Rabu, 17 Oktober 2012

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA




( Oleh : Supardi Saminja )

Periodisasi Sejarah Perekonomian Indonesia :
Periode Membangun Ekonomi Nasional
(1945-1959)
q  Masa 1945-1949
q  Masa Demokrasi Parlementer (1950-1959)

Masa 1945-1949
Periode ini merupakan masa kerja Kabinet Hatta, satu-satunya kabinet dalam sejarah Indonesia yang dipimpin oleh seorang pakar ekonomi.
Konsentrasi utama adalah pada upaya untuk mempertahankan kedaulatan dan penyatuan politis wilayah-wilayah Indonesia. Periode ini juga merupakan periode konfrontasi dengan Belanda.
Tindakan paling nyata adalah reformasi moneter melalui;
Devaluasi
Pemotongan/pengguntingan nilai mata uang (sanering) menjadi separoh dari nilai semula untuk uang kertas keluaran De Javasche Bank
Pengurangan seluruh Deposito Bank bernilai lebih dari 400 gulden menjadi separohnya (diberi kompensasi obligasi jangka panjang)
Masa Demokrasi Parlementer (1950-1959)
  1. Dalam periode ini, Indonesia menerapkan sistem politik yang sangat liberal. Namun sejarah Indonesia mencatat bahwa sistem liberal tersebut membawa kehancuran pada ekonomi nasional pada saat itu.
  2. Faktor yang berpengaruh;
    1. terlalu banyaknya partai politik
    2. pertikaian antar partai politik
    3. sering bergantinya kabinet sehinngga tidak ada kesempatan untuk membuat kabinet yang solid (7 kali pergantian kabinet)
  3. Karakteristik utama perekonomian;
    1. struktur ekonomi yang didominasi sektor formal/modern
    2. kegiatan-kegiatan ekonomi didominasi perusahaan-perusahaan asing
    3. relatif lebih padat modal
    4. dual societies (Boeke) karena adanya politik diskriminasi oleh penjajahdimulai upaya nasionalisasi perusahaan asing pada tahun 1951 (terutama milik Belanda)
Periode Ekonomi Terpimpin (1959-1966)
Karakteristik utama perekonomian;
o        Upaya nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing terus berlanjut
o        Sistem ekonomi terpimpin
o        Ada pengaruh kuat ideologi sosialisme komunis terutama dari Uni  Soviet dan Cina
o        Penentangan terhadap prinsip-prinsip kapitalisme (persaingan bebas) karena sering dikaitkan dengan ideologi kolonial
o        Pelarian modal secara besar-besaran
o        Sulitnya mendapatkan dana dari negara-negara Barat baik dalam bentuk pinjaman maupun PMA
Kinerja Ekonomi  Periode Membangun Ekonomi Nasional dan Ekonomi Terpimpin (Orde Lama)
o        Produksi dan Lapangan Kerja
o        Uang beredar dan Harga
o        Defisit Anggaran
o        Utang Luar Negeri
Produksi dan Lapangan Kerja
Uang beredar dan Harga
o        Derajat monetisasi ekonomi Indonesia masih relatif rendah, terlihat dari besarnya porsi uang kartal terhadap JUB dibanding deposito dengan trend yang terus naik menjelang tahun 1966 (mencapai sekitar 76%)
o        Mengindikasikan adanya pencetakan uang dalam mengatasi kesulitan ekonomi
o        Percepatan kenaikan uang beredar menjelang tahun 1965 (mencapai 282% pada tahun 1965)
o        Laju peningkatan JUB yang demikian tinggi menyebabkan tingginya laju inflasi (harga pangan melonjak, kepercayaan terhadap mata uang rupiah turun, dan mendorong naiknya laju inflasi)
o        Inflasi mencapai 592% dalam tahun 1965
Defisit Anggaran
o        Defisit APBN semakin tinggi menjelang tahun 1965
o        Tahun 1964 dan 1965 defisit APBN bahkan melebihi penerimaannya
o        Defisit APBN lebih banyak dibiayai dari pencetakan uang sehingga mendorong melonjaknya laju inflasi
Kondisi APBN (juta rupiah)
Utang Luar Negeri
o        Posisi utang LN mencapai sekitar US$ 2,4 miliar
o        Hampir 60% utang LN berasal dari negara-negara Blok Komunis merupakan refleksi dari haluan idiologi yang cenderung ke sosialisme komunis
Kinerja Ekonomi  Periode Paruh Pertama Orde Baru dan Deregulasi dan Liberalisasi Ekonomi  (Orde Baru)
Periodisasi rezim Orde Baru :
Periode Rehabilitasi dan Pemulihan (1966-1971)
Pertumbuhan cepat atau masa Boom Minyak (1971-1981)
Masa Penyesuaian dan  Liberalisasi (1982-1997)
PERIODE PARUH PERTAMA EKONOMI
ORDE BARU (1966-1982)
  1. Menyusul kudeta PKI yang gagal, sebuah pemerintahan yang baru terbentuk sejak Maret 1968. Rezm baru ini mewarisi kondisi perekonomian yang porak poranda;
o        Laju inflasi yang sangat tinggi (592%)
o        Defisit neraca berjalan yang tinggi
o        Anjloknya kapasitas industri
o        Buruknya prasarana perekonomian
  1. Prioritas kebijakan ekonomi beberapa tahun pertama Orde Baru;
o        Memerangi hiperinflasi
o        Mencukupi stok bahan pangan
o        Rehabilitasi prasarana ekonomi
o        Meningkatkan ekspor
o        Penciptaan lapangan kerja
o        Mengundang kembali investor asing
  1. Langkah jangka pendek;

Tidak ada komentar: