Perencanaan Usaha adalah proses penentuan Visi, Misi, tujuan, strategi,
kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk
menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu.
Dengan demikian secara umum perencanaan
usaha mempunyai sifat-sifat sbb :
FOKUS, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan
visi, misi tertentu serta dengan tujuan yang jelas sehingga kita bisa fokus
untuk mencapai tujuan.
RASIONAL DAN FAKTUAL, artinya perencanaan usaha dibuat
berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta
didukung dengan fakta-fakta yang ada.
BERKESINABUNGAN DAN ESTIMASI, artinya perencanaan
usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan
perkiraan tentang kondisi di masa depan.
PREPARE DAN FLEKSIBEL, artinya perencanaan usaha
dibuat sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan
dilaksanakan yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi.
OPERASIONAL, artinya perencanaan usaha dibuat
sesederhana mungkin, namun rinci, serta dapat dilaksanakan.
Dengan adanya sifat-sifat diatas
perencanaan usaha bermanfaat sebagai berikut :
Sesuai Sasaran
PEKERJAAN dan aktifitas usaha dapat dilakukan secara
teratur dan dengan tujuan yang jelas.
MENGHINDARI pekerjaan atau aktifitas yang tidak
produktif serta penggunaan sumber daya yang lebih efisien.
MENYEDIAKAN alat evaluasi untuk menentukan
keberhasilan usaha.
serta MENYEDIAKAN landasan untuk pengawasan dan upaya
perbaikan.
ARTINYA perencanaan usaha dibuat agar digunakan untuk
menjamin bahwa tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai.
Beberapa Hal Yang Harus Dihindari di
Dalam Rencana Bisnis Anda :
- Hindari menetapkan beberapa pembatasan yang layak terhadap beberapa proyeksi jangka panjang pada masa mendatang (Jangka panjang berarti lebih dari setahun). Lebih baik bertahan dengan sejumlah tujuan jangka pendek dan mengubah rencana itu selagi bisnis Anda berjalan. Terlalu sering, rencana bisnis jangka panjang tidak bermakna apa-apa karena realitas bisnis Anda dapat berbeda dari konsep awal Anda.
- Hindari optimisme. Kenyataannya, hanya sedikit rencana bisnis yang dengan tepat bisa menunjukkan seberapa banyak uang dan waktu yang dibutuhkan. Untuk mengimbangi optimisme, berlakulah sangat konservatif dalam meramalkan kebutuhan modal, ketepatan waktu, penjualan, dan laba.
- Hindari membuat terlalu garis besarnya saja. Buatlah yang terperinci bagaimana strategi Anda untuk mengatasi kekurangan Anda dan strategi apa jika Anda ketika tertimpa kemalangan bisnis.
- Janganlah menggunakan bahasa yang ribet. Gunakan bahasa yang sederhana dalam menjelaskan segala persoalan. Buatlah mudah dibaca dan dimengerti.
- Jangan sepenuhnya tergantung pada keunikan bisnis Anda atau bahkan pada penemuan yang telah memperoleh hak paten. Keberhasilan mendatangi mereka yang memulai bisnis dengan ekonomi yang bagus dan tidak selalu dari penemuan yang hebat.
Latar Belakang Pendukung Rencana Usaha
Rencana Usaha yang baik harus didasari latar belakang
yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan semua pihak serta faktor-2 lain yang
terlibat dalam menjalankan usaha. Kesalahan menilai atau berlebihan dalam
menilai kemampuan pelaksana usaha dan faktor-2 lainnya akan mengakibatkan
Rencana usaha yang baik tidak mendapat dukungan atau sulit dilaksanakan.
Akibatnya rencana yang baik itu hanya jadi bahan bacaan saja. Maka sebelum
membuat rencana usaha yang baik lakukan dahulu hal-hal sebagai berikut :
1. Indentifikasi peluang usaha.
Ide usaha banyak disekeliling kita. Jangan latah dalam
memilih peluang usaha. Tapi lakukanlah reset pasar khususnya kondisi disekitar
lokasi usaha Anda, itu kalau usaha Anda bersifat lokal.
Pada umumnya suatu produk berpotensi untuk laku dijual
dan menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih kecil
dari permintaan. Peluang usaha timbul ketika permintaan pasar lebih besar dari
penawaran.
Sebaiknya peluang usaha yang demikianlah yang menjadi
pilihan Anda. Pilihlah beberapa peluang usaha tersebut untuk dibanding
bandingkan dengan faktor faktor lainnya.
2. Pilihlah Peluang Usaha yang sesuai dengan
kepribadian Anda.
Dalam penentuan peluang usaha tentu kriteria utamanya
adalah apakah usaha itu mampu memberi keuntungan yang memadai, namun dari segi
kepribadian Anda apakah jenis usaha tersebut bisa diterima.
Misal apakah peluang usaha minuman keras atau apakah
usaha menuntut Anda untuk mobil (selalu tidak ditempat) atau harus menjadi
seperti orang tinggal didesa. Dari segala aspek usaha-2 tersebut sebetulnya
dapat menjanjikan keuntungan yang besar, namun mungkin secara kepribadian Anda
tidak merasa cocok dengan usaha-2 tsb.
Tentunya solusi terhadap pilihan usaha tersebut adalah
menolak peluang tersebut, atau solusi lainnya adalah memberikan peluang usaha
tsb. untuk dijalankan atau diwakili oleh pihak lain, yang tentunya juga
berakibat adanya perbedaan pola management dan kepemilikan dalam membuat
rencana usaha Anda. Pilihlah ide usaha selain keuntungan juga kesenangan, hobi,
waktu, tenaga, dan tentunya dorongan hati nurani yang dibutuhkan dalam
mengelola usaha tersebut.
3. Ketersedian bahan baku, barang atau jasa.
Faktor ketersediaan bahan baku (barang atau jasa)
adalah merupakan faktor penting, artinya tanpa bahan baku tentunya usaha tidak
akan jalan atau tidak dapat berproduksi.
Mungkin saja bagi pemain lama ketersediaan bahan baku
mudah tersedia, namun buat pemain baru tidak mudah untuk mendapatkannya,
mungkin keterbatasan persediaan dipasar, kesulitan transportasi, volume
pembelian yang harus besar dll. Anda bisa saja mendapatkan tapi dengan harga
khusus (lebih mahal).
Contoh lain ternyata bahan baku atau barang tersebut
hanya musiman sehingga tidak setiap saat mendapatkannya. Sehingga hal tersebut
mempengaruhi sistim stok untuk pengadaan bahan baku atau barang dan tentunya
hal ini menambah biaya tempat penyimpanan. Contoh lain sejauh mana pengenaan
pajak atas bahan baku, barang atau jasa yang dimaksud. Jangan sampai hal ini
baru diketahui setelah usaha beroperasi, karena hal ini berakibat tertahan
produksi dan biaya produksi meningkat, harga jual jadi tidak dapat bersaing
lagi.
4. Kemampuan mencari dan mendapatkan konsumen.
Faktor lain yg tidak kalah pentingnya adalah konsumen.
Pada prinsipnya jika ingin membuat usaha apa saja bisa, selain banyak untuk
dipilih juga penawaran usaha begitu banyak. Begitu juga target pasar atau
konsumen begitu melimpah.
Pertanyaannya mau tidak konsumen membeli atau memakai
produk anda atau Anda mampu tidak mencari dan meyakinkan agar konsumen mau
membeli atau memakai produk atau jasa Anda. Untuk itu harus dilakukan tes dan
survey terlebih dahulu.
Contoh yang gampang adalah usaha makanan. Buatlah
contoh makanan dan tawarkan kepada orang-orang terdekat dan seterusnya diluar
orang yang Anda kenal, survey dan pelajari bagaimana tanggapan mereka tentang
produk Anda. Jika tanggapan kurang, perbaiki rasa dan kwalitas sesuai saran
teman atau konsumen Anda.
Jika sudah yakin carilah pasar lebih luas namun jangan
produksi dahulu terlalu banyak. Tetap tanggapi keluhan dan saran konsumen Anda.
Buat langkah-langkah untuk bisa meningkatkan produksi dan memperluas konsumen.
Ingat jangan sampai produk Anda tidak dilirik konsumen.
5. Mengindetifikasi kemampuan skill dan kesiapan
mental.
Kemampuan Anda dan orang-orang yang terlibat dalam
menjalankan usaha (SDM) harus diukur atau dinilai. Jangan salah atau berlebihan
dalam menilai kemampuan dan kesiapan mental mereka.
Apabila itu yang terjadi, maka sebaik-baiknya rencana
usaha yang dibuat tetap saja tidak akan berjalan sesuai rencana, malah rencana
tersebut menjadi suatu rencana kegagalan.
Hal ini pernah saya alami, rencana usaha dan proposal
kelayakan usaha kami buat sebaik mungkin, setelah dipresentasikan tersedia
modal ratusan juta. Namun yang terjadi berikutnya adalah kegagalan.
Faktor faktornya adalah mental dan kemampuan pengelola
belum siap sehingga tidak menjalankan fungsi masing-masing. Produksi usaha
sudah besar-besaran padahal target pasar atau konsumen belum ada satupun yang
membuat kontrak pembelian. Yang namanya biaya bertambah terus dan akhirnya
tidak ada uang kas sama sekali. Ujung ujungnya hampir semua program usaha tidak
sepenuhnya berjalan.
Pemilik modal tidak percaya lagi terhadap pengelola
usaha untuk menambah modal dan akhirnya usaha itu bangkrut dengan sendirinya.
Jika kemampuan dan mental SDM belum siap, buatlah program pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan dan merubah mental. Peluang Usaha bagus namun tidak
ditunjang SDM yang memadai tetap akan terjadi kegagalan.
6. Faktor external yang terlibat.
Kalau pengelola adalah faktor internal, maka diluar
itu ada orang atau lembaga atau perusahaan yang akan terlibat dengan usaha
Anda.
Inventaris pihak-pihak yang akan terlibat langsung dan
tidak langsung dalam Anda memulai dan menjalankan usaha. Hubungi mereka, cari
tahu apa yang mereka butuhkan dari Anda dan apa yang Anda butuhkan dari mereka,
kalau perlu lakukan negosiasi untuk kemudahan dan penekanan biaya demi
efisiensi usaha Anda.
Faktor external misalnya lembaga hukum atau notaris,
pajak, izin usaha, pemilik lokasi usaha, pihak bank, pemilik modal, penambahan
daya listrik (PLN), pihak keamanan, pengerah tenaga kerja, lembaga pelatihan.
Cari lebih tahu lagi pihak2 external tersebut.
Semakin kenal baik dengan mereka semakin mudah dan
jelas Anda berhubungan dan bernegosiasi. Yang terpenting adalah kemudahan dan
penentuan biaya-biaya agar bisa sesuai dengan isi rencana dan program kerja
usaha. Jangan sampai terjadi biaya tak terduga melampaui beratus-ratus persen
dari anggaran.
7. Hitung kemampuan modal dan buat solusinya jika
kurang.
Hitung besarnya modal dan biaya-biaya, pengeluaran
yang dibutuhkan untuk memulai , mengoperasikan, memproduksi dan lainnya.
Kurang teliti dalam perhitungan ini akan menghambat
jalan usaha Anda. Ketiadaan atau kekurangan modal sering dijadikan kambing hitam
untuk tidak segera memulai usaha.
Harus diakui bahwa meskipun modal bukan satu-satunya
faktor dominan dalam merintis usaha, ketiadaan modal memang bisa menjadi
kendala. Agar ketiadaan atau kekurangan modal ini tidak berakibat fatal bagi
(rencana) usaha Anda, sebaiknya pelajari sumber sumber pemodalan yang ada untuk
bisa memperoleh modal usaha.
Lakukan indentifikasi sumber modal dengan cermat,
kalau perlu lakukan negosiasi dengan baik, karena ini menyangkut biaya biaya
dan kelengkapan dokumen yang harus Anda siapkan.
Beberapa contoh sumber dana seperti teman atau
saudara, Ventura Capital, Pinjaman Bank atau bisa bergabung dengan usaha lain.
8. Dokumentasi dan membuat proposal usaha.
Hasil-hasil indentifikasi diatas harus
didokumentasikan dengan baik, buat solusi atau rencana program kerja jika
ditemukan hal-hal yang harus diperbaiki atau dilaksanakan, rangkum semua data-
data tersebut kedalam sebuah PROPOSAL USAHA. Maka jadilah suatu Rencana Usaha
yang baik dan sesuai latar belakang yang kuat yaitu suatu rencana usaha yang
benar-benar dibuat berdasarkan hasil identifikasi, hasil survey, hasil
negosiasi, hasil wawancara yang berdasarkan visi misi dan tujuan usaha. Buat
hasil perencanaan yang matang dll.
Ingat, membuat rencana usaha dengan tidak memperhatikan
latar belakang yang sebenarnya, itu berarti anda sendang merencanakan suatu
kegagalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar