Kamis, 12 Maret 2015

Pengertian Inovatif dalam Kewirausahaan

A. INOVATIF
1. Pengertian Inovatif
Untuk menjadi manusia yang mempunyai semangat wirausaha diperlukan orang-orang yag bersifat kreatif dan inovatif. Para wirausaha yang sukses selalu menggunakan taktik dan strategi tersendiri dengan membuat produk atau pelayanan yang unik dan khusus dengan inovatif-inovatif baru, sehingga tidak .
memandang usaha yang lain sebagai pesaing
inovasi adalah suatu proses yang mengubah ide baru atau aplikasi baru menjadi produk yang berguna. Inovasi juga diartikan sebagai proses mengubah peluang menjadi gagasan atau ide-ide yang rumit bahkan inovasi berasal dari ide-ide yang sepele dan sejenis saja, asal merupakan yang baru dan baik dari yang telah ada. Sedangkan kemampuan inovatif seorang wirausaha merupakan proses mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual.
2. Pentingnya Inovatif
Jika seorang wirausaha ingin sukses dalam kegiatan usahanya, maka ia akan membuat produk dengan inovasi baru. Hal ini dikarenakan dalam dunia bisnis sekarang, produk-produk dan pelayanan tanpa adanya inovatif tidak akan berkembang dan tidak semakin sukses dalam berwirausaha. Keterlambatan melakukan inovasi terhadap produk akan membawa perkembangan dan perubahan dalam otonomi (Joseph Schumpeter).
Proses inovasi atau perumusan baru, baik pada usaha unit menengah maupun besar muncul disebabkan adanya proses khusus melakukan persiapan dalam penelitian dan pengembangan. Pada unit usaha kecil penemuan baru lebih banyak terjadi karena pengalaman atau secara tidak sengaja. Hasilnya dapat langsug ditetapkan dengan atau ujicoba secara lanjut. Sikap kreatif akan mendorong anak mengadakan penemuan baru, misalnya pelajar kreatif dapat menggunakan barang –barang bebas untuk dibuat produk baru.
Sebagai ilustrasi pentingnya inovasi dalam mengembangkan dan mempertahankan suatu bisnis dapat dilihat pada “S diagram” hubungannya dengan product life cycle berikut ini:


clip_image001
Pada masa kematangan produk harus ada inovasi untuk mendongkrak permintaan dan mempertahankan kesinambungan bisnis
Gambar : S diagram
Disamping itu, perlu diketahui juga bahwa setiap konsumen dalam membuat keputusan membeli suatu produk dengan merk atau dari penjual tertentu tidak semata-mata dia butuh tetapi ada pertimbangan lain yang biasanya sangat fundamental yaitu ada sesuatu yang berbeda dari produk tersebut dari produk sejenis yang lain. Sesuatu yang khas dan beda tersebut dikenal dengan unique sales point. Oleh karena itu, setiap bisnis (apapun bisnisnya) harus bisa menawarkan unique sales point apabila menginginkan produk yang ditawarkan dapat menguasai pasar atau sukses. Unique sales point ini dapat dikembangkan melalui produk maupun atribut produknya. Keberhasilan dalam mengembangkan unique sales point ini sangat dipengaruhi oleh kreativitas dan kemampuan berinovasi dari pemilik.
3. Prinsip-prinsip Inovasi
a. Prinsip keharusan
1) Keharusan menganalisi peluang
Semua sumber peluang inovatif harus dianalisis secara sistematis. Tujuannya adalah mencari peluang yang benar-benar sesuai dengan inovasi yang akan dilakukan
2) Keharusan memperluas wawasan
Makin banyak hal-hal baru yang kita dapat, makin mudah bagi kita untuk mencari gagasan yang inovatif, memperluas wawasan dapat dilakukan dengan cara lebih banyak membaca, melihat, mendengar dan merasakan
3) Keharusan untuk bertindak efektif
Syarat bagi keefektifan sebuah inovasi adalah kesederhanaan sehingga timbul pernyataan “hal ini sebetulnya sederhana, mengapa tak terpikirkan sebelumnya”
4) Keharusan untuk tidak berpikir muluk
Memiliki impian yang besar memang bagus, hal ini merupakan sumber inspirasi untuk melakukan sebuah inspirasi. Tetapi akan lebih baik jika dari ha-hal lebih kecil terlebih dahulu
b. Prinsip larangan
1) Larangan untuk berlagak pintar
Jangan melakukan hal yang melebihi kemampuan yang dimiliki karena hal tersebut akan mengakibatkan kegagalan
2) Larangan untuk rakus
Tetaplah focus pada tema inovasi yang telah dipilih. Semakin kita menjauh dari tema tersebut akan makin menyebar pekerjaan yang dilakukan dan ini juga akan mengakibatkan kegagalan
3) Larangan untuk berpikir terlalu jauh kedepan
Semakin kita berpikir terlalu jauh kedepan semakin banyak unsur ketidakpastian yang dihadapi termasuk juga ketidakpastian untuk mencapai keberhasilan
4. Inovasi Hubungannya Dengan Sikap Kewirausahaan Lainnya
a. Inovasi dan Kreatifvitas
Seorang pakar ekonomi pada zaman klasik yaitu Jean Baptise Say menyatakan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang mampu memindahkan sumberdaya yang kkurang produktif menjadi sumberdaya yang produktif sehingga memberi nilai ekonomis. Orang yang berpikir kreatif dan inovatif mampu mengubah suatu masalah menjadi peluang. Sebagai contoh mereka menjual pakaian dalam anti perkosaan, menjual rompi anti senjata dan lain-lain tetapi hanya sedikit orang yang mampu memikirkan hal tersebut, karena tidak semua orang dapat berpikir kreatif dan inovatif.
b. Inovasi dan Kerja Keras
Thomas Alfa Edison mengembangkan bahwa inovasi itu terdiri 1% inspirasi dan 99% keringat. Untuk mencapai keberhasilannya maka ia harus bekerja keras siang dan malam sehingga menemukan lampu. Dalam tahap menuju realisasi gagasan tersebut kemungkinan kita akan menghadapi respon atau komentar negative dari orang sekeliing kita, kemungkinan lain adalah kegagalan yang kita hadapi bertubi-tubi, sehingga kita berpikir bahwa memang tidak mungkin mewujudkan yang ada tersebut tidak boleh membuat kita patah semangat
c. Inovasi dan Prestatif
Seorang yang inovatif biasanya sekaligus orang yang prestatif. Ia selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam segala situasi. Orang yang prestatif sangat menyukai persaingan sehat. Persaingan membuat orang selalu berpikir tentang apa yang dapat dilakukan untuk menjadi yang terbaik. Gagasan-gagasan besar belum pernah dipikirkan orang sebelumnya akan menjadikan sebagai pioner dan berdiri paling depan
5. Mengembangkan Cara Berpikir Inovatif
Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk berpikir secara inovatif, tetapi kemungkinan ini hanya berkemauan keras untuk mengembangkan kemampuannya tersebut menjadi suatu keberhasilan. Untuk mengembangkan cara berpikir inovatif, dapat dilakukan dengan cara-cara tersebut:
a. Membiasakan memiliki mimpi
b. Memperkaya sumber ide
c. Membiasakan diri menerima perbedaan dan perubahan
d. Menumbuhkan sikap empati
e. Merupakan kemampuan inovatif
6. Menerapkan Kemampuan Inovatif
Seorang wirausaha yang inovatif dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan imajinasi dan pikiran kreatif secara sistematis dan logis. Kombinasi tesebut menjadi bekal penting bagi keberhasilan didalam berwirausaha. Menurut Kuratko (1995) ada 4 jenis proses penerapan kemampuan inovatif yaitu:
a. Penemuan (invensi) adalah produk, jasa atau proses yang benar-benar baru
b. Pengembangan (ekstensi) adalah pemanfaatan baru atau penerapan lain pada produk, jasa atau proses yang ada
c. Penggandaan (duplikasi) adalah replikasi kreatif atas konsep yang telah ada
d. Sintesis adalah kombinasi atas konsep dan faktor-faktor yang telah ada dalam penggunaan atau formulasi baru
Faktor-faktor yang mendukung tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovasi menurut James Brian Quinn (1945) adalah perusahaan berikut:
a. Iklim inovasi visi
Perusahaan yang inovatif mempunyai visi yang singkat dan jelas, serta member dukungan nyata untuk terwujudnya suasana inovatif
b. Orientasi pasar
Perusahaan yang inovatif melandaskan visi mereka dengan kenyataan yang ada dipasar
c. Organisasi yang tetap datar dan kecil
Kebanyakan perusahaan yang inovatif berusaha menjaga keseluruhan perusahaan tetap datar serta tim proyek yang terkecil
d. Proses belajar interaktif
Didalam suatu lingkungan yang inovatif, proses belajar dan penelitian ide-ide mengabaikan garis fungsi tradisional dalam suatu perusahaan
Dalam hubungannya dengan bisnis, inovasi dapat dilakukan terhadap:
a. Produk, seperti :design/bentuk/corak dsb
b. Atribut produk, seperti : harga, distribusi, kemasan, merk dsb
7. Menerapkan Kemampuan Inovatif Dalam Pola Asuh Di Sekolah
Kunjungilah secara rutin perpustakaan sekolah atau pergi ketoko buku dan carilah buku-buku yang memberikan ide baru. Juga biasakan memperbanyak daftar pustaka untuk tugas makalah yang diberikan guru, hal ini akan memperkaya wawasan
Usahakan bersikap aktif saat diskusi dikelas. Ungkapan pendapat tak perlu malu atau segan, juga jangan merasa tersinggung atau marah bila ada teman menyangga pendapat yang kita ajukan. Ini akan melatih kita untuk menerima perbedaan
Gunakan waktu istirahat untuk berdiskusi dengan teman sekelas tentang keadaan saat ini. Munculkanlah gagasan yang terlintas untuk menghadapi keadaan. Jangan takut ditertawakan, ini akan melatih kita membangun impian-impian besar yang didasarkan kepada kebutuhan

A. INOVATIF
1. Pengertian Inovatif
Untuk menjadi manusia yang mempunyai semangat wirausaha diperlukan orang-orang yag bersifat kreatif dan inovatif. Para wirausaha yang sukses selalu menggunakan taktik dan strategi tersendiri dengan membuat produk atau pelayanan yang unik dan khusus dengan inovatif-inovatif baru, sehingga tidak .
memandang usaha yang lain sebagai pesaing
inovasi adalah suatu proses yang mengubah ide baru atau aplikasi baru menjadi produk yang berguna. Inovasi juga diartikan sebagai proses mengubah peluang menjadi gagasan atau ide-ide yang rumit bahkan inovasi berasal dari ide-ide yang sepele dan sejenis saja, asal merupakan yang baru dan baik dari yang telah ada. Sedangkan kemampuan inovatif seorang wirausaha merupakan proses mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual.
2. Pentingnya Inovatif
Jika seorang wirausaha ingin sukses dalam kegiatan usahanya, maka ia akan membuat produk dengan inovasi baru. Hal ini dikarenakan dalam dunia bisnis sekarang, produk-produk dan pelayanan tanpa adanya inovatif tidak akan berkembang dan tidak semakin sukses dalam berwirausaha. Keterlambatan melakukan inovasi terhadap produk akan membawa perkembangan dan perubahan dalam otonomi (Joseph Schumpeter).
Proses inovasi atau perumusan baru, baik pada usaha unit menengah maupun besar muncul disebabkan adanya proses khusus melakukan persiapan dalam penelitian dan pengembangan. Pada unit usaha kecil penemuan baru lebih banyak terjadi karena pengalaman atau secara tidak sengaja. Hasilnya dapat langsug ditetapkan dengan atau ujicoba secara lanjut. Sikap kreatif akan mendorong anak mengadakan penemuan baru, misalnya pelajar kreatif dapat menggunakan barang –barang bebas untuk dibuat produk baru.
Sebagai ilustrasi pentingnya inovasi dalam mengembangkan dan mempertahankan suatu bisnis dapat dilihat pada “S diagram” hubungannya dengan product life cycle berikut ini:


clip_image001
Pada masa kematangan produk harus ada inovasi untuk mendongkrak permintaan dan mempertahankan kesinambungan bisnis
Gambar : S diagram
Disamping itu, perlu diketahui juga bahwa setiap konsumen dalam membuat keputusan membeli suatu produk dengan merk atau dari penjual tertentu tidak semata-mata dia butuh tetapi ada pertimbangan lain yang biasanya sangat fundamental yaitu ada sesuatu yang berbeda dari produk tersebut dari produk sejenis yang lain. Sesuatu yang khas dan beda tersebut dikenal dengan unique sales point. Oleh karena itu, setiap bisnis (apapun bisnisnya) harus bisa menawarkan unique sales point apabila menginginkan produk yang ditawarkan dapat menguasai pasar atau sukses. Unique sales point ini dapat dikembangkan melalui produk maupun atribut produknya. Keberhasilan dalam mengembangkan unique sales point ini sangat dipengaruhi oleh kreativitas dan kemampuan berinovasi dari pemilik.
3. Prinsip-prinsip Inovasi
a. Prinsip keharusan
1) Keharusan menganalisi peluang
Semua sumber peluang inovatif harus dianalisis secara sistematis. Tujuannya adalah mencari peluang yang benar-benar sesuai dengan inovasi yang akan dilakukan
2) Keharusan memperluas wawasan
Makin banyak hal-hal baru yang kita dapat, makin mudah bagi kita untuk mencari gagasan yang inovatif, memperluas wawasan dapat dilakukan dengan cara lebih banyak membaca, melihat, mendengar dan merasakan
3) Keharusan untuk bertindak efektif
Syarat bagi keefektifan sebuah inovasi adalah kesederhanaan sehingga timbul pernyataan “hal ini sebetulnya sederhana, mengapa tak terpikirkan sebelumnya”
4) Keharusan untuk tidak berpikir muluk
Memiliki impian yang besar memang bagus, hal ini merupakan sumber inspirasi untuk melakukan sebuah inspirasi. Tetapi akan lebih baik jika dari ha-hal lebih kecil terlebih dahulu
b. Prinsip larangan
1) Larangan untuk berlagak pintar
Jangan melakukan hal yang melebihi kemampuan yang dimiliki karena hal tersebut akan mengakibatkan kegagalan
2) Larangan untuk rakus
Tetaplah focus pada tema inovasi yang telah dipilih. Semakin kita menjauh dari tema tersebut akan makin menyebar pekerjaan yang dilakukan dan ini juga akan mengakibatkan kegagalan
3) Larangan untuk berpikir terlalu jauh kedepan
Semakin kita berpikir terlalu jauh kedepan semakin banyak unsur ketidakpastian yang dihadapi termasuk juga ketidakpastian untuk mencapai keberhasilan
4. Inovasi Hubungannya Dengan Sikap Kewirausahaan Lainnya
a. Inovasi dan Kreatifvitas
Seorang pakar ekonomi pada zaman klasik yaitu Jean Baptise Say menyatakan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang mampu memindahkan sumberdaya yang kkurang produktif menjadi sumberdaya yang produktif sehingga memberi nilai ekonomis. Orang yang berpikir kreatif dan inovatif mampu mengubah suatu masalah menjadi peluang. Sebagai contoh mereka menjual pakaian dalam anti perkosaan, menjual rompi anti senjata dan lain-lain tetapi hanya sedikit orang yang mampu memikirkan hal tersebut, karena tidak semua orang dapat berpikir kreatif dan inovatif.
b. Inovasi dan Kerja Keras
Thomas Alfa Edison mengembangkan bahwa inovasi itu terdiri 1% inspirasi dan 99% keringat. Untuk mencapai keberhasilannya maka ia harus bekerja keras siang dan malam sehingga menemukan lampu. Dalam tahap menuju realisasi gagasan tersebut kemungkinan kita akan menghadapi respon atau komentar negative dari orang sekeliing kita, kemungkinan lain adalah kegagalan yang kita hadapi bertubi-tubi, sehingga kita berpikir bahwa memang tidak mungkin mewujudkan yang ada tersebut tidak boleh membuat kita patah semangat
c. Inovasi dan Prestatif
Seorang yang inovatif biasanya sekaligus orang yang prestatif. Ia selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam segala situasi. Orang yang prestatif sangat menyukai persaingan sehat. Persaingan membuat orang selalu berpikir tentang apa yang dapat dilakukan untuk menjadi yang terbaik. Gagasan-gagasan besar belum pernah dipikirkan orang sebelumnya akan menjadikan sebagai pioner dan berdiri paling depan
5. Mengembangkan Cara Berpikir Inovatif
Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk berpikir secara inovatif, tetapi kemungkinan ini hanya berkemauan keras untuk mengembangkan kemampuannya tersebut menjadi suatu keberhasilan. Untuk mengembangkan cara berpikir inovatif, dapat dilakukan dengan cara-cara tersebut:
a. Membiasakan memiliki mimpi
b. Memperkaya sumber ide
c. Membiasakan diri menerima perbedaan dan perubahan
d. Menumbuhkan sikap empati
e. Merupakan kemampuan inovatif
6. Menerapkan Kemampuan Inovatif
Seorang wirausaha yang inovatif dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan imajinasi dan pikiran kreatif secara sistematis dan logis. Kombinasi tesebut menjadi bekal penting bagi keberhasilan didalam berwirausaha. Menurut Kuratko (1995) ada 4 jenis proses penerapan kemampuan inovatif yaitu:
a. Penemuan (invensi) adalah produk, jasa atau proses yang benar-benar baru
b. Pengembangan (ekstensi) adalah pemanfaatan baru atau penerapan lain pada produk, jasa atau proses yang ada
c. Penggandaan (duplikasi) adalah replikasi kreatif atas konsep yang telah ada
d. Sintesis adalah kombinasi atas konsep dan faktor-faktor yang telah ada dalam penggunaan atau formulasi baru
Faktor-faktor yang mendukung tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovasi menurut James Brian Quinn (1945) adalah perusahaan berikut:
a. Iklim inovasi visi
Perusahaan yang inovatif mempunyai visi yang singkat dan jelas, serta member dukungan nyata untuk terwujudnya suasana inovatif
b. Orientasi pasar
Perusahaan yang inovatif melandaskan visi mereka dengan kenyataan yang ada dipasar
c. Organisasi yang tetap datar dan kecil
Kebanyakan perusahaan yang inovatif berusaha menjaga keseluruhan perusahaan tetap datar serta tim proyek yang terkecil
d. Proses belajar interaktif
Didalam suatu lingkungan yang inovatif, proses belajar dan penelitian ide-ide mengabaikan garis fungsi tradisional dalam suatu perusahaan
Dalam hubungannya dengan bisnis, inovasi dapat dilakukan terhadap:
a. Produk, seperti :design/bentuk/corak dsb
b. Atribut produk, seperti : harga, distribusi, kemasan, merk dsb
7. Menerapkan Kemampuan Inovatif Dalam Pola Asuh Di Sekolah
Kunjungilah secara rutin perpustakaan sekolah atau pergi ketoko buku dan carilah buku-buku yang memberikan ide baru. Juga biasakan memperbanyak daftar pustaka untuk tugas makalah yang diberikan guru, hal ini akan memperkaya wawasan
Usahakan bersikap aktif saat diskusi dikelas. Ungkapan pendapat tak perlu malu atau segan, juga jangan merasa tersinggung atau marah bila ada teman menyangga pendapat yang kita ajukan. Ini akan melatih kita untuk menerima perbedaan
Gunakan waktu istirahat untuk berdiskusi dengan teman sekelas tentang keadaan saat ini. Munculkanlah gagasan yang terlintas untuk menghadapi keadaan. Jangan takut ditertawakan, ini akan melatih kita membangun impian-impian besar yang didasarkan kepada kebutuhan
- See more at: http://top-studies.blogspot.com/2013/11/pengertian-inovatif-kewirausahaan.html#sthash.4hm49mAR.dpuf

Tidak ada komentar: