Senin, 01 Oktober 2018

ESES MENULISLAH





ESES Menulislah ketika hujan

Menulislah ketika cerah

Menulislah di meja cafe setelah makan malam yang memabukkan

Menulislah di buku-buku tua, yang kau tahu takkan pernah kau baca lagi

ESES Menulislah ketika tangismu tak dapat jatuh

Menulislah ketika hidupmu terasa seperti kau sedang jatuh dari bukit curam

Menulislah ketika kau ingin merasa, tapi yang kau rasakan hanyalah kekosongan

Menulislah ketika jemarimu terasa kaku kelelahan

Menulislah ketika kau menemukan uban pertamamu

Menulislah ketika sendiri dan terperangkap dengan pikiran resahmu

ESES menulislah ketika kau dikelilingi oleh banyak orang, namun kau merasa sendiri

Menulislah, menulislah, menulislah

Menulislah karena hanya ini satu-satunya cara menyatakan perasaanmu

Menulislah karena kita semua lahir untuk menulis

Menulislah karena kau hanya membutuhkan tinta dan kertas

Dan jika tidak ada tinta, menulislah dengan air matamu, keringatmu, darahmu.

ESES menulislah dengan jemarimu pada kaca kamar mandi setelah mandi air hangat

Menulislah seolah-olah hanya ini caramu untuk masuk dan keluar dari tubuhmu.

Menulislah satu kata, menulislah sebuah puisi, menulislah sebuah cerita, menulislah kekesalamu, atau gambar hati, atau jeruk, atau apapun.

Menulislah apapun yang orang lain telah tulis

Menulislah agar tidak ada yang mengerti, tentangmu, bahkan dirimu sendiri.

Menulislah karena kamu lahir untuk itu

ESES menulislah karena suaramu yang dunia ingin dengar

Tidak ada komentar: