Sabtu, 21 Februari 2015

3 Teknik Rahasia Orasi Obama dan Ir. Soekarno

Picture3Dalam satu artikel di Forbes, Carmine Gallo seorang Communications Coach, menyatakan bahwa President US Barack Obama selalu konsisten menerapkan 3 teknik utama dalam retorika-nya.
Saya sangat tertarik membaca artikel tersebut dan mencoba untuk membandingkannya dengan gaya retorika salah satu Proklamator dan Pahlawan Nasional kita yakni Ir. Soekarno. Anda pasti ikutan tertarik karena Ir. Soekarno ternyata juga menggunakan ke-3 teknik rahasia tersebut.
Apa saja 3 teknik rahasia tersebut? Mari sama-sama kita pelajari.
1. Pemilihan kata dan Gaya bahasaRahasia pertama adalah pemilihan kata dan gaya bahasa yang tepat.
Kata-kata retorika mereka berdua selalu di susun apik sedemikian rupa sehingga penuh makna dan mampu menghujam kedalam benak para audiens.
Obama:
Tonight, more than 200 years after a former colony won the right to determine its own destiny, the task of perfecting our union moves forward.
It moves forward because of you. It moves forward because you reaffirmed the spirit that has triumphed over war and depression, the spirit that has lifted this country from the depths of despair to the great heights of hope, the belief that while each of us will pursue our own individual dreams, we are an American family, and we rise or fall together as one nation and as one people
(paragraf 1&2 Pidato Kemenangan Obama 7 November 2012)
Ir. Soekarno:
Saya terharu sekali, bahwa kita pada hari ini dapat merayakan hari ulang tahun Republik kita yang pertama. Saya ingat kepada Tuhan yang Maha Kuasa, mengucapkan syukur alhamdulillah, sebab usia Republik kita yang satu tahun itu, tak lain tak bukan ialah berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dan proklamasi kita itu menderu di udara, sebagai arus listrik yang mengetarkan jiwa bangsa kita! Seluruh rakyat kita, seluruh bangsa kita, menyambut proklamasi kita itu sebagai penebusan janji pusaka yang lama, sebagai aba-aba yang mengeledek untuk memulai kehidupan yang baru.
(paragraf 2 dan 5 pidato Ir. Soekarno 17 Agustus 1946: Sekali Merdeka Tetap Merdeka)
Pemilihan kata-kata tersebut sangat mengugah semangat. Anda pasti merasakan dan seakan dibawa ke dalam suasana penuh semangat di dalam benak Anda bukan? Dibawa ke suasana dimana Anda seakan bisa melakukan apapun dan Anda terlibat didalamnya. Sangat nyata dan penuh makna.
2. Pengulangan kataRahasia kedua adalah pengulangan kata.
Teknik pengulangan kata sengaja dilakukan oleh Obama maupun Ir. Soerkarno untuk memberikan penekanan dan pengingat di benak para audiens. Teknik ini akan mengugah ingatan audiens dan pada gilirannya menjadi teknik penyampaian pesan yang efektif.
Obama:
We want our children to live in an America, that isn’t burdened by debt, that isn’t weakened up by inequality, that isn’t threatened by the destructive power of a warming planet.
(paragraf 18 Pidato Kemenangan Obama 7 November 2012)
Ir Soekarno:
Ditengah-tengah nyalanya api, ditengah-tengah menggeledeknya meriam, ditengah-tengah menghebatnya kekacauan, kita harus menjalankan, memperlengkapi, menyempurnakan pemerintahan kita.
(paragraf 18 pidato Ir. Soekarno 17 Agustus 1946: Sekali Merdeka Tetap Merdeka)
Anda lihat betapa kedua tokoh tersebut sangat piawai dalam melakukan pengulangan kata-kata. Contohnya masih banyak lagi. Anda bisa melihatnya di teks lengkap pidato Obama dan Ir. Soekarno tersebut.
3. Bahasa tubuh dan suara yang mumpuniRahasia ketiga adalah bahasa tubuh dan suara yang mumpuni.
Obama maupun Ir. Soerkarno selalu memahami pentingnya intonasi kata. Mereka kadang berapi-api bersuara lantang untuk membangkitkan semangat, terkadang malah berbicara agak pelan dan kadang-kadang malah berhenti sejenak untuk memberikan efek lebih mendalam kepada para audiens.
Bahasa tubuh dalam pidato Obama dan Ir. Soekarno juga tidak kalah baiknya. Mereka melambai dan menunjuk ke arah audiens, tersenyum tulus, mengangkat tangan ke udara, berdiri tegak dengan menatap tajam, ada kalanya menatap lembut penuh santun yang mencerminkan sikap seorang pemimpin.
KesimpulanKeahlian Obama dan Ir. Soekarno tidak terjadi begitu saja. Keduanya sudah lama sekali mempelajari teknik-teknik berorasi dari para pemimpin dunia lainnya. Keahlian mereka bukan sesuatu yang gifted, tetapi sesuatu yang dipelajari dan dilatih secara terus menerus. Anda pun bisa melatihnya dan melakukan teknik tersebut.
Anda dan saya mungkin tidak punya ambisi untuk menjadi presiden atau menjadi seorang orator ulung. Namun, teknik-teknik ini semoga memberikan pembelajaran buat kita semua.
Bisa jadi kita akan berbicara di depan publik pada suatu kesempatan nanti. Penggunaan kata yang baik, penyampaian pesan secara efektif, bahasa tubuh serta serta intonasi kata yang jelas memang harus kita miliki.
Alhamdulillah dapat ilmu buat persiapan kalau memang harus memberikan pidato suatu saat nanti. Semoga bermanfaat juga untuk Anda.
Satu hal yang pasti bahwa keahlian ini merupakan bagian dari keahlian melakukan presentasi kelas dunia. Silahkan klik link berikut bila Anda ingin mempelajari cara melakukan presentasi dan membuat slide presentasi kelas dunia.

Tidak ada komentar: