Selasa, 10 Mei 2016

Apakah Kamu Orang Yang EGOIS


          Apakah kamu sering menjadi orang yang mudah tersinggung, marah, kecewa, iri hati dan lain sebagainya ?? Jika iya, itu menandakan bahwa kamu masih memiliki ego atau ‘ke-AKUan’ yang besar dalam dirimu.
Karena ego itulah yang nantinya akan selalu mengontrol emosi, perasaan serta pengambilan keputusanmu, hingga pada akhirnya kamu pun akan terus menerus diombang-ambing oleh ego atau ke-AKUan tersebut.
Pengertian ego dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ego /égo/ n Psi 1 aku; diri pribadi; 2 rasa sadar akan diri sendiri; 3 konsepsi individu tentang dirinya sendiri. Sedangkan kata egois/ego·is/ /égois/ n 1 Psi orang yang selalu mementingkan diri sendiri; 2 Fil penganut teori egoisme.
Nah untuk mengetahui apakah kamu masih menjadi orang yang ber-EGO besar atau tidak, coba cek yuk dengan 7 poin yang disampaikan oleh Steven Agustinus seorang Potential Expoler, di bawah ini :
 1.  Tidak Mendapat Perhatian
Jika kamu dilupakan, ditelantarkan atau dengan sengaja tidak diperhatikan oleh orang-orang yang kamu harapkan bisa memberikan perhatian kepadamu. Kemudian kamu lebih memilih untuk tidak mengambil pusing dan tidak merasa terluka atas penghinaan tersebut. Maka itu menandakan ‘ke-AKUan’ yang ada dalam dirimu sudah mati.
Tetapi jika respon pertama yang kamu munculkan adalah rasa tersinggung dan marah. Maka itu menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang masih dikendalikan oleh Ego atau ‘ke-AKUan’ yang besar di dalam dirimu.
2.  Salah Dimengerti Dan Pada Akhirnya Dipersalahkan
Jika kebaikanmu disalahartikan atau diceritakan oleh orang lain sebagai sebuah kejelekan. Sebagai contoh setiap nasihat, masukan dan niat baik yang kamu berikan selalu ditolak dari orang yang ingin kamu bantu tersebut. Hingga satu hari terjadilah sesuatu yang buruk karena nasihatmu itu tidak dihiraukan oleh orang tersebut. Maka pada akhirnya kamulah yang justru disalahkan atau dianggap bertanggung jawab atas peristiwa buruk yang telah terjadi itu.
Tetapi jika kamu lebih memilih untuk tidak tersinggung dan tidak mengijinkan adanya amarah timbul dalam hatimu. Serta kamu tidak membela diri mengenai peristiwa tersebut namun menerima semuanya dengan sabar, tenang dan diam, maka itu menandakan bahwa ‘ke-AKUan’ dalam dirimu sudah mati.
Bagimu, diam bukan berarti kamu menerima bahwa peristiwa buruk tersebut terjadi akibat kesalahanmu. Tetapi kamu diam karena kamu lebih memilih untuk tidak terpengaruh dengan gejolak emosi negatif yang sedang ingin menekanmu itu, dan kamu pun tidak mencoba untuk membalas ketidakadilan tersebut. Karena di dalam dirimu terbangun sebuah keyakinan bahwa Tuhan itu Maha Adil, Dialah yang akan menunjukkan keadilan yang sesungguhnya.
3.  Selalu Bersyukur Dalam Segala Kondisi
Jika kamu merasa cukup puas dengan :
·   Makanan apa saja yang dihidangkan di depanmu,
·   Cuaca yang ada, entah itu panas atau dingin
·   Lingkungan yang ada di sekitarmu
·   Pakaian, kendaraan ataupun uang yang ada di tanganmu saat ini
·   Kehidupan serta keluarga yang Tuhan berikan
·   Dsb
Bersedia menerima semuanya itu tanpa keluhan namun penuh dengan ucapan syukur sebagai bentuk dari kehendak Tuhan yang memang harus kamu jalani. Maka itu menunjukkan bahwa ‘ke-AKUan’ dalam dirimu sudah mati.
4.  Sabar Melihat Ketidakakuratan Hidup Seseorang
Tidak semua orang-orang yang ada di sekitarmu sudah hidup dalam gaya hidup yang benar dan akurat. Mungkin kamu sudah memberi nasihat berulang-ulang kali kepada mereka, tetapi mereka tidak pernah mengindahkan nasihatmu dan lebih memilih jalan hidup mereka, yang sesungguhnya penuh dengan ‘kekacauan’.
Jika kamu tetap sabar melihat orang dengan berbagai kelakuan atau kehidupannya yang kacau atau tidak akurat seperti itu. Dan kamu lebih memilih untuk terus mendoakan, menginspirasi, menyemangati dan mengupayakan agar terjadi perubahan dalam hidup mereka. Maka itu menandakan bahwa’ke-AKUan’ dalam dirimu sudah mati.
5.  Tidak Iri Dengan Berkat Yang Dimiliki Orang Lain
Jika kamu melihat kehidupan orang lain jadi makin bertambah makmur, kaya, sukse dan memiliki segala sesuatu yang ia inginkan dengan cara yang mudah.
Tetapi dengan jujur, kamu bisa ikut bahagia dan bersukacita tanpa adanya rasa iri hati ataupun mengingini berkat melimpah yang dimiliki oleh orang tersebut. Walau kamu sendiri masih harus bergumul dengan berbagai kebutuhan sehari-hari. Maka itu membuktikan bahwa ego atau ‘ke-AKUan’ dalam dirimu sudah mati.
6.  Tidak Haus Pujian
Jika suatu kali kamu mendapatkan sebuah keberhasilan kemudian lebih memilih untuk tidak menyombongkan diri dan tidak merasa ingin terkenal, dengan menceritakan kesuksesanmu tersebut. Maka itu menunjukkan bahwa ‘ke-AKUan’ dalam dirimu sudah mati.
Lalu mungkin kamu bertanya, “Lalu apakah kita tidak boleh menceritakan keberhasilan yang kita raih kepada orang lain ??“. Jika kamu menceritakan keberhasilanmu dengan tujuan untuk menginspirasi seseorang agar bisa sukses sepertimu dan keluar dari kelemahan mereka, maka tindakanmu ini positif-positif saja.
Namun berbeda jika kamu menceritakan keberhasilanmu dengan sikap hati karena ‘gatal’ ingin dipuji atau disanjung tinggi dan merasa diri ‘lebih’ dari pada orang lain. Maka kamu belum mati dari ego besar atau ‘ke-AKUan’ yang ada dalam dirimu. Karena jika demikian, sesungguhnya kamu sedang menunjukkan sifat sombong yang selama ini tersimpan dalam dirimu.
7.  Menerima Kritikan Meski Dari Orang Yang Lebih Rendah Darimu
Jika kamu menerima kritikan atau teguran dari seseorang yang kamu anggap lebih rendah ataupun lebih muda darimu. Tanpa ada rasa ketersinggungan namun sebaliknya kamu menerimanya dengan sikap kerendahan hati  serta keterbukaan untuk alami perubahan. Maka itu menunjukkan bahwa ‘ke-AKUan’ dalam dirimu sudah mati.
Nah itulah 7 poin untuk mengetahui apakah kamu masih menjadi orang yang ber-EGO besar atau tidak. Pertanyaan selanjutnya yang harus kita jawab adalah…
Sudah seberapa matikah ‘Aku’ di dalam hidup kita….?

Tidak ada komentar: