Tugas Kelompok Perekonomian Indonesia
MENUMBUHKAN
JIWA ENTREPRENEURSHIP
Oleh Kelompok 16 :
SUPARDI
MARLINA
MINAWATI
KASMAWATI
MINAWATI
KASMAWATI
JURUSAN
AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat, serta rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Sehingga dalam penyusunan Makalah “Menumbuhkan Jiwa Enterpreniurship” ini dapat diselesaikan dengan baik tanpa suatu halangan apapun, yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah perekonomian indonesia dengan dosen pengampu Dr.A.Jam,an SE,Msi.
Salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga, dan para sahabat serta pengikutnya yangsetia hingga akhir kiamat nanti
Dalam penyusunan makalah ini sesungguhnya juga masih jauh dari pada sempurna. Kepeda para pembaca diperkenankan memberikan kritik dan saran kepada Penyusun, sekiranya itu untuk membangun dan perbaikan pembuatan makalah ini, terima kasih.
Penyusun
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Manfaat dan Tujuan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Kewirausahaan.................................................................................3
B. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan......................................................................4
C. Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan.............................................................8
|
E. Nabi Muhammad SAW adalah seorang Entrepreneurship ...........................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................16
B. Saran.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
|
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak berbandng linear dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi atau lulusan sarjana. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan.
Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan angka pengangguran. Sedangkan pengangguran adalah salah satu permasalahan pembangunan yang sangat kritis khususnya di negara Indonesia termasuk di daerah-daerah di pelosok nusantara.
Salah satu solusinya adalah dengan mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi bagi dirinya, seringkali usaha mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain yang direkrut sebagai karyawan ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya.
Sekian banyak alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan terobosan dan memilih berwirausaha. Namun demikian pada prakteknya tidaklah mudah memulai suatu usaha. Rasa takut yang berlebihan akan kegagalan dan kerugian seringkali menghantui jiwa seseorang ketika akan memulai usahanya. Keberanian untuk memulai merupakan modal utama yang harus dimilki seseorang untuk terjun dalam dunia usaha.
B. Rumusan Masalah
1. Apasajakah hakikat kewirausahaan?
2. Seperti apakah jiwa dan sikap kewirausahaan?
3. Bagaimana menumbuhkan jiwa kewirausahaan?
4. Bagaimana Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan?
5. Apakah Nabi
Muhammd SAW pernah menjadi seorang Entrepreunership ?
C. Manfaat dan Tujuan
1. Dapat mengetahui berbagai hakikat kewirausahaan.
2. Dapat mengetahui berbagai jenis jiwa dan sikap kewirausahaan.
3. Mampu memahami cara menumbuhkan jiwa kewirausashaan.
C. Manfaat dan Tujuan
1. Dapat mengetahui berbagai hakikat kewirausahaan.
2. Dapat mengetahui berbagai jenis jiwa dan sikap kewirausahaan.
3. Mampu memahami cara menumbuhkan jiwa kewirausashaan.
4. Mampu Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan
5. Untuk Dapat mengetahui Bahwa Nabi Muhammad SAW salah seorang
5. Untuk Dapat mengetahui Bahwa Nabi Muhammad SAW salah seorang
Entrepreunership yang sukses.
|
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah perilaku yang mencakup upaya2 seseorang dlm meraih kesempatan tanpa memandang seberapa besar sumber daya yang berada dibawah kontrol orang tersebut.
PEMBAHASAN
A. Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah perilaku yang mencakup upaya2 seseorang dlm meraih kesempatan tanpa memandang seberapa besar sumber daya yang berada dibawah kontrol orang tersebut.
|
Suryana (2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya lebih efisien.
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.
B. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan
Meredith et al.. (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha adalah:
1. Percaya diri (self confidence)
Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam
menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adaalh untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.
2. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis,
|
3. Keberanian mengambil risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :
a. Daya tarik setiap alternatif
b. Kesediaan untuk rugi
c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari:
a. Keyakinan pada diri sendiri
b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
c. Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realitis
4. Kempemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.
5. Berorientasi ke masa depan
|
|
6. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri:
a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik
b. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan
Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri innovational personality sebagai berikut :
1. Openness to experience, terbuka terhadap pengalaman
2. Creative imagination, memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasiq1
3. Confidence and content in one’s own evaluation, memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian
4. Satisfiction in facing and attacking problems and in resolving confusion or inconsistency, selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan
5. Has a duty or responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk berprestasi
6. Inteigence and energetic, memiliki kecerdasan dan energik
Sedangkan menurut Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah :
- mau kerja keras
- bekerjasama
- penampilan yang baik
- yakin
- pandai membuat keputusan
- mau menambah ilmu pengetahuan
- ambisi untuk maju
- pandai berkomunikasi
Proses kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orang- orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
1. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
2. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
3. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
4. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
|
5. Suka tantangan
Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan :
Motif berprestasi, komitmen,
nilai-nilai pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari faktor
lingkungan adalah peluang, model peran dan aktivitas.
C. Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan
Banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha.
Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha.
Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya:
1. Melalui pendidikan formal.
C. Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan
Banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha.
Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha.
Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya:
1. Melalui pendidikan formal.
Kini
berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi
menyajikan berbagai program atau paling
tidak mata kuliah kewirausahaan
2. Melalui seminar-seminar kewirausahaan.
2. Melalui seminar-seminar kewirausahaan.
|
3. Melalui pelatihan.
Berbagai simulasi usaha
biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang
dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor).
Melalui pelatihan ini, keberanian dan
ketanggapan kita terhadap dinamika
perubahan linghkungan akan
diuji dan selalu diperbaiki dan
dikembabngkan
4. Otodidak. .
4. Otodidak. .
Melalui berbagai
media kita bisa menumbuhkan
semangat berwirausaha. Misalnya melalui biografi
pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio
majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses untuk menumbuhkembangkan
jiwa wirausaha yang ada di diri kita.
Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari dan menumbuhkan jiwa wirausaha. Pertanyaannya, aspek-aspek kejiwaan apa saja yang mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha ?
Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu:
Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari dan menumbuhkan jiwa wirausaha. Pertanyaannya, aspek-aspek kejiwaan apa saja yang mencirikan bahwa seseorang dikatakan memilki jiwa wirausaha ?
Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu:
|
a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen).
Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.
|
b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluarnya.
c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya.
Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya.
d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
Leadership atau kepemimpinan merupakan factor kunci menjadi wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional.
Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.
e. Suka tantangan
Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. Apa yang menyebabkan mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan kemapanan sebagai seorang manajer?
Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhirnya. Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih dinamis yang selama ini belim mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ?
“Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausah ?” Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam
|
D.Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi
yaitu
seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas
individu yang meliputi sikap, motivasi,
nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki :
a. Managerial skill
Managerial
skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki seorang wirausaha. Wirausahawan harus mampu
menjalankan fungsi-fungsi perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan dan sasaran yang
ditetapkan. Kemampuan mengidentifikasi dan menangkap peluang, kemampuan
mengelola sumber daya manusia, material, keuangan, fasilitas dan seluruh sumber
daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.
Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial,
yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang
lembaga pendidikan sekolah.
Menengah kejuruan bisnis
dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi.. Jalur informal,misalnya melalui
seminar, pelatihan dan otodidak serta melalui pengalaman.
|
Kemampuan untuk membuat perencanaan bisnis, merumuskan tujuan, kebijakan dan
strategi.Usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah
memiliki kemampuan ini. Kita harus banyak belajar dan berlatih dari berbagai
sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain
dalam berwirausaha.
c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan
berelasi)
Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal
keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan
keterampilan seperti ini, kita akan
memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang
dapat
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih diri
diberbagai
organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita
agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain.
d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan
mengambilkeputusan)
Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian.
Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha
dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk
dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang memilih
alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang
|
e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan
waktu)
Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber
stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi
menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak
tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan
mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana
yang telah digariskan.
E. Nabi Muhammad SAW
adalah contoh seorang Entrepreunership yang sukses
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam
mengerjakan kebajikan dan takwa dan janganlah kamu tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya
Allah amat berat siksanya.” (QS. Al-Maidah: 2)
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT suka
kepada hamba yang berkarya dan terampil. Barang siapa bersusah payah mencari
nafkah untuk keluarganya, maka dia serupa dengan seorang mujahid fisabilillah.” (HR.Imam Ahmad)
|
Jiwa wirausaha harus benar-benar
ditanamkan dari kecil, karena kalau tidak maka potensi apapun tidak bisa dibuat
menjadi manfaat. Prinsip dari wirausahawan adalah memanfaatkan segala macam
benda menjadi bermanfaat. Tidak ada kegagalan dalam berusaha, yang gagal yaitu
yang tidak pernah mencoba berusaha.
Gagal merupakan
informasi menuju sukses, keuntungan bukan hanya untung untuk diri sendiri tapi
juga untuk orang lain. Kredibilitas diri kita adalah modal utama dalam berwira
usaha, dengan menahan diri untuk tidak menikmati kebahagiaan orang lain sebagai
keberuntungan kita. Jual beli bukan hanya transaksi uang dan barang, tapi jual
beli harus dijadikan amal soleh yaitu dengan niat dan cara yang benar.Uang yang
tidak barokah tidak akan dapat memberi ketenangan, walau sebanyak apapun akan
tetap kekurangan dan akan membuat kita hina.
|
|
PENUTUP
A. Kesimpulan
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif.
Langkah awal yang kita lakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan diantaranya :
1. Melalui pendidikan formal
2. Melalui seminar-seminar kewirausahaan
3. Melalui pelatihan
4. Otodidak.
Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
1. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
2. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
3. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
4. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
5. Suka tantangan
5. Saran.
Menjadi seorang wirausahawan itu sangat menarik, akan tetapi sangat banyak hal-hal yang perrlu dipersiapkan sebelum kita melangkah dan memulai terjun ke dunia kewirausahaan.
Perlunya informasi yang kita dapatkakn serta pengalaman dari para senior terdahulu sehingga dapat dijadikan pondasi untuk diri kita dalam memulai sebuah usaha.
Motivasi serta semangat juang dari diri kita juga tidak ketinggalan guna memperkuat keyakinan dalam mengawali niat baik menjadi seorang wirausahawan.
|
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Herwan Muhyi. 2007. Menumbuhkan Jiwa dan Kompetensi Kewirausahaan. Bandung: UPB
Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat
Buchari Alma. 2003. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Longenecker, Justin G., et al. 2000. Kewirausahaan: Manajemen Usaha
Kecil.
Jakarta : Salemba Empat
Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek.
Jakarta : PPM
Moh. Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju
Sukses. Jakarta: Salemba Emp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar