Namanya adalah
Pak Budi, dulu dia sempat kuliah di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta.
Kuliahnya juga biasa-biasa saja, ya layaknya mahasiswa lainnya kadang bolos
kuliah. Setelah lulus kuliah dia pernah menjadi sales alat-alat bangunan. Dia
menawarkan dagangannya itu ke toko-toko tanpa kenal lelah dan putus asa.
Sebenarnya dia berasal dari keluarga yang berada, ayahnya mempunyai sawah di
banyak tempat yang sangat luas, tidak hanya satu atau dua petak tapi
berhektar-hektar. Tapi dia tidak mengandalkan harta ayahnya yang melimpah itu.
Dia ingin berhasil dengan usahanya sendiri.
Lama menjadi
seorang sales dia bosan dan mulai memikirkan merintis suatu usaha. Akhirnya dia
memutuskan untuk membuka toko bahan bangunan. Dia hanya mempunyai modal yang
sedikit, dan itu pun bukan dari orang tuanya. Modal itu dari kerja kerasnya
menjadi seorang salesman. Karena modalnya kurang motor kesayangannya pun
di jual untuk menambah modal.
Akhirnya Pak
Budi pun mulai membuka sebuah toko kecil, barang-barang dagangannya masih
sedikit karyawannya pun baru dua orang. Lama-kelamaan tokonya mulai
ramai, Pak Budi pun mulai menambah karyawan dan melengkapi barang dagangannya.
Setelah mempunyai cukup pendapatan dia membeli sebuah mobil pick up untuk
mengantarkan barang dagangannya. Beberapa bulan kemudian dia membeli mobil pick
up lagi karena permintaan konsumen yang semakin banyak. Tahun demi tahun
tokonya semakin ramai, kini tokonya menjadi tempat grosir toko-toko material
lainnya di kota saya.
Beberapa tahun
kemudian Pak Budi menikah dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai seorang
guru. Melalui pernikahannya itu mereka di karuniai tiga orang anak. Pada tahun
2006 Pak Budi beserta istrinya menunaikan ibadah haji. Tentunya itu berkat
kesuksesan yang diraihnya.
Selain menjual
bahan bangunan Pak Budi juga melebarkan sayap usahanya.
Tokonya kini juga memproduksi
bermacam-macam bahan bangunan seperti pavink, batako, dan eternit. Dengan
demikian dia menambah jumlah lapangan kerja. Saat ini total karyawan yang
dimilikinya berjumlah 25 orang. Dia pun kini mempunyai tiga buah kendaraan pick
up dan sebuah truk untuk memenuhi layanan antar barang kepada para
pelanggannya. Tak hanya itu, dia pun sekarang mempunyai dua mobil mewah, tiga
dan tiga buah motor.
Belum lama ini
tokonya menjadi distributor semen terbesar salah satu merk semen ternama
wilayah Kedu. Itu merupakan suatu pencapaian yang luar biasa, dari sebuah toko
kecil kini menjadi toko yang sangat besar dan merajai di kota saya. Begitulah
sepenggal kisah sukses dari tetangga saya Pak Budi. Semoga kisah sukses ini
bisa menjadi inspirasi anda untuk berwirausaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar