Senin, 28 November 2011

Analisis keuangaan

Arti pentingnya Laporan Keuangan

Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Dimana kondisi keuangan suatu perusahaan tercermin dalam laporan keuangannya. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai pengertian laporan keuangan, sifat laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, keterbatasan laporan keuangan serta kepentingan pihak-pihak terhadap laporan keuangan itu.

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

* Neraca
* Laporan laba rugi
* Laporan perubahan ekuitas
* Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
* Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

Pemakai Laporan Keuangan

* Investor
* Karyawan
* Pemberi Pinjaman
* Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
* Pelanggan
* Pemerintah
* Masyarakat

Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :

* Dapat Dipahami
* Relevan
* Keandalan
* Dapat diperbandingkan

Sifat Laporan Keuangan

Fakta-fakta yang telah dicatat, laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari catatan akutansi, pencatatan dari pos-pos ini merupakan catatan histories dari peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau dan jumlah uang yang tercatat dinyatakan dalam harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut. Dengan sifat yang demikian maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian paling akhir.

ANALISIS KEUANGAN

Kekuatan perusahaan harus dipahami jika hendak dimanfaatkan dengan tepat dan kelemahan perusahaan harus
dikenali jika hendak dilakukan perbaikan.

Laporan Keuangan yang baik adalah laporan Keuangan yang sudah diaudit oleh Kantor Akuntan pablik

Jenis pendapat akuntan terhadap laporan keuangan
1. Pendapat wajar
2. Pendapat wajar dengan kualifikasi (Qualified Opinion)
3. Pendapat tidak wajar (Adversed Opinion)
4. Tidak ada pendapat (Disclaimer Opinion)
Analisis keuangan

Analisa keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek

Berdasarkan hasil analisa ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya :

* Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.
* Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi
* Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi
* Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perseroan.
* Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan

Tujuan analisa keuangan

Analisa keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :

1. Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
2. Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas
3. Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
4. Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.

Analisa keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari tingkat solvabilitas , profitabilitas, pertumbuhan usaha.

* Kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun
* Kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik matematika serta statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang. Metode perhitungan ini adalah merupakan penyebab dari kesalahan analisa keuangan dimana statistik masa lalu dapat menyebabkan rendahnya prediksi masa mendatang.
* Perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa perusahaan dalam industri sejenis.

Keterbatasan Laporan Keuangan

Keterbatasan Laporan Keuangan dengan melihat beberapa sifat laporan keuangan tersebut di atas maka dapat dilihat bahwa laporan keuangan itu mempunyai beberapa keterbatasan antara lain:
1.Laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu (interm report) dan bukan merupakan laporan final.
2.Adanya beberapa standar nilai yang bergabung. Beberapa aktiva, biasanya aktiva tetap dilaporkan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penghapusannya, karenanya nilai aktiva itu dalam laporan keuangan akan tercantum sebesar nilai bukunya.
3. Adanya pengaruh daya beli uang berubah Daya beli uang dari hari kehari selalu berubah sesuai dengan kehidupan perekonomian sehari-hari.
4. Adanya faktor-faktor yang tidak dinyatakan dengan uang, Laporan keuangan adalah akumulasi dari kejadian-kejadian atau transaksi-transaksi perusahaan yang dapat dinyatakan dengan satuan uang.
5. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat, oleh karena itu laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
6. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak- pihak tertentu.
7. Proses penyusunan iaporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran – taksiran dan berbagai pertimbangan.

Tidak ada komentar: