Senin, 29 Desember 2014

Makalah produk bersama dan produk pembangunan

 KATA PENGANTAR


Dengan menyebut nama Allah Yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur sudah sepantasnya kita panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi yang hingga saat ini masih berkenan memberikan kepercayaan-Nya kepada kita semua untuk menikmati segala karunia-Nya, dan hanya dengan qudrat dan iradat-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen. Semoga dengan penyusunan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman diri penyusun tentang mata kuliah ini. Demi kesempurnaannya, penyusun selalu mengharapkan adanya saran dan masukan dari berbagai pihak.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada tim dosen mata kuliah Akuntansi Manajemen dan kepada semua pihak yang telah mendukung hingga terselesaikannya makalah ini.
Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penyusun sendiri dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya.




Makassar, Oktober 2009



   Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
I.1 Latar Belakang 1
I.2 Rumusan Masalah 1
I.3 Maksud dan Tujuan Penulisan 2
I.4 Manfaat Penulisan 2
I.5  Sistematika  Penulisan 2
BAB II 4
PEMBAHASAN 4
2.1 OPORTUNITAS, PENGELUARAN, DAN BIAYA DIFERENSIAL 4
2.2 KEPUTUSAN MEMBUAT ATAU MEMBELI 7
2.2.1 Membuat atau Membeli dan Fasilitas yang Menganggur 8
2.2.2 Intisari dari Membeli atau Membuat: Menggunakan Fasilitas 9
2.3 BIAYA PRODUK BERSAMA DAN BIAYA INKREMENTAL 10
2.3.1 Sifat Produk Bersama 10
2.3.2 Dijual atau Diproses Lebih Lanjut 11
2.3.3 Biaya Inkremental Atau Biaya Diferensial 13
2.3.4 Biaya Alokasi 13
2.4 BIAYA RELEVAN DAN BIAYA TIDAK RELEVAN 14
2.4.1 Persediaan yang Tidak Terpakai Lagi 15
2.4.2 Nilai Buku dari PeralatanTua 16
2.5 MOTIVASI DAN KONFLIK MODEL 19
2.5.1 Pengaruh kerugian 19
2.5.2 Rekonsiliasi Model-model 20
2.5.3 Membedakan antara keputusan-keputusan 21
2.6 BIAYA-BIAYA MASA DEPAN YANG TIDAK BERUBAH ADALAH TIDAK RELEVAN 22
2.7 HATI-HATI MENGENAI BIAYA UNIT 22
2.8 MODEL KEPUTUSAN DAN KETIDAKPASTIAN 24
BAB 3 25
PENUTUP 25
3.1 KESIMPULAN 25
CONTOH SOAL 27
DAFTAR PUSTAKA 30


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Dalam pengambilan keputusan, kita memerlukan data-data yang diperlukan untuk dianalisis, guna mendukung keputusan tersebut, apakah layak untuk diambil dan diterapkan di suatu perusahaan atau tidak.
Keputusan-keputusan yang diambil itu misalnya, apakah kita akan membuat sendiri atau membeli saja suku cadang produk-produk tertentu dari penjual. Kemudian, kita perlu memahami pengertian biaya alternatif dan menerapkannya pada suatu analisa, untuk memilih cara penggunaan yang terbaik dari suatu analisa. Selain itu, juga perlu adanya pemahaman mengenai penggunaan dan keterbatasan alokasi biaya bersama atau yang disebut sebagai joint cost.
Kita juga perlu pemahaman tentang analisa inkremental atau analisa biaya oportunitas, untuk menetapkan apakah ada produk rangkap yang harus diproses lebih lanjut melewati titik pisah (split-off).
Tidak lupa, pentingnya membedakan hal-hal yang relevan dengan yang tidak relevan dalam mencapai keputusan mengenai penyingkiran persediaan yang tidak terpakai dan penggantian peralatan.
Kemudian, kita perlu mengidentifikasikan sifat-sifat, sebab-sebab, dan cara-cara masalah motivasi yang berat, yang dapat merintangi pelaksanaan keputusan untuk membuang peralatan lama dan menggantikannya dengan peralatan yang baru.

I.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang Dimaksud Dengan Biaya Opportunitas?
1.2.2 Bagaimana Menerapkan Keputusan Membuat atau Membeli pada Perusahaan?
1.2.3 Apa yang Dimaksud dengan Biaya Gabungan dan Bagaimana Penerapannya?
1.2.4 Bagaimana Jika Terjadi Biaya tidak Relevan dalam Biaya Masa Lampau?

I.3 Maksud dan Tujuan Penulisan
Maksud dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah dapat memberikan suatu pemahaman penuh terhadap informasi relevan dan pembuatan keputusan dalam keputusan produksi.

I.4 Manfaat Penulisan
Penulis mengharapkan penulisan ini dapat berguna untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan wawasan mengenai keputusan membuat sendiri atau membeli suku cadang, pengertian biaya alternatif dan penerapannya, alokasi biaya bersama, analisa inkremental atau analisa oportunitas, dan pembedaan hal-hal yang relevan dan hal-hal yang tidak relevan.

I.5  Sistematika  Penulisan
BAB  I   PENDAHULUAN
I.1  Latar belakang Penulisan
I.2  Rumusan Masalah
I.3  Maksud dan Tujuan Penulisan
I.4  Manfaat Penulisan
I.5 Sistematika Penulisan
BAB  2  PEMBAHASAN
2.1 Oportunitas, Pengeluaran, dan Biaya Diferensial
2.2 Keputusan Membuat atau Membeli
2.2.1 Membuat atau Membeli dan Fasilitas yang Menganggur
2.2.2 Intisari dari Membeli atau Membuat: Menggunakan Fasilitas
2.3  Karakteristik Kependudukan Indonesia
 2.3.1 Sifat Produk Bersama
 2.3.2 Dijual atau Diproses Lebih Lanjut
 2.3.3 Biaya Inkremental atau Biaya Diferensial
 2.3.4 Biaya Alokasi


2.4 Biaya Relevan dan Biaya Tidak Relevan
2.4.1 Persediaan yang Tidak Terpakai Lagi
2.4.2 Nilai Buku dari Peralatan Tua
2.5 Motivasi dan Konflik Model
2.5.1 Pengaruh Kerugian
2.5.2 Rekonsiliasi Model-model
2.5.3 Membedakan antara Keputusan-keputusan
2.6 Biaya-biaya Masa Depan yang Tidak Berubah Adalah Tidak Relevan
2.7 Hati-hati Mengenai Biaya Unit
2.8 Model Keputusan dan Ketidakpastian
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 OPORTUNITAS, PENGELUARAN, DAN BIAYA DIFERENSIAL
Konsep dalam biaya kesempatan yang hilang (opportunity cost) seringkali digunakan oleh para pembuat keputusan. Biaya kesempatan atau biaya oportunitas adalah kontribusi maksimal yang bisa dikorbankan karena penggunaan sumber-sumber yang terbatas untuk tujuan tertentu. Biaya karena kesempatan yang hilang atau biaya oportunitas menunjukkan manfaat kehilangan bersih (net benefit loss), karena menolak dilakukannya kegiatan pengganti. Kepentingan dalam mengambil keputusan adalah bahwa keputusan yang paling baik harus selalu dicari, karena itu biaya pengganti yang tersedia yang dianggap paling baik tidak diambil. Biaya ini menggambarkan suatu alternatif yang tidak di ambil, dan karena itu biaya ini berbeda dengan jenis biaya yang biasa, dalam arti bahwa ia bukanlah biaya pengeluaran (outlay costs) yang selalu dihadapi dan dibahas para akuntan dan para manajer. Sebuah biaya pengeluaran memerlukan pengeluaran tunai kelak, yang nantinya merupakan tipe biaya yang dicatat oleh akuntan.
Contohnya adalah sebagai berikut. Administratur rumah sakit yang mencoba memutuskan, bagaimana menggunakan beberapa ruangan yang dikosongkan oleh klinik kesehatan anak. Administratur rumah sakit mentabulasi tiga pilihan dengan cara langsung. Angka-angka yang ada menunjukan secara positif, bahwa bagian tes laboratorium akan menghasilkan kontribusi laba $30,000 lebih banyak daripada klinik mata. Perhatikan tabel berikut ini:
Mungkin administrator tersebut memliki banyak kemungkinan tentang penggunaan ruangan, namun daripada mencatat seluruhnya, ia hanya mengambil alternatif-alternatif yang terbaik saja, dan memasukkan kontribusi yang diabaikan itu sebagai biaya untuk dua alternatif yang terakhir. Karena itu data-data diatas dapat ditabulasi sebagai berikut, dengan menggunakan pengertian biaya alternatif. Perhatikan tabel berikut ini:

Sebuah contoh lain dari biaya kesempatan yang hilang adalah sebagai berikut. Misalkan Maria Marcedes, akuntan pubik yang bekerja pada sebuah perusahaan akuntansi yang besar dengan gaji $ 60,000 per tahun. Dia berkeinginan untuk memiliki sendiri tempat prakteknya sebagai seorang akuntan.


Alternatif Maria bisa digambarkan lebih dari satu jalan. Perbandingannnya sebagai berikut:







Tabulasi ini disebut sebagai analisis diferensial (different analysis). Perbedaan pendapatan adalah $ 40,000. Perbedaan biaya adalah $ 120,000, dan perbedaan penghasilan adalah $ 20,000. Biaya diferensial dan biaya inkremental secara luas digunakan sebagai sinonim. Kedua biaya tersebut didefinisikan sebagai perbedaan dalam total biaya diantara dua alternatif atau lebih.
Maria pun dapat mentabulasikan angka-angka sebagai berikut:







Mempertimbangkan dua tabulasi tersebut, masing-masing menghasilkan perbedaan kunci diantara alternatif, $ 20,000. Tabulasi pertama tidak menyebutkan biaya oportunitas karena pengaruh ekonomi yang kuat adalah secara individual diukur untuk masing-masing alternatif. Tabulasi yang kedua menyebutkan biaya oportunitas karena sebesar $ 60,000 tiap tahun merupakan pengaruh ekonomi yang kuat dalam alternatif pengeluaran yang terbaik termasuk  biaya dalam alternatif yang dipilih.
Dimisalkan Maria lebih memilih mengurangi resiko dan memilih tetap menjadi seorang pegawai:










2.2 KEPUTUSAN MEMBUAT ATAU MEMBELI
Perusahaan-perusahaan seringkali harus memutuskan apakah menghasilkan produk atau jasa dalam perusahaan atau membelinya dari pemasok. Mereka menerapkan analisis biaya relevan untuk semacam keputusan membuat atau membeli, termasuk:
a) Keputusan Boeing apakah untuk membeli atai membuat banyak peralatan yang digunakan dalam perakitan pesawat terbang 747
b) Keputusan IBM apakah mengembangkan system operasi yang mereka miliki untuk sebuah komputer baru atau membelinya dari penjual software

2.2.1 Membuat atau Membeli dan Fasilitas yang Menganggur
Untuk fokus pada prinsip-prinsip dasar, kita menguji keputusan membuat atau membeli secara relatif. Pertimbangkan pengusaha pabrik yang harus selalu memutuskan apakah membuat atau membeli sebuah produk. Sebagai contoh, haruskah sebuah perusahaan manufaktur membuat sendiri suku cadang dan sub perakitannya atau membelinya dari penjual? Terkadang faktor-faktor kualitatif mendominasi penilaian kuantitatif dalam biaya. Beberapa pengusaha pabrik selalu membuat suku cadang karena mereka ingin mengontrol kualitas, sedangkan yang lainnya karena mereka memilki pengetahuan yang spesial, biasanya seperti kemampuan khusus dalam membuat suku cadang, tenaga kerja dengan keterampilan yang luar biasa, bahan baku yang jarang ada, dan lain sebagainya. Secara alternatif, beberapa perusahaan sealu membeli suku cadang untuk melindungi hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan satu sama lain dengan pemasok mereka.
Faktor-faktor kuantitatif apa yang relevan terhadap keputusan, apakah membuat atau membeli? Jawabannya, lagi-lagi, bergantung pada situasi. Sebuah faktor kunci adalah apakah ada fasilitas yang menganggur. Banyak perusahaan yang membuat suku cadang hanya ketika fasilitas mereka tidak bisa digunakan untuk keuntungan yang lebih baik.
Asumsikan bahwa biaya yang dilaporkan pada Perusahaan General Electric adalah sebagai berikut:
Total biaya
20000 unit Biaya
Per unit
Bahan langsung $   20,000 $   1
Upah kerja langsung $   80,000 $   4
Overhead pabrik variabel $   40,000 $   2
Overhead pabrik tetap $   80,000 $   4
Total Biaya $ 220,000 $ 11

Pengusaha pabrik yang lain menawarkan untuk menjual suku cadang yang sama dengan harga $10. Apakah General Electric harus membuat atau membeli suku cadang tersebut?
Walaupun harga $11 untuk biaya per unit nampak menunjukkan indikasi bahwa perusahaan seharusnya membeli, jawabannya tidaklah sesederhana itu. Pokok pertanyaannya adalah perbedaan dalam biaya masa depan yang diharapkan diantara alternatif-alternatif. Jika biaya overhead tetap sebesar $4 per unit terdiri dari biaya yang akan berlanjut tanpa memperhatikan keputusan, maka S4 menjadi tidak relevan. Contohnya biaya-biaya seperti depresiasi, pajak properti, asuransi, gaji eksekutif yang dialokasikan.
Apakah hanya biaya variabel relevan? Tidak. Mungkin, $20,000 dalam biaya tetap akan dibatasi jika bagian-bagian adalah membeli bukan membuat. Sebagai contoh, seorang supervisor dengan gaji $20,000 mungkin dihentikan. Dengan kata lain, biaya tetap yang mungkin dapat dihindarkan di masa depan adalah relevan.
Kapasitas yang sekarang digunakan untuk membuat suku cadang akan menjadi menganggur jika bagian-bagian dibeli dan gaji supervisor sebesar $20,000 adalah hanya biaya tetap yang akan dieliminasi. Komputasi relevan untuk 20.000 unit adalah sebagai berikut:













2.2.2 Intisari dari Membeli atau Membuat: Menggunakan Fasilitas
Pilihan dalam contoh kita adalah tidak hanya apakah untuk membuat atau membeli, ini adalah bagaimana untuk menggunakan fasilitas yang tersedia dengan baik. Walaupun data mengindikasikan bahwa membuat suku cadang adalah pilihan yang lebih baik, namun gambarannya tidak meyakinkan, karena kita tidak mempunyai ide apa yang bisa dilakukan dengan fasilitas manufaktur jika komponen dibeli.
Misalnya, fasilitas yang diberhentikan akan lebih menguntungkan dalam beberapa aktivitas manufaktur yang lain (untuk menghasilkan kontribusi laba, katakan $ 50,000) atau dapat disewakan (misalnya $ 35,000). Maka dapat diperlihatkan alternatif-alternatifnya sebagai berikut :

Kolom final mengindikasikan bahwa membeli suku cadang dan menggunakan fasilitas yang dikosongkan untuk produksi dalam produk yang lain, akan menimbulkan net biaya terendah dalam kasus ini.

2.3 BIAYA PRODUK BERSAMA DAN BIAYA INKREMENTAL
2.3.1 Sifat Produk Bersama
Biaya bersama dinyatakan sebagai biaya untuk fasilitas dan jasa, yang ditanggung bersama diantara departemen pemakai. Biaya bersama (joint costs) bisa disebut juga dengan istilah biaya umum (common costs). Bersama (joint) akan terbatas dalam arti lebih sempit dari biaya produk bersama (Joint Product Costs). Biaya gabungan didefinisikan sebagai biaya pabrikasi biasa yang terjadi sebelumnya sebagai spli-off point (titik pemisah) dimana joint product (produk bersama) dikenali sebagai produk yang tersendiri. Contoh-contohnya termasuk hasil produksi minyak mentah, bahan kimia, kayu, penggilingan terigu, penyamakan kulit, pertambangan tembaga, pembuatan sabun, dan pengepakan daging.
Adapun produk gabungan (joint product) adalah barang-barang yang mempunyai nilai penjualan relatif penting bila dua jenis barang atau lebih dihasilkan bersama dari sebuah masukan dalam sebuah proses gabungan.
Titik pemisah (split-off point) adalah titik pemisahan produksi, dimana produk gabungan dapat dipisahkan menjadi masing-masing produk. Biaya yang sudah melewati tahapan ini disebut biaya terpisah (separable cost), karena biaya-biaya tersebut bukanlah bagian dari proses bersama dan dengan mudah bisa diidentifikasi dengan suatu produksi tertentu.
Umpamakan suatu perusahaan memproduksi dua jenis produk bahan kimia, yaitu jenis X dan jenis Y sebagai hasil proses bersama tertentu. Biaya proses bersama adalah $100,000. Kedua produk itu dijual kepada industri minyak bumi untuk digunakan sebagai campuran pada bensin. Kaitan-kaitannya adalah sebagai berikut:
                                                           1,000,000 liter jenis X
                                                                                  @ harga jual $0.09                           $90,000                                                            
                                                            500,000 liter jenis Y
        Biaya proses bersama $100,000                                               @ harga jual $0.06                         30,000


Titik-pisah     Total harga jual pada titik-pisah             $120,000

2.3.2 Dijual atau Diproses Lebih Lanjut
Manajemen sering menghadapi pilihan, apakah akan menjual bersama pada titik pisah, atau memproses lebih lanjut sebagian atau seluruh hasil produksi. Misalkan 500,000 liter jenis Y dapat diproses lebih lanjut dan dijual kepada industry plastik sebagai jenis produk YA, suatu bahan tambahan untuk membuat lembaran plastik dengan biaya tambahan $0.08 per liter untuk proses dan distribusi. Harga jual netto produk YA menjadi $0.16 per liter.
Produk X akan dijual pada titik-pisah, tetapi manajemen belum mengambil keputusan mengenai produk Y. Apakah produk Y akan dijual ataukah harus diproses menjadi produk YA? Biaya bersama harus dibebankan kepada titik-pisah, karenanya biaya tersebut tidak berbeda untuk kedua alternatif itu, dan sama sekali tidak relevan pada pertanyaan, apakah akan menjualnya atau memproses lebih lanjut. Satu-satunya pendekatan yang akan memberikan hasil-hasil yang sahih (valid), adalah memusatkan perhatian pada biaya separable dan pendapatan sesudah melewati titik-pisah seperti table di bawah ini:







Analisis ini menunjukan bahwa akan lebih menguntungkan sebanyak $10,000 untuk mengolah produk Y melewati titik-pisah, daripada menjual produk Y pada titik-pisah. Singkatnya adalah lebih menguntungkan untuk mengolah lagi atau mengeluarkan biaya distribusi tambahan pada suatu produk bersama, jika selisih pendapatannya melebihi selisih pengeluaran.
Untuk memutuskan apakah akan menjual atau mengelola lebih lanjut, analisa yang paling singkat dan jelas adalah seperti yang ditunjukan di atas. Sebagai pilihan lain, bentuk biaya oportunitas (biaya kesempatan) adalah seperti ini :










2.3.3 Biaya Inkremental Atau Biaya Diferensial
Seperti yang telah diulas sedikit sebelumnya, biaya inkremental atau Biaya diferensial adalah perbedaan antara total biaya diantara dua alternatif. Perhatikan tabel berikut ini:








Dalam tabel di atas, pendapatan incremental adalah $50,000, biaya incremental adalah
Pendapatan inkremental adalah $50,000, biaya inkremental adalah $40,000, dan laba inkremental adalah $10,000. Masing-masing angka tersebut adalah perbedaan antara hal-hal sejenis pada alternatif-alternatif yang sedang dipertimbangkan. Di dalam suatu analisa yang hanya menunjukan perbedaan, yang disebut analisa inkremental, hanya kolom 3 yang akan diperlihatkan. Sedangkan dalam analisis total, ketiga kolomnya diperlihatkan.

2.3.4 Biaya Alokasi
Biaya produk bersama (joint product costs) secara rutin dialokasikan pada produk, dengan tujuan untuk menentukan nilai persediaan dan menentukan besarnya laba. Misalkan sebagian dari biaya-biaya yang ditimbulkan oleh produk X biasanya akan dialokasikan pada persediaan akhir dari produk X itu sendiri. Cara alokasi seperti itu manfaatnya hanya untuk tujuan persediaan. Untuk keputusan menjual sesuatu produk bersama atau memprosesnya lebih lanjut, alokasi biaya bersama haruslah diabaikan.
Ada dua cara konvensional untuk mengalokasikan biaya bersama pada produk yang digunakan secara luas, yaitu: unit fisik dan nilai penjualan relatif. Jika unit fisik yang digunakan, maka biaya bersama akan dialokasikan sebagai berikut:









Pendekatan ini menunjukan bahwa biaya bersama sebesar $33,333 untuk memproduksi Y adalah lebih besar daripada nilai pada titik-pisah, yaitu $30,000, sehingga kelihatannya seolah-olah Y seharusnya tidak diproduksi. Alokasi seperti ini tidak membantu di dalam membuat keputusan produksi. Sebab tidak satu pun dari kedua produk itu dapat diproduksi secara terpisah. Penetapan biaya dengan perbandingan nilai penjualan relatif  pada titik-pisah. Cara ini banyak digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama:








2.4 BIAYA RELEVAN DAN BIAYA TIDAK RELEVAN
Yang dimaksud dengan biaya relevan adalah biaya masa depan yang diharapkan, yang berbeda diantara beberapa alternatif. Aspek kontribusi dari analisis biaya relevan telah menunjukan, bahwa biaya masa depan yang diharapkan tidak akan berbeda adalah tidak relevan.
Menurut Joel G. siegel dalam Buku Kamus Istilah Akuntansi, relevant cost atau biaya relevan adalah taksiran biaya masa depan yang berbeda dari alternative yang di pertimbangkan. Sekarang kita kembali pada gagasan, bahwa semua biaya masa lalu juga tidaklah relevan untuk keputusan-keputusan seperti itu.

2.4.1 Persediaan yang Tidak Terpakai Lagi
Contoh kasus adalah suatu perusahaan memiliki 100 suku cadang roket yang tidak terpakai lagi dan terus disimpan dalam persediaan, dengan biaya produksi sebesar $100,000. Suku cadang tersebut dapat diolah kembali dengan biaya $30,000 kemudian dapat di jual dengan harga $50,000, atau menjadi besi tua dan dijual dengan harga $5,000, apakah yang harus dilakukan?
Ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan, namun biaya $ 100,000 itu tidaklah relevan untuk keputusan apakah akan diolah kembali atau menjadikannya besi tua. Faktor yang relevan hanyalah pendapatan dan biaya masa depan yang diharapkan sebagai berikut:

   







Kita mengesampingkan sama sekali biaya historisnya dan tetap saja mendapatkan perbedaan atau selisih sebesar sebesar $15,000 yaitu angka kunci di dalam analisa ini.

2.4.2 Nilai Buku dari PeralatanTua
Seperti suku cadang yang tidak terpakai, nilai buku  dalam peralatan adalah bukan sebuah pertimbangan yang relevan untuk memutuskan apakah menggantikan beberapa peralatan. Ketika peralatan dibeli, biayanya adalah mengisi periode masa depan dimana peralatan diharapkan untuk digunakan. Biaya periode ini disebut depresiasi (depreciation). Nilai buku peralatan adalah biaya orisinil dikurangi akumulasi depresiasi. Untuk saat ini kita tidak meninjau semua segi dari keputusan penggantian peralatan tadi, tetapi kita akan beralih pada satu hal yang secara luas disalah artikan yaitu peranan nilai buku dari peralatan tua.
Sebagai contoh, misalnya mesin seharga $ 10,000 dengan umur ekonomis 10, memiliki depresiasi $ 1,000 per tahun. Pada akhir tahun keenam, akumulasi depresiasi adalah 6 x $ 1,000= $ 60,000, dan nilai buku adalah $ 10,000- $ 6,000= $ 4,000.
Pertimbangkan data berikut untuk memutuskan apakah menggantikan mesin lama. Perhatikan data-data yang berikut:

MESIN TUA MESIN PENGGANTI
Biaya orisinil $10,000 $8,000
Umur ekonomis, dalam tahun 10 4
Sudah dipakai dalam tahun 6 0
Sisa umur dalam tahun 4 4
Akumulasi penyusutan $6,000 0
Nilai buku $4,000 Belum diperoleh
Nilai penyingkiran/penjualan (tunai) sekarang $2,500 Belum diperoleh
Nilai penyingkiran dalam 4 tahun 0 0
Biaya oprasional tahunan kas
(pemeliharaan, energi, reparasi pendinginan) $5000 $3000

Suatu segi analisis penggantian (replace-ment) yang paling sering disalah-artikan adalah peranan nilai buku dari peralatan tua dalam suatu keputusan. Dalam konteks ini nilai buku kadang-kadang disebut biaya masa lalu (sunk cost). Yang sebenarnya adalah istilah lain untuk biaya historis. Semua biaya historis selamanya tidak relevan untuk mengadakan pemilihan diantara beberapa alternative tindakan pelaksanaan. Padahal semua biaya masa lalu sudah selesai riwayatnya. Tidak ada sesuatu yang dapat mengubah apa yang sudah terjadi.
Kita dapat menerapkan definisi tentang relevasi keputusan itu pada empat hal yang umum di hadapi:
1. Nilai buku tua, tidak relevan karena hal tersebut adalah biaya masa lalu (biaya historis). Karena itu penyusutan atas peralatan tua tidaklah relevan.
2. Nilai penyingkiran (disposal) peralatan tua. Umumnya relevan karna hal ini merupakan pemasukan masa depan yang diharapkan, yang biasanya berbeda di antara beberapa alternative.
3. Laba atau rugi atas penyingkiran. Ini adalah selisih perhitungan aljabar antara 1 dan 2 suatu kombinasi yang tidak ada artinya antara nilai buku yang tidak relevan dan nilai penyingkiran yang biasanya relevan.
4. Biaya peralatan baru. Relevan, karena hal itu adalah pengeluaran kas masa depan, yang akan berbeda diantara beberapa alternatif.
Tabel berikut ini menjelaskan pernyataan diatas. Data-data tersebut perlu dipelajari dengan seksama. Dengan menggunakan teknik pengambilan keputusan yang bagaimanapun, nilai buku dari peralatan tua adalah tidak relevan.

Perbandingan Biaya-Penggantian Peralatan
Termasuk Hal-hal Yang Relevan dan Tidak Relevan

                                                                                      EMPAT TAHUN DIGABUNG
                                                                            Pakai terus         Ganti baru            Selisih
Biaya operasi kas                                                   $20,000              $12,000                 $8,000


Peralatan tua (nilai buku)
      Penghapusan periodik sbg penyusutan                 4,000                    -                          -
                   Atau
      Penghapusan sekaligus                                            -                       4,000*                  -
Nilai penyingkiran                                                         -                      -2,500*                 2,500
Mesin baru, penghapusan
     Periodik sebagai
     Penyusutan                                                                -                       8,000                  8,000
                                                                                ------------------------------------------------------
Total Biaya                                                           $24,000                   $21,500             $2,500                                                                  

Keuntungan penggantian itu adalah $2,500 dalam 4 tahun
*dalam perhitungan rugi laba resmi, kedua hal ini di gabung menjadi “rugi atas penyingkiran” sebesar $1,500
Tabel di atas menunjukan bahwa $4,000 nilai buku dari peralatan yang tua bukanlah merupakan unsur perbedaan antara beberapa alternatif, dan bisa diabaikan sama sekali untuk tujuan pengambilan keputusan. Tidak menjadi soal kapan kapan terjadinya pembebanan terhadap pendapatan itu, jumlah yang akan di bebankan tetap saja sebesar $4,000, tanpa melihat alternatif yang ada.





2.5 MOTIVASI DAN KONFLIK MODEL
2.5.1 Pengaruh kerugian
(1)     (2) (3) (4) (5)




Umpan balik
Dari bagan diatas (kotak 3 )menyatakan pilihan alternatif yang bisa menekan jumlah biaya kumulatif sampai sekecil-kecilnya selama 4 tahun. Analisa dalam tabel berikut ini menyatakan mengganti bukan mempertahankannya.
Perbandingan Biaya – Pergantian Peralatan Hanya hal-hal yang relevan
EMPAT TAHUN DIGABUNG
Pertahankan Ganti Selisih
Biaya Operasional kas $20,000 $12,000 $8,000
Nilai jual peralatan
Lama - -2,500 2,500
Penyusutan – peralatan
baru - 8,000 -8,000
Total biaya relevan $20,000 $17,500 $2,500

Apakah didalam praktek manajer itu akan benar-benar menggantinya? Jawabannya seringkali tergantung apakah manajer itu percaya bahwa model itu konsisten dengan model penilaian prestasi (kotak 5). Konflik bisa saja timbul, bila manajer diberitahu untuk menggunakan satu model untuk membuat keputusan, danpelaksanaannya kemudian dinilai melalui suatu model evaluasi yang tidak konsisten dengan model keputusan. Dalam hal ini, akan nampak kerugian $ 1,500 karena penyingkiran peralatan yang tua, untuk tahun pertama menurut pilihan “mengganti”, bukan menurut pilihan “mempertahankan”. Perhatikan perhitungan berikut ini:
MEMPERTAHANKAN MENGGANTI
Biaya operasi kas $5,000 $3,000
Penyusutan 1,000 2,000
Kerugian atas penyingkiran/penjualan peralatan lama ($4,000-$2,500)
-
1,500
Jumlah pembebanan yang mengurangi pendapatan
$6,000
$6,500

¬¬ Model penilaian prestasi (Performance evaluation model) untuk tahun pertama menunjukan bahwa pembebanan yang mengurangi pendapatan adalah $6500-$6000 = $500 lebih rendah. Maka para manajer akan condong untuk tetap mempertahankan peralatan lama.
Dalam hal ini, manajer mungkin akan segera mengganti kerugian besar atas pembuangan peralatan lama yang sangat memperkecil prestasi yang dilaporkannya pada tahun pertama. Banyak manajer dan akuntan tidak akan mengganti mesin tua, karena hal tersebut akan memperlihatkan “kerugian atas penyingkiran”sebesar $1500, sedangkan bila dipertahankan, nilai buku sebesar $4000 akan disebar selama 4 tahun dalam bentuk “biaya penyusutan” (suatu istilah yang lebih menarik daripada “rugi atas penyingkiran”). Hal ini menunjukan bahwa pengutamaan laba jangka pendek dapat bertentangan dengan sasaran laba maksimal jangka panjang, khususnya jika para manajer dipindah-pindah secara periodik dengan tanggung-jawab yang berganti-ganti.

2.5.2 Rekonsiliasi Model-model
Konflik antara model keputusan dan model penilaian prestasi yang baru saja diuraikan, dalam prakteknya merupakan masalah yang timbul dimana-mana. Dalam pemecahannya belum ada yang mudah. Dalam teori sinkronisasi model ini kelihatanya mudah dan jelas.
Dalam mensinkronisasi rekonsiliasi model ini kesulitanya adalah jarang sekali system-sistem yang ada bisa menampung tiap keputusan dengan pola seperti itu, satu keputusan sekali tampung. Oleh karena itu di dalam hasi suatu keputusan tunggal banyak terkandung keputusan lain dalam laporan prestasi yang menyeluruh. Pendekatan setahun demi setahun ini terutama lazim sekali organisasi non-profit, dimana budget (anggaran) disahkan atas dasar masing-masing tahun, dan penggunaan umpan-balik (feed back) belum berkembang dengan baik.

2.5.3 Membedakan antara keputusan-keputusan



Umpan balik informasi historision
Pertimbangan keputusan A, yang merupakan pilihan pertama atas suatu peralatan. Umpan balik mengenai keputusan A dengan mudah dapat mempengaruhi ramalan keputusan B,m yaitu pembelian peralatn baru. Misalnya peralatan yang ada sekarang, dulunya diramal akan tahan sampai sepuluh tahun. Akan tetapi jika sudah ada peralatan yang lebih baik kualitasnya, masa pakai peralatan yang lama akan berubah menjadi enam tahun bukan sepuluh tahun. Dengan memberikan umpan-balik tersebut, bagaimana kita akan mempercayai ramalan baru, bahwa peralatan yang dianjurka itu akan than selama empat  tahun ? jadi evaluasi pelaksanaan keputusan A memberikan umpan balik yang sangat penting yang harus memperbaiki keputusan B.
Dampak keuangan dari keputusan A jangan dikacaukan dengan dampak keuangan keputusan B. Dan yang paling penting, keputusan B jangan diharuskan menanggung suatu “kerugian” yang didera oleh keputusan A. Di dalam contoh peralatan diatas, bila kerugian sebesar $1500 atas penyingkiarn (atau nilai buku sebesar $4000) mempengaruhi nilai prestasi tahun pertama untuk keputusan B (mengganti), maka hal itu merupakan jalan pemikiran yang salah. Kaitan-kaitan yang ada harus tetap tidak berubah : keputusan A harus dipisahkan dari keputusan B, mencampur-aduk kaitan-kaitannya akan menuntun kita pada pilihan salah.

2.6 BIAYA-BIAYA MASA DEPAN YANG TIDAK BERUBAH ADALAH TIDAK RELEVAN
Biaya masa lalu dalam dua contoh terdahulu bukan merupakan unsur perbedaan diantara beberapa altenatif. Sebagaimana telah diketahui , suku cadang seharga $100000 dan nilai buku dari mesin tua sebesar $4,000, Kedua-duanya dimasukan di dalam kedua altenatif, dan biaya-biaya itu tidak relevan. Karena keduanya sama saj untuk tiap-tiap alternatif yang sedang dipertimbangkan.
Ada juga biaya masa mendatang yang diharapkan yang mungkin tidak relevan, karena biaya tersebut akan sama saja untuk semua altenatif yang layak dipertimbangkan. Untuk membuat suatu keputusan, biaya seperti itu juga dapat diabaikan. Gaji anggota-anggota direksi adalah contoh tentang biaya masa mendatang yang tidak dipengaruhi oleh keputusan yang dibuat.

2.7 HATI-HATI MENGENAI BIAYA UNIT
Dalam penempatan biaya ini ada dua cara untuk melakukan kesalahan (a) Memasukan biaya yang tidak relevan, seperti  misalnya : alokasi sebesar $3 dari biaya tetap yang tak dapat dihindari dalam contoh membuat atau membeli (make or buy) yang akan melibatkan terjadinya biaya unit sebesar $11 dan bukan biaya unit yang relevan sebesar $8, dan (b) perbandingan biaya unit yang tidak dihitung berdasarkan volume yang sama, sebagaimana dipertunjukan contoh berikut. Pada umumnya, dianjurkan untuk menggunakan biaya total daripada biaya unit. Kemudian, jika dikehendaki, jumlahnya dapat dibagi dengan total unit. Misalnya, personil penjualan mesin sering kali menyombongkan biaya unit yang rendah dengan menggunakan mesin baru. Kadang-kadang mereka lalai menunjukkan bahwa biaya unit itu sebenarnya didasarkan atas produk jauh melebihi volume kegiatan dari calon langganan.
Asumsikan bahwa mesin baru seharga $100,000 dengan masa pakai lima tahun dapat memproduksi sebanyak 100,000 unit setahun dengan biaya variabel per unit sebesar $1 – dibandingkan dengan biaya $1.50 dengan mesin tua. Apakah membeli mesin yang baru memang bermanfaat?
Pada pandangan sekilas cukup menarik. Jika konsumen memproduksi sebanyak 100,000 unit, maka perbandingan biaya unit boleh dilakukan, asal saja penyusutan mesin baru juga dipertimbangkan. Asumsikan bahwa nilai penyingkiran dari mesin yang tua adalah nol. Karena penyusutan adalah suatu alokasi biaya historis, maka penyusutan atas mesin yang tua tidak relevan, sebaliknya, penyusutan atas mesin yang baru adalah relevan,
Karena mesin yang baru memerlukan biaya masa mendatang yang dapat dihindarkan kalau tidak dibeli:


UNIT
MESIN TUA
       100,000 MESIN BARU
        100,000
Biaya Variabel
Penyusutan  dengan     Metode Garis Lurus    $ 150,000

     -¬     $ 100,000

          20,000
JumlahBiaya Relevan     $150,000     $ 120,000
Biaya Relevan per Unit         $ 1.50           $ 1.20

Akan tetapi, jika volume yang diperkirakan calon pemakai itu hanya sebanyak 30,000 unit setahun, maka unit berubah dan menjadi lebih murah dengan mesin tua :

UNIT
MESIN TUA
     30,000 MESIN BARU
       30,000
Biaya Variabel
Penyusutan  dengan     Metode Garis Lurus  $ 45,000

- ¬    $ 30,000

       20,000
Jumlah Biaya Relevan  $ 45,000        $ 50,000
Biaya Relevan per Unit      $ 1.50    $ 1.6667

2.8 MODEL KEPUTUSAN DAN KETIDAKPASTIAN
Model keputusan yang telah digambarkan adalah menggunakan model akuntansi akrual/akanan (accrual accounting methods) dengan jalan mana pengaruhnya atas pendapatan netto dengan berbagai alternatif diperbandingkan dan alternatif yang mempunyai pengaruh pendapatan terbaik telah dipilih.

BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:
  Biaya kesempatan atau biaya oportunitas adalah kontribusi maksimal yang bisa dikorbankan karena penggunaan sumber-sumber yang terbatas untuk tujuan tertentu. Biaya karena kesempatan yang hilang atau biaya oportunitas menunjukkan manfaat kehilangan bersih (net benefit loss), karena menolak dilakukannya kegiatan pengganti.
  Biaya bersama dinyatakan sebagai biaya untuk fasilitas dan jasa, yang ditanggung bersama diantara departemen pemakai. Biaya bersama (joint costs) bisa disebut juga dengan istilah biaya umum (common costs).
  Biaya gabungan didefinisikan sebagai biaya pabrikasi biasa yang terjadi sebelumnya sebagai spli-off point (titik pemisah) dimana joint product (produk bersama) dikenali sebagai produk yang tersendiri.
  Produk gabungan (joint product) adalah barang-barang yang mempunyai nilai penjualan relatif penting bila dua jenis barang atau lebih dihasilkan bersama dari sebuah masukan dalam sebuah proses gabungan.
  Titik pemisah (split-off point) adalah titik pemisahan produksi, dimana produk gabungan dapat dipisahkan menjadi masing-masing produk. Biaya yang sudah melewati tahapan ini disebut biaya terpisah (separable cost), karena biaya-biaya tersebut bukanlah bagian dari proses bersama dan dengan mudah bisa diidentifikasi dengan suatu produksi tertentu.
  Biaya produk bersama (joint product costs) secara rutin dialokasikan pada produk, dengan tujuan untuk menentukan nilai persediaan dan menentukan besarnya laba. Cara alokasi seperti itu manfaatnya hanya untuk tujuan persediaan. Untuk keputusan menjual sesuatu produk bersama atau memprosesnya lebih lanjut, alokasi biaya bersama haruslah diabaikan.
  Ada dua cara konvensional untuk mengalokasikan biaya bersama pada produk yang digunakan secara luas, yaitu: unit fisik dan nilai penjualan relatif.
  Nilai buku tua, bukan merupakan biaya relevan karena hal tersebut adalah biaya masa lalu (biaya historis). Karena itu penyusutan atas peralatan tua tidaklah relevan.
  Nilai penyingkiran (disposal) peralatan tua. Umumnya sebagai biaya relevan karena hal ini merupakan pemasukan masa depan yang diharapkan, yang biasanya berbeda di antara beberapa alternative.
  Laba atau rugi atas penyingkiran. Ini adalah selisih perhitungan aljabar antara 1 dan 2 suatu kombinasi yang tidak ada artinya antara nilai buku yang tidak relevan dan nilai penyingkiran yang biasanya relevan.
  Biaya peralatan baru merupakan biaya relevan, karena hal itu adalah pengeluaran kas masa depan, yang akan berbeda diantara beberapa alternatif.


CONTOH SOAL

Fundamental Assignment Material
6-A1 Replacing Old Equipment
Consider these data regarding Chippewa County’s photocopying requirements

The county administrator in trying to decide whether to replace the old equipment. Because of rapid changes in technology. She expects the replacement equipment to have only a three-year useful life. Ignore the effects of taxes.
1. Tabulate a cost comparison that includes both relevant and irrelevant items for the next three year together.
2. Tabulate a cost comparison of all relevant items for the next three years together. Which tabulation is clearer, this one or the one in requirement 1?
3. Prepare a simple “shortcut” or direct analysis to support your choice of alternatives.



Three years together Three years to see
Keep Replace Different Keep Replace Different
Cash operating costs
Old equipment
(Book value)
 Periodic write-off as
 Depreciation
          Or
 Lump-sum write off
Disposal value
New  machine       acquisition cost

42.000



15.000

-
-

- 22.500



-

15.000
-3.000

15.000 19.500



-

-
3.000

-15.000 42.000



-

-
-

- 22.500



-

-
-3.000

15.000 19.000



-

-
3.000

-15.000
Total Costs 57.000 49.500 7.500 42.000 34.500 7.500


6-A2 Decision  and Performance
Refer to the preceding problem
1. Suppose the “decision model” favored by top management consisted of a comparison of a three-year accumulation of cash under each alternative. As the manager of office operations, which alternative would you choose? Why?
2. Suppose the “ performance evaluation model” emphasized the minimization of over all costs of photocopying operations for the first year. Which alternative would you choose?


1. To Replace
2.
Year 1 Year 2,3,dan 4
Keep Replace Keep Replace
Cash operating costs
Depreciation
Loss on disposal
14,000
  5,000
-
7,500
5,000
    12,000
14,000
 5,000
-
7,500
5,000
-

Total charges again revenue
19,000    24,500 19,000 12,500


DAFTAR PUSTAKA

Hansen, Mowen.(2005). Management Accounting. Jakarta : Salemba Empat
Horngren, Charles T.(1996).Pengantar Akuntansi Menejement. Jakarta : Erlangga
Honrngren, Charles T., et al (1996), Management Accounting, 6th edition New York : Prentice-Hall
Mulyadi, 1997, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Yogyakarta : STIE YKPN

Tidak ada komentar: