Selasa, 18 Agustus 2015

135 Prinsip Sukses Bisnis Orang Tionghoa



A. PRINSIP-PRINSIP DASAR
  1. Harus rajin dan tekun, kemalasan berakibat petaka.
  2. Berhemat dalam pengeluaran, dalam arti menyingkirkan hal-hal yang tidak perlu.
  3. Ramah dan sabar menghadapi orang lain.
  4. Jangan menyia-nyiakan kesempatan dengan menunda-nunda pekerjaan.
  5. Harus tegas dalam memimpin dan mengambil keputusan, jangan ragu-ragu.
  6. Memberi utang pada pihak lain boleh tapi harus hati-hati dan teliti.
  7. Memeriksa segala catatan persediaan barang dengan teliti karena kelalaian membawa petaka.
  8. Lebih baik memaksimalkan penghasilan daripada mengurangi pengeluaran yang sebenarnya wajib dikeluarkan.
  9. Kontrol pengendalian yang baik dalam menjalankan usaha, kecerobohan berakibat petaka.
  10. Bersikap adil terhadap para pekerja dan tidak berprasangka buruk sebelum terbukti.
  11. Menyediakan waktu cukup untuk memeriksa segala pemasukan dan pengeluaran dengan teliti, untuk menghindari kebocoran. Sebab kebocoran sekecil apapun, ibarat air–setetes-demi setetes dalam waktu panjang akan menjadi kolam.
  12. Memeriksa barang-barang yang kita terima, jangan sembrono.
  13. Hati-hati dalam menyepakati setiap perjanjian dagang tertulis agar tidak perlu terjadi pelanggaran di kemudian hari.
  14. Bijaksana dan jujur untuk menghindari terbukanya peluang korupsi.
  15. Bertanggung jawab penuh.
  16. Bersikap tenang dan percaya diri bahak dalam masa-masa sulit sekalipun.
B. MENARIK DAN MELAYANI PELANGGAN
  1. Pedagang harus menunjukkan kejujuran dan keikhlasan selagi melaksanakan perdagangan
  2. Pedagang harus menunjukkan kepercayaan dan ikatan yang akrab dengan pelanggan, tidak peduli apakah pelanggan lama atau baru, pelanggan besar atau kecil
  3. Pedagang harus melayanii para pelanggannya dengan baik karena mereka adalah bagian penting dalam perdagangan
  4. Pedagang tidak boleh menuruti perasaa dan kehendak sendiri
  5. Pedagang harus mengikuti permintaan dan keinginan pelanggan
  6. Pedagang harus selalu bermuka manis dan kaya senyum
  7. Pedagang tidak boleh marah dan membentak pelanggan
  8. Pedagang bukan tauke, karena bos yang sebenarnya adalah pelanggan
  9. Pedagang tidak boleh sombong, angkuh dan congkak
  10. Pedagang harus rajin bekerja dan mudah mengulurkan bantuan
  11. Pedagang harus siap memberikan pelayanan tambahan dan dalam konteks perdagangan ritel, mengantar barang ke rumah pelanggan
  12. Pedagang tidak boleh ragu- ragu menjawab segala pertanyaan orang banyak
  13. Pedagang harus menunjukkan bahwa dia adalah orang yang serba tahu terutama yang berkaitan dengan bidang perdagangannya
  14. Pedagang harus memperhatikan apa yang terjadi di masyarakat dan isu terkini
  15. Pedagang harus memiliki kepekaan yang tinggi dan rasa simpati yang mendalam kepada pelanggan
  16. Pedagang harus menjadikan pelanggannya sahabat, bukan sebagai pembeli yang datang dan pergi
  17. Pedagang tidak boleh pelit memberikan diskon, pujian dan penghargaan terhadap pelanggan
  18. Pedagang harus bangun pagi- pagi sekali dan membuka perdagangannya secepat mungkin
  19. Pedagang harus memberikan pelayanan yang cepat, jangan membiarkan pelanggan menunggu
  20. Pedagang harus mudah diajak bicara dan berunding
  21. Pedagang tidak boleh bersikap suka berprasangka atau menghakimi para pelanggan
  22. Pedagang harus selalu berpikiran tebuka dan positif
  23. Pedagang tidak boleh reaktif dan terburu- buru
  24. Pedagang harus menunjukkan ke pelanggan bahwa dia selalu sibuk
  25. Pedagang tidak boleh tidur sewaktu menjalankan tugas dagang
  26. Pedagang harus berusaha menciptakan suasana ceria bukannya menimbulkan kebosanan
  27. Pedagang harus memastikan tempatnya penuh dengan barang, jangan biarkan ada ruang kosong
  28. Pedagang harus memberikan kebebasan kepada pelanggan untuk membuat pilihan
  29. Pedagang jangan sekali- kali turut campur dan membuat keputusan untuk pelanggan, kecuali jika diminta
  30. Pedagang harus membuat pelanggan merasa kehadiran mereka dielu- elukan
  31. Pelanggan tidak boleh berkata tidak kepada pelanggan
  32. Pedagang harus berperan sebagai pedagang, bukannya orang yang suka mengumpat,berjudii dan minum arak
  33. Pedagang harus belajar menggunakan uang dan meningkatkan kemahiran menabung
  34. Pedagang harus selalu menyediakan uang receh sebagai uang kembalian bagi pelanggan
  35. Pedagang tidak boleh menunjukkan kemewahannya di depan pelanggan, karena image bukan datang dari perhiasan, melainkan pelayanan yang diberikan
  36. Pelanggan jangan sekali- kali makan di depan pelanggan karena dianggap perbuatan yang tidak sopan
  37. Pedagang harus menempel pengumuman jika tempatnya ditutup untuk sementara waktu
  38. Pedagang jangan mencari musuh karena tidak baik dalam perdagangan
  39. Pedagang jangan terlalu suka dan kerap membicarakan mengenai keuntungan
  40. Pedagang harus tahu membedakan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang
  41. Pedagang tidak boleh terlalu yakin, harus waspada dan berjaga- jaga
  42. Pedagang sebaiknya tidak menjadikan tempat perdagangan sebagai tempat tinggal untuk keluarga bertandang dan menumpaang makan
  43. Pedagang harus menyimpan cadangan dan stok barang supaya tidak terjadi kekurangan
  44. Pedagang harus menepati janji dan menyelesaikan hutang
  45. Pedagang tidak akan rugi jika memberikan sedikit insentif kepada pelanggan dalam bentuk potongan harga, hadiah, atau menambah berat barang yang dibeli oleh mereka
  46. Pedagang tidak boleh menipu karena kepercayaan menjadi dasar utama dalam perdagangan
  47. Pedagang tidak boleh menyalakan orang lain jika terjadi kerugian dan kecelakaan. Semua harus diterima dengan hati teguh
  48. Pedagang harus menunjukkan situasi win- win antara dirinya dengan pelanggan. Dengan begitu hubungan mereka akan kekal dan perdagangan akan dapat bertahan
    Memimpin Usaha
  49. Mengetahui karakter orang akan menjamin kestabilan keuangan anda.
  50. Memperlakukan orang dengan rasa hormat akan membuat anda diterima dikalangan luas dan membuat bisnis berkembang
  51.  Focus pada bisnis. Mengabaikan yang lama untuk mendapatkan yang baru merupakan kutukan dalam bisnis
  52. Bila produk ditampilkan dengan baik, ia akan menarik perhatian orang banyak
  53. Bersikap tangkas dan fleksibel: keengganan dan keraguan akan menghasilkan kesia- siaan
  54. Mampu menagih pembayaran; rajin dan rewel akan memberikan keuntungan bagi perusahaan
  55. Mampu mempekerjakan dan menempatkan sumber daya manusia: memilih orang yang tepat untuk pembayaran yang tepat akan menjamin bahwa orang tersebut dapat dipercaya dan diandalkan
  56. Mampu berbicara: kepandaian berbicara bisa mendatangkan keuntungan dan memberikan pencerahan kepada orang lain
  57. Unggul dalam pembelian: menawar sampai sekian onsnya tidak akan mengurangi modal anda
  58. Mampu mendiagnosa dan menyambar peluang serta melawan ancaman: praktik bisnis yang bijaksana membutuhkan keterampilan untuk menjual dan menyimpan pada waktu yang tepat.
  59. Mampu memulai dan menjadi contoh: persahabatan dan kepercayaan akan muncul secara alami jika disiplin dan standar yang tinggi ditegakkan
  60. Mampu melihat jauh kedepan: kapan harus mencari lebih banyak, mengencangkan dan mengendurkan, tergantung pada situasi.
    Pantangan yang harus dihindari
  61. Jangan lamur dan berpandangan sempit. Orang yang lamur dan berfikiran sempit akan mencemaskan hal- hal yang kecil
  62. Jangan terlalu mengagungkan kebesaran. Orang yang terlalu mengagungkan kebesaran cendrung mudah digoyahkan. Dia akan cendrung didikte oleh kejadian dan perubahan- perubahan, bukan mengendalikannya
  63. Jangan ragu- ragu. Apabila orang ragu- ragu dia tidak mungkin menangkap peluang walaupun sudah di depan mata
  64. Jangan malas. Orang yang malas tidak akan mau menghabiskan waktu dan usaha untuk mendiagnosa peluang dan ancaman yang muncul di lingkungannya
  65. Jangan keras kepala. Keras kepala menunjukkan ketidakluwesan, ketidakmauan untuk berubah dan menyesuaikan diri
  66. Jangan terlalu argumentative. Pengusaha memang perlu memiliki kepandaian berbicara agar dapat memenangkan perdebatan, adu pendapat dan kesepakatan bisnis. Tetapi jika ia terlalu argumentative, hasilnya akan berbeda. Terutama apabila ia bersikukuh untuk mempertahankan pendapat dan pandangan pribadinya, tanpa didasari fakta dan bukti konkrit.
  67. Jangan mudah membuka diri. Dari sudut pandang financial, misalnya, bagian akuntansi penagihan, tidak perlu menampilkan posisi simpatik perusahaan terhadap keterlambatan pembayaran, juga tidak perlu membeberkan informasi keuangan perusahaan
  68. Jangan rakus akan pinjaman. Menggunakan kredit dalam bisnis tidaklah salah, bahkan sudah merupakan cara yang biasa dalam transaksi bisnis. Tantangan sebenarnya dalam menggunakan fasilitas kredit adalah kemampuan untuk menanganinya.
  69. Jangan terlibat dalam persaingan yang tidak perlu. Seorang pengusaha yang sangat berfokus tidak akan mudah tergoda dan bergegas masuk ke dalam pertempuran dengan kompetitornya.
  70. Jangan melemahkan simpanan dan surplus. Prinsip ini sangat berhubungan dengan prinsip bisnis ke6, kemampuan menagih pembayaran. Jika perusahaan mampu menagih dengan tegas, maka perusahaan akan mampu menyimpan lebih banyak, dan mengakumulasikan surplus untuk mengembangkan bisnisnya
  71. Jangan abaikan perubahan kondisi dan tren bisnis. Jika ia terlalu lamban, perusahaan tidak hanya akan kehilangan peluang, tetapi bisa ditimpa oleh ancamannya.
  72. Jangan terlalu mengandalkan produk yang ada. Terlalu percaya pada produk yang ada akan membuat perusahaan buta akan peluang keuntungan yang bisa didapat dari produk- produk baru yang lebih baik.
C.YANG HARUS DIWADAI
  1. Dalam mengelola bisnis, diperlukan kerajinan, kemalasan akan menghancurkan segalanya
  2. Orang harus dihadapi dengan rasa hormat; tempramen pemarah dan sikap yang buruk akan benar- benar menghilangkan penjualan
  3. Harga produk harus ditampilkan dengan jelas, harga yang samar akan menyebabkan perdebatan dan perselisihan
  4. Rekening harus dicek dengan teliti dan dimonitor, kecerobohan dan kesilapan akan membuat modal tak bergerak
  5. Produk harus ditata dan dipajang dengan baik, ketidakrapian akan menimbulkan kesan kadaluarsa dan rongsokan
  6. Untuk mengabulkan kredit dan mengeluarkan dana diperlukan kebijaksanaan dan perhatian, kecerobohan hanya akan mengakibatkan kerugian dan kelemahan
  7. Pembayaran harus dilakukan pada waktu yang sudah disepakati, penundaan akan mengakibatkan hilangnya kredibilitas
  8. Kejadian yang tidak diharapkan harus dihadapi dengan tanggungjawab; mengabaikannya hanya akan mendatangkan lebih banyak
  9. Sumber daya harus digunakan secara cermat; pemborosan akan mengikis kekayaan
  10. Penjualan harus dilakukan setiap saat; penundaan akan menyebabkan hilangnya peluang
  11. Debitur harus benar- benar dicermati, memberi pinjaman tanpa seleksi akan mengakibatkan pengikisan modal
100.   Yang baik dan buruk harus dapat dibedakan dengan jelas, kelalaian akan menyebabkan kekacauan dan kebingungan
101.   Karyawan harus jujur dan tulus, karyawan yang licik dan tidak jujur akan menyusahkan pimpinan
102.   Barang- barang harus diteliti dengan baik; membeli dengan serampangan dan tidak hati- hati akan menyebabkan harga menjadi turun
103.   Masalah keuangan harus diatur dengan bijaksana, kecerobohan akan menyebabkan masalah dan kesusahan
104.   Pemimpin harus mantap dan tenang, kesembronoan dan ketergesaan akan menyebabkan kesilapan dan kesalahan
Motivasi Berwirausaha
105.   Jangan malu berwirausaha. Sebab berwirausaha menjanjikan kemajuan. Dengan berwirausaha peluang untuk memperoleh penghasilan besar sangat terbuka
106.   Berwirausaha adalah pekerjaan bergengsi. Di kalangan komunitas Tionghoa pertanyaan pertama yang diajuakan ketika berkenalan adalah “apa usaha anda?”
107.   Berwirausaha itu menyenangkan. Dapat mengatur waktu lebih leluasa dan tidak harus terpaku di toko atau di kantor terus menerus
108.   Berwirausaha berarti mandiri. Tidak tergantung pada orang lain
109.   Dengan berwirausaha, uang lebih cepat berkembang. Penerimaan bisa melonjak tajam kalau barang dagangan laris. Dan semua hasil jerih payah dapat dinikmati sendiri
110.   Dengan berwirausaha memperkecil resiko turunnya nilai kekayaan. Dengan membuka toko, misalnya, seorang pengusaha terhindar dari dampak buruk inflasi atau kenaikan harga barang, sebab begitu harga barang naik, harga barang toko juga ikut naik
111.   Dengan berwirausaha dapat memakai uang orang lain. Dengan membangun kepercayaan pemasok atau pihak lain, usaha dapat dibangun tidak hanya dengan dana sendiri tetapi juga dana orang lain
112.   Dengan berwirausaha berbagai peluang lain terbuka. Jika sudah sukses membuka toko sepatu, dengan model waralaba atau kemitraan, terbuka pula peluang “menjual” toko sepatu.
113.   Dalam berwiraausaha, mulailah dari yang kecil. Pengusaha Tionghoa umumnya tidak percaya pada cara instan. Tidak perlu malu memulai dari kecil. Yang penting berkembang dan menguntungkan
114.   Cermat menghitung untung rugi. Setiap transaksi sangat berharga. Maksimalisasi keuntungan tidak selalu jadi nomor satu jika itu menyebabkan kalah bersaing. Keuntungan berkelanjutanlah yang paling utama.
115.    Awas dan sigap membaca peluang. Disetiap perubahan, dipercaya ada peluang. Tidak perlu ragu mengubah arah bisnis jika peluang memungkinkan. Misalnya, jika hari biasa bisnisnya adalah berdagang pakaian bayi dan selimut, pada waktu menjelang imlek bisa berubah dengan berdagang perlengkapan imlek
116.   Uang tidak boleh menganggur. Keuntungan dari usaha selalu diputar secara produktif. Entah ditanamkan untuk pengembangan usaha yang sudah ada atau memulai bisnis baru lainnya. Itu sebabnya walau untung tipis tapi bila barangnya laris, akan diprioritaskan ketimbang barang yang menjanjikan keuntungan tinggi tetapi susah terjual
117.   Siap bersaing. Selalu ada kemungkinan hadirnya usaha baru yang sejenis yang berpotensi menarik pelanggan. Karena itu harus bersiap dengan berbagai taktik bersaing
118.   Pelanggan adalah BOS. Pelangganlah yang mendatangkan uang. Pelanggan harus hoping (mitra). Karena itu harus mendapat pelayanan sebaik mungkin. Pemilik usaha pun harus rela terjun melayani pelanggan jika pelanggan menghendaki
119.   Menyerah dan berhenti berwirausaha tak ada dalam kamus orang Tionghoa. Kalau usaha gagal, cari tahu sumber kegagalannya. Barang yang tak bermutu? Harga yang kemahalan? Lokasi yang ciong? Kalau sudah diperbaiki tetap tak berhasil, ubah haluan dan mulai bisnis lain lagi.
120.   Bekerja lebih keras dan lebih lama. Bisnis sama seperti aliran darah. Bila ia berhenti hidup juga berhenti. Tetap beroperasi pada hari libur atau buka hingga malam hari, akan dijalankan dengan senang hati bila itu merupakan solusi survive.
121.   Tidak cepat puas. Walau dalam dua jam semua barang dagangan sudah haabis laris, tak berarti toko tutup. Toko tetap buka, sebab siapa tahu ada pelanggan yang datang lalu kecewa karena toko sudah tutup dan berpindah kepada pesaing
122.   Bekerja lebih keras daripada karyawan. Orang Tionghoa yang sukses biasanya mencintai usahanya lebih besar daripada cinta siapa pun di dalam perusahaan itu. Itu sebabnya ia memperhatikan usahanya lebih cermat disbanding karyawan maupun manajernya
123.   Hanya ada tiga modal usaha terpenting; keberanian, kepercayaan dan jejaring. Berani memulai, memegang teguh kepercayaan pelanggan dan pemasok. Memelihara dan membangun relasi dengan sebanyak mungkin orang
124.   Dalam memilih lokasi toko, cari yang strategis. Berada di lokasi yang menyedot pengunjung. Mendapat eksposur seolah penunjang menuju ke lokasi tersebut
125.   Atur tata letak barang sehingga sebisa mungkin pengunjung menginjakkan kaki di setiap lantai bahkan di tempat paling pojok sekalipun. Tidak ada sudut yan gtidak dapat dijelajah oleh pengunjung
126. Tetapkan dan cari apa yang menjadi magnet toko dan tempatkan di tempat yan tepat. Magnet itu bisa berupa
– Barang yang harganya didiskon
– Barang baru
– Barang yang sedang digemari
– Arena permainan yang menarik
– Papan pengumuman undian
– Kasir
Nasihat- Nasihat Bisnis lainnya
127.  Mendahulukan pekerjaan daripada rekreasi. Setelah bekerja keras baru bisa berekreasi
128. Tidak bermewah- mewah ketika sedang berjuang. Sebelum sukses, tidak makan nasi dulu. Makan bubur dulu sebelum sukses mengandung pesan behwa membuat bubur membutuhkan energi dan semangat. Harus bekerja keras dan bersikap prihatin dulu disaat blum sukses.
129. bisnis adalah urusan seluruh keluarga. Semua keluarga harus terlibat dalam bisnis
130. bisnis juga urusan seluruh kaum. Saling Bantu sesame satu asal daerah dan marga, sudah lazim. Wadah berupa yayasan satu marga sangat berguna untuk mengorganisasikan kegiata saling mendukung dan mendorong usaha diantara satu marga tersebut. Jejaring pertemanan maupun satu asal- usul ini lazim disebut guanzi
131. ucapan 6 kata ajaib manakala perlu dalam memperbanyak teman dan memantapkan jejaring, trima kasih, maaf, pujian dan ungkapan luar biasa, tolong, kata sapaan sehari- hari, tidak perlu perhitungan
132. money first. Rajin bekerja demi uang dengan uang, hamper segala hal dapat dibeli, bahkan keamanan maupun status social
133. carilah gunung di punggung’ (tempat bersandar). Gunung dimaksud berarti orang yang bisa mendukung dari sisi financial, bisa pula majikan, penguasa maupun relasi
134. burung di tangan jangan dilepas’. Apa yang sudah dipunyai jangan dilepas. Modal awal berusaha seperti toko yang sudah diwariskan turun temurun, sedapaat mungkin jangan sampai berpindah tangan
135. berlindung di bawah pohon rindang’ keamanan merupakan hal utama. Karena itu mencari tempat usaha yang aman merupakan prioritas penting

Tidak ada komentar: