-komponen dalam suatu organisasi. Struktur organisasi menjelaskan tentang adanya pembagian kerja dan menjelaskan tentang bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut di koordinasikan. Selain itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Contoh dari sebuah struktur organisasi yaitu sebuah organisasi dalam sebuah sekolah misalnya , dimana ada bagian-bagian penting dalam menjalankan sebuah kegiatan dalam kegiatan yang terjadi di sekolah tersebut. Misalnya bagian terpenting atau bagian paling atas dalam sebuah struktur organisasi adalah Kepala Sekolah dimana dialah yang mengatur untuk terciptanya kelangsungan dan kelancaran dalam kegatan yang terjadi di sekolah tersebut. 2. Elemen Struktur Organisasi Struktur organisasi memiliki beberapa elemen , diantarnya yaitu : 1. Struktur sederhana Struktur Sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. 2. Birokrasi Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando. 3. Struktur Matriks Struktur Matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan. Contoh dari sebuah Struktur Organisasi misalnya dalam sebuah penerbitan buku: Berikut adalah tugas dari masing-masing bagan: 1. Manajer : Memiliki tanggung jawab pada satu bagian fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional pada bagian lain. 2. Supervisor : Melakukan supervisi terhadap para staf pelaksanan rutinitas aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari. Supervisor adalah level kepemimpinan yang tidak boleh membuat kebijakan yang bersifat strategis, tapi hanya menerjemahkan dan meneruskan kebijakan strategis atasannya kepada para bawahan untuk dikerjakan secara efektif dan produktif. 3. Sekertaris: Tugas-tugas yang biasa digunakan antara lain sebagai berikut : § Membuka surat. § Menerima dikte. § Menerima tamu. § Menerima telepon. § Menyimpan arsip/surat. § Menyusun dan membuat jadwal kegiatan pimpinan. 4. Administrasi: Melaksanakan kegiatan pelayanan kantor, penyediaan fasilitas dan layanan administrasi perkantoran, sesuai ketentuan yang berlaku untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan. 5. Editor: Melakukan pengeditan atau penyuntingan suatu naskah. 6. Proofreader: Orang yang bekerja untuk membaca ulang teks untuk mendeteksi dan mengoreksi kesalahan menulis. 7. Penulis: Membuat cerita atau menyusun rangkaian kalimat-kalimat menjadi sebuah pernyataan ataupun cerita. 8. Desain Sampul: Mendesain cover untuk sebuah buku yang akan dibuat.

STRUKTUR ORGANISASI DAN BAGAN( SKEMA)


A. LATAR BELAKANG Sejak jaman dahulu kala, manusia dikenal dengan makhluk sosial yang artinya hidupnya cenderung berkelompok dan membutuhkan satu sama lain, karena dengan hidup berkelompok akan jauh lebih mudah dalam melangsungkan kehidupannya dibanding bila hidup menyendiri, Dan biasanya dalam suatu kelompok tersebut ada seseorang atau beberapa orang yang akan menjadi panutan bagi yang lainnya guna menyesaikan berbagai masalah yang mereka hadapi sehari hari. kemudian istilah itu dikenal dengan nama peradaban, dimana ada aturan atau hukum, baik yang tertulis maupun yang tak tertulis. sehingga secara disengaja maupun tidak disengaja terbentuklah suatu organisasi diantara mereka, dan didalam organisasi itu terdapat berbagai macam structur organisasi yang menyesuaikan adat dan budaya mereka yang bersangkutan. Seiring dengan berkembangnya berbagai macam ilmu pengetahuan di jaman modern, tak terkecuali ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia dengan manusia yang kemudian dikembangkan menjadi Organisasi modern dan didalamnya terdapat metode dalam menjalankan suatu Organisasi. B. PENJELASAN. Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan ,sedangkan disetiap komponen dari organisasi tersebut adalah saling tergantung,yang apabila setiap bagian dapat dikeloladengan baik maka organisasi tersebut pun akan ikut membaik.sedangkan Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada.hal ini akan sangat mempengaruhi dalam kelancaran atau kesejahteraan organisasi tersebut,lingkunan adalah faktor yang sangat mempengaruhi.tentu dalam tujuan sebuah organisasi yang baik tidak akan mengorbankan lingkungan sekitar demi kepentingan organisasinya semata. C. TYPE DAN BENTUK ORGANISASI Dalam pembentukan suatu organisasi pastilah mempunyai tujuan , diantaranya a. Organisasi Niaga ( yang bertujuan untuk perdagangan) b. Organisasi Sosial (yang bertuan untuk mensejahterahkan anggotanya) c. Organisasi Regional & International (untuk melakukan kerjasama dengan dunia luar maupun dunia dalam) d. Organisasi Politik (yang bertujuan untuk bisa menjadi penguasa wilayah) dari pada contoh beberapa organisasi yang dikelompokkan sesuai tujuannya dapat dirumuskan type dan bentuk organisasi tersebut, diantaranya : 1. Type organisasi. a. Mendatar (flat)‏ ciri-ciri :  Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit  Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak  Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil. b. Piramida terbalik.  Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi -organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga-lembaga penelitian. c. Tipe Kerucut  ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut : a. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak. b. Rentang kendali sempit. c. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah. d. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh. e. Jumlah informasi jabatan cukup besar. 2. Bentuk Organisasi Memandang organisasi dari segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu : 1. Bentuk Vertikal 2. Bentuk Mendatar / horizontal 3. Bentuk Lingkaran / circular 4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular 5. Bentuk Elliptical 6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid) Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan tingkatan organisasi. 1. Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya. 2. Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran. 3. Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya. 4. Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat Elips kea rah bidang elips. Dalam menggambar bagan organisasi dapat menggambarkannya dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kearah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kearah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kearah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya. Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut ; “Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.” D. KESIMPULAN Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa suatu organisasi bukanlah hanya sebuah nama melainkan tindakan nyata, yang tentunya harus juga didukung oleh sumber daya manusia yang bersangkutan dan berperan aktif didalam organisasi itu sendiri. dengan demikian maka diharapkan suatu organisasi itu dapat berhasil dengan baik.

ORGANISASI : Tipe , Bentuk , Struktur / Skema Organisasi


1.TIPE-TIPE ORGANISASI Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka. Namun dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna. 1.1.ORGANISASI FORMAL Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9). 1.2.ORGANISASI INFORMAL Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks: 1.2.1.Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu. 1.2.2.Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya. 1.3.TIPE ORGANISASI BERDASARKAN SASARAN POKOK MEREKA Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai secara maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran pokok mereka berdasarka kriteria-kriteria organisasi tertentu. Adapun sasaran yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi adalah: 1.Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations), yaitu organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari penerima servis. 2.Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic organizations), yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu. 3.Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations) 4.Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations) 5.Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations) 6.Organisasi-organisasi sosial (social organizations) BENTUK-BENTUK ORGANISASI a. Bentuk Organisasi Garis b. Bentuk Organisasi Fungsional c. Bentuk Organisasi Garis dan Staf d. Bentuk Organisasi fungsional dan Staf 1. Organisasi Garis Oleh Henry Fayol (Paris) Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua, digunakan di kalangan militer dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan spesialisasi kerja yang belum begitu tinggi. Kelebihan a. kesatuan komando baik karena pimpinan berada di atas satu tangan b. proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat. c. Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal. Kekurangan a. jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh b. ada kecendrungan bertindak otokratis c. kesempatan berkembang terbatas 2. Organisasi Fungsional Oleh F.W. Taylor. Pimpinan-pimpinan yang ada tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan mempunyai wewenang memberik komando sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Kebaikan a. Pembagian tugas jelas b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan dengan maksimal c. Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-fungsinya. Keburukan a. Spesialilsasi menyebabkan susah “tour of duty” b. Karyawan mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi. 3. Organisasi Garis dan Staf Oleh Harrington Emerson Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih tenaga staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat. Kebaikan a. Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa pun. b. Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli. c. Dapat mewujudkan “The right man in the right place”. Keburukan a. Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal b. Koordinasi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi 4. Organisasi Staf dan Fungsional Merupakan kombinasi organisasi staf dan funsional, memiliki kekurangan dan kelebihan seperti halnya organisasi staf dan fungsional. Struktur / Skema Organisasi Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam tiap organisasi memiliki ketergantungan. Sehingga jika suatu komponen baik. Maka akan berpengaruh pada komponen lainnya dan organisasi tersebut. Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu : 1. Bentuk Vertikal Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal. 2. Bentuk Mendatar / Horizontal Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya. 3. Bentuk Lingkaran Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran. 4. Bentuk Setengah Lingkaran Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya. 5. Bentuk Elliptical Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips 6. Bentuk Piramid terbalik Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid terbalik. Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kea rah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kea rah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya. Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut : “Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.” Macam-macam Skema Organisasi a. Berdasarkan teknik atau cara membuatnya : · Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah · Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan · Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar · Skema organisasi Lingkaran · Skema organisasi Gambar b. Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya : · Skema Organisasi Fungsional Menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi yang lain dan saling berkaitan antara satu dengan yang lain. · Skema Organisasi Jabatan Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing, tetang cara bekerja, apa yang harus ia lakukan dan pencapaian yang ia dapatkan. · Skema Organisasi Nama Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan, yang mengejarkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya · Skema Organisasi Nama dan Jabatan Menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi. · Skema Organisasi Struktur Menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut, dan juga fungsi-fungsi antara bagian-bagian itu satu sama lain yang saling berhubungan dan juga saling membantu Sumber : http://supardisaminja.blogsopt.com

Kata Pengantar

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt, atas segalah rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction dan Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Swasta Sultan Iskandar Muda Medan Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat Tahun Ajaran 2010/2011”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada : Bapak Prof. Dr. Asmin, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Syafari M.Pd, Bapak Prof. H. Dian Armanto, M.Pd, M.A, Ph.D, Bapak Drs. W.L. Sihombing, M.Pd selaku dosen–dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis selama menempuh pendidikan selama di Unimed. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Elly Sortha Maria Silitonga, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Swasta Sultan Iskandar Muda Medan yang mana telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Ibu Lamtiur Sinambella, S.Si dan Bapak Daniel Pardosi, S.Pd selaku guru bidang studi matematika serta seluruh Bapak dan Ibu guru SMP Swasta Sultan Iskandar Muda Medan yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di sekolah tersebut. Teristimewah saya sampaikan terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda yang telah banyak memberi kasih sayang, dukungan baik moril maupun materil, nasehat, dan doa sehingga perkuliahan dan penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada adik-adik saya (rina, dilan, nur, sri) yang telah memberi semangat, dorongan dan motivasi kepada penulis. Terima kasih juga disampaikan penulis kepada teman-teman sejawat program studi pendidikan matematika khususnya kelas reguler B yaitu erlina, siti, fanny, dhiah, saadah, ledi, vero, martina serta teman-teman yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman PPL SMA Negeri 2 Binjai tahun 2009 atas semangatnya dan dorongannya. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan dan juga dapat dijadikan sebagai salah satu sumber referensi bagi peneliti selanjutnya yang berminat meneliti hal yang sama.