Rabu, 21 September 2011

jiwa pemberani

Wah, dunia usaha berkembang pesat! Begitu mungkin, kata-kata yang Anda lontarkan, andai Anda “orang baru” dalam sebuah bidang usaha. Kian dalam, Anda masuki dan dalami sebuah bidang bisnis, kian banyaklah hal baru yang Anda lihat. Apa yang lima tahun lalu belum ada, saat ini sudah begitu massal dan eksis di tengah-tengah masyarakat. Bahkan, kejayaan yang diraih pengusaha semasa orangtua kita, dalam perjalanan waktu, mejadi “bisnis kuno” yang tersisa kejayaannya dalam kisah-kisah belaka, karena the real bussiness mereka sudah tumbang atau sedang diambang kehancuran. Sudah muncul wirausahawan baru, dengan jurus-jurus barunya yang mulai merajai bidang usaha yang ditanganinya. Usahawan seperti apa, yang berkesanggupan membangun dan mengelola kebaruan demi kebaruan seperti itu? Pasti, ia termasuk pribadi yang gigih, wawasannya luas, kemauannya besar. Kita juga belum melihat di Indonesia sendiri ada organisasi bisnis yang cukup tangguh merespon kebaruan. Bahkan, peluang-peluang baru, sering lewat begitu saja karena kita belum mampu meresponnya secara baik. Tidak dipungkiri, tantangan pasar lokal maupun global dengan permintaan, selalu meningkat. Pada sisi lain - selain kebaruan-kebaruan dalam bisnis - semangat memberi layanan terbaik berikut inovasi dalam segi pelayanannya, juga berkembang pesat. Siapa bisa mewujudkan idealitas seperti itu, dan sanggup merespon kebaruan, sekaligus kreatif-inovatif di sisi pemberian pelayanan, akan sukses. Masa depan menjadi milik mereka yang tidak kenal takut, inovatif, yang mengenali betapa pentingnya mengembangkan kepemimpinan wirausaha dalam organisasinya.Jangan lalai meluangkan waktu untuk belajar, menulis, meneliti, memberikan saran, konsultasi, dan terus belajar. Organisasi-organisasi terdepan dunia, tak henti melakukan itu. Kami percaya sepenuhnya pada prinsip bahwa cara terbaik untuk melayani diri Anda, untuk berjuang menjadi yang terbaik yang Anda bisa, adalah dengan cara melayani orang lain. Ada tiga hal yang ingin kami ungkap dalam konteks ini. Pertama, meski dalam skala yang lebih sederhana, kami memiliki kesempatan untuk belajar melayani yang lain, bersikap kreatif, memimpin yang lain, dan menyelesaikan apa yang kami mulai. Dalam proses itu, yang berangsur luluh dalam pembelajaran, ”bagaimana untuk bertahan hidup” (to get by), daripada untuk membangun kebersamaan (to get on). Mungkin saat paling kritis yang terpenting dari proses pertumbuhan kami sesungguhnya adalah bersikap kritis. Seringkali terlalu sering kita menjadi lebih ahli dalam menunjuk apa yang salah dari suatu pendapat, daripada yang benar. Karena kita terbiasa berusaha keras untuk bertingkah laku dengan cara yang konsisten dengan apa yang membuat kita merasa nyaman, kita menerapkan cara pandang kritis yang sama terhadap ide-ide baru, inovasi baru dan kreativitas. Segala bentuk dari ‘pemikiran kewirausahaan’ atau ‘kepemimpinan inovatif’ dalam pandangan kita yang terkondisi, justru kerap dianggap: ”sebaiknya dihindari”. Kurangnya pemikiran kewirausahaan ini berakibat serius. Pertemuan demi pertemuan dalam organisasi bisnis, terlalu banyak berisi ”wacana”, tidak banyak menghasilkan sesuatu yang konkret. Kegagalan wirausahawan, kendati secara kumulatif “sukses” adalah, ketika ditelusuri bagian demi bagian, ditemukan bagian-bagian yang kurang bahkan tidak sukses! Ada sukses besar yang mensubsidi kegagalan bagian tertentu dalam organisasi bisnis yang bersangkutan. Yang parah, kegagalan bagian-bagian tertentu yang “tertutupi” sukses kumulatif organisasi, tak banyak dipersoalkan, atau lalai dipersoalkan. Padahal, ini tidak boleh dibiarkan, karena tidak selamanya sukses kumulatif itu bisa diraih. Sebaliknya, sebuah kegagalan di beberapa bagian, berakibat merusak strategi pencapaian totalitas sukses organisasi. Kalau diungkapkan dalam momentum yang tepat, dengan cara yang juga tepat, biasanya sebagian besar dari mereka setuju. Dan tindakan kecil namun penting (tapi tidak ditindak lanjuti sehingga terlupakan selamanya) yang didiskusikan dalam pertemuan tim sampai dengan pesan-pesan strategis yang disampaikan melalui pertemuan pleno yang mahal (namun tidak diteruskan sehingga tetap tinggal sebagai pesan yang tidak terkomunikasikan), terlalu banyak penggerak bisnis yang sangat terlatih ternyata bertolak dari pengalaman berpikir dan bertindak sederhana sebagai orang upahan! Anda bisa bertanya, apa salahnya dengan ”orang upahan”. Bersiaplah mendengar sesuatu yang pedas. Orang-orang semacam ini, hanya mengecewakan apa yang mereka percayai dari instruksi, peran atau tanggung jawab pekerjaan yang diharapkan dari mereka. Tentunya itu dengan persepsi mereka sendiri. Salah satu dari prinsip yang ada dalam buku ini, belajar berpikir kewirausahaan (sebagai wirausaha) daripada kekaryawanan (sebagai karyawan). Hal yang ketiga, kami terheran-heran selama bertahun-tahun pada jawaban yang saya terima terhadap pertanyaan sederhana yang ditujukan pada lulusan yang cemerlang dan manajer yang sangat berpengalaman, seperti: ‘Mengapa suatu organisasi mempekerjakan Anda?’. Jawabannya bervariasi dari: ”Karena saya memiliki CV/ MBA/ gelar/pengalaman/ pendidikan/latarbelakang/dll. yang baik” sampai dengan: ”Saya dapat mengelola orang/administrasi/sistem kontrol, dll. dengan baik yang berkaitan dengan kebutuhan yang normal.” Padahal, perlu kami tegaskan, suatu organisasi tidak, sebaiknya tidak pada tingkat mana pun, mempekerjakan karyawan dengan kualifikasi tinggi atau berpengalaman baik karena kualifikasi atau pengalaman mereka. Kalau bukan demikian, lalui apa? Suatu bisnis beroperasi secara sukses ketika dia memberikan hasil yang terukur dan meningkat melalui produk dan layanannya. Sukses suatu bisnis memerlukan tujuh ‘In’ dari eksekutif yang ada: 1. Insight (wawasan) tentang seperti apa masa depan nantinya 2. lntuisi untuk membuat keputusan yang benar 3. Inisiatif untuk bertindak efektif 4. Inovasi untuk mencipta secara berbeda 5. lntegritas untuk mengikuti dengan tekun dan dengan benar 6. lndividualitas untuk menerima kepemilikan 7. Interdependensi untuk menetapkan hal-hal di atas sebagai rekan dalam suatu tim Organisasi bisnis (bahkan organisasi apapun) perlu serius mengembangkan sumber daya insaninya. Ini kunci mengoptimalkan potensi kreatif, daya inisiatif dan kepemimpinan. Sukses organisasi bisnis di masa depan, dimulai dari ikhtiar simultan pengembangan kepemimpinan kewirausahaan hari ini. Tak ada yang “terlalu dini” dalam urusan pengembangan kepemimpinan, karena dari kepemimpinan yang antisipatif, visoner, bisa dibangun sukses di masa depan. Disraeli bilang, “Perubahan, adalah sesuatu yang konstan”. Namun hanya sedikit organisasi mapan yang sungguh-sungguh mengakui makna sesungguhnya pernyataan ini, walaupun perubahan bujet sering kali lebih besar daripada keuntungan dari beberapa organisasi, bahkan di sejumlah negara kecil. Rasa puas profesional, kurangnya inovasi dan penghindaran rasa memiliki tidak dapat lagi diperkenankan menyebar dalam bisnis seperti saat ini. Organisasi yang berupaya untuk menghasilkan pertumbuhan positif bagi semua stakeholder yang terlibat, harus mengembangkan keseimbangan nyata antara pemikiran kewirausahaan dan struktur mapan mereka. Di dalam arena bisnis, hanya sedikit model bisnis yang relevan pada saat ini, baik di tingkat lokal maupun global. Mungkin model yang paling sesuai adalah sebuah gyroskop yang berputar karena kemampuannya untuk tetap seimbang tanpa memperhatikan sudut dan arah. Model semacam ini, sebagai contoh, memastikan bahwa planet yang kita diami menjaga keseimbangan sempurna dari jagad raya. Di lain pihak tanggapan negatif pada suatu gyroskop merupakan suatu proyektil peluru terhadap keseimbangan dan terarah pada sasaran. Model semacam ini yang konstan, namun tetap bergerak, adalah penggambaran yang sempuma untuk penciptaan budaya wirausaha dalam suatu organisasi yang mapan. Dengan setiap arah strategis, seluruh perusahaan bergerak sembari mempertahankan keseimbangan. Suatu organisasi harus secara penuh memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan sumber daya manusianya, dan pada gilirannya potensi kreativitas, inisiatif dan kepemimpinannya mencapai prestasi optimalnya. Organisasi yang ingin mencapai sukses besok akan mengembangkan kepemimpinan kewirausahaan pada hari ini. Bab-bab selanjutnya secara berurutan menunjukan bagaimana menciptakan organisasi wirausaha karena masa depan menjadi milik mereka yang: Pemberani, Inovator, dan Punya Jiwa Wirausaha

sifat yang tidak disukai bisnisman

Tidak ada bisniman yang ingin rugi. Semua bisnisman berjuang untuk mencapai keuntungan. Tetapi ingat bahwa keuntungan yang harus dicapai harus melalui cara-cara yang baik. Bukan dengan cara-cara yang kejam dan menghancurkan kemanusiaan. Allah swt. Sang Pencipta sangat menjaga kelestarian ciptaan-Nya. Dan untuk itu Allah swt. menurunkan tuntunan hidup yang baik bagi manusia termasuk tuntunan dalam wilayah bisnis. Manusialah memang yang mendapatkan mandat untuk mengurus kehidupan di muka bumi ini. Khusus mengenai bisnis, ada minimal tiga belas sifat yang harus dihindari seorang bisnisman dalam menjalankan roda usahanya. Trutama sifat yang berkaitan langsung dengan mitra. Sebab bagaimanapun sukses seorang bisnisman sangat tergantung kepada kesetiaan mitranya. Bila diteliti secara mendalam semua sifat tersebut sangat tidak disukai oleh mitra, lebih dari itu sangat dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Pertama, Pembohong Sikap bohong bukan ciri seorang beriman. Rasulullah saw. ketika ditanya apakah ada seorang yang beriman berbohong, kata Nabi tidak ada. Ini menunjukkan bahwa tindakan berbohong adalah bertentangan dengan keimanan. Dengan kata lain tidak terbayang seorang yang mengaku beriman kepada Allah dan yakin bahwa Allah mengetahui segala perbuatannya, ia berbohong. Dengan demikian ketika seseorang berbohong dalam transaksi bisnisnya berarti ia di saat yang sama telah melepaskan keimanannya kepada Allah swt. Lebih jauh, bahwa tidak ada manusia di dunia yang ingin dibohongi. Dengan demikian tindak kebohongan adalah bertentangan dengan fitrah manusia. Karena itu tidak seorang istri yang merasa aman di samping seorang suami pembohong. Tidak ada seorang anak yang merasa aman di tengah orang tua pembohong. Begitu juga tidak ada seorang pembeli yang merasa aman bertransaksi dengan seorang pembohong. Maka seorang pedagang berbohong ia telah merusak harga dirinya, lebih dari itu ia merusak masa depan bisnisnya sendiri. Boleh jadi seorang beruntung sejenak dalam bisnisnya ketika membohongi orang. Tetapi setelah itu seumur hidup tidak akan ada orang yang percaya kepadanya. Maka dengan melakukan kebohongan dalam berbisnis, seseorang telah mengorbankan kelanjutan perniagaannya hanya demi keuntungan sesaat. Itulah mengapa Allah dan Rasul-Nya sangat benci terhadap perbuatan bohong. Kedua, Penipu Seorang penipu cenderung menyembunyikan aib atau cacat barang dagangannya kepada para pembeli. Jika itu berupa makanan yang sudah expired, diam-diam ia mengubah tanggalnya. Tidak peduli apakah makanan itu bakal menimbulkan bahaya bagi pembeli, yang penting ia untung. Jika barang dagangan itu berupa barang, ia tidak memberitahukan kerusakan yang ada di dalamnya. Ia berusaha untuk menunjukkan bahwa barang itu masih baik. Banyak orang yang menjual kendaraan misalnya yang pernah tertabrak, lalu disembunyikan bekas tabrakannya. Bahkan ia memberitahukan kepada orang lain bahwa kendaraan itu masih asli, tanpa sedikitpun cacat. Tidak sedikit orang yang tertipu karenanya. Tidak sedikit orang yang merasa dirugikan karena tindakan semacam ini. Siapapun tidak mau ditipu. Rasulullah saw. pernah menegur seorang penjual di pasar yang melakukan penipuan. Allah swt. memgancam orang-orang yang menipu dalam timbangan. Allah berfirman: “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (QS. Al Muthaffifiin:1-3). Kata al muthaffifiin (orang-orang yang curang)di ambil dari kata thaffafa artinya mengambil sedikit. Ini menunjukkan bahwa segala bentuk penipuan sekalipun sedikit, ancamannya neraka. Allah swt. tidak ingin manusia main-main dalam hal ini. Sebab bagaimanapun ini menyangkut hak manusia, yang tidak bisa tidak harus dipenuhi. Bila ia tidak dipenuhi di dunia Allah tidak akan mengampuni sampai hak itu diberikan. Rasulullah saw. pernah menceritakan contoh manusia yang bangkrut (al muflis), bahwa itu bukan orang yang tidak punya uang dan harta, melainkan dialah orang yang datang di hari Kiamat dengan pahala shalat dan puasanya, sementara ia selama di dunia sering bertindak dzalim dengan menipu dan mengambil hak orang lain, lalu dipanggillah kelak orang-orang yang didzalimi itu, untuk menangih. Karena ia tidak punya, maka diambillah pahala shalat dan puasanya sampai habis. Perhatikan betapa besar ancaman bagi para penipu dalam dagangannya. Ia pasti tidak akan berkah hidupnya di dunia karena tidak ada orang yang mempercayainya dan rugi di akhirat karena Allah swt. melaknatnya. Ketiga, Pelaku riba Allah swt. berfirman: wa ahallallhul bay’a wa harramar ribaa (Allah menghalalkan perdagangan dan mengharamkan riba) (QS. Al Baqarah: 275). Ayat ini menggambarkan bahwa sistem riba sering kali digunakan sebagai perdagangan, padahal itu bukan jalan untuk memperoleh penghasilan. Di dalam Islam masalah hutang piutang tidak termasuk bab bisnis melainkan bab tolong menolong. Karena itu tidak dibenarkan secara syariat mencari penghasilan dalam pinjam meminjam. Para pelaku riba dalam bisnis telah mencekik banyak orang yang membutuhkan bantuan. Allah swt. tidak ingin mereka yang lemah semakin tertindas karena sistem riba. Itulah rahasianya mengapa dengan tegas Allah swt. mengharamkan riba. Bahkan para pelaku riba dianggap oleh Allah swt. sebagai orang-orang yang dengan terang-terangan mengajak perang dengan-Nya. (lihat QS. Al Baqarah 279). Dengan ini jelas bahaya riba dalam hidup manusia. Bahwa Allah swt. tidak ingin manusia menjadi hamba harta. Riba telah membuat banyak orang menjadi dzalim. Perhatikan, ketika seseorang pinjam uang ke bank untuk modal bisnis dengan jalan riba, tidak bisa tidak ia harus menaikkan harga dagangannya untuk bisa menutupi bunga yang harus ia bayar. Maka dengan menaikkan harga, banyak orang yang berekonomi lemah terjepit. Hancurnya ekonomi dunia saat ini seperti yang kita saksikan adalah karena terlalu merebaknya sistem riba. Akibatnya kemanusiaan harus menjadi korban. Kejahatan terjadi di mana-mana. Orang-orang semakin jauh dari Allah swt., karena yang dikonsumsi setiap hari barang haram dari hasil riba. Bila ini yang terjadi, Allah swt. pasti akan mencabut keberkahan sebuah negeri. Bila sebuah negeri tidak ada keberkahannya, manusia pasti akan terus menerus dilanda malapetaka. Allah swt. tidak ingin manusia menderita, berpecah belah, saling bermusuhan dan saling menghancurkan. Karenanya segala bentuk kedzaliman dalam segala dimensinya Allahswt. haramkan. Termasuk kedzaliman dalam dunia bisnis, seperti sistem riba yang hanya memenangkan para pemilik modal dan menghancurkan ekonomi lemah. Keempat, Mempersulit Mitra Di halalkannya jual beli bukan untuk saling mempersulit melainkan untuk saling meringankan. Saya sering menemukan seorang pedagang yang tidak segera melayani pembeli. Akibatnya banyak waktu terbuang di depan toko hanya karena menunggu layanan, padahal seandainya segera dilayani ia bisa menyelesaikan pekerjaan lainnya. Perhatikan betapa pedagang yang tidak bersungguh-sungguh melayani pembeli telah merugikan waktu mereka. Mungkin di antara mereka ada yang anaknya atau istrinya sakit. Atau mungkin ia harus segera berangkat dalam perjalanan jauh dan lain sebagainya. Yang jelas bersikap abai terhadap pembeli bukan hanya merugikan orang lain, malainkan ia juga tindakan yang sangat tidak disukai. Kepada seorang tamu saja, Rasulullah saw. mengajarkan agar kita selalu menghormatinya. Bahwa kata Nabi: “Tidak sempurna iman seseorang yang tidak menghormati tamu.” Apa lagi melayani seorang pembeli dengan sungguh-sungguh, itu tidak saja menghormati orang lain seperti menghormati seorang tamu, melainkan lebih dari itu ia akan memperoleh keuntungan duniawi. Banyak orang yang tidak mau berbelanja di sebuah toko karena jeleknya pelayanannya. Dan banyak orang yang suka berbelanja di sebuah toko karena servisnya yang baik dan memuaskan. Sebuah tempat penyucian mobil dengan ruang tunggu berAC jauh lebih disukai orang dari pada tempat lainnya yang tanpa ruang tunggu. Di antara pilar bisnis profesional yang diajarkan Rasulullah saw. adalah bagaimana membuat para pembeli nyaman, senang dan merasa aman. Sampai-sampai dikatakan dalam sebuah pepatah bisnis “pembeli adalah raja” ini maksudnya adalah bahwa pembeli harus dilayani dengan sungguh-sungguh. Bahwa pembeli harus benar-benar dibikin nyaman dan senang. Bahwa pembeli benar-benar disambut dengan wajah ceria dan senyum yang indah. Bukan malah dipersulit apalagi disakiti atau ditipu. Sungguh sutau tindakan yang merugikan bila seorang pedagang bertindak cuek dan acuh terhadap pelangganya. Kelima, Tidak Menepati Janji Sekali seorang pedagang tidak menepati janji, para pembeli akan lari darinya. Karenanya jangan mudah berjanji jika tidak bisa memenuhinya. Islam mengajarkan bahwa janji harus dipenuhi. Rasulullah saw. pernah berjanji dengan salah seorang sahabatnya untuk bertemu di sebuah tempat. Tiba-tiba orang tersebut lupa. Setelah tiga hari ia baru ingat. Ia segera mendatangi tempat tersebut. Ternyata di sana ia masih melihat Nabi menunggu. Nabi menegurnya: Ada di mana engkau selama ini wahai laki-laki. Perhatikan betapa luar biasa Rasulullah saw. dalam menepati janji. Sampai tiga hari ia berkorban perasaan menunggu di tempat yang disepakati. Untuk menepati janji dibutuhkan kemauan yang kuat. Karena itu Nabi Adam as. ketika melanggar, Allah swt. menggambarkan ia lupa dan tidak mempunyai kemauan yang keras.(lihat QS. Thaha:15). Banyak para pedagang yang begitu mudah melanggar janji. Dan banyak para bos yang tidak menepati janji bagi karyawannya. Ingat bahwa setiap janji ada catatannya di sisi Allah swt. Maka siapapun yang melanggarnya tidak saja ia telah kehilangan kepercayaan dari mitranya melainkan juga dapat ancaman dari Allah swt. Keenam, Tidak Transparan Seorang pedagang yang baik ia pasti tidak mau membuat penbelinya rugi. Banyak para pembeli rugi karena sikap pedagang yang tidak transparan. Tidak transparan maksudnya tidak terus terang mengenai kualitas barang yang ia jual. Banyak barang yang secara kualitas di level dua misalnya, tetapi dipasaran dijual setara dengan level satu. Di antara keistimewaan ajaran Islam adalah al wuduuh (transparan). Tidak ada ajaran dalam Islam yang harus disembunyikan. Karena itu dalam dunia perdagangan seorang pedagang harus jelas apa yang ia jual. Banyak kejadian seorang penjual bakso misalnya yang biasanya menggunakan daging halal, diam-diam ia menggunakan daging haram, dengan tanpa memberitahukan secara terus terang kepada pembeli. Akibatnya setelah ketahuan, banyak pembeli yang mengutuknya. Banyak pembeli yang tidak percaya. Karena mereka merasa dirugikan, maka tidak ada lagi orang membeli lagi darinya. Seorang pedagang sejati ia tahu apa yang ia jual. Dan ia tahu bahwa tidak ada seseorang yang mau dirugikan. Oleh karena itu harus memasang brand yang jelas, bukan yang remang-remang. Sebab setiap yang remang-remang adalah syuhbhat. Dan setiap yang syubhat bukan hanya hukumnya haram tetapi juga merugikan orang lain. Karena Nabi melarang bay’ul gharar (menjual barang yang tidak jelas). Seperti menjual buah-buahan yang masih belum muncul dipohonnya. Atau menjaul anak unta yang masih dalam kandungan ibunya dan lain sebagainya. Ketujuh, Suka Menunda Pembayaran Banyak perusahaan besar menunda pembayaran terhadap mitra usaha kecil. Akibatnya banyak mitra usaha kecil yang terseok-seok dan tidak sedikit yang gulung tikar karena tidak punya modal untuk menjalankannya. Tindakan seperti ini bukan hanya merugikan melainkan juga mematikan mitra usaha kecil. Ingat bahwa prinsip utama dalam bisnis menurut Islam adalah saling menghidupkan bukan saling membunuh. Allah swt. berfirman: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. AlMaidah:2). Karena itu setiap usaha yang mematikan usaha lain sehingga menyebabkan banyak orang menderita, itu bukan cara yang Allah swt. ajarkan. Allah swt. tidak suka kepada orang-orang yang dzalim, dengan menunda pembayaran terhadap mitra usahanya, padahal ia mampu membayarnya. Rasulullah saw. menekankan pentingnya pembayaran upah sebelum keringat karyawan itu kering. Maka sungguh tidak Islami dan mempersulit orang lain, pedagang yang main menangnya sendiri. Barang dagangan mitra dijual sementara pembayarannya ditunda, sehingga sang mitra menderita. Ini namanya pedagang yang ingin menang sendiri di atas penderitaan orang lain. Cara-cara seperti ini jelas bukan hanya menyiksa mitra tetapi juga akan mencabut keberkahan bisnisnya. Ingat bahwa yang paling menentukan sukses sebuah bisnis bukan banyaknya keuntungan melainkan turunnya keberkahan. Banyak bisnisman yang mampu mengeruk keuntungan tetapi karena tidak ada keberkahan di dalamnya, semua keuntungan itu malah menyeretnya ke dalam kesengsaraan tanpa batas. Kedelapan, Menjual Di Atas Harga Pasar Setiap pembeli ingin membeli barang yang sesuai dengan harga umum di pasar. Pedagang yang suka menaikkan harga di atas harga pasar, pasti akan dijauhi pembeli. Ingat bahwa hidup matinya sebuah usaha tergantung kepuasan mitra. Di antara yang paling dicari oleh mitra atau pembeli adalah kualitas barang dengan harga yang standar. Ingat bahwa prinsip dibolehkannya jual beli dalam Islam adalah dalam rangka at ta’aawun (tolong menolong) bukan saling mempersulit. Menentukan harga barang di atas harga standar di pasar adalah tindakan mencekik pembeli. Itulah rahasia mengapa al ihtikaar (monopoli) dilarang. Sebab dengan monopoli seseorang yang dzalim bisa menaikkan harga seenaknya tanpa memperhatikan harga pasar. Baginya ketika seseorang butuh ia pasti membeli berapapun harganya. Beginya tak perduli orang-orang menderita yang penting untung sebanyak-banyaknya. Itulah juga sebabnya mengapa Nabi saw. melarang seseorang mencegat pedagang di tengah jalan sebelum masuk ke pasar, dengan tujuan untuk mendapatkan harga lebih rendah di bawah harga pasar. Jadi Islam melarang seseorang menaikkan harga di atas harga pasar atau mengambil dagangan di bawah harga pasar. Mengapa? Supaya fair, tidak ada yang dirugikan dan supaya dipahami bahwa tujuan berbisnis adalah untuk saling menyelamatkan kemanusiaan bukan untuk saling menjatuhkan. Seorang pedagang yang kejam dengan mempermainkan harga di luar harga pasar jelas sangat dibenci oleh mitra atau pembeli. Dan bila anda seorang bisnisman lalu anda bertindak demikian, anda tidak akan sukses, karena bukan hanya masyarakat yang mengutuk anda melainkan Allah swt. dan seluruh penduduk langit malaknat anda. Kesembilan, Menjual Barang Haram Mitra yang baik dan beriman pasti tidak suka membeli barang-barang haram. Saya pernah bertemu dengan seseorang yang melarang saya untuk membeli makanan di sebuh toko. Saya tanya mengapa? Ia menjawab: Orang itu menjual daging babi. Benar sebuah toko yang menjual barang haram akan menjadi sasaran dibenci banyak orang. Lebih dari itu ia dibenci oleh Allah swt. Sebab dengan perbuatannya itu, ia telah tolong menolong dalam dosa. Allah melarang dengan tegas dalam firmannya: walaa ta’awanuu bil itsmi wal ‘udwaan (dan janganlah kalian saling tolong menolong dalam dosa dan permusuhan). Ayat ini menggandeng antara dosa dengan permusuhan, artinya bahwa setiap perbuatan dosa akan selalu mengantarkan kepada permusuhan. Karena itu tidak akan bahagia seseorang yang menjual barang-barang yang diharamkan Allah swt. Kesepuluh, Terlalu Materialistis Pandangan hidup materialistis cendrung menyebabkan banyak penyakit: (a) Kikir, banyak pedagang yang terlalu ketat materialistis, menjadi kikir dan tidak mau bersedekah dan bahkan tidak pernah membayar zakatnya. Sebab ia menganggap bahwa sedekah itu mengurangi total keuntungan yang ia dapatkan. Sudah pasti bahwa orang-orang kikir dibenci oleh mitra. (b) Kaku dan serba perhitungan yang bertele-tele. Akibatnya banyak mitra yang tersiksa setiap bekerja sama dengannya. Sudah pasti pedagang seperti ini akan dijauhi oleh mitranya. (c) Terlalu ngebet mengejar keuntungan, sehingga cendrung bertindak dzalim atau bahkan kadang-kadang menghalalkan cara-cara yang jelas haram. Akibatnya banyak pihak dari mitra yang dirugikan. Sudah pasti bahwa pedagang seperti ini akan menjadi musuh yang selalu mengancam mitra. Allah swt. selalu menekankan dalam Al Qur’an pentingnya meningkatkan ketakwaan. Mengapa? Supaya manusia tidak menjadi mahluk yang semata materialistik. Bahwa manusia mempunyai dimensi ruhani. Bahwa kebahagiaan tidak mungkin dicapai semasih seseorang mengkotakkan dirinya dalam dinding meterialisme. Karena itu seorang pedagang haruslah benar-benar berjuang untuk menjadikan prinsip atata’aawun fil birri wat taqwaa sebagai tujuan hidupnya. Dengan prinsip ini perniagaannya bukan beruntung melainkan lebih dari itu ia akan berkah. Kesebelas, Monopoli Monopoli adalah tindakan ingin untung sendiri dalam dunia bisnis. Tidak perduli orang lain menderita. Rasulullah saw. mengancam orang-orang yang monopoli dengan ancaman yang sangat mengerikan. Bahwa orang melakukan tindak monopoli dalam perdagangannya ia telah memutuskan hubungan dengan Allah swt. dan Allah swt. memutuskan hubungan dengannya. Ini menunjukkan bahwa Allah swt. tidak suka manusia yang hanya ingin kaya sendiri, atau menang sendiri. Allah swt. mengajarkan agar manusia saling tolong menolong. Bahwa bukan ajaran Islam setiap cara-cara bisnis yang membuat orang lain tercekik. Karenanya riba diharamkan, karena ia pasti akan mencekik mereka yang lemah. Begitu juga monopoli diharamkan karena ia pasti mencekik banyak mitra yang tidak punya modal dan bahkan mencekik para pembeli yang berekonomi lemah. Pokoknya, bahwa setiap tindakan mempersulit orang lain, Islam pasti melarangnya. Termasuk dalam urusan bisnis dan jual beli. Itulah rahasia mengapa riba, monopoli dan bentuk-bentuk praktek yang semisalnya diharamkan. Itu tidak lain karena mencekik dan mempersulit orang lain. Keduabelas, Tidak Manusiawi Benar, Allah swt. menghalalkan juali beli, tetapi bukan untuk maksud memeras orang lain. Dalam Al Qur’an Allah swt. sangat menjunjung tinggi manusia dan kemanusiaan. Segala tindakan yang menyengsarakan manusia sangat di haramkan. Seorang pedagang yang kejam, dan hanya mementingkan keuntungan materi semata, tanpa melihat kemanusiaan, pasti sangat dibenci. Saya pernah melihat bagaimana orang-orang menjauhi seorang pengusaha yang kejam. Ia suka mengambil barang dari orang lain dengan harga yang sangat murah, lalu menjual kepada orang lain dengan harga yang sangat mahal di luar kemapuan rata-rata. Saya benar-benar menyaksikan bahwa tidak sedikit orang yang menderita kerena perilaku pedagang yang kejam dan tidak manusiawi. Ingat bahwa tujuan berbisnis bukan semata mengeruk keuntungan, melainkan lebih dari itu untuk saling meringankan dan besinergi. Ingat bahwa seorang pengusaha, tidak bisa berdiri sendiri, melainkan ia juga tergantung kapada orang lain. Ada sebuah prinsip menarik dalam dunia bisnis dan telah membuat banyak orang mencapai sukses: “Tidak apa-apa keuntungan sedikit tetapi terus menerus.” Ini sungguh lebih baik dari pada keuntungan banyak dengan cara mencekik tetapi hanya sekali setelah itu usahanya mati dan tidak berlanjut lagi. Ketigabelas, Bermain Sogok Sogok menyogok adalah penyakit sosial yang sangat merugikan. Karena itu Allah swt. melaknat segala bentuk sogok menyogok. Rasululah saw. bersabda: la’natullahi alar raasyi wal murtasyii (Allah melaknat orang-orang yang menyogok dan yang diberi sogok). Ini menunjukkan bahwa tidak mungkin berkah hidup pengusaha yang suka bermain sogok, hanya untuk memudahkan jalan bisnisnya. Di antara rahasia mengapa Allah melaknat mereka: Pertama, karena permainan sogok akan mempersulit jalan bisnis orang lain yang bersih dan menjauhi sogok menyogok. Tidak sedikit penguasaha yang gulung tikar, usahanya dipersulit karena tidak mau membayar sogok yang jumlahnya tidak sedikit. Kedua, bahwa sogok menyogok bukan jalan untuk mendapatkan penghasilan, melainkan benalu yang dipaksakan dalam dunia bisnis. Akibatnya banyak para pedagang yang terpaksa menaikkan harga barang karena harus menutupi uang sogok yang dibayarkan. Perhatikan betapa sogok dampaknya bukan harus ditanggung oleh sang pengusaha saja, melainkan harus juga ditanggung oleh masayarakat secara luas. Jika demikian, maka tidak mustahil dari kebiasaan sogok menyogok akan menyebar kerusakan multi dimensional dalam kahidupan sosial. Suatu contoh misalnya, dimudahkannya penjualan barang haram dan praktek-praktek haram yang merusak moral masyarakat, karena menggunakan pelicin yang disebut sogok. Perhatikan bila apa saja bisa diperdagangkan asal membayar sogok, tentu yang paling pertama kali akan menjadi korban adalah kemanusiaan. Karenanya Allah swt. dan Rasul-Nya sangat mengutuk praktek sogok menyogok tidak hanya dalam dunis bisnis saja melainkan dalam lapangan kehidupan yang lain. Allahu a’lam

Renungan untuk hidup

WAHAI SAUDARAKU
TAHUKAH ENGKAU AKAN DIRIMU
ENGKAU DARI MANA
SEKARANG BERADA DIMANA
DAN AKAN KEMANA

ENGKAU ADALAH MAHKLUK KERDIL
YANG HINA,YANG DICIPTAKAN
OLEH DZAT YANG MAHA KUASA
SEBAGAI KHALIFAH DI PERMUKAAN BUMI

KARENA ITU, TIDAK PANTAS ENGKAU BERLAKU SOMBONG
ANGKUH, APALAGI SERBA MENGATUR
DAN MAU BERKUASA
TAPI TAATLAH KEPADA ALLAH
TUNDAKLAH KEPADANYA
LAKSANAKAN SEGALA PERINTAHNYA
DAN JAUHI ; LARANGANNYA
KALAU ANDA INGIN SELAMAT DUNIA DAN AKHIRAT

IKUTILAH SERUAN DAN AJAKAN RASULNYA
KARENA, SEMUA AKTIVITAS KITA KELAK AKAN DIPERTANGGUNGJAWABKAN
DIHADAPAN QADI RABBUL DJALALI ALLAH SWT

WAHAI SAUDARAKU
KEHADIRANMU DIALAM FANA INI
TIDAK TERLEPAS
DARI PERAN DAN BANTUAN ORANGTUAMU (AYAH DAN IBUMU)

SEJAK ENGKAU DALAM KANDUNGAN
IBARAT ENGKAU SUDAH MULAI MENYIKSA ORANG TUAMU
SAMPAI ENGKAU DILAHIRKAN

KETIKA KAMU BAYI KAMU TIDAK BERDAYA
MAKAN TIDAK BISA
MINUM TIDAK BISA
APA LAGI BERPAKAIAN
SEMUA DILAKUKAN OLEH ORANG TUAMU
SAMPAI KAMU BERANJAK ANAK -ANAK
SAMPAI HINGGA SEKARANG INI

TAPI SAUDARAKU
KAMI TELAH KELIRU
KAMI MENGANGGAP BAHWA KEHIDUPAN INI
ADALAH KEKAL
SELAMANYA
SAMPAI YANG MENCIPTAKAN
KAMI LUPAKAN
KAMI SALAH LANGKAH
SAMPAI -SAMPAI YANG SUDAH MENGANDUNG KAMI
BAHKAN MEMBESARKAN KAMI
KADANG KAMI MENGANGGAP
SEBAGAI LAWAN YANG HARUS DILENYAPKAN

BETAPA BANYAK MANUSIA
YANG TERLAHIR DIDUNIA
TAPI SETELAH BESAR
BUKAN JUSTRU BERTERIMA KASIH
MALAH MENGINJAK-INJAK
HARKAT DAN MARTABAT
ORANG TUANYA

ORANG TUA DIAMBIL SEBAGAI PEMBANTU
LAYAKNYA SEORANG RAJA DAN PEMBANTU
ORANG TUA MENYURUH KEKANAN
TAPI ENGKAU KEKIRI
ORANG TUA KEBARAT TAPI ENGKAU KETIMUR

BEGITUKAH CARA ANAK MEMBALAS
TERHADAP ORANGTUANYA.

AIR SUSU DIBALAS AIR TUBA
KAMU MEMBENTAK ORANG TUA KAMU
MENCACI MAKI MEREKA
BERGAUL DENGAN XTC, SHABU-SHABU, DAN NARKOBA
PADAHAL KAMI TAHU
ORANG TUA KAMU ANTI TERHADAP SEMUA ITU
ORANG TUA KAMI TENGAH BERUSAHA
BANTING TULANG TAK TERIK MATAHARI
MENYINARI KULITNYA
KAKI MENJADI KEPALA
KEPALA MENJADI KAKI
HANYA LANTARAN MENCARI SESUAP NASI
SEBUTIR BERAS UNTUK MASA DEPAN

Devinisi teknologi

Pengertian Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika. Operasi dasar computer yaitu : berdasarkan teknologi elektronika digital, sehingga disebut komputer digital. Pengertian teknologi digital tidak dibahas lebih lanjut pada tingkat SMA. Secara sistematis, komputer harus dipandang sebagai kesatuan dari: 1. Brainware (Pengguna Komputer) 2. Hardware (Perangkat Keras) 3. Software (Perangkat Lunak) Brainware Brainware adalah setiap orang yang terlibat dalam kegiatan pemanfaatan komputer/ sistem pengolahan data. Brainware merupakan sumber inspirasi utama bagi terbentuknya suatu sistem komputer. Menurut tingkat pemanfaatan terhadap komputer, Brainware digolongkan dalam empat tingkatan dimulai dari tingkatan yang tertinggi: 1. System Analyst: Penanggung jawab dan perencana sistem dari sebuah proyek pembangunan sebuah sistem informasi khususnya yang memanfaatkan komputer 2. Programmer : Pembuat dan petugas yang mempersiapkan program yang dibutuhkan pada sistem komputerisasi yang dirancang 3. Administrator : Seseorang yang bertugas mengelola suatu sistem operasi dan program-program yang berjalan pada sebuah sistem/jaringan komputer 4. Operator : Pengguna biasa, hanya memanfaatkan sistem komputer yang sudah ada Hardware Perangkat Keras dapat didefinisikan sebagai peralatan dalam sistem komputer yang dapat dilihat dan dapat dijamah secara fisik. Secara fungsional, perangkat keras dapat digolongkan sebagai berikut: • Perangkat Input Digunakan untuk memasukkan data ke dalam komputer sesuai dengan format yang diijinkan komputer untuk kemudian diolah ke dalam media pemroses. Contoh: Keyboard, mouse, bar-code reader, floppy-disk drive, CD-ROM drive, USB drive dll • Perangkat Output Digunakan untuk mengeluarkan hasil pengolahan data dari media pemroses ke dalam bentuk dan format yang bermacam-macam sesuai dengan keinginan manusia. Contoh: Printer, monitor, plotter, proyektor-LCD dll. • Penyimpan Data (Storage Media) Digunakan untuk menyimpan data hasil pengolahan, Secara umum media penyimpan atau memori dapat dibagi menjadi dua; Random Access Memory (RAM) Adalah media penyimpan yang bersifat non-permanen, data dan proses yang sedang dikerjakan akan disimpan ke dalam RAM selama komputer aktif (hidup), setelah komputer dimatikan (daya listrik dicabut), data dan proses akan terhapus. Kapasitas RAM harus mampu mengimbangi kinerja prosesor, bila kapasitas RAM kecil sedangkan proses yang dikerjakan banyak, maka RAM akan cepat penuh, prosesor akan berhenti bekerja dan tidak dapat melakukan proses apa pun, keadaan ini biasa dikenal dengan istilah hang. Harddisk Software Merupakan sebuah program yang berfungsi untuk mengolah segala proses dan mengelola program-program di dalam komputer Pengertian teknologi Apa itu Teknologi?? =) Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi). Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “dayapencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.Teknologi juga penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang. Teknologi merupakan Aplikasi ilmu dan engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya. Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup dimana keberadaannya sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah laku dari masing masing makhluk hidup Pengertian jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi,sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi. Jaringan dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga ("ganggang") dan fungi ("jamur"), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk struktur-struktur khas mirip organ, seperti tubuh buah dan sporofor. Tumbuhan lumut dapat dikatakan telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia belum memiliki jaringan pembuluh yang jelas. Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh sedangkan sistem tubuh adalah gabungan dari organ-organ tubuh yang menjalankan fungsi tertentu. Macam-Macam Dan Jenis-Jenis Sistem Pada Badan Manusia 1. Sistem Ekskresi Sistem ekskresi berfungsi untuk memindahkan hasil metabolisme yang sudah tidak diperlukan ke luar tubuh sehingga sel-sel tubuh dapat menjaga keseimbangannya terhadap lingkungan. Terdiri atas ginjal, paru-paru (karbon dioksida), hati (racun) dan kulit (keringat). 2. Sistem Pernapasan / Sistem Pernafasan Sistem pernapasan adalah sistem yang memiliki fungsi untuk mengambil oksigen, menyediakan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida ke luar tubuh. Terdiri dari hidung, faring, laring, trakea / trakhea, bronki dan paru-paru. 3. Sistem Pencernaan Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. Terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, rektum, hati dan pankreas. 4. Sistem Peredaran / Transportasi Sistem peredaran atau sistem transportasi adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menjaga tubuh dari penyakit, menyebar sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh serta mengangkut zat-zat sisa ke luar tubuh. Terdiri atas jantung, pembuluh arteri, pembuluh vena, pembuluh kapiler, pembuluh getah bening (limfatik) dan kelenjar limfe. 5. Sistem Reproduksi Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. 6. Sistem Otot Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fugnsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. 7. Sistem Syaraf/ Sistem Saraf Sistem saraf adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menerima dan merespon rangsangan. Terdiri dari otak, saraf tulang belakang, simpul-simpul syaraf dan serabut syaraf. 8. Sistem Endoktrin Sistem endoktrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu. 9. Sistem Rangka Sistem adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah. Pengertian individu berasal dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun. 1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama 2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan 3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera. 4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat