PENGARUH
TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP JUMLAH DANA DEPOSITO BERJANGKA PADA PT.BANK SULSELBAR CABANG UTAMA
MAKASSAR
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Guna memperoleh gelar
sarjana Ekonomi
Diajukan
Oleh:
SUPARDI SAMINJA
105730201310
Kepada
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2012
SKRIPSI
PENGARUH
TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP JUMLAH DANA
DEPOSITO BERJANGKA PADA PT.BANK
SULSELBAR CABANG UTAMA MAKASSAR
\
Diajukan Oleh:
SUPARDI SAMINJA
105 730 2013 10
Telah
disetujui oleh:
Dosen Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Andi Arman SE,Msi.Ak H. Ansyarif SE,Msi.Ak
NIP.19620430 198811 001 NIP.19551231198811001
ABSTRAK
Supardi Saminja 2012 “Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito
Terhadap Jumlah Dana Deposito Berjangka Pada PT. Bank SulSelBar Cabang Utama
Makassar” ( Dibimbing oleh Andi Arman dan
H.Ansyarif)
Penelitian
ini menjelaskan tentang pengaruh tingkat suku bunga deposito terhadap jumlah
dana deposito berjangka pada PT. Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar
penelitian bertujuan untuk mencari bukti empiric, yang mendukung dugaan bahwa
Tingkat suku bunga deposito berdasarkan jangka waktu berpengaruh signifikan
terhadap dana deposito berjangka.
Dalam
penelitian ini sampel yang diambil adalah data penerimaan dana deposito pada
tahun 2009. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui teknik
kepustakaan dan pengumpulan data melalui studi lapangan. Metode analisis yang
di gunakan adalah regresi linear sederhana dengan menggunakan program SPSS 16.0
for Windows.
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan, persamaan regresi sederhananya adalah Y =-9,120+1,650X dan berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji
F disimpulkan bahwa tingkat suku bunga berjangka memiliki pengaruh positif
terhadap dana deposito berjangka. Dan berdasarkan uji parsial (t) disimpulkan
bahwa tingkat suku bunga berjangka berpengaruh signifikan terhadap dana
deposito berjangka.
Keyword:
tingkat suku bunga berjangka (X) dan jumlah dana deposito berjangka (Y)
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………... ii
ABSTRAK……………………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI………………………………………………………. Iv
KATA PENGANTAR……………………………………………. viii
DAFTAR TABEL………………………………………………………… xii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….. xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xiv
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………. 1
1.1
Latar Belakang Masalah………………………………… 1
1.2
Rumusan Masalah………………………………………... 5
1.3
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian…………….. 6
1.3.1
Tujuan Penelitian…………………………………… 6
1.3.2
Manfaat Penelitian…………………………………. 6
1.4
Sistematika Pembahasan………………………………… 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………….. 9
2.1 Penelitian Terdahulu............................................. 9
2.2 Landasan Teori..................................................... 9
2.2.1 Lembaga-lembaga Keuangan.................... 10
2.2.2 Pengertian Pengaruh............................................ 10
2.2.3 Pengertian Bank........................................ 11
2.2.3.1 Jenis-jenis Bank........................... 15
2.2.3.2 Fungsi Bank................................. 19
2.2.3.3 Defenisi Suku bunga Bank........... 21
2.2.4 Pengertian Deposito................................. 26
2.2.4.1 Tujuan Deposito........................... 27
2.2.4.2 Macam-macam Deposito............. 28
2.2.4.3 Fungsi Deposito...................................... 29
2.2.4.4 Bunga Deposito............................ 30
2.2.5 Teori Tingkat Suku Bunga.................................... 31
2.2.5.1 Tingkat Suku Bunga................................ 33
2.3 Kerangka Pikir................................................................. 34
2.4 Hipotesis......................................................................... 36
BAB III. METODE PENELITIAN……………………………………… 37
3.1. Waktu
dan Tempat Penelitia………..…………………….. 37
3.2. Jenis
Data dan Sumber Data……………………………... 37
3.2.1. Jenis
Data…………………………………………. 37
3.2.2. Sumber
Data…………………………..……………. 38
3.3. Teknik
Pengambilan Sampel……………..…….……….... 38
3.4. Metode
Pengumpulan Data……………….……….……. 39
3.5. Metode
Analisis…………………………………………... 40
5.5.1.
Regeresi Sederhana…………………….………… 41
5.5.2.
Korelasi Product Moment dan
koefisien determinas41
3.6. Defenisi
Operasional………………………….………….. 42
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………………………………. 44
4.1 Sejarah
Singkat Perusahaan………..………………….. 44
4.2 Visi
Misi Perusahaan…………………………………….. 47
4.3 Struktur
Organisasi PT.Bank SulSelBar……………….. 48
4.4 Tugas
dan Tanggung Jawab Masing Bagian…………. 50
BAB V. ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN……….……………. 54
5.1 Analisis
Regeresi Sederhana..………..……….……….. 54
5.2 Analisis
Korelasi………………………………………….. 60
BAB VI. PENUTUP……………………………………………….……………. 62
6.1 Kesimpulan…………………...………..………………….. 62
6.2 Saran……………………………………………………….. 63
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………. 64
LAMPIRAN
KATA
PENGANTAR
Assalamu Alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Syukur Alhamdulilah penulisan panjatkan kehadiran Allah
SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulisan dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Ini merupakan salah satu syarat yang harus diambil oleh mahasiswa dalam
memperoleh gelar sarjana Ekonomi (SE) di Univestitas Muhammadiyah Makassar. Adapun Judul Skripsi ini adalah ‘’Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito
Berdasarkan Jangka Waktu Terhadap Dana Deposito Berjangka Pada PT. Bank
SulSelBar Cabang Utama Makassar”
Ucapan Terima kasih yang
setulus-tulusnya pada orang tua penulis; Ayahanda Saminja Upa dan terimakasih atas doa dan dorongannya untuk terus
kuliah dan akhirnya bias sukses dan Ibunda Tija atas semua cinta dan kasih
sayang yang tiada batasnya yang selama ini telah dicurahkan kepada penulis dan
maafkan atas semuah salah yang pernah penulis perbuat.
Terwujudnya skripsi ini tidak lepas
dari masukan, arahan, dorongan, dukungan serta bimbingan yang diberikan oleh
banyak pihak, karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasi dan penghargaan
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Pimpinan Bank SulSelBar cabang Utama Makassar.
2. Kepada Kakak-kakak
Pegawai Bank Sulselbar cabang Utama Makassar.
3. Kepada Bapak Pimpinan Pemasaran Bank Sulselbar cabang
Utama Makassar.
4. Kepada ibu bagian keuang Bank Sulselbar cabang Utama
Makassar
5. Kepada Dekan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.
6. Kepada Bapak dan Ibu Dosen serta Civitas Akademik Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.
7. Sahabat-sahabat angkatan 2010
Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar. Thanks For Greatest advise I ever heard.
Semoga
kita semua berada dalam lingkungan Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khairat,Wassalam.
Makassar,25 Oktober 2012
Penulis
Supardi Saminja
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1.
Tingkat Suku Bunga Bank dan Jumlah Deposit………………... 4
5.1.
Tingkat Suku Bunga Bank dan Jumlah Deposit………………... 55
5.2.
Hasil Perhitungan Regresi B sederhana……………………… 57
5.3.
Distribusi F………………………………………………………… 58
5.4.
Distribusi T………………………………………………………… 59
5.5.
Hasil Analisis Korelasi……………………………………………. 60
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1.
Kerangka Pikir……..………………………………………... …… 35
4.1.
Struktur Organisasi PT.Bank SulselBar Cabang Utama Makassa 49
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1.
Regresi ......................................................................................... 67
BAB I
PENDAHULUAN
1.5
Latar
Belakang Masalah
Dunia perbankkkan sebagai lembaga
keuangan dan peraturan akan selalu bersaing untuk mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat dan pengusaha pemilik modal untuk menyalurkan dananya kepada pihak
yang memerlukan. Oleh karena itu pemerintah selalu berusaha untuk menghidupkan dan
memperbaiki dunia perbankan melalui berbagai paket kebijaksanaan yang berupa
paket deregulasi, khususnya yang berkenaan dengan sektor perbankan. Pada
dasarnya inti dari semua kebijaksanaan yang ada adalah untuk memberikan
kebebasan kepada dunia perbankan dalam usahanya menghimpun dana dari masyarakat
dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat.
Masyarakat atau perusahaan
sebagai pemilik dana mempunyai suatu keinginan, agar dana yang ada dapat
berkembang. Bertambahnya nilai suatu dana merupakan suatu perkembangan yang
diinginkan oleh para pemilik dana baik dalam jangka pendek maupun untuk masa
yang akan datang.
Dalam liberalisasi perbankan
telah mencapai beberapa sasaran baik dalam menghimpun sumber–sumber dana,
peningkatan efisiensi kerja perbankan maupun dalam peningkatan mekanisme pasar
uang yang lebih baik. Penghimpunan dana perbankan yang terdiri dari giro,
deposito dan tabungan selama periode akhir tahun mengalami peningkatan.
Di tengah pesatnya
perkembangan penghimpunan dana dan penyalurannya kredit perbankan pemerintah
mengeluarkan kebijaksanaan baru, yang bertujuan untuk melengkapi dan
menyempurnakan perkembangan sektor perbankan.
Kebijaksanaan suku bunga
yang realitas akan terus dikembangkan dan ini tentunya akan mempengaruhi tinggi
rendahnya suku bunga yang ditetapkan sedemikian rupa yang tidak memberatkan
bagi usaha pembangunan dan juga tidak memberatkan para nasabah atau para
pengusaha. Selain itu kebijaksanaan suku bunga harus mencerminkan langkanya
modal yang tersedia dalam perekonomian dan keseluruhan biaya penyaluran modal
dari penabung kepada peminjam.
Kegiatam umum bank sebagai intermediary
financial pada dasarnya adalah memobilisasi dana dari masyarakat untuk
selanjutnya disalurkan kepada perorangan atau lembaga yang membutuhkan dana
dalam bentuk pinjaman atau kredit untuk keperluan investasi. Individu atau
lemabaga yang memiliki kelebihan dana memerlukan institusi yang dapat mengelola
kelebihan dananya tersebut secara efektif dan menguntungkan. Mereka dapat
mempercayakan pengelolaan dana tersebut kepada bank dalam bentuk tabungan,
deposito maupun giro.
Nasabah lebih memilih menginvestasikan kelebihan dananya pada
tempat yang memberikan keuntungan yang besar di sertai degan rasa aman.
Perbankan merupakan salah satu tempat popular menurut UU RI No 10
Tahun 1988 tanggal 10 November 1988 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa
usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana,
dan memberikan jasa bank lainnya.
Kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank
lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan penghimpun dana, berupa mengumpulkan
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. bank
merupakan sarana yang memudahkan aktivitas masyarakat untuk menyimpan uang,
dalam hal perniagaan maupun untuk investasi masa depan. Dunia perbankan
merupakan slah satu institusi yang sangat berperan dalam bidang perekonomian
suatu Negara (khususnya dibidang pembiayaan perekonomian). manfaat perbankan
dalam kehidupan Sebagai modal investasi, yang berart, transaksi derivative
dapat dijadikan sebagai salah satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya
merupakan jenis
Dalam memasarkan deposito, PT. Bank SulSelBar
Cabang Utama Makassar memberi banyak kemudahan dalam
bentuk bunga yang bersaing, rasa aman dalam menginvestasikan uangnya, serta
kualitas pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu PT. Bank SulSelBar
Cabang Utama Makassar berusaha memaksimalkan bunga
deposito yang bersaing sehingga nasabah ingin menginvestasikan uangnya
khususnya para pengusaha dengan menawarkan produk deposito yang berbeda dari
bank lainnya, salah satunya dengan menawarkan produk deposito dengan tingkat
suku bunga sebagai berikut :
Tabel 1.1
Tingkat Suku Bunga Deposito
PT.
Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar Tahun 2009
Suku bunga yang ada untuk saat ini sudah
cukup kompetitif ditengah persaingan bunga deposito yang ada dengan periode
waktu 1 bulan bunga depositonya 6,00%
dengan jumlah deposito Rp. 139.439.532.285, jangka waktu 3 bulan bunga
depositonya 6,00% dengan jumlah deposito Rp.112.001.252.100, periode 6 bulan
bunga depositonya 6,50% dengan jumlah deposito Rp. 270.856.423.700, periode 12
bulan bunga depositonya 6,50% dengan jumlah deposito Rp.213.315.429.450.
Hal inilah yang menjadi landasan masalah bagi
penulis dalam melakukan penelitian yaitu mengenai tingkat suku bunga deposito
terhadap jumlah deposito pada PT. Bank SulSelBar Cabang
Utama Makassar
khususnya terhadap nasabah PT. Bank
SulSelbar Cabang utama Makassar dalam memilih dan menggunakan produk deposito, mengingat
pada dasarnya dan pada umumnya nasabah menginginkan pendapatan bunga yang besar
dari dana yang didepositokan pada bank tersebut.
Dengan adanya alasan
tersebut di atas maka dapat diambil satu judul:
“PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA
DEPOSITO TERHADAP JUMLAH DANA DEPOSITO BERJANGKA PADA PT.BANK SULSELBAR CABANG
UTAMA MAKASSAR“.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
Apakah ada pengaruh
tingkat suku bunga deposito terhadap jumlah dana deposito berjangka pada PT.
Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar, baik secara persial maupun secara
simultan
1.3
Tujuaan
dan Manfaat Penelitian\
1.3.1
Tujuan
Penelitian
Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat suku bunga deposito berdasarkan
jangka waktu terhadap jumlah dana deposito berjangka pada PT. Bank SulSelBar
Cabang Utama Makassar
1.3.2
Manfaat
Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Manfaat bagi Penulis
Sebagai
sumbangsih pemikiran bagi dunia akademik serta implementasi ilmu yang diperoleh
dari bangku kuliah.
2) Manfaat bagi Dunia Akademis
Sebagai bahan wacana maupun bahan referensi dalam karya
tulis ilmiah mengenai pengaruh tingkat suku bunga deposito terhadap perubahan jumlah dana deposito.
3) Manfaat bagi Perusahaan
Sebagai informasi dan bahan pertimbangan
dalam penerapan suku bunga
deposito terhadap dana deposito .
1.4
Sistematika
Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami
pembahasan karya tulis ilmiah ini, maka penulis akan memaparkannya secara
sistematis ke dalam beberapa bab sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan tentang landasan teoritik, penelitian yang
relevan atau penelitian yang telah dilakukan sebelumnya berkaitan dengan penelitian yang dilakukan
oleh penulis, dan kerangka pikir penulisan, serta hipotesis.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini merupakan bagian yang menguraikan tentang lokasi penelitian,
jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis, dan definisi operasional.
Bab
IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menguraikan tentang sejarah pendirian PT. Bank
SulSelBar Cabang Utama Makassar dan Struktur Organisasi
Bab
V Analisis Hasil dan pembahasan
Bab ini membahas tentang pengaruh tingkat suku bunga deposito berdasarkan jangka waktu
terhadap jumlah dana deposito berjangka pada PT. Bank SulSelBar Cabang Utama
Makassar maka digunakan analisis statistik yaitu model analisis regresi
linear sederhana.
Bab VI Penutup
Bab ini merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan atas hasil yang
dilakukan dan saran-saran dari penulis dari hasil analisis tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Penelitian Terdahulu
Melky Bara’padang(2008) melakukan penelitian dengan judul ” Analisis
pengaruh tingkat suku bunga deposito twerhadap jumlah deposito pada PT. Bank
Niaga, Tbk Makassar.
Dengan Hasil regresi didapatkan nilai R =
0,944, yang artinya bahwa tingkat suku bunga deposito memiliki korelasi yang
signifikan dan positif terhadap jumlah deposito ( R hitung 0,944 > R tabel
0,878 untuk taraf kesalahan 5%). Penelitian ini memperlihatkan korelasi antara
variabel X terhadap variabel dependen yaitu jumlah deposito (Y). Hal ini
terlihat dari nilai signifikansi variabel X sebesar 0,016. Dengan asumsi bahwa
jika terjadi signifikansi variabel independen (X) berada di atas 0,05, maka variabel
tingkat suku bunga deposito mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen (Y). Maka dari keseluruhan penelitian ditemukan bahwa
penggunaan tingkat suku bunga deposito memiliki pengaruh yang nyata dan berarti
terhadap jumlah deposito. Besar kecilnya tingkat suku bunga deposito sangat
mempengaruhi jumlah deposito dari PT. Bank Niaga, Tbk Makassar.
2.6
Landasa Teori
Dalam
analisa teori ini dikemukakan beberapa dasar teori yang ada hubungannya dengan
judul Penelitian, sehingga dengan teori-teori yang ada dapat dipergunakan
sebagai pedoman dalam pembahasan dan pengertian yang terarah.
Adapun analisa teori yang akan dikemukakan adalah sebagai
berikut :
2.2.1
Lembaga-Lembaga
Keuangan
Pengertian Lembaga Keuangan
menurut Undang-Undang Perbankan No. 14 Tahun 1967 pasal 1 huruf disebutkan bahwa : Lembaga keuangan adalah
semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya dibidang keuangan menarik dan
menyalurkannya dalam masyarakat.
Secara umum, lembaga keuangan dibagi menjadi :
a. Lembaga keuangan bank : misalnya bank umum, bank
koperasi, dan BPR.
b. Lembaga keuangan bukan bank : seperti dana pensiun,
leasing, dan asuransi.
2.2.2
Pengertian
Pengaruh
Pengertian
pengaruh menurut kamus besar bahasa
Indonesia (200,849). yaitu:
“pengaruh adalah daya yang
ada timbul dari suatu (orang,benda) yang ikut membantu watak, kepercayaan atau
perbuatan seorang”
Sedangkan
pengertian pengaruh menurut Badudu
dan zain (1944,1031). yaitu sebagai
berikut:
“(1) pengaruh adalah daya
yang menyebabkan sesuatu yang terjadi;(2) Sesutu yang dapat membentuk atau
mengubah sesuatu yang lain; dan (3) tunduk atau mengikuti karena kuasa atau
kekuatan orang lain.
Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya yang
dapat mengubah sesuatu yang lain sehingga penelitian ini penulis meneliti
mengenai pengaruh tingkat suku bunga deposito berdasarkan jangka waktu terhadap
dana deposito berdasarka jangka waktu terhadap dana deposito berjangka terhadap
PT. Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar.
2.2.3
Pengertian
Bank
Bank merupakan perusahaan industri
jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Secara
umum pengertian bank adalah suatu lembaga keuangan yang menghimpun dana
masyarakat berupa giro, tabungan, deposito dan pemberian jasa bank serta
menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat atau pihak yang membutuhkan
dalam bentuk kredit.
Berdasarkan
Undang-undang Perbankan No.10 tahun 1998 tentang perubahan atas undang-undang
Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Lebih jauh lagi, dalam pasal 1 ayat 3 undang-undang Nomor 10 Tahun 1998
tersebut dijelaskan bahwa Bank umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan-kegiatan usaha secara konvensional dan/ atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran.
Kemudian
menurut Sinungan dalam bukunya Uang
dan Bank (1997:3).
“bank digambarkan sebagai suatu
lembaga keuangan yaitu badan yang berfungsi sebagai financial intermediary,
atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni pihak yang berkelebihan dana dan
pihak yang kekurangan dana”.
Lebih
lanjut lagi, Sinungan mendefinisikan
bank sebagai,
“Suatu lembaga keuangan yang
usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan
peredaran uang”.
Selanjutnya
menurut Kasmir dalam bukunya
Manejemen Perbankan (2000:11).
“bank adalah lembaga
keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dan menyalurkan kembali dana
tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya”.
Lebih
lanjut pengertian bank menurut Dendawijaya
dalam bukunya Manajemen Perbankan (2001:25).
“bank adalah suatu badan
usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan yang menyalurkan
dana dari pihak yang berkelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan atau
kekurangan dana pada waktu yang ditentukan”.
Adapun
menurut G.M Verryn Stuart yang
dikutip oleh Dendawijaya dalam
bukunya Manajemen Perbankan (2001:25),
“bank adalah suatu badan
yang bertujuan memuaskan kebutuhan kredit baik dengan alat-alat pembayaran
sendiri atau dengan uang yang diperoleh dari orang lain, maupun dengan jalan
memperedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang giral”
Kemudian
lebih lanjut pengertian bank menurut Suyatno
dalam bukunya Kelembagaan Perbankan (1997:1).
“bank adalah badan yang
usaha utamanya menciptakan kredit”.
Sedangkan
pengertian bank menurut A. Abdurachman yang dikutip oleh Suyatno dalam buku yang sama (1997:1),
“bank adalah suatu jenis
lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan
pinjaman, mengedarkan mata uang”.
pengawasan
terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga,
dan lain-lain.
Ditambahkan pula pengertian
bank menurut F.E. Ferry mengartikan
dan kemudian dikutip oleh Siamat
dalam bukunya Manajemen Bank Umum (1993:12).
bahwa
bank adalah suatu badan usaha yang transaksinya berkaitan dengan uang, menerima
simpanan dari nasabah, menyediakan dana atas setiap penarikan, malakukan
penagihan cek-cek atas perintah nasabah, memberikan kredit dan atau menanamkan
kelebihan simpanan tersebut sampai dibutuhkan untuk pembayaran kembali”.
Yang kemudian menurut Howard D. Crosse dan Hempel yang dikutip oleh Siamat dalam
buku yang sama (1993:12).
“menjelaskan
bahwa bank adalah suatu organisasi yang menggabungkan usaha manusia dan
sumber-sumber keuangan untuk melaksanakan fungsi bank dalam rangka melayani
kebutuhan masyarakat”.
2.2.3.1
Jenis-Jenis
Bank
Adapun
berdasarkan Undang-undang Perbankan RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan
menyebutkan jenis bank dari berbagai segi yaitu:
a.
Dilihat dari segi fungsinya
b.
Bank dari segi kepemilikan
c.
Bank dari segi status
d.
Bank dari segi cara
menentukan harga
Dari
berbagai pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan bank
adalah suatu badan usaha lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat
berupa tabungan, deposito, giro dan jasa lainnya serta menyalurkan kembali dana
tersebut kepada masyarakat berupa kredit.
Sementara dalam jenis dan tugas pokok perbankan di
indonesia dibagi menjadi dua jenis bank, yaitu :
1.
Bank
umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas perkembangannya.
2.
Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) yakni bank yang hanya menerima simpanan hanya dalam
bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
Berdasarkan kredit usaha yang dijalankan menurut Kasmir dalam bukunya Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya (2000:37).
maka tugas-tugas bank umum sebagai berikut :
1.
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dana atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2.
Memberikan kredit.
3.
Menerbitkan surat pengakuan hutang.
4.
Membeli, menjual dan meminjam atas resiko sendiri maupun
untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya seperti :
a) Surat-surat wesel termasuk wesel yang akseptasi oleh bank yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari pada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat
yang dimaksud diatas.
b) Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak
lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat yang dimaksud diatas.
c) Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.
d) Sertifikat bank indonesia (SBI)
e) Obligasi
f) Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 Tahun.
5.
Menerima pembayaran dari tagihan atau surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.
6.
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang atau surat
berharga.
Sementara untuk Bank
Perkreditan Rakyat (BPR), menurut Kasmir
dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (2000: 40), usaha yang
dijalankan meliputi :
1.
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
2.
Memberikan kredit.
3.
Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip
bagi hasil sesuai dengan ketentuan dalam peraturan pemerintah.
4.
Menetapkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia
(SBI),
deposito berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan
pada bank lain.
Selanjutnya bank umum menurut Kasmir dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (2000:56)
dapat digolongkan menjadi beberapa macam yaitu :
1.
Bank umum Milik Pemerintah (BUMN) yang meliputi :
a) Bank Negara Indonesia (BNI) 1946, dalam tugas dan usahanya diarahkan kepada
perbaikan ekonomi rakyat dan pembangunan ekonomi nasional dengan sektor
pembiayaan diutamakan pada sektor industri.
b) Bank Tabungan Negara (BTN), dalam tugas dan uasaha bank diarahkan untuk
usaha perbaikan ekonomi rakyat dan pembangunan ekonomi nasional dengan jalan
melakukan usaha menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan.
c) Bank Rakyat Indonesia (BRI), tugas dan usaha bank diarahkan untuk perbaikan
ekonomi rakyat dan pembangunan ekonomi nasional dengan prioritas kredit pada
sektor koperasi, tani dan nelayan.
d) Bank Mandiri, dalam tugas dan usaha menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk deposito, giro dan tabungan serta pemberian kredit pinjaman jangka
menengah pada sektor industri.
e) Bank Umum Milik Daerah (BUMD), untuk semua bank milik pemerintah daerah, tugas dan
usahanya yakni untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan usaha
pemberian kredit.
2.
Bank Umum Swasta Nasional (BUMS), bank ini merupakan
milik swasta yang didirikan untuk membantu pemerintah dalam menghimpun dana
dari masyarakat dan usaha pemberian kredit untuk jangka pendek.
2.2.3.2
Fungsi
Bank
Fungsi-fungsi
bank umum yang diuraikan di bawah ini menujukkan betapa pentingnya keberadaan
bank umum dalam perekonomian modern, yaitu :
1.
Penciptaan
uang
Uang
yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat
mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral
menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
Bank
sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara
mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral.
2.
Mendukung
Kelancaran Mekanisme Pembayaran
Fungsi
lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran
mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang
ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme
pembayaran.
Beberapa
jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan
setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit,
fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan
sistem pembayaran elektronik.
3.
Penghimpunan
Dana Simpanan Masyarakat
Dana
yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia
dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,
tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan
bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga
keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan
kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.
4.
Mendukung
Kelancaran Transaksi Internasional
Bank
umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi
internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal.
Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu
muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter
masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skala
internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan
adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi
internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.
5.
Penyimpanan
Barang-Barang Berharga
Penyimpanan
barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang ditawarkan
oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang
dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja
disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box).
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa
pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.
6.
Pemberian
Jasa-Jasa Lainnya
Di
Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan
luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon
seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan
jasa-jasa bank. Jasa-jasa ini amat memudahkan dan memberikan rasa aman dan
nyaman kepada pihak yang menggunakannya.
2.2.3.3
Defenisi
Suku Bunga Bank
Bunga
adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi
kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut
apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersbut disebut "pokok utang"
(principal). Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (
bunga ) dalam suatu periode tertentu disebut "suku bunga"
Menurut
Karl dan Fair (2001:635).
“suku bunga adalah
pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari
pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi
dengan jumlah pinjaman”.
Pengertian
suku bunga menurut Sunariyah
(2004:80).
“adalah harga dari pinjaman.
Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga
merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus
dibayarkan kepada kreditur”.
Adapun
fungsi suku bunga menurut Sunariyah
(2004:81) adalah :
- Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.
- Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung pertumbuhan suatu sektor industri tertentu apabila perusahaan-perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana. Maka pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain.
- Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.
Suku
bunga itu sendiri ditentukan oleh dua kekuatan, yaitu : penawaran tabungan dan
permintaan investasi modal (terutama dari sektor bisnis). Tabungan adalah
selisih antara pendapatan dan konsumsi. Bunga pada dasarnya berperan sebagai
pendorong utama agar masyarakat bersedia menabung. Jumlah tabungan akan
ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat bunga. Semakin tinggi suku bunga, akan
semakin tinggi pula minat masyarakat untuk menabung, dan sebaliknya.
Tinggi
rendahnya penawaran dana investasi ditentukan oleh tinggi rendahnya suku bunga
tabungan masyarakat.
Menurut
Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 471).
“suku bunga adalah harga
yang dibayarkan untuk satuan mata uang yang dipinjam pada periode waktu
tertentu”
Menurut
Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 99-100).
“suku bunga dapat dibedakan
menjadi dua yaitu suku bunga nominal dan suku bunga riil. Dimana suku bunga
nominal adalah rasio antara jumlah uang yang dibayarkan kembali dengan jumlah
uang yang dipinjam”.
Sedang
suku bunga riil lebih menekankan pada rasio daya beli uang yang dibayarkan
kembali terhadap daya beli uang yang dipinjam. Suku bunga riil adalah selisih
antara suku bunga nominal dengan laju inflasi. Menurut Samuelson dan Nordhaus
(1998).
“suku bunga adalah
pembayaran yang dilakukan atas penggunaan sejumlah uang”.
Menurut
Nopirin (1992:176).
“fungsi tingkat bunga dalam
perekonomian yaitu alokasi faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
yang dipakai sekarang dan di kemudian hari”.
Menurut
Ramirez dan Khan (1999: 56).
“ada dua jenis faktor yang
menentukan nilai suku bunga, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal meliputi pendapatan nasional, jumlah uang beredar, dan inflasi. Sedang
faktor eksternal merupakan suku bunga luar negeri dan tingkat perubahan nilai
valuta asing yang diduga”.
Menurut
Prasetiantono (2000:96)
“mengenai suku bunga adalah
jika suku bunga tinggi, otomatis orang akan lebih suka menyimpan dananya di
bank karena ia dapat mengharapkan pengembalian yang menguntungkan”.
Dan
pada posisi ini, permintaan masyarakat untuk memegang uang tunai menjadi lebih
rendah karena mereka sibuk mengalokasikannya ke dalam bentuk portfolio
perbankan (deposito dan tabungan). Seiring dengan berkurangnya jumlah uang
beredar, gairah belanja pun menurun. Selanjutnya harga barang dan jasa umum
akan cenderung stagnan, atau tidak terjadi dorongan inflasi. Sebaliknya jika
suku bunga rendah, masyarakat cenderung tidak tertarik lagi untuk menyimpan
uangnya di bank.
Beberapa
aspek yang dapat menjelaskan fenomena tingginya suku bunga di Indonesia menurut
( Prasetiantono, 2000 : 99-101).
“adalah tingginya suku bunga
terkait dengan kinerja sektor perbankan yang berfungsi sebagai lembaga
intermediasi (perantara), kebiasaan masyarakat untuk bergaul dan memanfaatkan
berbagai jasa bank secara relatif masih belum cukup tinggi, dan sulit untuk
menurunkan suku bunga perbankan bila laju inflasi selau tinggi”.
2.2.4
Pengertian
Deposito
Seperti
kita ketahui bahwa salah satu aktivititas perbankan dalam usaha untuk
mengumpulkan dana adalah mengarahkan aktivitas deposito. Dimana orang yang
menyimpan uang dalam bentuk deposito ini dikenal dengan deposan. Simpanan
deposito di Bank lazimnya di letakkan pada persyaratan jangka waktu
pengambilannya. Dengan deposito ini pihak bank akan lebih mudah memberikan
kredit kepada masyarakat yang memerlukan kredit.
Bagi
masyarakat yang akan menyimpan uangnya dalam bentuk deposito, akan lebih baik
mengerti dahulu tentang deposito itu sendiri. Maka dari itu perlu dikemukakan
atau diartikan beberapa difinisi dari deposito,
yaitu :
1
Menurut Undang-undang RI
No.10 tahun 1998 tentang Perbankan Bab I Pasal 1 ayat 7, yang dimaksud dengan
deposito adalah “ Simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat
dilakukan dengan jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga
dengan bank atau berdasarkan perjanjian
deposan dengan pihak bank “
2
Sedangkan menurut Muchdarsyah Sinungan (1999:90).
“mengatakan bahwa
deposito adalah Simpanan dana pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dalam
jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang
bersangkutan”.
3
Dari pengertian tersebut
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa deposito pada dasarnya merupakan salah
satu faktornya yang cukup besar pengaruhnya terhadap aktivitas perbankan dan
merupakan salah satu sumber dana pembiayaan, operasionalnya yang disalurkan
lewat kredit untuk membantu permodalan para pengusaha yang melakukan investasi.
2.2.4.1
Tujuan
Deposito
Adapun
tujuan deposito menurut Hasymi Ali
(1995;167), adalah sebagai berikut :
Tujuan deposito dapat
ditinjau dari dua segi, yaitu bank dan segi dana.
A.
Ditinjau
dari segi bank adalah merupakan salah satu kegiatan bank untuk mengumpulkan
dana yang berlebihan dan tidak dikonsumsikan yang terdapat dalam masyarakat,
dana yang dikumpulkan ini sangat diperlukan oleh bank dalam menunjang kegiatan
pokok yang berupa pemberian kredit kepada masyarakat.
B.
Ditinjau
dari segi dana adalah merupakan aktivitas yang terdapat dalam negara, maka
tujuan utamanya adalah untuk lebih memanfaatkan perkreditan serta dana-dana
dari kalangan masyarakat untuk mensukseskan pelaksanaan stabilitas ekonomi di
dalam tujuan ini ditekankan pada dana tersebut hendaknya dari masyarakat.
2.2.4.2
Macam-macam
Deposito
Menurut Hasymi Ali
(1995;170). mengatakan sebagai berikut : bahwa deposito ada tiga yaitu :
a)
Time deposit adalah deposito yang terikat oleh waktu yang
telah ditentukan apabila waktu yang ditentukan itu telah habis, maka deposan
dapat mengambil lankah-langkah antara lain :
Ø Menarik simpanan deposito
dari bank.
Ø Memperpanjang simpanan
deposito dengan suatu periode tertentu yang diinginkan.
b)
Deposito
On Call adalah simpanan tetap berada di bank sebelum dibutuhkan oleh pemiliknya
(deposan) apabila penyimpanan itu menarik simpanannya maka terlebih dahulu
harus memberitahukan kepada bank, tergantung pada perjanjian antara penyimpan
dengan bank, ( biasanya jangka waktunya pendek ).
c)
Demand
Deposit (Rekening Koran Giro), adalah penyimpan atau deposan dapat menyimpan
atau menarik dananya setiap saat, kapan deposan menghendaki.
2.2.4.3
Fungsi
Deposito
Fungsi deposito merupakan salah satu alat untuk
mengumpulkan dana dari masyarakat dan sangat berguna sekali untuk pemanfaatan
perkreditan bagi bank. Maka fungsi deposito mempunyai peranan penting, hal ini
disebabkan karena deposito merupakan salah satu sarana bagi bank untuk
mengerahkan dana dari masyarakat. Dimana nantinya oleh bank akan dimanfaatkan
kembali dan disalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat ataupun berupa
produk-produk bank yang lain. Dengan demikian berarti deposito merupakan juga
suatu cara untuk mengatur kehidupan perekonomian.
Menurut Faisal
Atih (1996:66), deposito ditinjau dari kepentingan bank itu sendiri
mempunyai tiga aspek, yaitu :
1.
Ditinjau
dari segi bank
Merupakan salah satu bentuk
usaha bank untuk menghimpun dana dari masyarakat atau badan hukum, sebagai
penambah modal guna menunjang usaha perbankan khususnya dibidang perkreditan
dengan memberikan suatu rangsangan berupa suku bunga deposito.
2.
Ditinjau
dari segi para deposan
Dengan menggunakan uangnya,
maka akan diperoleh kontra prestasi secara langsung atau keuntungan yang berupa
bunga dari bank yang bersangkutan. Adanya kebijaksanaan 1 Juni 1993 yang
menyangkut perubahan bunga dari deposito yang bertujuan memberikan kebebasan
kepada bank-bank untuk menentukan tingkat suku bunga.
3.
Ditinjau
dari segi perkembangan ekonomi
Fungsi deposito dalam
menyalurkan dananya kepada masyarakat dalam usahanya untuk meningkatkan hasil
atau mengadakan ekspansi usaha dalam suatu perusahaan. sehingga memberikan
kesempatan kerja yang luas dan juga akan meningkatkan tingkat pendapatan
nasional dan juga meningkatkan kemakmuran rakyat. Bila dana masyarakat terhimpun
oleh bank dan disalurkan dalam kredit, digunakan untuk ekspansi atau keperluan
yang produktif, dapat menyebabkan meningkatkan pendapatan nasional dan
kesejahteraan rakyat.
2.2.4.4
Bunga
Deposito
Setiap
nasabah dalam menanamkan dananya di bank selalu berharap uang yang disimpan
tersebut aman dan menghasilkan bunga. Bunga tersebut atau simpanan diatas oleh
bank diberikan bunga yang sesuai dengan jenis simpanan yang berada pada bank
yang bersangkutan. Demikian pula dengan deposito disini disebut simpanan mahal
dalam arti makin panjangnya waktu penyimpanan deposito, maka makin tinggi pula
bunga yang diberikan pada simpanan tersebut.
Pada
umumnya pembayaran bunga dikeluarkan oleh bank pada setiap tanggal satu tiap
bulan menurut jangka waktu simpanannya, misalnya jangka waktu 1 bulan, 3 bulan,
6 bulan, 12 bulan .
Dalam
pembayaran bunga deposito disini diperhitungkan menurut peraturan kebijaksanaan
bunga deposito tersebut bisa didasari oleh beberapa hal antara lain :
1. Lamanya
simpanan akan jangka waktu penyimpanan dari dana masyarakat yang berbentuk
deposito.
2. Bunga
deposito diberikan berdasarkan prosentase nilai nominal deposito.
3. Pengambilan
bunga deposito sesuai dengan kebijaksanaan pihak bank dan deposan.
Dalam
hal ini jika simpanan-simpanan deposito dapat diambil sebelum jatuh tempo maka
pihak bank akan menghitung bunga penyesuaian.
2.2.5
Teori
Tingkat suku Bunga
Tingkat
suku bunga ditentukan oleh suatu persilangan antara kurva permintaan investasi
dan kurva tabungan. Jadi bunga adalah “ harga “ dari (penggunaan) Loanable
Funds, yaitu harga yang terjadi di pasar dana investasi. Menurut teori klasik
dalam suatu periode ada anggota masyarakat yang menerima pendapatan melebihi
apa yang merka perlukan untuk konsumsinya selama periode tersebut. Mereka ini
adalah kelompok “penabung“. Secara bersama jumlah tabungan merka membentuk
“supplay” atau penawaran akan Loanable Funds. Di lain pihak dalam periode
yangsama ada anggota masyarakat yang menbutuhkan dana mungkin karena ingin
mengkonsumsi lebih dari pendapatan yang diterima selama periode tersebut atau
yang lebih penting karena merka pengusaha yang memerlukan dana untuk operasi
atau perluasan usahanya. Mereka
ini adalah “ investor “ dan jumlah dari seluruh kebutuhan mereka akan dana
membentuk permintaan akan Loanable Funds.
Selanjutnya para penabung dan para investor ini bertemu
di pasar Loanable Funds dan
dari proses tawar menawar antara merka akhirnya akan dihasilkan tingkat bunga
atau “keseimbangan“. Dalam teori bunga yang lain yaitu yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes menganggap tingkat
bunga sebagai harga atas penggunaan uang. Keynes menganggap tingkat suku bunga
sebagai suatu gejala keuangan yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran
akan uang. Dengan adanya permintaan dan penawaran akan kebutuhan uang akan
timbul naik turunnya bunga di pasar Loanable
Funds.
Dalam teori bunga moneter, John Maynard Keynes menganggap
tingkat bunga sebagai harga atas penggunaan uang. Keynes menganggap tingkat
bunga sebagai suatu gejala keuangan, yang ditentukan oleh permintaan dan
penawaran akan uang.
Menurut teori ini ada tiga motif mengapa orang
menghendaki, memegang uang tunai. Tiga motif tersebut adalah :
Ø
Motif transaksi
Ø
Motif berjaga-jaga
Ø
Motif spekulai
Tiga sumber inilah yang merupakan sumber
timbulnya permintaan akan uang, yang dikenal dengan Liquidity preference.
Jadi sesuai dengan term yang dipakai
Keynes, tingkat bunga itu ditentukan oleh liquidity preferent dan jumlah uang.
Tingkat bunga naik bilamana jumlah uang sedikit dan permintaan terhadap uang
besar, sebaliknya tingkat bunga turun bilamana jumlah uang besar dan permintaan
sedikit.
Bertitik tolak dari permasalahan dan
landasan teori di atas penulis beranggapan
ada kecenderungan naik dan turun searah serta bersama-sama dengan naik
dan turunnya inflasi yang akhirnya mempengaruhi juga perubahan terhadap dana
deposito.
2.2.5.1
Tingkat
Suku Bunga
Pengertian tingkat suku
bunga adalah harga dari penggunaan uang atau juga dipandang sebagai sewa atas
penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu (Boediono, 1986). Harga yang
disepakati adalah harga dari penggunaan uang tersebut untuk jangka waktu yang
ditentukan bersama. Harga ini biasanya dinyatakan dalam % (prosentase)
persatuan waktu (misalnya : perbulan atau pertahun sesuai dengan kebiasaan yang
berlaku).
Menurut Siswanto Sutojo (2000:118), dalam bukunya
“Strategi
Manajemen Kredit Bank Umum” bahwa : Jumlah kredit yang diberikan juga
menentukan cara penghitungan suku bunga”
. Secara umum dapat
dikatakan walaupun suku bunga yang dikenakan untuk kredit dengan jumlah besar
lebih rendah dari cara penentuan standar, ada kemungkinan secara satuan
portofolio kredit tersebut dapat memberikan keuntungan yang lebih besar
dibandingkan dengan portofolio kredit skala kecil atau sedang.
2.7
Kerangka Pikir
Deposito
berjangka merupakan deposito yang di terbitkan menurut jangka waktu tertentu. PT.
Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar menetapkan suku bunga dan jangka waktu
yang terdiri dari 1 Bulan dengan bunga 6,00%, 3 Bulan dengan bunga 6,00%, 6
Bulan dengan bunga 6,50%, dan 12 Bulan dengan bunga 6,50%. Untuk tahun 2009 PT.
Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar berhasil menghimpun dana sebesar
Rp.735,612,637,535 dimana masing-masing periode 1 Bulan sebesar
Rp.139,439,532,285, periode 3 Bulan sebesar Rp.112,001,252,100, periode 6 Bulan sebesar Rp.270,856,423,700,
periode 12 Bulan sebesar Rp.213,315,429,450.
Dari penjelasan tersebut peneliti
ingin melihat apakah tingkat suku bunga deposito mempengaruhi jumlah dana
deposito berjangka pada PT. Bank
SulSelBar Cabang Utama Makassar. Menurut Bara’padang
(2008) Mengatakan karya ilmia sebelumnya mendapatkan hasil tingkat suku bunga
deposito memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah deposito. dengan
objek penelitian di PT.Bank Niaga dan menurut Triand argono (2006) mengatakan karya
ilmia sebelumnya mendapatkan hasil nilai korelasi antara tingkat suku bunga
deposito dengan jumlah dana deposito hal ini menunjukan hubungan kuat dan
positif antara variable tingkat bunga dan jumlah dana deposito serta adanya
pengaruh signifikan terhadap jumlah dana deposito
Gambar
2.1
Kerangka
Pikir
2.8
Hipotesis
Berdasarkan
permasalahan dan landasan analisa teori di atas dapat disusun suatu hipotesa
yang merupakan jawaban sementara dari permasalahan penelitian dan masih harus
dibuktikan secara emperis yaitu sebagai berikut :
” Di duga tingkat
suku bunga deposito berpengaruh signifikan dan positif terhadap jumlah dana
deposito pada PT. Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar, baik sacara persial maupun secra simultan”.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.7. Waktu dan Tempat Penelitia
Penelitian
dilakukan selama 3 ( tiga ) bulan mulai bulan Juli 2011 sampai dengan bulan
Oktober 2012.
Hal ini dilakukan untuk menggali guna memperoleh data yang ada sebagai dasar
analisa data.
Adapun
lokasi penelitian yang penulis lakukan adalah pada PT. Bank SulSelBar Cabang
Utama Makassar yang terletak di Jl. DR.Ratulangi No.16 – Makassar
3.8. Jenis Data dan Sumber Data
7.2.1.
Jenis
Data
Guna mendukung penelitian ini, maka jenis data yang digunakan
sebagai berikut :
1. Data Kuantitatif, yaitu data yang dapat dihitung atau berupa
angka-angka. Dalam hal ini data dan laporan keuangan PT.
Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar selama setahun,
antara lain laporan tingkat suku bunga deposito PT. Bank SulSelBar
Cabang Utama Makassar.
2. Data Kualitatif, yaitu data yang tidak dapat dihitung atau data
yang bersifat non angka antara lain, sejarah singkat perusahaan, dan struktur
organisasi perusahaan.
7.2.2.
Sumber
Data
Selain jenis data, dalam penelitian ini juga
digunakan beberapa sumber daya yaitu :
1.
Data Primer
Data yang diperoleh melalui pengamatan dan
wawancara langsung dengan pimpinan dan staf serta karyawan perusahaan yang
berkompeten dan ada kaitannya dengan obyek penelitian ini.
2.
Data Sekunder
Data yang diperoleh berupa dokumen perusahaan,
literatur dan artikel yang relevan dengan objek penelitian, antara lain
buku-buku, referensi, jurnal-jurnal umum dan internasional, serta literatur.
3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh data yang ada pada PT. Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar.
Sedangkan penentuan sampel dalam penelitian ini, penulis hanya mengambil
beberapa contoh mengenai tingkat suku bunga dan jumlah dana deposito berjangka
selama 36 bulan ( 3 tahun) didasarkan pada data yang ada
pada PT. Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar.
Sampel di definisikan
sebagai bagian dari populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
deposan baik perorangan ataupun lembaga baik keuangan lainnya dan terbagi
menjadi Deposan Primer maupun Non Primer. Maka yang akan dijadikan sampel
adalah deposan primer dimana setiap terjadi perubahan tingkat suku bunga pihak
bank akan menginformasikan terlebih dahulu ke deposan primer tersebut dengan
memperhatikan etika kerahasiaan Bank.
Untuk mengambil sampel dalam
penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu : sampel
data untuk 3 tahun terakhir, yaitu : (tahun 2007 – 2009) yang mewakili populasi
didalam penelitian ini.
Prosedur penarikan sampel
yang digunakaan oleh peneliti adalah penarikan sampel non probabilitas, dimana
seleksi populasi untuk dijadikaan sampel dilakukan atas dasar pertimbangan
peneliti. Jenis penarikan sampel adalah purposive sampel (sampel bertujuan)
yaitu hanya diambil sampel-sampel yang dianggap dapat mewakilinya.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam menunjang pembahasan
penulisan skripsi ini, maka penulis menggunakan prosedur pengumpulan data
sebagai berikut :
1. Penelitian lapangan (field
research) yaitu penelitian secara langsung ke perusahaan yang menjadi obyek
penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan sehubungan
dengan materi pembahasan.
2. Wawancara (Interview)
yaitu pengumpulan data dengan melakukan wawancara lisan terhadap pimpinan dan
staf perusahaan yang berkompeten terhadap masalah yang diteliti.
3. Penelitian kepustakaan (library
research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh konsep dan
landasan teori dengan mempelajari berbagai literatur, buku,
referensi, dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan obyek pembahasan sebagai
bahan analisis.
3.5. Metode Analisis
Tujuan analisa di dalam penelitian adalah memfokuskan
substansi masalah yaitu mengenai pengaruh perubahan tingkat suku bunga deposito
terhadap perubahan jumlah dana deposito. Proses analisa data merupakan usaha
jawaban atas pertanyaan dan pernyataan yang terdapat dalam proses penelitian.
Yaitu metode
analisis yang menggunakan rumus – rumus tertentu yang disesuaikan dengan topik permasalahan yang diteliti. Metode yang
digunakan untuk memecahkan masalah
yang akan diteliti yaitu melalui analisis Regresi sederhana, metode ini digunakan untuk menganalisis
pengaruh permintaan deposito dalam negeri
dan suku bunga deposito berjangka 3
bulan pada PT. Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar.
7.5.1.
Metode
Regresi Sederhana
Menurut M. Nafarin ( 2007 : 131 ) rumus regresi
sederhana, yaitu :
Y = a + bX + e
b = n ∑XY - ∑X ∑Y
n ∑X2 – (∑X)2
a = ∑Y – b ∑Y
n
Dimana Y :
Jumlah deposito, diukur dengan besarnya nilai mata uang pada
PT. Bank Sulsel Cabang Utama Makassar, variabel terikat
(dependen).
X : Tingkat suku bunga diukur dengan persen
(%) yang merupakan variabel bebas (independen).
n : Jumlah data yang dianalisis.
a : Jumlah pasang observasi = nilai konstan.
b : Koefisien regresi.
7.5.2.
Korelasi
Product Moment
Menurut Sugiyono (2010:183) rumus korelasi
product moment yaitu:
rxy=
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
∑x =
jumlah nilai variabel (x)
∑y =
jumlah nilai variabel (y)
∑x2 = jumlah nilai kuadrat variabel (x)
∑y2 = jumlah nilai kuadrat variabel (y)
∑xy =
jumlah nilai kuadrat variabel (xy)
N =
jumlah sampel
Besar kecilnya sumbangan
nilai variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinasi
sebagai berikut :
R = r2 x 100%,
di
mana : R = nilai koefisien determinasi
r
= nilai koefisien korelasi
3.6. Defenisi Operasional
1.
Bank, yaitu sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya dalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke
masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.
2.
Simpanan yaitu dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam
bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau yang dapat
dipersamakan dengan itu.
3.
Suku bunga diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual
produknya.
4.
Jumlah deposito berjangka merupakan keseluruhan dana yang terhimpun pada
produk deposito pada tahun 2009
BAB IV
GAMBARAN UMUM
PERUSAHAAN
4.1.
Sejarah Singkat Perusahaan
Didirikan dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Selatan Tenggara, berkedudukan di Makassar, berdasarkan Akte Notaris
Raden Kardiman di Jakarta Nomor 95 tanggal 23 Januari 1961, PT. Bank Pembagunan
Daerah Sulawesi Selatan Tenggara yang diubah setatusnya menjadi Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan.
Berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Tingkat 1 Sulawesi
Selatan Tenggara Nomor 2 Tahun 1964 tanggal 12 Febuari 1964, namanya diubah
menjadi Bank Pembangunan Daerah Tingkat 1 Sulawesi selatan Tenggara berdasarkan
status bank milik pemerintah daerah PERDA Nomor 2 Tahun 1964 untuk pertama
kalinya diadakan perubahan dengan PERDA Nomor 2 Tahun 1976 yang mengubah nama
Bank Pembangunan Daerah Tingkat Sulawesi Selatan Tenggara menjadi Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan.
Hal ini disebabkan pemisahan Propinsi daerah Tingkat 1
Sulawesi Selatan dengan Propinsi daerah Tingkat 1 Sulawesi Tenggara. PERDA Nomor
11 Tahun 1984 mengenai modal dasar. Berdasarkan PERDA Nomor 1 Tahun 1993
diadakan perubahan modal dasar menjadi Rp 25,000,000,000, kemudian
diadakan perubahan modal dasar menjadi PERDA Nomor 8 Tahun 1999.
Selanjutnya dalam rangka perubahan status dari perusahaan
daerah menjadi perseroan terbatas lahirlah PERDA Nomor 13 Tahun 2003 tanggal 20
Agustus tentang perubahan bentuk badan hokum Bank Pembagunan Daerah Sulawesi
Selatan dari Perusahaan Daerah menjadi Perusahaan Terbatas. Bank Pembangunan
Daerah Sulawesi Selatan dengan modal dasar Rp. 650,000,000,000.
Akta pendirian perseroan Terbatas berdasarkan Akta
Notaris Menstarianai Habie,SH Nomor 19 tanggal 27 mei tahun 2004 dengan nama
PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan telah memperoleh pengesahan dari
menteri Hukum da Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 13 tertanggal 15
Februari 2005, tambahan Nomor 1655/2005.
Pada tahun 20011 ini pula PT Bank
Sulsel resmi mengganti nama perseroan menjadi PT.Bank SulSelBar seiring dengan
rencana masuknya Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam jajaran pemegang
saham terbesar di bank pembangunan daerah tersebut.
Dalam
pengumuman yang disampaikan di media cetak, direksi perseroan mengatakan
perubahan nama dan logo mulai berlaku 26 Mei 2011. Sehubungan dengan hal itu,
setiap perjanjian atau kontrak baik dengan nasabah maupun mitra usaha tetap
berlaku dan dipergunakan sampai dengan batas waktu yang disepakati. Cek dan
bilyet simpanan berupa giro dan deposito atas nama Bank SulSelBar dan Bank
Sulsel Unit Usaha Syariah juga dinyatakan masih berlaku untuk jangka waktu tiga
tahun semenjak dikeluarkannya pengumuman tersebut. “Perubahan penggunaan izin
usaha menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
disingkat PT Bank SulSelBar telah memperoleh persetujuan Bank Indonesia melalui
Keputusan Gubernur BI Nomor 13/32/KEP.GBI/2011 tanggal 10 Mei 2011,” demikian
kutipan dari pengumuman itu.
Perseroan
juga telah menerima lampu hijau untuk aksi ini dari pihak berwenang lainnya,
yaitu Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Dirjen Hak Kekayaan Intelektual,
serta para pemegang saham.
Pada
Maret 2011, pemegang saham Bank SulSelBar berturut-turut adalah Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 43,80%, pemerintah kabupaten/kota se-Sulsel
51,77%, dan pemerintah kabupaten/kota se-Sulawesi Barat 4,43%. Adapun Pemprov
Sulawesi Barat berencana menyuntikkan modal dalam jumlah signifikan ke bank
tersebut dalam waktu dekat.
Modal
disetor perseroan pada periode tersebut tercatat sebesar Rp.468,06 miliar.
Dalam beberapa kesempatan, sejumlah pejabat Pemprov Sulbar menyatakan pemprov
berencana menyetorkan modal baru minimal Rp.30 miliar.
Bagi
Bank SulSelBar, masuknya Pemprov Sulbar sebagai pemegang saham memiliki nilai
strategis, terutama dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga dan pengembangan
aset. Jika Pemprov Sulbar menjadi pemegang saham, Bank SulSelBar dapat berharap
pemerintah tersebut selalu menaruh anggaran tahun berjalan di bank ini.
Saat
ini, Bank SulSelBar mempunyai tiga kantor cabang utama, 34 kantor cabang, tiga
kacab pembantu, tiga kacab syariah, 34 kantor unit, dan enam unit kas keliling.
Jumlah ATM 43 unit. Dua kantor cabang utama perseroan berada di wilayah Sulsel,
yakni Makassar dan Bone, sedangkan satu lagi di Mamuju, ibu kota Sulbar. Di luar
Sulsel dan Sulbar, perseroan baru memiliki satu kantor cabang, yaitu di
Jakarta.
Dan
sejak itulah di mulai lembaran baru perjalanan Bank SulSelBar yang menampilkan
wajah baru beserta logo baru berupa imajinatif layar terkembang yang syarat
makna dan dinamis dalam mengiring setiap langka Bank SulSelBar untuk senantiasa
menjadi bank kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia maupun masyarakat Sulawesi
Selatan dan Sulawesi barat.
4.2.
Visi dan Misi Perusahaan
Bank
SulSelBar dalam gerakan aktivitasnya berupaya untuk mencapai dan merealisasikan
visi dan misinya yaitu sebagai berikut:
1. Rumusan Visi Bank SulSelBar
a. Menjadi perusahaan jasa perbankan
yang memiliki kinerja terbaik di propinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
maupun di Indonesia.
b. Memiliki manajemen dan sumberdaya
yang professional
c. Memiliki nilai tambah bagi daerah
(PEMDA) dan nasabah.
2. Rumusan Misi Bank SulSelBar
a. Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
Propinsi Sulawesi Selatan.
b. Pengelola dana pemeritahan daerah
c. Mendorong pengembangan usaha kecil
dan menengah khusunya di Sulawesi selatan.
4.3.
Struktur Organisasi PT. Bank SulSelBar
Struktur organisasi merupakan syarat
mutlak bagi suatu organisasi, karena struktur organisasi tersebut menunjukkan
suatu batas kewenangan atau tugas pokok bagi setiap karyawan baik itu pimpinan
maupun staf biasa, sehingga tidak tumpang tidih dalam menjalankan tugas
masing-masing personallia.
4.4.
Tugas dan Tanggung Jawab Masing
Bagian
Pembagian
tugas pada PT. Bank SulSelBar sesuai dengan struktur organisasi yang ada pada
PT.Bank SulSelBar sebagai berikut
1. RUPS
Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan Pemegang kekuasaaan tertinggi yang terdiri
dari pemerintah kota dan kabupaten.
2. DEWAN KOMISARIS
a. Tugas dewan komisaris yaitu
melakukan pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan, dalam melakukan
pengawasan komisaris wajib mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksaan
kebijakan strategi bank.
b. Dewan komisaris wajib melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta
memberikan nasihat kepada Direksi.
3. DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Dewan
Pengawas Syariah mempunyai tugas utama mengawas kegiatan unit usaha syariah,
agar seseuai dengan ketentuan dan prinsip.
4.
DIREKTUR UTAMA
Dewan
utama memimpin para direktur, menyelenggarakan koordinasi dalam pelaksanakan
tugas-tugas antara anggota direksi dan dalam pelaksanaan tugas organisasi,
secara langsung mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas pada satuan
kerja audit intern (SKAI)
5.
DIREKTUR UMUM
Melaksanakan
Pembinaan dan Pengadilan koordinasikan
terhadap divisi sumber daya manusia, divisi sekrearis dan umu, serta divisi
akutansi dan teknologi informasi pengambilan keputusan yang prinsipil harus
dengan kesepakatan direktur utama.
6.
DIREKTUR PEMASARAN
Direktur
pemasaran mengkoordinir dan mengawasi secara langsung pelaksanaan tungas-tungas
pada divisi treasury dan divisi kredit, sedangkan untuk pengambilan keputusan
yang prinsipil sebelumnya harus melaksanakan koordinasi dengan direktur utama.
7.
DIREKTUR KEPATUHAN
a. Melaksanakan koordinasi atas segala
kebijakan yang dikeluarkan oleh direksi
8.
DIVISI TREASURY
Mempunyai
tugas pokok merencanakan dan merumuskan secara sistematis kebijakan umum
direksi dalam bidang treasury dan pelayanan perbankan lainnya.
9.
DIVISI KREDIT
Mempunyai
tugas pokok merencanakan dan merumuskan secara sistematis kebijakan umum
direksi dalam pengkreditan termasuk pengendaliaan, pembinaan, pengawasan dan
penyelamatan kredit.
10. SATUAN
KERJA AUDIT INTERN (SKAI)
a. Merupakan bagian struktur
pengendalian dan pengawasan intern yang independen dan objektif dalam
memberikan laporan/temuannya.
b. Pemeriksaan dan tindak lanjut atas
temuan yang didapatkan secara berkesinambungan melalui control administrasi dan
pengawasan yang lebih aktif dan ketat.
c. Penyusunan system audit program
secara akurat, jelas dan terperinci.
11. BINDANG
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
a. Melakukan rekruitmen terhadap
karyawan baru secara selektif, professional yang memiliki kompetensi di
bidangnya masing-masing serta sesuai kebutuhan organisasi.
b. Mengikutsertakan karyawan pada
kegiatan pendidikan baik internal maupun eksternal, pelatihan sertifikasi,
seminar, lokakarya, on the job training serta studi banding.
c. Menjalin kerjasama dengan berbagai
lembaga pendidikan dalam upaya peningkatan kualitas SDM.
12. BIDANG
UMUM, LOGISTIK DAN KESEKRETARIATAN
a. Melakukan pengelolaan logistic
secara efesien, terarah dan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
b. Peningkatan fasilitas dan tampilan
gedung.
c. Peningkatan fungsi kehumasan.
d. Melakukan penataan terhadap
administrasi kesekretariatan dan surat menyurat agar lebih professional.
13. BIDANG
PENGELOLA DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI
a. Peningkatan kualitas pelayanan
teknologi berupa jaminan ketersediaan software dan hardware yang continue,
handal dan dapat diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan.
b. Pengembangan fitur phone dan sms
banking yang mendukung terlaksananya pelayanan prima pada nasabah.
14. BIDANG
PERENCAAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
a. Peningkatan kualitas dan kuantitas
penelitian/riset dalam rangka pengembangan produk dan jasa bank.
b. Melaksanakan studi banding terkait
dengan pengembangan usaha peningkatan status, penyempurnaan tata kelola serta
struktur organisasi.
c. Penyusunan laporan anggaran
perencanaan secara terperinci, akurat dan sistematis.
BAB V
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1
Analisis Regresi Sederhana
Berdasarkan pada tujuan penelitian ini
sebagai mana telah dikemukakan sebelumnya maka yang pertama akan dianalisis adalah
untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga deposito berdasarkan jangka waktu terhadap
jumlah dan deposito berjangka pada PT. Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar
maka digunakan analisis statistik yaitu model analisis regresi linear sederhana.
Untuk memudahkan perhitungan model analisis tersebut digunakan program SPSS for
Windows (16.0) dengan pendekatan/prosedur full
Model Regression.
Hubungan yang bersifat kausal atau sebab akibat merupakan analisis regresi
sederhana, apabila kita mengetahui variabel sebab atau variabel bebas maka kita
akan dapat melakukan prediksi tentang kondisi variabel akibat atau variabel
terikat, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini adalah sebagai berikut :
Tabel 5.1
Tingkat Suku Bunga Deposito
PT.
Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar Tahun 2009
Sumber :PT.
Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar (Data Diloah)
Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dalam penulisan ini
maka dalam melakukan pengujian empiris penulis menggunakan metode regresi
linier sederhana. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun
kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Adapun variabel
yang digunakan dalam perhitungan ini yaitu tingkat suku bunga deposito yang
digunakan oleh perusahaan merupakan
variabel independen, dan jumlah deposito yang merupakan variabel dependen.
Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data untuk tahun 2009.
Dari tabel 1 di atas menunjukkan bahwa nasabah dalam mendepositokan
kelebihan dana mereka cenderung lebih memilih periode 6 bulan dengan tingkat suku bunga deposito 6,5% .
Nasabah yang memilih periode deposito 6 bulan tersebut memiliki asumsi yang jelas periode tersebut
mempunyai suku bunga deposito yang lebih besar dan akan memberikan keuntungan
yang lebih besar juga, disamping itu waktunya tidak cukup satu tahun jadi
nasabah bisa menggunakannya dengan tidak menunggu terlalu lama. Setelah periode
6 bulan nasabah juga banyak memilih periode 12 bulan dengan asumsi disamping
mendapatkan keuntungan yang lebih besar ,nasabah tersebut tidak terlalu cepat
membutuhkan dana atau keuntungan yang didapatkannya.
Adapun nasabah yang cenderung lebih memilih periode1 bulan dan 3 bulan
dengan alasan dalam jangka waktu relatif singkat mereka akan menggunakan dana/keuntungan yang mereka dapatkan,
misalkan ada sesuatu hal yang mendadak perlu diselesaikan dengan uang.
Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan program komputer SPSS 16,0
for WINDOWS, maka hasil dari data di atas yang diperoleh dimasukkan kedalam
model persamaan sebagai berikut :
Tabel 5.2
Hasil Perhitungan Regresi B sederhana
Coefficientsa
Model
|
Unstandardized
Coefficients
|
Standardized
Coefficients
|
t
|
Sig.
|
Correlations
|
||||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
Zero-order
|
Partial
|
Part
|
||||
1
|
(Constant)
|
-9.120
|
4.561
|
-2.000
|
.073
|
||||
Tingkat_Suku_Bunga
|
1.650
|
.729
|
.812
|
6.163
|
.047
|
.812
|
.812
|
.812
|
a
Dependent Variable: Jumlah_Deposito
Sumber
: Hasil Olahan SPSS ( Lampiran 1 dan 2 ).
a =
-9,120
b =
1,650
sehingga diperoleh model persamaan regeresi
sederhana dimana Y= a+bx
berdasarkan hasil perhitungan maka persamaan sebagai berikut : Y = -9,120 +1,650X Yang dimana a =
(Rp.9,120 Millyar) artinya secara rata-rata jika tidak ada pertambahan pada
tingkat suku bunga deposito berjangka, maka jumlah deposito pada PT. SulSelBar cabang Utama Makassar akan mengalami
penurunan sebesar (Rp.9,120 Millyar).
B =1,650 artinya jika tingkat suku bunga
deposito berjangka mengalami peningkatan sebesar 1 %, maka jumlah deposito PT. Bank SulSelBar
cabang utama Makassar akan mengalami peningkatan sebesar 1,65%.
Untuk mengetahui model diatas layak digunakan atau tidak,
hal ini dapat diketahui melalui tingkat signifikansi variabel bebas terhadap
variabel terikat baik secara individual maupun secara keseluruhan, maka
digunakan statistik uji-F dan statistik uji-t.
Uji pengaruh tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap
jumlah deposito pada PT. Bank SulSelBar cabang Utama Makassar dapat ditentukan
dengan langkah-langkah
uji-F sebagai berikut :
·
Ho : r =0 ( Tidak ada pengaruh antara tingkat suku
bunga deposito berjangka terhadap jumlah
deposito ).
·
Ha : r ≠ 0 ( Ada pengaruh antara tingkat suku
bunga deposito terhadap jumlah deposito
).
α = 1 – 0,95 = 0,05.
a. F tabel = 18,5 ( Tabel Distribusi F ).
Tabel 5.3 Tabel Distribusi F
Sumber : Sugiyono ( 2007 : 383
).
F hitung
= 23,120 ( Lampiran 1 ).
Karena F hitung
23,120 > F
tabel 18,5 maka dapat
dikatakan bahwa secara serempak terdapat
pengaruh antara tingkat suku bunga
deposito berjangka terhadap
jumlah deposito pada PT. Bank SulSelBar
cabang utama Makassar.
Untuk membuktikan secara parsial apakah terdapat pengaruh
antara tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap jumlah deposito pada PT. Bank SulSelBar
cabang Utama Makassar, maka dapat dilakukan Uji-t sebagai berikut :
·
Ho : β1 = 0 (
Tidak ada pengaruh antara tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap jumlah
deposito).
·
Ha : β1 ≠ 0 (
Ada pengaruh antara tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap jumlah
deposito ).
Level of Convidence = 95%.
Standar Eror α= 1 - 0,95 = 0,05.
Df = 2
1. t hitung = 6.163 ( Lampiran 2 ).
2. t tabel = 2,920 ( Tabel Distribusi t ).
Tabel 5.4 Tabel Distribusi t
Sumber : Sugiyono ( 2007 : 372 ).
Karena t
hitung 6,163 > t tabel 2,920
maka dapat dikatakan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang
signifikan antara tingkat suku bunga
deposito berjangka terhadap jumlah deposito pada
PT. Bank SulSelBar cabang Utama Makassar.
Hasil dari
regresi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima dimana
tingkat suku bunga deposito berjangka
memiliki hubungan signifikan dan
positif terhadap jumlah deposito pada PT. Bank SulSelBar cabang
Utama Makassar.
5.2.
Analisis Korelasi
Dari hasil
analisis regresi diatas dapat dilihat bahwa variabel tingkat suku bunga deposito merupakan variabel yang mempengaruhi jumlah deposito berjangka. Tabel dibawah ini juga menjelaskan hubungan
variabel.
Tabel 5.5
Hasil analisis ModelSummaryb
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R
Square
|
Std. Error of
the Estimate
|
Change
Statistics
|
||||
R Square
Change
|
F Change
|
df1
|
df2
|
Sig. F Change
|
|||||
1
|
.812
|
.760
|
.273
|
.63149
|
.760
|
23.120
|
1
|
2
|
.047
|
Selain itu
dapat pula dilihat bahwa dari hasil regresi didapatkan nilai R = 0,812 yang artinya bahwa tingkat suku bunga deposito memiliki korelasi yang
signifikan terhadap jumlah deposito
berjangka sebesar 81,2% ini dilihat berdasarkan tabel interprestasi koefisien korelasi
. Tabel diatas memperlihatkan nilai koefisen determinasi (R – Square) yang
digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen sebesar 0,76. Angka ini berarti 76% perolehan jumlah deposito
berjangka merupakan konstribusi dari tingkat suku bunga deposito ,sisanya 24%
dipengaruhi oleh variabel lain . Jadi terdapat hubungan yang kuat antara
tingkat suku bunga terhadap dana deposito, hal ini dilihat berdasarkan tabel
interperetasi koefisien korelasi
Maka dari keseluruhan
penelitian ditemukan bahwa penggunaan tingkat suku bunga deposito memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap jumlah deposito, besar kecilnya tingkat suku
bunga deposito mempengaruhi jumlah deposito berjangka pada
PT.Bank SulSelBar Cabang Utama Makassar.
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI
KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefisien
|
Tingkat hubungan
|
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
|
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
|
Sugiyono (2010:184)
BAB
VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan
uraian-uraian yang telah peneliti paparkan terhadap data peneliti yang telah
terkempul yang kemudian diolah, mengenai pengaruh tingkat suku bunga deposito
terhadap jumlah dana deposito berjangka pada PT. Bank SulSelBar Cabang Utama
Makassar, maka penelitian dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada identifikasi masalah yang menjadi
acuan dasar dari maksud dan tujuan penelitian ini antara lain sebagai beriku.
Terdapat
pengaruh signifikan dan positif antara tingkat suku bunga berjangka terhadap
jumlah deposito pada PT.Bank SulSelBar cabang Utama Makassar”
diterima, karena setelah melakukan uji t dan uji F semuanya menunjukkan
pengaruh yang positif .Ditemukan juga model
persamaan sebagai berikut : Y = 9,120 + 1,650X.
Nasabah
lebih lebih dominan memilih Suku bunga yg berjangka 6 bulan.
karena Nasabah yang memilih periode deposito 6 bulan tersebut memiliki asumsi yang jelas bahwa
a)
periode tersebut mempunyai tingkat suku bunga
deposito yang lebih besar dan
b)
memberikan keuntungan yang lebih besar juga, dan
waktunya hanya satu tahun.
6.2. Saran
Sebagaimana umumnya
penelitian, tidak ada satupun penelitian yang sempurna, selalu ada keterbatasan
dalam setiap melakukan penelitian, namun keterbatasan tersebut nantinya
diharapkan menjadi referensi bagi penelitian lainya yang berminat melakukan
penelitian dengan tema yang sama kedepanya.
Saran dari penelitian
ini:
a) Disarankan Bank SulSelBar menawarkan tingkat suku bunga deposito yang
tinggi agar meningkatkan jumlah nasabah pada tabungan deposito.
b) Selain itu perusahaan harus melakukan observasi keinginan nasabah agar
mereka ingin mendepositokan dananya pada Bank SulSelBar.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Bara’Padang Melky, 2008, Analisis
Pengaruh Tingkat suku bunga Deposito Terhadap Jumlah Deposito Pada PT.Bank
Niaga, Tbk Makassar.
Dahlan
Siamat, 1995, Manajemen Lembaga Keuangan,
Penerbitintermedia, Jakarta.
Farid
Wijaya, 1990, Lembaga-lembaga Keuangan
dan Bank, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
G.M.
Vaerryn Stuart, 1977, Bank Politik,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Iswandono,
1996, Uang dan Bank, Edisi 4,
Penerbit BPFE, Yogyakarta.
J.
Supranto M.A., 1996, Statistik II,
Edisi 3, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Napirin,
1977, Ekonomi Moneter, Edisi 4,
Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Muchdasyah
Sinungan, 1999, Manajemen Dana Bank,
Edisi 2, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Pratama
Rahardja, 1997, Uang dan Perbanakan,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Simorangkir,
1977, Dasar-dasar dan Mekanisme
Perbankan, Edisi Revisi, Penerbit Aksara Persada Indonesia, Jakarta.
Stephen
M. Godfeld, 1995, Ekonomi Uang dan Bank,
Ediusi 9, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Supramono, Gatot SH.
(1997), Perbankan dan Masalah Kredit, Edisi Revisi, Penerbit Djambatan,
Jakarta.
Sutojo, Siswanto (2000),
Strategi
Manajemen Kredit Bank Umum, Cetakan Kedua, Penerbit PT. Damar Mulia
Pustaka, Jakarta.
Sudjana (1991), Statistik
Untuk Ekonomi dan Niaga, Edisi Baru, Penerbit Tarsito, Bandung.
Winarto
Surachmad, 1997, Pengantar Penyelidikan
Ilmiah Dasar dan Metodologi dan Metodologi Penelitian, Penerbit Erlangga,.
Jakarta.
Regression
Descriptive
Statistics
Mean
|
Std. Deviation
|
N
|
|
Jumlah_Deposito
|
1.1925
|
.74037
|
4
|
Tingkat_Suku_Bunga
|
6.2500
|
.26112
|
4
|
Correlations
Jumlah_Deposito
|
Tingkat_Suku_Bunga
|
|||
Pearson
Correlation
|
Jumlah_Deposito
|
1.000
|
.812
|
|
Tingkat_Suku_Bunga
|
.812
|
1.000
|
||
Sig.
(1-tailed)
|
Jumlah_Deposito
|
.
|
.024
|
|
Tingkat_Suku_Bunga
|
.024
|
.
|
||
N
|
Jumlah_Deposito
|
4
|
4
|
|
Tingkat_Suku_Bunga
|
4
|
4
|
||
Variables
Entered/Removedb
Model
|
Variables Entered
|
Variables Removed
|
Method
|
1
|
Tingkat_Suku_Bunga(a)
|
.
|
Enter
|
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: Jumlah_Deposito
Model
Summaryb
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
Change Statistics
|
||||
R Square Change
|
F Change
|
df1
|
df2
|
Sig. F Change
|
|||||
1
|
.812
|
.760
|
.273
|
.63149
|
.760
|
23.120
|
1
|
2
|
.047
|
a Predictors: (Constant), Tingkat_Suku_Bunga
b Dependent Variable: Jumlah_Deposito
ANOVAb
Model
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
2.042
|
1
|
2.042
|
23.120
|
.047
|
Residual
|
3.988
|
2
|
.399
|
|||
Total
|
6.030
|
3
|
a Predictors: (Constant), Tingkat_Suku_Bunga
b Dependent Variable: Jumlah_Deposito
Coefficientsa
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
Correlations
|
||||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
Zero-order
|
Partial
|
Part
|
||||
1
|
(Constant)
|
-9.120
|
4.561
|
-2.000
|
.073
|
||||
Tingkat_Suku_Bunga
|
1.650
|
.729
|
.812
|
6.163
|
.047
|
.812
|
.812
|
.812
|
a Dependent Variable: Jumlah_Deposito
Coefficient
Correlations(a)
Model
|
Tingkat_Suku_Bunga
|
||
1
|
Correlations
|
Tingkat_Suku_Bunga
|
1.000
|
Covariances
|
Tingkat_Suku_Bunga
|
.532
|
a Dependent Variable: Jumlah_Deposito
Collinearity Diagnosticsa
|
||||||||||||||
Model
|
Dimension
|
Eigenvalue
|
Condition Index
|
Variance Proportions
|
||||||||||
(Constant)
|
Tingkat_Suku_Bunga
|
|||||||||||||
1
|
1
|
1.999
|
1.000
|
0.00
|
0.00
|
|||||||||
2
|
0.001
|
50.020
|
1.00
|
1.00
|
||||||||||
a.
Dependent Variable: Jumlah_Deposito
|
||||||||||||||
Residuals Statisticsa
|
||||||||||||||
Minimum
|
Maximum
|
Mean
|
Std. Deviation
|
N
|
||||||||||
Predicted
Value
|
0.7800
|
1.6050
|
1.1925
|
0.43084
|
4
|
|||||||||
Std.
Predicted Value
|
-0.957
|
0.957
|
0.000
|
1.000
|
4
|
|||||||||
Standard
Error of Predicted Value
|
0.258
|
0.258
|
0.258
|
0.000
|
4
|
|||||||||
Adjusted
Predicted Value
|
0.7760
|
1.7680
|
1.1925
|
0.44735
|
4
|
|||||||||
Residual
|
-0.81500
|
0.81500
|
0.00000
|
0.60210
|
4
|
|||||||||
Std.
Residual
|
-1.291
|
1.291
|
0.000
|
0.953
|
4
|
|||||||||
Stud.
Residual
|
-1.414
|
1.414
|
0.000
|
1.044
|
4
|
|||||||||
Deleted
Residual
|
-0.97800
|
0.97800
|
0.00000
|
0.72252
|
4
|
|||||||||
Stud.
Deleted Residual
|
-1.499
|
1.499
|
0.000
|
1.108
|
4
|
|||||||||
Mahal.
Distance
|
0.917
|
0.917
|
0.917
|
0.000
|
4
|
|||||||||
Cook's
Distance
|
0.000
|
0.200
|
0.100
|
0.104
|
4
|
|||||||||
Centered
Leverage Value
|
0.083
|
0.083
|
0.083
|
0.000
|
4
|
|||||||||
a.
Dependent Variable: Jumlah_Deposito
|
||||||||||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar