Sabtu, 21 Februari 2015

Retorika cinta

Gemercik kerinduan membajak kepingan rasa, meLumpuhkan persendian angan.
Ingin kutikan Jemari waktu hingga kepastian kecupanmu Menggusur Hatiku keLain kasih.
Sesak Nafas.Q terjebak kata, terasa berhenti detak jantung.Q …
Saat kejauhan MembLokade ragamu dari Sandaran Bahuku.
.
Kau yang bertunaskan keayuan, mengukir Lekukan peLangi disetiap tatapan batinku,
Taukah kamu, aku bagaikan benang yang kusut tanpa perhatian dan BeLaianmu,
Dapatkah kau jeLaskan Padaku, jika sedetik mengabaikanmu dari anganku,
terasa tercecer kecerdasan.Q daLam Kekakuan.
.
Aku Cinta kamu, meski badan Gunung meniduri punggung mungilku,
Hingga hasrat.Q melebur bersama Nikotin Cintamu yg beraromakan ketuLusan
Lengah kudigoda cinta, hingga terjangan busur panah cintamu teLah menembus benteng hati.Q.
waLau remuk ragaku di kuciLkan semesta, kau tetap Mutiara di Hati.Q
.
Cinta adaLah keabadian rasa yang meLebur daLam butiran-butiran kemuLiaan
Akupun menyadari kauLah yang Esa dihati
waLau sampai jasadmu terbaring kaku dan takdapat menyapaku,
aku yakin ketuLusan cinta kita akan menggetarkan pintu Surga,
.
.
.
Membingkaimu daLam bait2 kata, menyadarkanku akan Nada Cinta yang Membuatku merasa Lebih Berarti…..!!!!!
Aku Terlanjur Sayang……!!!

Tidak ada komentar: