Sabtu, 14 Oktober 2017

Apakah kita sudah siap mengundang resiko

Foto Supardi Saminja.

SEMUA sisi kehidupan kita, tidak pernah lepas dari yang namanya RESIKO. Resiko itu, bisa baik. Juga, sebaliknya, bisa jelek.
Selain itu, resiko bisa jadi kecil. Pun bisa besar, akibatnya. Resiko yang baik itu adalah rezeki yang berdatangan dari segala arah, usaha yang makin maju dan berkembang, usaha da'wah makin bagus dan hebat, usaha penerapan kepemimpinan dipemerintahan makin berkelas, makin berkualitas, dan makin berprestasi. Termasuk, tawa dan canda serta bersuka ria.
Sementara resiko yang jelek, itu bisa kegagalan, kecelakaan, kerugian, bencana, sakit, bahkan kematian dan lain-lain. Kedua dari resiko yang baik dan resiko yang jelek bisa datang dan menimpa semua orang. Siapa saja!
Kalau begitu, semua kembali kepada kita. Apakah kita sudah siap atau tidak? Karena, kesemuanya harus dihadapi dengan pikiran yang tenang tapi positif, dan tentunya harus disanggupi dengan perasaan yang senang tapi aktif.
Sekali lagi, itu hanya bisa dijawab dengan cara positif dan aksi aktif . Kalau yang baik kita tahu bersyukur dan berterima kasih kepada Allah Swt, pun jikalau jelek dan atau musibah, juga harus bisa diterima secara positif dan aktif.
Kita semua yakin bahwa tidak ada resiko tanpa tujuan, dan pasti ada pelajaran di balik musibah dan celaka itu. Serta kita harus juga memperbaiki agama kita, ibadah, shalat dan doa-doa kita. Ditambah Juga dengan terus melakukan silaturahmi. Selanjutnya, bergaul dengan tulus, yang akan membawa kita sampai pada tujuan yang bahagia, cita-cita kita tercapai, dan semoga saja kita masuk surga bersama keluarga dialam keabadian.

Tidak ada komentar: