Minggu, 15 Juli 2018

Manusia Sulappa Appa


Dreaming, believing, and making it happen. Itu karakter kamu sebagai Manusia Makassar, Manusia Siri'na pacce, dan sekaligus karaktermu selaku Manusia Sulappa Appa. Kalau ada yang kamu impikan, kalau ada yang kamu mau gapai, harus kamu percaya apa yang kamu mau gapai, harus kamu jangkau apa yang kamu mau gapai.

Kalau mau gapai pulau harapan dibalik fatamorgana, harus mau melepas tambat perahu dari dermaga, mau kehilangan pandangan pantai saat ini, mau kehilangan selimut hangat dipantai itu. Mau mengarungi samudera, mau berhadapan dengan badai dan gelombang.

 Kalau ada badai gelombang menghadangmu, jangan bawa menyamping perahumu! Hadapi badai itu dengan badai tenang! Karena kebenaran melalui cita-citamu adalah bagian dari takdir dari Tuhan yang maha kuasa.

Manusia Siri' na pacce



Kamu itu manusia Makassar, manusia siri' na pacce, dan sekaligus  manusia appa sulappa!

Selain itu kamu mesti bisa mengatakan dan  mengerjakan sesuatu yang menjadi kekuatan imanmu.

Dan kamu harus mampu menuliskan kata-kata untuk dinikmati oleh orang banyak, bagai secangkir minuman buat dahaga kehidupan. Kamu harus memilih kata sederhana agar tak sulit di cerna, tapi dimengerti.

Kamu harus percaya bahwa kekuatan menulis kata  sebagai bentuk kesaksian terhadap suasana batin yang bergelora, mengekspresikan kejujuran bagi kalbu dan nurani.

Memang, menulis sesuatu kata itu punya hak untuk hidup sebagai lambang kebebasan dan kesejukan dalam situasi hidup yang diwarnai konflik, kekacauan, dan kekerasan.

Mungkin kamu tidak bisa hidup 1.000 tahun lagi, tetapi tulisan Kata-katamu bisa hidup 1.000 tahun lagi dan bahkan sampai lebih dari itu. Karena tulisan Kata-katamu menjadi sangat berarti bagi dirimu dan orang lain.

Tulisan Kata-katamu ini adalah sebuah interpretasi terhadap nilai dan norma yang tumbuh dalam dirimu sebagai manusia Makassar berkarakter siri na pacce .

Terus biasakan dirimu menulis! Tak perlu alasan atau syarat yang mengharuskan kamu seorang sastrawan. Karena mungkin hanya dengan menulis pesanmu sampai, hatimu nyaman, kenanganmu tersimpan, dan 
kamu tidak usah risau dengan kata-katamu dibaca atau tidak baca, suka atau tidak disuka. Yang penting menulislah! Karena mungkin dengan menulis, kamu akan dikenang.

Sekali lagi tulisan kata-katamu harus mengajak  dirimu dan orang banyak untuk bernyanyi tentang keadilan, motivasi, renungan diri sendiri dan orang lain, menegur secara halus tentang perlawanan, dan tentang kedamaian, oh betapa indahnya hidup.

ESES

 


SAYA itu apa yg saya impikan, apa yg saya percaya, dan saya buat itu semua menjadi nyata, itulah SAYA

Ciptakan karaktermu


Ciptakan karaktermu sebelum kamu menjadi pemimpin. Kamu harus menjadi dirimu sendiri, tidak perlu menjelma menjadi apapun. Jangan buang keberanianmu sebab karaktermu terbangun dari sana.

Selamat jalan Ramadhan




Aku masih melihat bangunan itu masih  berdiri kokoh diluar sana. Tetapi, mengapa kamu terlalu cepat  meninggalkanku? Sedangkan aku sendiri masih berdiri disini, belum siap menghadapi perpisahan ini.

Mengingat kemesraan ini  baru saja tercipta, masih ingin kurasakan lebih lama denganmu. Kamu telah banyak mengajari diriku, mendidik jiwaku, dan membimbing hatiku dengan segala lemah-lembutmu dan juga nasehat-nasehat baikmu.

Mengapa berat sekali rasanya hati dan pikiranku  menghadapi perpisahan ini. Sedangkan aku masih saja haus, masih butuh, dan masih ingin terus belajar mencintaimu. Karna belum sempurna kumencintaimu.

Maka ijinkan aku tetap mencoba mencintaimu, di sisa waktu ini. Dipenghabisan pertemuan diriku dan dirimu.  Ramadhan  kembalilah dilain waktu! Berjanjilah Ramadhan! Aku masih setia menunggu kembali dirimu!

Dan kamu tidak pernah mengatakan, "jangan terlalu berharap!". Makanya aku selalu berharap apa bila kamu kembali lagi kesini, temuilah aku, dan seandainya kamu tidak melihat lagi diriku disini, berarti aku sudah dipanggil oleh Allah SWT. Selamat jalan Ramadhan!

Hadirkan yang baik-baik

Hadirkan yang baik-baik itu di pikiran baikmu,  di hati baikmu, di niat baikmu, di tulisan baikmu, di perkataan baikmu, dan di perbuatan baikmu.  Taburkan kebaikan itu di manapun bisamu. Percaya dan yakinlah bahwa kebaikan-kebaikan yang kamu taburkan aman diatas di angin, di air, di tanah, dan di api. Itu semua akan menjadi investasimu untuk menjadi kebaikan padamu, keluargamu, agamamu, dan juga pada bangsa dan negaramu.

Manusia "Siri Na Pacce" masa kini.







Manusia "Siri Na Pacce" masa kini.
Mengedepankan budaya "Sipassiriki na  Sipappacei".
Tetapi hayati, ini  prinsip untuk menjaga kehormatan diri.
Jangan halalkan semua cara demi menaikkan gengsi.

Manusia "Siri Na Pacce" masa kini.
Bukan hobi yang selalu mengkritisi.
Tetapi terdepan  memberikan solusi.
Harus bisa simpati,  bukan antipati.

Manusia "Siri Na Pacce" masa kini.
Jangan terlalu berharap mengaku berani.
Tetapi kalau masih takut dihadapan birokrasi.
Terus melawan,  melawan agar tidak didzalimi .

Manusia "Siri Na Pacce" masa kini.
Jangan sekedar pamer intelegensi.
Tetapi tidak mampu beraksi.
Semangat, berbuat saja dulu agar ada hasil menjadi saksi.

Manusia "Siri Na Pacce" masa kini.
Kehidupan ini harus dijalani.
Tetapi segala resiko tetap diantisipasi.
Dan apapun yang terjadi hadapi, ya hadapi.