Rabu, 27 Maret 2013

Kerangka konseptual dan pelaporan keuangan


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi sering disebut dengan “bahasa bisnis” karena akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan laporan-laporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi sebuah perusahaan. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk laporan akuntansi atau lebih dikenal dengan istilah laporan keuangan. Pihak-pihak yang terkait dengan laporan keuangan adalah IAI, Bapepam, BEJ, Kantor Pajak dan Kantor Akuntan Publik (Auditor) serta para pemakai laporan keuangan lainnya. Dengan cara yang berbeda masing-masing pihak memiliki tujuan yang sama, yakni menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas (dapat dipercaya dan diandalkan, relevan, serta tepat waktu). Namun pantaskah seluruh laporan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan sudah mempunyai standart kualitas yang diharapkan? bagaimanakah laporan keuangan yang berkualitas tersebut? Untuk itu agar kualitas laporan tersebut dapat terpenuhi perlu adanya pemahaman dasar pembuatan laporan keuangan., berikut akan saya jabarkan dalam makalah ini yang saya beri judul ”Pengenalan Dasar Kualitas Laporan Keuangan”. B. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan tugas ini, yaitu : 1) Menambah pengetahuan mengenai laporan keuangan sehingga hal ini dapat membantu pengendalian keuangan pribadi 2) Dapat mengerjakan pengantar siklus akuntansi selanjutnya. 3) Mengenal tujuan dan keterbatasan hingga kelemahan dari laporan Keungan 4) Memenuhi tugas mata kuliah Seminar Akuntansi di program studi akuntansi C. Perumusan Masalah 1) Pengenalan Konseptual Akuntansi, Pemakai dan kebutuhan Informasi 2) Tujuan dan unsure-unsur yang terdapat dalam laporan keuangan 3) Jenis dan bentuk dari Laporan Keuangan 4) Pemeriksaan dalam Laporan Keuangan 5) Keterbatasan dan kelemahan Laporan Keuangan BAB II PEMBAHASAN A. Kerangka Konseptual Akuntansi Di dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan perusahaannya, manajemen memiliki keleluasaan untuk memilih alternatif prinsip atau metode akuntansi yang dimaksudkan untuk mencerminkan secara akurat kondisi ekonomi perusahaan dalam kaitannya dengan bisnis dan transaksi-transaksi operasinya. Untuk itu, diperlukan suatu acuan dalam praktik akuntansi di dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya. Kerangka dasar akuntansi dan pelaporan keuangan ditetapkan sebagai maksud untuk mendefinisikan secara luas tentang tujuan, istilah dan konsep-konsep yang berkaitan dengan praktik akuntansi yang pada akhirnya sangat diperlukan untuk menetapkan ruang lingkup dan batas-batas akuntansi dan laporan keuangan. Kerangka tersebut memuat hal-hal berikut. (1) Tujuan laporan keuangan. (2) Asumsi dasar. (3) Karakteristik kualitatif laporan keuangan. (4) Unsur laporan keuangan. (5) Pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan. (6) Konsep modal dan pemeliharaan modal. Asumsi dasar dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah dasar akrual dan kelangsungan usaha. Terdapat empat karakteristik laporan keuangan, yakni dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat dibandingkan. Unsur-unsur laporan keuangan antara lain adalah aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, laba, rugi, setoran kepada pemilik, distribusi kepada pemilik. Secara umum sekurang-kurangnya terdapat tiga pihak yang berkarier dalam bidang akuntansi, yang terkait dengan akuntansi dan pelaporan keuangan, yaitu akuntan manajemen (akuntan perusahaan), akuntan publik dan para pemakai laporan. Adapun untuk prosedur akuntansi terdiri dari : - Rugi / Laba - Neraca - Perubahan Modal Keterangan : 1. Pencatatan ; Dari dokumen sumber ke dalam jurnal 2. Pengklasifikasian / pengelompokan : pencatatan dari jurnal kedalam kelompok / jenis masing-masing. Missal ; pendapatan, biaya atau kas 3. Pengikhtisaran / peringkasan : Secara berkala transaksi yang sudah dikelompokan diringkas pada sebuah daftar yang disebut neraca saldo 4. Pelaporan : Dari catatan yang sudah diringkas disusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba / rugi, perubahan modal dan neraca. B. Pemakai dan Kebutuhan Informasi Ada beberapa macam pemakai laporan keuangan yang menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Diantaranya adalah : a. Investor Para investor berkepentingan terhadap resiko yang melekat dan hasil pengembangan dari investasi yang dilakukannya. Investor membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Selain itu , mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar deviden. b. Kreditor (Pemberi Pinjaman) Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. c. Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. d. Shareholder’s (para pemegang saham) Pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh, dan penambahan modal untuk bussiness plan selanjutnya. e. Pelanggan Pelanggan berkepentingan dengan informasi yang berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika terlibat dalam perjanjian jangka panjang. f. Pemerintah Pemerintah berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan aktivitas perusahaan. Selain itu untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional. g. Karyawan Karyawan memerlukan informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, sehingga dengan informasi ini memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja. h. Masyarakat Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangakaian aktivitasnya. C. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca (menggambarkan informasi posisi keuangan), laporan laba rugi (menggambarkan informasi kinerja), laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara), catatan catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. D. Unsur Laporan Keuangan 1. Unsur Posisi Keuangan a. Aktiva Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan memberi manfaat ekonomi bagi perusahaan di masa depan. b. Kewajiban Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. c. Ekuitas Ekuitas adalah hak residual (residual interest) atas aktiva perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajiban (aktiva bersih). 2. Unsur Kinerja Keuangan a. Penghasilan (Income) Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi (setoran) penanam modal. b. Beban (Expense) Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. E. Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan Bidang akuntansi terdiri dari Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen. Adapun hasil yang diperoleh dalam akuntansi adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba / rugi, perubahan modal, neraca.dan laporan arus kas. Laporan ini yang biasa digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya ; a. Manajer b. Pemilik Perusahaan c. Investor / Bank d. Pemerintah / Badan Pajak e. Karyawan, dll Laporan keuangan juga dapat disusun dengan dua bentuk yaitu Scontro dan Staffel ; - Scontro (mendatar) adalah bentuk sebelah menyebelah, harta sebelah kiri sedangkan kewajiban dan modal sebelah kanan. - Staffel (menurun) adalah bentuk laporan yang disusun harta paling atas si disusul kewajiban dan modal secara menurun Adapun jenis laporan keuangan sebagai berikut : 1) Laporan Laba / Rugi (Income Statement) Merupakan jenis laporan keuangan yang dibuat setiap akhir periode akuntansi yang berisi mengenai semua pendapatan dan beban yang terjadi selama periode akuntansi. Ada tiga kemungkinan dari laporan laba/rugi, yaitu : a. Jika jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah beban, maka perusahaan laba bersih (net income) b. Jika jumlah pendapatan sama dengan jumlah beban, maka perusahaan tidak memperoleh laba / rugi, yang dinamakan impas (break event point) c. Jika jumlah pendapatan lebih kecil dari jumlah beban, maka perusahaan akan memperoleh rugi bersih (net loss) Contoh laporan rugi / laba :  Perusahaan Jasa Nama Perusahaan Laporan Laba / Rugi Per ……………………. Pendapatan : Pendapatan jasa Rp. XXXX Beban-Beban : Beban gaji Rp. XXX Beban iklan Rp. XXX Beban Listrik, dll Rp. XXX ( Rp. XXXX ) Laba rugi Rp. XXXX  Perusahaan Dagang Pejualan xxxxx Kurang : Retur penjualan xxx Potongan penjulan xxx (xxxxx) Penjulan Bersih xxxxx Kurang : Persediaan Awal xxxx Pembelian xxx Retur pembelian (xxx) Potongan pembelian (xxx) Pembelian bersih xxx Beban angkut masuk xxx Harga pokok barang yang dibeli xxxx Barang yang tersedia untuk dijual xxxx Persediaan akhir (xxxx) Harga pokok penjualan (xxxxx) Laba kotor xxxxx Kurang : Beban Operasional Beban pemasaran : Beban iklan xxx Beban komisi xxx Total beban pemasaran xxxx Beban administrasi dan umum Beban penunjang xxx Beban penyusutan xxx Beban perlengkapan xxx Total beban adms & umum xxxx Total beban operasional (xxxxx) Laba Usaha xxxxx Pendapatan (beban) lain-lain : Pendapatan sewa xxxxx Laba sebelum pajak xxxxx Kurang : Pajak penghasilan (xxxxx) Laba Bersih xxxxx 2) Laporan Perubahan Modal Merupakan laporan keuangan yang berisi mengenai modal awal, investasi, laba (rugi) periode yang berjalan, prive (drawing) dan modal akhir. Memuat posisi modal awal serta perubahannya. Contoh laporan perubahan modal : Nama Perusahaan Laporan Perubahan Modal Per …………………………… Modal Awal Tn …. Rp. XXXXX Ditambah ; Investasi Tambahan Rp. XXXX Laba Bersih Rp. XXXX Rp. XXXXX Rp. XXXXX Dikurangi : Prive Rp. XXXXX Modal Akhir Tn…. Rp. XXXXX 3) Neraca Merupakan laporan keuangan yang berisi mengenai harta, kewajiban, dan mdal pada akhir periode akuntansi. Fungsi neraca adalah untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan. Neraca yang lazim digunakan dapat terdiri atas : - Neraca delapan kolom ; neraca saldo (D/K), ayat penyesuaian (D/K), Laba/Rugi (D/K) dan Neraca (D/K). - Neraca sepuluh kolom ; Neraca saldo (D/K), ayat penyesuaian (D/K), Neraca saldo disesuaikan (D/K), Laba/Rugi (D/K) dan Neraca (D/K). Klasifikasi Elemen-elemen Neraca AKTIVA UTANG Aktiva Lancar Utang Lancar Kas Utang Wesel Usaha Surat Berharga Utang Usaha Piutang Usaha Utang Pajak Penghasilan Persediaan Gaji Terutang Sewa Masih Harus Diterima Utang Jaminan Purna Jual Investasi Jangka Panjang Utang Jangka Panjang Investasi pada Saham Biasa Utang Hipotik Investasi pada Obligasi Utang Obligasi Aktiva Tetap Modal Pemegang Saham Tanah Modal Saham Prioritas Bangunan Agio Saham Prioritas Peralatan Modal Saham Biasa Goodwill Agio Saham Biasa Laba Ditahan Aktiva Lain-Lain Mesin yang Belum Digunakan Bangunan Masih dalam Proses Contoh laporan neraca : Nama Perusahaan NERACA Per………………………… AKTIVA PASIVA Harta Kewajiban Kas Rp. XXXX Hutang usaha Rp. XXXX Piutang usaha Rp. XXXX Modal : Gedung Rp. XXXX Modal Usaha Rp. XXXX Total Rp. XXXX Total Rp. XXXXX 4) Laporan Arus Kas Merupakan suatu laporan yang menggambarkan kas masuk dan arus kas keluar selama periode akuntansi dari berbagai aktivas yang dilakukan perusahaan. Tiga aktivitas tersebut meliputi aktivitas operasi, investasi, pendanaan. F. Pemeriksaan Laporan Keuangan Dalam praktiknya laporan keuangan yang telah disusun perlu dilakukan permeriksaan (audit) lebih lanjut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan tersebut benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kepada berbagai pihak, baik kepada pemilik maupun pihak luar perusahaan. Artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan dilaporkan secara benar sehingga berbagai pihak yang membutuhkan informasi tentang keuagan yang telah diperiksa kebenarannya. Disamping itu pihak yang mengaudit laporan keuangan perusahaan juga harus merupakan lembaga resmi yang telah ditetapkan terutama untuk kepentingan pihak-pihak di luar perusahaan. Dalam praktiknya pemeriksaan laporan keuangan dapat dilakukan oleh dua pihak, yaitu : 1. Pihak dalam (intern) perusahaan, pemeriksaan yang memang sudah disiapkan oleh perusahaan itu sendiri. Dalam hal ini mereka dapat memperoleh data secara bebas sesuai dengan data aslinya, pemeriksaan dilakukan sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan laporan keuangan pasti tertdapat kekuarangan, baik yang disengaja maupun yang tidak. Oleh karena itu, pemeriksaan oleh intern perusahaan sangat penting dilakukan sebelum dilakukan oleh pihak perusahaan. 2. Pihak luar (ekstern) perusahaan, pemeriksaan oleh pihak luar perusahaan dilakukan oleh Akuntan Publik yang sudah memperoleh izin. Akuntan akan memberi penilaian setelah meneliti dengan standar dan prosedur pemeriksaan yang lazim. Pendapat wajar atau tidak wajar akan diberikan apabila laporan keuangan disusun telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan telah diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Dengan demikian, laporan ini dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan. G. Keterbatasan dan Kelemahan Laporan Keuangan Keterbatasan analisis laporan keuangan harus memerhatikan keterbatasan laporan seperti berikut ini. 1. Laporan keuangan dapat bersifat histories yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat. Karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai laporan mengenai keadaan saat ini, karenanya akuntansi tidak hanya satu-satunya sumber informai proses pengambilan keputusan ekonomi. 2. Laporan keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau nilai pertukaran pada saat terjadinya transaksi bukan harga saat ini. 3. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan memenuhi kebutuhan pihak tertentu. Informasi disajikan untuk dapat digunakan semua pihak. Sehingga terpaksaselalu meperhatikan semua pihak pemakai yang sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan. 4. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunan tafsiran dan berbagai pertimbangan dalam memilih alternative dari berbagai pilihan yang ada yang sama-sama dibenarkan tetapi menimbulkan perbedaan angka laba maupun asset 5. Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak material. Demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan. Batasan terhadap istilah dan jumlah agar kabur. 6. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengeni penilaian suatu pos maka lazimnya dipilih alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. Dalam keadaan lain disebutkan jika ada indikasi rugi maka harus dicatat tetapi jika ada indikasi laba tidak dicatat. Sehingga ada holding gain yang tidak diungkapkan. 7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami baasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan. 8. Akuntansi didominasi informasi kuantitatif. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan umumnya diabaikan. Namun bisa saja informasi kuatitatif dapat gambaran atau indiksi informasi kualitatif. 9. Perubahan dalam tenaga beli uang jelas ada akan tetapi hal ini tidak tergambar dalam laporan keuangan Dalam laporan perlu adanya suatu analisi. Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan oleh karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan dari analisis itu tidak salah. Objek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk menilai suatu laporan keuangan tidak cukup hanya dari angka-angka laporan keuangan. Kita juga harus melihat aspek lainnya seprti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, budaya perusahaan dan budaya masyarakat. Objek analisis adalah data histories yang menggambarkan masa lalu dan kondisi ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan. Jika kita melakukan pebandingan dengan perusahaan lain maka perlu dilihat beberapa perbedan prinsip yang bisa menjadi penyebab perbedaan angka misalnya: a. Prinsip Akuntansi b. Size Perusahaan c. Jenis Industri d. Periode Laporan e. Laporan Ondividual atau Laporan Konsolidasi f. Jenis perusahaan aspek profit motive atau non profit motive. Laporan keuangan hasil konsolidasi atau hasil konversi mata uang asing perlu mendapat perhatian tersendiri karena perbedaan bisa saja timbul karena masalah kurs konversi atau metode konsolidasi. BAB II PENUTUP A. Kesimpulan Laporan keuangan berisikan informasi-informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca (menggambarkan informasi posisi keuangan), laporan laba rugi (menggambarkan informasi kinerja), laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara), catatan catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Untuk laporan yang berkualitas tentunya harus memenuhi standart-standart yang telah ditetapkan dalam Standart Akuntansi Keuangan (SAK). Untuk itu perlu adanya pemahaman mengenai komponen-komponen yang ada dalam laporan keuangan tersebut. B. Saran Suatu laporann akan dinyatakan berkualitas atau tidak jika didalamnya memenuhi standart yang telah ditentukan. Namun, dalam kenyataannya terkadang laporan telah memenuhi standar namun didalamnya penuh dengan perekayasaan, sehingga dibutuhkan analisis laporan keuangan dan pemeriksaan yang lebih matang baik Audit Intern maupun Audit Ekstern. DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Dunia, Firdaus, 2005. Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Soemarno SR. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi ke empat. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Wibowo, Arif Abubakar. 2002. Pengantar Akuntansi I. Jakarta : Grasindo Tambahan : http://massofa.wordpress.com/2008/02/09/akuntansi-keuangan-dan-laporan/ : diupdate 21 Maret 2010 www.taktiktuk.blogspot.com. Siklus Akuntansi Keuangan : diupdate tanggal 21 Maret 2010 http://organisasi.org/pengertian_dan_penjelasan_dasar_akuntansi_definisi_arti_fungsi_dan_kegunaan_belajar_ilmu_akutansi_accounting : diupdate 21 Maret 2010 http://www.ontria.com/simple-akunting/pengertian-akuntansi-definisi-akuntansi/: diupdate 21 Maret 2010 http://www.inherent.ui.edu:80/files/winner/shidarta/inherent.rar: diupdate 21 Maret 2010

Tidak ada komentar: