Dewasa ini, manusia telah mengalami serangkaian perjalanan hidup dengan
problematika yang kompleks. Bagaimana tidak, sekarang agenda-agenda kejahatan
telah terpampang di mana-mana, seakan setiap hari dunia ini penuh dengan
orang-orang penzalim dan orang-orang terzalimi. Seakan setiap harinya dunia ini
terus bergulir dengan fase kriminalitas yang tiada hentinya..
Di saat hal seperti itu datang, ada hal yang lebih parah lagi yang
membuat pemikiran pemuda-pemudi masa kini seakan semakin mengalami penurunan
dan degradasi akhlak. Mereka kehilangan ‘figur teladan’ yang seharusnya menjadi
panutan bagi mereka dalam menjalankan prinsip-prinsip hidup yang baik dan
membentuk karakter mereka.
Dan yang membuat sangat parah lagi adalah, mereka pada dasarnya
kehilangan ‘figur teladan’ bukan karena ‘figur teladan’ tersebut hilang, tetapi
karena mereka sendirilah yang melupakan ‘figur teladan tersebut’. Mereka
-pemuda pemudi- itu lebih tertarik kepada kebudayaan dan kemajuan peradaban
barat yang SEMU. Sekali lagi saya katakan, mereka lebih tertarik dan bahkan
lebih condong kepada kebudayaan dan kemajuan peradaban barat yang SEMU.
Alhasil, mereka akhirnya mencari-cari idola mereka dan menjadikannya sebagai
panutan hidup. Alangkah meningkatnya kebobrokan moral setelah mereka lebih
condong kepada eksistensi dunia barat. Mereka meniru gaya fashion para
artis-artis ‘yang kekurangan kain’ dan mengikuti trend yang notabennya
‘menghambur-hamburkan harta’.
Sebagian dari mereka -pemuda pemudi- mengaku hanya mengambil sisi positif
dan membuang sisi negatifnya saja, tetapi, karena mereka lebih disibukkan pada
dunia barat itu, mereka akhirnya lupa terhadap ‘figur teladan’ yang telah
hilang dari dalam hati, kehidupan, dan keseharian mereka.
Sepertinya barat telah berhasil melancarkan propagandanya kepada
pemuda-pemudi sekalian. Mereka menerbitkan tokoh-tokoh fiktif mereka laksana
pahlawan dunia untuk membalikkan mata fisik dan mata batin pemuda-pemudi agar
pemuda-pemudi lupa siapa seharusnya ‘figur teladan’ mereka.
Tidak hanya membuat tokoh fiktif yang ‘dimisalkan’ sebagai pahlawan dunia
saja, bahkan mereka tak segan-segan membelokkan sejarah asli dari pada
penulisan sejarah dunia.
Dracula yang mereka tuliskan dalam bentuk novel-novel dan untuk di
kemudian masa dijadikan sebagai salah satu perfilman, memuat kebohongan dan
kedustaan belaka. Mereka memutarbalikkan fakta layaknya orang yang berpura-pura
tuli dan buta. Mereka melancarkan propagandanya, dan menyerang para
penentangnya dengan pemikiran-pemikiran dan serangan cacian mereka yang dengan
eloknya mereka lantunkan layaknya kebenaran, yang sejatinya padahal itu
hanyalah kata-kata dusta.
Mereka pintar berkata dan berbicara, tetapi isi dari perkataan yang mereka
ucapkan itu tidak lain dan tidak bukan hanyalah tipu daya.
LALU, SIAPA FIGUR
TELADAN KITA ITU?
Peradaban barat yang semu itu telah menghancurkan karakter dan
kepribadian kita, khusunya umat Islam. Kita memiliki banyak sekali
sejarah-sejarah yang membangkitkan semangat dan membuat hati takjub, akan
tetapi kita seakan telah dicegah untuk mengetahuinya, karena kita sudah seperti
‘ditarik’ oleh dunia barat yang sejatinya gelap itu.
Cobalah anda tanyakan kepada anak-anak zaman sekarang, siapa yang kenal
dengan Abu Bakr Ash-Shiddiq, Umar ibn Khaththab ra., Utsman ibn Affan, Ali ibn
Abi Thalib, Siti Fatimah, Siti Aisyah.
Coba anda tanyakan nama-nama Ilmuwan dan tokoh-tokoh muslim lainnya
seperti Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, Ibnu Al-Haitsami, Abu Qasim Al-Zahrawi,
Muhammad Al-Fatih, Sulaiman Al-Qanuni.., apa jawab mereka?
Dan coba tanyakan lagi kepada anak-anak zaman sekarang siapa itu
Spiderman, apa itu sinchan, siapa itu batman, Terlebih lagi, jika anda orang
yang tahu tentang sejarah ASLI Dracula dan menanyakannya kepada anak zaman
sekarang, pasti anak-anak tersebut akan menjawab dari kaca mata barat. Karena,
dracula yang terekspos masa kini adalah pemalsuan. Mungkin mereka akan
menjawab, “Oh, itu dia penghisap darah”, dan sebagainya.
Setelah itu, akhirnya kita sadari, bahwasanya ada sesuatu yang hilang
dari kita. Lalu, siapa figur teladan kita?
Jika anda banyak membaca sejarah-sejarah Islam, mereka para pejuang,
pejihad, dan Ilmuwan Islam, bagaimana mereka dapat bersinar dan mengangkat
Islam, karena mereka selalu menjadikan Rasulullah sebagai figur teladan. Mereka
tidak pernah menjadikan K-POP, J-POP, Boyband, dan TOKOH FIKTIF sebagai figur
teladan mereka.
YA, FIGUR TELADAN KITA ADALAH RASULALLAH, yang selama ini sering kita
lupakan, na’udzubillahi min dzalik.
Masha Allah, Mari saudara-saudaraku, mari kita bangkit dari keterpurukan
ini. Kita harus menyuarakan kebenaran di antara para pendzalim tersebut. Kita
harus menyelamatkan saudara-saudara kita lainnya yang terdzalimi secara fisik,
apalagi yang terdzalimi secara akal dan pikiran.
Mari, kita jadikan hanya Rasulallah Muhammad saw., sebagai figur teladan
kita, bukan yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar